Chereads / The Roommate 1 / Chapter 26 - 26 FASHION BLAST

Chapter 26 - 26 FASHION BLAST

Linfey memejamkan matanya selama ia berada di dalam mobil sementara asistennya menyetir di depan. Pikirannya kembali melayang ke masa lalu di mana ia masih tertatih-tatih saat merintis karirnya sebagai seorang model pemula dalam dunia entertainment. Ia memulai saat masih berusia sangat muda. Tepatnya saat ia berusia 15 tahun dan entah sudah berapa puluh audisi yang ia ikuti saat itu untuk ia bisa berhasil meraih juara di sebuah majalah fashion local. Ia masih ingat betapa bangga dirinya saat ia berhasil melihat fotonya terpampang sebagai salah satu model cover majalah remaja dulu. Perlahan, tapi pasti, karirnya mulai menanjak. Linfey mulai mendapat banyak tawaran untuk berpose sebagai model dalam majalah-majalah bridal dan fashion skala nasional. Tapi pengorbanan yang ia lakukan pun tak kalah besarnya, saat ia mulai mencoba masuk dalam dunia sinetron dan mini seri, ia terpaksa harus "menjual" keperawanannya kepada salah satu produser di sebuah production house ternama. Setelah hari itu, entah sudah berapa kali lagi Linfey menggunakan metode yang sama untuk menyingkirkan para pesaingnya untuk tetap menopang brand image dirinya sebagai salah satu artis dan top model papan atas.

Hard cash never comes easy.

Itulah prinsipnya. Dan, ia mampu bertahan sampai sekarang.

Dunia entertainment mungkin terlihat begitu hidup, indah dan glamour tapi dunia yang sama juga dibangun diatas realitas mimpi dan kebohongan. Entah sudah berapa banyak tulang dan darah yang ditumpuk oleh Linfey untuk ia bisa selalu berada di puncak dunia.

Sekarang, seorang "model junior" tengah berusaha untuk menggoyang tahtanya.

...............

Jojo menjemput Arissa tepat pukul 7 pagi dan gadis itu sudah menunggunya di pintu masuk apartemen. Tepat ketika Arissa baru saja akan memasuki mobil, sebuah tangan menahannya.

"Tunggu…aku duluan ya?"

Sebelum Arissa bisa berkata apapun juga, Cristan dengan gesit sudah berada di dalam mobil. Kejadian itu berlangsung dengan sangat cepat sehingga Jojo dan Arissa sama sekali tidak sempat untuk bereaksi.

"Loh? Dia ikut juga, Sa? "tanya Jojo heran.

Arissa mengangkat bahunya sambil mengerutkan dahinya. Dari ekspresinya, Jojo bisa menebak kalau Arissa juga sama bingungnya dengan dirinya.

"Maaf kalau terlalu mendadak.. tapi kebetulan aku ada kenalan juga di majalah itu dan aku ada janjian bertemu juga dengannya hari ini." Kata Cristan sambil mengacungkan salah satu edisi majalah Fashion Blast yang sedang dipegangnya.

Jojo hanya menghela nafas panjang saat mendengar penjelasan Cristan yang seenaknya dan memberi isyarat dengan gerakan tubuhnya supaya Arissa segera masuk ke dalam mobil.

Dalam sekejab, mobil Audi tersebut lalu segera meluncur di jalanan.

...............….

Kantor majalah Fashion Blast

Walaupun kantor baru secara resmi beroperasi pada pukul 8 pagi, tapi ada beberapa karyawan yang sudah masuk duluan karena harus mengejar deadline proyek hari itu. Termasuk diantaranya adalah Jojo dan Vika. Jojo ditugasi untuk menjadi fashion styling beberapa model junior dengan tema Musim Gugur sehingga Jojo memilih untuk datang lebih awal dan bisa memilih bermacam-macam pakaian untuk bisa dipadu padankan nanti. Sementara Vika bertugas sebagai asisten pribadi "Snow" dan ia juga diwajibkan untuk membantu Jojo setelah pemotretan dengan "Snow" selesai nanti. Belum lagi, mereka berdua juga bertugas untuk membantu styling para artis saat syuting beberapa iklan dan mini seri dengan pihak vendor yang terkait.

"We'll be so busy as hell today…" omel Jojo sesampainya mereka di studio foto. Vika juga sudah berada di sana. Sementara Arissa sendiri, begitu ia selesai melakukan pemotretan sebagai alter ego-nya "Snow", ia harus langsung berjibaku dengan tim fotografi dan menuntaskan serangkaian acara pemotretan untuk hari itu.

Dibandingkan dengan Jojo dan Arissa yang super sibuk, Cristan melenggang santai sambil bersiul – siul dan menekan beberapa nomor di teleponnya serta bersantai di kafe perusahaan. Setelah beberapa deringan, sebuah suara wanita membalas suaranya dengan sangat riang. Cristan lalu menutup teleponnya, memesan makanan untuk sarapan dan menunggu.

Lima belas menit kemudian tampak seorang gadis cantik terburu-buru menghampiri meja Cristan dengan nafas terengah-engah dan wajah berkeringat. Jelas sekali terlihat kalau ia langsung buru-buru ke kantor setelah menerima telepon Cristan. Gadis itu adalah salah satu junior yang dulu pernah kencan semalam dengan Cristan dan kebetulan juga salah satu model freelance di Fashion Blast.

"Kak Cristan, ya ampunnn….. kamu beneran datang ke Fashion Blast ya? Sumpah aku kaget banget begitu dengar kalau kakak ada di sini. Aku langsung cepat-cepat ke sini, takutnya kakak nunggu aku terlalu lama…."

Cristan hanya tersenyum santai saat merespon ucapan gadis tersebut. Sayangnya, begitu gadis itu duduk di hadapannya serta berusaha untuk mengatur nafasnya, Cristan langsung bangkit berdiri.

"Ayo…."

"Aduh, kak. Aku kan baru sampai. Bisa tidak kakak tunggu aku sebentar? Setidaknya aku perlu memesan minum atau apa begitu?" gerutu gadis itu kesal sambil cemberut. Sayangnya, Cristan sama sekali tidak peduli saat mendengar omelan adik kelas juniornya tersebut. Dengan cueknya, Cristan langsung berjalan keluar dan dengan sangat terpaksa, gadis tersebut harus berjalan mengikuti langkahnya dari belakang supaya tidak tertinggal.

..............

Walaupun Fashion Blast merupakan perusahaan baru di bidang fashion dan dunia entertainment. Kecepatan pengembangan perusahaan ini sangat luar biasa. Robert Ferra, CEO Fashion Blast terkenal dengan intuisi bisnisnya yang sangat tajam dan tak pernah meleset dari sasaran. Di bawah tangan dinginnya, Fashion Blast tumbuh menjadi salah satu majalah mode papan atas yang diincar oleh para vendor makeup dan desainer ternama nasional. Belum lagi para trainee dan model-model seniornya terkenal sangat disiplin dan seringkali menjadi muse bagi para desainer internasional. Hal ini tentu saja makin mengukuhkan nama Fashion Blast di panggung internasional. Tahun depan, Fashion Blast malah berencana untuk merambah dalam dunia fashion retail serta meluncurkan lini fashionnya sendiri.

...............…..

Cristan mengamati desain bangunan futuristic yang ada di sekitarnya dengan tatapan kagum. Kali ini, Wanda Sonata, wanita ular itu memang berhasil memilih partner yang tepat untuk melebarkan sayapnya. Usaha wanita itu untuk bisa diterima secara resmi menjadi salah satu anggota Klan Levy boleh juga. Sayangnya, Cristan tidak akan pernah membiarkan rencananya untuk berhasil!

Kedatangannya kali ini adalah untuk menyelidiki diam-diam tentang rahasia kotor Fashion Blast dan menghancurkan perusahaan tersebut dari dalam. Sandra hanyalah batu loncatan yang digunakannya sehingga ia bisa menyelinap masuk ke dalam perusahaan tersebut.

Sandra yang sudah berhasil menyusul langkahnya dari belakang segera menggamit lengan Cristan dengan mesra. Postur tubuhnya dibuat menempel seerat mungkin dengan Cristan seakan-akan menyatakan kalau pria tampan ini adalah "miliknya seorang". Seulas senyum angkuh muncul di bibirnya yang tipis saat beberapa rekan yang seprofesi dengannya sibuk menunjuk ke arah mereka berdua dan diiringi dengan tatapan kagum serta iri saat melihat figure Cristan yang sempurna. Saat itu, Cristan sendiri memakai kemeja casual, celana jeans belel dan sepatu kets. Penampilannya santai, tapi tetap saja aura maskulin dan pesonanya terpancar kuat serta mampu membius setiap wanita yang ada di sana. Bahkan, ketampanan Cristan sendiri bisa disandingkan dengan para top model pria yang juga kebetulan ada di sana.

Ruangan studio itu sangat sibuk pagi itu. Vika, Jojo dan Arissa benar-benar terpaku pada persiapan yang harus mereka lakukan tanpa memperhatikan kalau tatapan mata Cristan sama sekali tidak pernah berpaling dari sosok Arissa.