(GATCHA POV)
Namaku Gatcha, laki-laki, umur 15 tahun, murid Akademi Agartha. Namun aku dikenal sebagai Black•Player di dalam game online The Sword.
Aku tinggal sendirian, kedua orang tua ku meninggal dunia saat aku berumur 5 tahun. Orang Tua ku adalah seorang Magus terkenal di Jepang dan mereka meninggal dunia karena gelar Magus yang mereka miliki. Orang tuaku dibunuh di rumah, di ruangan mereka berkeja oleh pembunuh bayaran yang diutus organisasi Dystopia. Dystopia membunuh kedua orang tua ku karena orang tuaku memiliki sihir yang sangat kuat yang bisa merusak keseimbangan dunia sihir. Saat mereka dibunuh aku sedang berada di depan pintu di ruangan mereka dibunuh. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana mereka dibunuh. Aku juga ingat wujud si pembunuh. Dia memakai pakaian serba hitam, matanya merah menyala, dan di pakaiannya ada sebuah kode 4M4-120.
Aku tidak terima dengan kematian kedua orang tuaku. Sampai sekarang masih mencari informasi tentang si pembunuh dengan satu-satunya petunjuk yaitu kode 4M4-120. Jika aku bertemu dengan pembunuh orang tuaku, aku akan membunuhnya dengan cara yang sama saat dia membunuh kedua orang tuaku.
Lupakan tentang masa laluku, sekarang beranjak kepada diriku yang sekarang ini. Walaupun masa lalu begitu suram tapi aku tumbuh menjadi anak remaja yang sehat dan kuat. Yah aku memang tidak terkenal di dunia nyata namun aku sangat terkenal di dalam dunia game. Semua orang mengetahui nickname ku, semua orang pengen menjadi diriku, semua orang pengen beli akunku namun kutolak.
Di dunia nyata aku hanyalah murid Akademi Agartha biasa yang gak ganteng dan rupawan seperti Ein. Selain itu aku juga orang paling bodoh di kelas 1-A karena setiap ulangan harian aku pasti mendapatkan nilai yang pas-pasan tidak seperti yang lain.Dan yang paling parah aku mendapat nilai Nol saat ulangan Astronomi. Kimia dan Fisika aja sudah bikin pusing apalagi harus menghafal nama-nama bintang dan planet yang ada di tata surya.
Sihirku adalah menciptakan Golem. Itu saja tidak ada yang spesial. Jangan berharap sesuatu yang berlebihan kepadaku karena aku tidak bisa apa-apa kecuali bermain game. Tapi dengan sihirku, aku sering mendapatkan pekerjaan sebagai bodyguard orang-orang penting di Jepang. Aku pernah menjadi Bodyguard Kaisar Jepang saat Kaisar Jepang berkunjung ke Kyoto. Uang hasil dari bodyguard kugunakan untuk gacha di game The Sword, dan dari dulu aku selalu beruntung kalau masalah Gacha. Mungkin karena namaku Gatcha kali ya makanya aku selalu beruntung kalau lagi Gacha di game, Haha.
Aku selalu bermain game The Sword dan aku adalah satu-satunya player yang menyentuh Level 500+ dalam game dengan genre MMORPG Open World itu. Makanya aku terkenal di dunia game karena kehebatan ku itu.
Aku juga memiliki Party yang berisikan 4 orang termasuk aku. Party ini kuberi nama Vallhala, dan anggota nya Black•Player yaitu aku sebagai SwordMaster, 7Sevens sebagai Cleric, SCBS_Lady sebagai Valkyrie, dan yang terakhir Candlenut sebagai Barbarian.
Bagi kalian yang tau arti Candlenut maka kalian tau siapa orang yang memainkan karakter Candlenut ini.
Biasanya, sebelum bermain game The Sword aku selalu melakukan percakapan di Grup Chat Rime :
Black•Player : Ada yang sudah on?
7Sevens : Gue lagi on nih. Bantuin gue nyari Durandal dong.
Black•Player : Ogah ah, males gue nge grinding hari ini.
SCBS_Lady : Ke kasino aja gimana? Lumayan loh hadiahnya.
Black•Player : Ogah juga, males gua ngejudi. Gak baik ngejudi teman-teman.
Candlenut : Sok suci lu kampret.
Black•Player : Sok berdosa lu kampret.
Setelah itu aku off dari Rime dan main The Sword lalu membantu 7Sevens mencari pedang langka Durandal.
Aku selalu bermain setiap pulang sekolah sampai malam jam 12. Walau aku sering tidur larut malam tapi aku tidak pernah telat datang ke sekolah. Aku benci di hukum karena itu aku menaati semua peraturan yang ada.
Akhir-akhir ini aku merasa jika sihirku bisa membantu teman-teman ku dalam kesusahan, contohnya kemarin saat pelajaran olahraga Ein meminta bantuan kepadaku membawakan bola basket yang ada di gudang olahraga.
"Oi Gatcha bantuin aku bawa bola basket ini," Ucap Ein meminta bantuan kepada ku.
"Gila banyak banget!," Ucapku terkejut melihat bola basket yang berserakan di gedung olahraga.
"Makanya bantuin gih."
Aku menggunakan sihirku dan menciptakan dua Golem andalanku yaitu Golem tanah. Dengan bantuan Golem tanah ku, aku dapat membawa semua bola basket yang berserakan di gudang olahraga.
Golem jenis tanah memiliki pertahanan dan kekuatan yang sangat kuat dibandingkan dengan Golem jenis lain. Namun Golem tanah sangat lambat jalannya karena itu dia sering kujadikan Tank setiap sparing dengan teman-teman.
Karena itu, kata-kata tentang 'Tidak ada yang spesial dari sihirku' kutarik kembali. Dengan Golem ku aku bisa membantu orang lain itu sudah membuatku bahagia. Selain itu sihirku juga akan sangat berguna jika aku bertemu dengan pembunuh orang tuaku.
*kring kring kring
Telepon rumahku berbunyi.
"Halo?" Aku mengangkat telepon.
"Gatcha, aku sudah menemukan beberapa petunjuk tentang pembunuh orang tua."
Yang menelpon ku adalah teman Ayah ku dulu, namanya Masamune.
"Beneran?!".
"Iya."
"Jadi... Petunjuk apa yang paman temukan?".
"Pembunuh orang tua mu... Berada di Akademi Sihir Agartha."
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
ABSEN NO.2 :
NAMA : TAKEDA GATCHA
GENDER : LAKI-LAKI
ASAL : JEPANG
UMUR : 15 TAHUN
TANGGAL LAHIR : 26, JUNI 3004
SIHIR : GOLEM