Jika ada penghargaan 'Orang Paling Malas Sedunia' mungkin dia akan memenangkan penghargaan itu.
Amagi Riku, murid kelas 1-A yang hobinya tidur dan malas-malasan. Bagi Riku, tidur dan malas-malasan akan membuat dia lebih hidup dan membuat dia berumur panjang. Dalam kamus Riku, malas sama dengan menghemat energi dan tidur sama dengan mengisi energi.
Semua murid di kelas 1-A tau kalau mengganggu Riku saat tidur dan malas-malasan akan mendatangkan bencana namun tidak untuk Kui. Walaupun dia sudah kapok karena Dewa Thanatos milik Riku hampir mencabut nyawanya, Kui tetap saja mengganggu Riku. Menurut Kui, menggangu Riku itu lebih mengasyikkan dibandingkan mengganggu Kojima.
Riku sering kali memperingatkan Kui untuk tidak menggangu nya namun tetap saja setiap hari Kui menggangu Riku. Suatu hari sempat Riku kehilangan kesabarannya dan memanggil 104 pelayan nya yang Riku simpan di dimensi lain ke dalam kelas untuk menyerang Kui. Namun hebatnya Kui berhasil selamat dari serangan mematikan pelayan-pelayan Riku.
Mungkin kalian sudah tau, sihir Riku adalah Summoner yang memungkinkan Riku memanggil mahluk buas dari dimensi lain untuk dijadikannya pelayan dan pelindung nya. Total pelayan Riku sekarang ini ada 150 dan masih ada 5 pelayan Riku yang tidak bisa dia kendalikan karena terlalu kuat.
Semua orang tidak tau juga kalau Riku adalah seorang barista dan pemilik Kafe yang berada tidak jauh dari Akademi Agartha. Nama Kafenya Anrufer dan sudah berdiri sejak Riku masih kecil. Dulu kafe Anrufer ini dijalankan oleh kakeknya namun setelah kakeknya Riku meninggal, Riku lah yang melanjutkan kafe peninggalan kakeknya ini.
Orang Tua Riku meninggal dunia saat Riku berumur 2 tahun dan dia tinggal bersama kakeknya. Setelah kakeknya meninggal, Riku sendirian dan tidak ada satupun keluarga yang tinggal bersamanya. Walaupun begitu Riku tetap optimis dan terus menjalankan usaha kafe milik almarhum kakeknya.
Yang tau Riku punya usaha kafe hanyalah Lumina seorang. Lumina bekerja di kafenya Riku sebagai pelayan dengan bayaran, Riku akan membantu Lumina mengendalikan sihirnya.
Setiap pulang sekolah, Riku langsung pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan buat kafenya. Setelah itu dia langsung pergi ke kafe dan membuka kafe pada sore hari sampai tengah malam.
Kepribadian Riku saat berada di kafe dan di kelas sangat berbeda. Jika Riku di kelas sangat malas dan suka tidur, kalau di kafe Riku sangat bersemangat dan ceria. Bisa dibilang kemalasan dan tidur yang dia lakukan di kelas untuk menyimpan energi sebelum bekerja di kafe. Saat Lumina pertama kalinya datang ke kafe Riku sangat terkejut melihat kepribadian Riku yang berubah 360°. Saat itu juga Lumina mengubah pandangan nya terhadap Riku dan menghormatinya.
"Lumina antarkan dua Cappucino ini ke meja nomor 5," Ucap Riku.
"Baiklah," Jawab Lumina.
Di jam 4-6 sore pelanggan tidak ramai, hanya beberapa orang saja yang mampir ke kafe tapi beda ceritanya kalau jam 7-9 malam.
Di jam 7-9 malam biasanya pelanggan membludak sehingga Riku memanggil Elf, Druid, dan Dwarf untuk membantunya di kafe. Elf membantu Riku memasak, Dwarf mencatat pesanan, dan Druid yang mengantarkan pesanan. Sedangkan Lumina hanya diam karena pekerjaannya digantikan oleh Dwarf dan Druid saat itu.
Di jam 10 sampai jam 1 malam kafe menyediakan minuman berakholol karena orang-orang dewasa biasanya mampir ke kafe dan memesan minuman berakholol. Riku dan Lumina tidak meminumnya karena belum cukup umur, mereka hanya menyediakan nya saja.
Sebelum menutup Kafe, Lumina pasti membuatkan makanan untuk Riku yang kelelahan. Lumina tau kalau bekerja sendirian di kafe yang ramai pengunjung nya sangat melelahkan karena itu dia ingin sedikit membantu Riku dengan membuatkan nya makanan penambah stamina.
"Untuk latihan pengendalian sihirmu kita mulai di hari Minggu ya," Ucap Riku sambil menyantap makanan yang dibuatkan Lumina.
"Baiklah. Terima kasih Riku," Ucap Lumina.
Riku memandangi Lumina yang sedang mencuci piring. Melihat Lumina yang sedang mencuci piring, Riku jadi teringat Ibu nya saat kecil dulu.
"Lumina...Apa kau tidak menyukaiku?," Tanya Riku.
Alasan Riku bertanya seperti itu adalah dia tau kalau di kelas dia gak pernah ngobrol ataupun bergaul dengan yang lain, malah Riku membuat takut teman sekelas nya dengan Dewa kematian Thanatos miliknya. Sebenarnya dia ingin sekali ngobrol dan akrab dengan yang lain tapi karena dia terlalu lelah bekerja di kafe ya jadinya dia harus mengisi energi setiap berada di kelas.
"Aku menyukaimu kok, sebagai teman," Balas Lumina. "Awalnya aku mengira Riku itu orang nya malas banget sampai gak mau bergaul dengan yang lain. Aku juga awalnya kebingungan mencari cara agar bisa berteman denganmu.
"Tapi...Melihatmu bekerja di kafe sendirian tanpa mengenal lelah, membuatku senang melihatnya. Aku menghormati mu Riku, kamu adalah orang hebat."
Tanpa di sadar, Lumina sedang memegang kedua tangan Riku. Mereka saling melihat satu sama lain. Hati Riku saat ini seperti terisi oleh sesuatu yang sangat menghangatkan dirinya. Di saat itu juga Riku baru sadar kalau Lumina itu sangat cantik dan manis, ini pertama kalinya Riku terpana melihat seorang wanita seperti Lumina.
*kring! kring! kring!
Lumina dan Riku kaget mendengar suara telepon yang berbunyi. Lumina segera melepaskan tangan Riku dan Riku segera mengangkat telepon.
Lumina sangat malu karena dia sadar telah memegang kedua tangan Riku dalam waktu yang lama, sedangkan Riku juga berusaha tenang dan menghilangkan rasa malunya.
Bagi Lumina ini pertama kalinya dalam hidupnya dia memegang tangan laki-laki.
Begitu juga dengan Riku, ini pertama kalinya dalam hidupnya ada seorang cewek memegang kedua tangannya.
Setelah itu mereka berdua bertingkah seperti tidak pernah terjadi apa-apa, mereka berdua bersih-bersih dan beres-beres di kafe. Lalu, setelah mengunci pintu kafe, Riku mengantar Lumina pulang ke apartemen nya. Sepanjang perjalanan mengantar Lumina, Riku terus melihat kearah Lumina dan sesekali ingin memegang tangannya.
Setelah mengantar Lumina pulang, Riku langsung pulang dan langsung tidur. Dia sudah tidak peduli dengan hal lain karena dia sangat mengantuk dan kelelahan.
Namun malam ini dia tidak bisa tidur karena wajahnya Lumina terus menghantui pikiran nya.
Begitu juga dengan Lumina, dia tidak bisa tidur karena wajahnya Riku terus menghantui pikiran nya.
"Ah, perasaan aneh apa ini?...."
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
ABSEN NO.8 :
NAMA : AMAGI RIKU
GENDER : LAKI-LAKI
ASAL : JEPANG
UMUR : 15 TAHUN
TANGGAL LAHIR : 25, JULI 3004
SIHIR : SUMMONER