Chereads / The Last Of Origin / Chapter 9 - Sumire Yurika

Chapter 9 - Sumire Yurika

(POV YURIKA)

Halo semua perkenalkan namaku Sumire Yurika, perempuan, umurku 15 tahun dan aku adalah ketua kelas 1-A di Akademi Agartha. Aku dipercaya oleh Hanz-Sensei dan teman-teman menjadi ketua kelas dengan alasan aku sangat cocok jadi pemimpin.

Yah tidak masalah bagiku karena dari SD sampai sekarang aku selalu menjadi ketua kelas dengan alasan yang sama.

Sudah satu bulan aku berada di kelas 1-A dan aku sangat betah di kelas ini. Teman sekelas yang baik-baik dan mudah diajak berteman, pelajaran nya gak terlalu susah kecuali Astronomi, dan kehadiran Kui membuatku tambah betah di kelas ini.

"Yurika, Riku tidur tuh. Bangunin gih," Ucap Kui yang sedang duduk di meja sebelahku.

"Kok aku sih? kan biasanya kamu yang sering bangunin Riku," Balasku.

"Yee kan kamu ketua kelas."

Benar juga. Aku kan ketua kelas jadi sudah seharusnya aku menegur temanku yang tidur saat pelajaran sedang berlangsung.

Aku berdiri dan membangunkan Riku. Aku sudah tau kalau membangunkan Riku dari tidurnya itu adalah hal yang mustahil, namun aku tetap berusaha karena aku adalah ketua kelas.

"Yurika jangan ganggu aku lagi tidur!," Dia membentak ku.

Aku lumayan takut juga kalau cowok membentak ku. Tapi karena aku ketua kelas di kelas ini jadinya aku harus tegas.

Aku membuka jendela dan membiarkan sinar matahari mengenai wajah Riku. Setelah itu aku menggunakan sihirku untuk memanaskan sinar matahari agar Riku kepanasan dan Bangun dari tidurnya.

"W-Woy kau yakin Yurika? Nanti Riku bisa ngeluarin Thanatos lagi loh," Ucap Ein.

"Tenang saja! Aku akan melawan Thanatos itu nanti."

Tak lama kemudian Riku bangun dan berdiri. Dia melihat kearah ku dengan tatapan sinis.

"Untung kamu perempuan, kalau tidak sudah kupanggil Minotaurs," Setelah itu Riku keluar dari kelas dengan alasan sakit dan dia pergi ke UKS.

Setelah itu aku duduk kembali namun aku lupa untuk menonaktifkan sihirku, sehingga ruangan kelas menjadi sangat panas karena suhu matahari telah kunaikan sebesar 45°.

Hanz-Sensei marah kepadaku karena aku lupa menonaktifkan sihirku.

Setelah kejadian itu Kui mendatangi ku dan dia meminta maaf karena telah mengerjaiku. Sebenarnya tadi Kui pengen ngerjain aku aja tapi malah sampai di marahi Hanz-Sensei.

Sebagai permintaan maafnya, Kui akan menuruti semua permintaan yang aku mau. Jadi aku ngajak Kui kencan hari minggu nanti, yah sekalian juga buat pendekatan kan.

Kalau cerita kencanku dengan Kui nanti aja ya kuceritakan, kan sekarang aku bercerita tentang diriku. Haha.

"Benar-benar bencana ya tadi" Theresa mendatangi ku.

"Ya benar" Aku mengeluarkan bekal makananku lalu makan bersama dengan Theresa.

"Yurika, aku boleh nanya gak?".

"Nanya apa nih?".

"Kamu kok bisa suka sama Kui yang berisik itu?".

Sudah kuduga Theresa akan bertanya seperti itu. Dia pernah bercerita bagaimana dia bisa menyukai Kojima, sekarang aku harus memberitahu kepada Theresa bagaimana aku bisa menyukai Kui.

"Ceritanya panjang loh...," Ucapku meyakinkan Theresa.

"Aku ceritanya lama juga loh waktu itu," Bantah Theresa.

Sepertinya tidak ada celah aku menolak permintaan nya.

"Baiklah akan kuceritakan" Dengan satu tarikan nafas yang dalam akupun mulai menceritakan bagaimana aku menyukai Kui.

"7 tahun lalu aku berlibur ke Hawaii bersama keluarga ku. Aku pergi ke pantai Kauai dan di pantai itu aku bertemu dengan Kui.

"Saat aku asik berenang di pantai, kedua kaki ku tiba-tiba keram. sialnya aku, kedua orang tuaku sedang memesan makanan dan minuman jadi tidak ada yang tau kalau aku tenggelam. Aku pun tenggelam lalu tak sadarkan diri. Saat itu aku sudah berpikir bahwa aku akan mati karena tidak satupun orang yang mau menolong ku.

"Beberapa lama setelah aku pingsan, aku terbangun di pasir sambil di lindungi Kui menggunakan payung. Kui bilang kalau dia terlambat menyelamatkan ku, aku bisa saja mati tenggelam. Dan dia juga bilang kalau dia melakukan CPR kepadaku agar aku bisa bernafas lagi."

Ya itulah kisah bagaimana aku bisa menyukai Kui. Kalau tidak ada Kui, mungkin aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Kui telah menyelamatkan ku dari kematian, karena itu aku menyukai dirinya.

"Terus, Kui ingat gak dengan kamu Yurika saat bertemu lagi?," Tanya Theresa.

"Kayaknya sih enggak, soalnya waktu kutanya 'Kamu pernah nyelematin orang tenggelam gak?' Kui jawab gak pernah."

Theresa memelukku dari samping dan mengelus-elus kepalaku. "Kita sama ya Yurika, suka sama orang yang nyelematin kita. Tapi Kui memang bodoh, dia lupa sama gadis cantik dan imut yang pernah dia selamat 7 tahun lalu," Ucap Theresa.

"Walaupun cara kita menyukai seseorang sama, tapi aku gak ngestalk Kui kayak kamu," Ucapku dengan nada menyindir Theresa.

Theresa marah kepadaku dan mencubit kedua pipiku dengan sangat keras. Aku pun meminta maaf dan kami berdua tertawa

"Terus ada perkembangan gak dengan Kui?," Tanya Theresa.

Sepertinya tidak papa kalau aku memberitahukan kalau aku akan berkencan dengan Kui Minggu nanti.

"Minggu nanti kami akan berkencan di Shibuya" Ucapku dengan percaya diri.

"Hehh?! Enaknya ya...Aku juga pengen kencan dengan Kojima," Ucap Theresa.

Saat Theresa berkata seperti itu, Kojima lewat tepat di depan kami. Theresa langsung malu setengah mati dan dia memelukku dengan sangat erat. Namun Theresa terus memelukku sampai Hanz-Sensei masuk melanjutkan pelajaran yang tadi terhenti karena Istirahat.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

ABSEN NO.10 :

NAMA : SUMIRE YURIKA

GENDER : PEREMPUAN

ASAL : JEPANG

UMUR : 16 TAHUN

TANGGAL LAHIR : 20, FERBUARI 3004

SIHIR : HEATMANCER