udaah 2 bulan berlalu sekarang difanya merasa heran dengan tubuhnya mulai merasakan ada sesuatu d perutnya akhirnya difanya mulai memeriksakan diri kedokter spesialis kandungan siapa tahu ada penyakit yang tidak dia ketahui.
begitu dia menginjakan kaki drumah sakit difanya menarik nafas panjang untuk menetralisir kegugupan nya masa depan yang sudah dtata rapih jadi gamblang karena ketakutan akan penyakit yang akan dia ketahui setelah periksa.
difanya mulai meriksakan dirinya
setelah diperiksa oleh dokter wanita
" kemungkinan Anda hamil untuk lebih memastikannya mari kita " ucap dokternya akupun mulai tiduran suster meengangkat bajuku dan mulai menaru jel yang terasa dingin mulai memeriksaku " nih janinnya kira berukuran 22 minggu dan kelihatanya anak anda kembar selamat ya... dua duanya sehat " ucap dokter aku hanya bisa memandang takjub dengan penampakan yang ada dilayar monitor.
setelah selesai dokter pun menjelaskan semuanya dan aku hanya bisa diam tanpa bisa mengeluarkan kata kata.
begitu selesai periksa dokter juga memberikan foto hasil USG nya " jadi selama ini w hamil omg kenapa w ga pernah sadar ya kalo w hamil" pemikiranmu pun menjadi ga bisa di artikan dengan kata kata.
" well untuk sementara kayanya w ga bisa langsung kuliah nih... dan kayanya aku harus pindah dari kosan untuk cari apartement yang murah untuk aku tinggalin" akhirnya difanya mulai memutuskan gimana hidupnya selanjutnya
memulai mencari apartement yang murah dan layak untuk ditempati olehnya.
cr
" dokter Fabio ada waktu ga " ucap dokter pingkan
" maaf saya harus melakukan operasi kalo ada masalah bisa kita bicarakan nanti" ucap Fabio berlalu pergi dari dokter yang selalu menyukainya sejak pertama bertemu drumah sakit.
" is kenapa susah banget sih buat bicara sama dokter Fabio" ucap pinkan
Fabio pun melaksanakan operasinya dengan sukses seperti biasa untuk membuat dirinya sibuk dengan semua rutinitasnya mulai dari pagi sampai malam.
" dimana kamu sayang.... dimanapun kamu semoga kamu selalu sehat" ucap Fabio mengusap wajahnya
" fa tadi anak buah w melihat difanya dari ruangan dokter pinkan tapi kamu kehilangan dia.. maaf" ucap dino
" lu serius... ok sekarang lu bilang sama dokter pinkan kalo w mau ketemu sama dia dan minta dia bawa laporan tentang difanya" ucap Fabio
" iya... tapi ada satu hal yang belum w bilang sama lu " ucap dino
" katanya anak buah w kalo kelihatan gendut kaya orang hamil" ucap dino
" apa lu bilang istri w hamil... lu ga salah liat kan? "ucap Fabio kaget sekali gus senang karena dia akan punya keturunan dari orang yang dia cintai
" untuk lebih kelasnya kita bisa tanya dokter pinkan aja" ucap dino
"ya udah cepet panggil pinkan dan sekalian data tentang difanya istri w.. " ucap Fabio ga sabaran dino pun langsung pergi menemui dokter pinkan untuk menghadap Fabio.
" semoga berita itu bener sayang... kamu sedang hamil anak kita buah cinta kita" ucap Fabio senang
ga lama pinkan pun datang membawa berkas tentang difanya keruangan Fabio
tok tok tok
" masuk.. "
" dokter Fabio ini data yang dokter minta.. "
" ok silakan duduk dokter pinkan.. bisa kamu jelaskan tentang data ini"
" jadi gini wanita itu ga tahu kalo dia sedang hamil sekarang.... aneh bukan lagi pula disitu tertera kalo umurnya baru 16 tahun masih rentan untuk melahirkan dan lagi janinnya kembar kami belum melihat jenis kelaminnya karena dia ga mau untuk dcek dengan alasan belum minat" ucap pinkan panjang lebar
Fabio pun membaca dan mendengar penuturan dari pinkan makin senang karena bukan satu tapi dua.
" saya rasa sih dia cewe yang ga bener tuh... " ucap pinkan
" jaga ucapan kamu pinkan sekarang kamu boleh pergi" ucap Fabio lalu mengambil kunci mobilnya dan keluar dari ruangan ya dengan tergesa-gesa.
entah apa yang ada dipikiran Fabio sekarang semuanya campur aduk.
setelah sampai diparkiran Fabio menancap gas mobilnya dengan kecepatan maksimum menuju alamat yang tertera d data yang dia Terima.
" aku ga sabar mau ketemu sama kamu dan anak kita sayang " ucap Fabio dengan senyuman menghiasi wajahnya.
begitu sampai d alamat yang tuju langsung Fabio mencari difanya istrinya yang sangat dia rindukan.
" ini kamarnya difanya kebetulan dia ada didalam... " ucap dinda pemilik kos
" makasih bu... " ucap Fabio lalu mengetuk pintu kamar difanya.
begitu pintu terbuka terlihat sosok wanita yang sangat dia rindukan Fabio langsung memeluk erat difanya walau aga terhalang oleh perut difanya yang buncit
" aku kangen sama kamu sayang... please jangan tinggalin aku lagi " ucap Fabio di sela pelukannya
" tapi kak.. "
" ga ada tapi tapi kamu ikut saya ke rumah kita dan barang barang kamu nanti biar orang suruhan aku yang bawa... " ucap Fabio
" hmmm" difanya cuma bisa berdehem aja
" makasih bu... kalo gitu kami permisi" ucap Fabio lalu menggandeng difanya menuju rumah Fabio yang ada didekat rumah sakit.
" kak... "
" apa sayang... "
" aku mau makan dulu laper.. " ucap difanya melas
" ok kita cari tempat makan dulu baru pulang" ucap Fabio disela sela nyetir mobilnya
mobil pun berhenti di restoran dan Fabio langsung menggandeng difanya menuntunya dengan penuh hati hati layaknya difanya barang yang mudah pecah.
mereka pun duduk dan langsung pesan makanan dan minuman.
" kamu yakin sayang makan sebanyak itu " ucap Fabio
" yakin lah kak... akukan bertiga sekarang heheheh" ucap difanya cengengesan
" terserah kamu yang penting kamu dan anak kita sehat" ucap Fabio sambil mengelus perut difanya yang sudah membuncit
" aku jelek ya sekarang? " ucap difanya lesu
" ga sayang malah kamu makin cantik... karena ada anak kita di dalam sini" ucap Fabio memegang perut difanya
kehamilan membawa berkah sehingga dia bisa ketemu sama istri tercinta dengan bonus dia anak.