setelah meninggalkan ruangan Fabio difanya mencoba tegar mulai bertekat untuk hidup mandiri tampa kehadiran Fabio.
tekat dfanya sudah bulat sampai mengambil sebuah barang barangnya yang ada d apartemennya membawa koper dan tas besar serta tas ranselnya begitu keluar dari pelataran apartemen difanya menyetop taksi dan langsung menyebutkan alamat sekolahnya karena dtanya mau kos dekat sekolahnya supaya dia bisa mengikuti ujian akhir dan ujian masuk kuliah kedokteran supaya dapet beasiswa kan lumayan kalo bisa mengurangi pengeluaran walau uang gaji dan uang bulan dari Fabio belum pernah dipake namun sekarang difanya kos untuk memulai hidup baru tanpa seorang dokter tampan Fabio yang sudah memporak porandakan hatinya seakan mati kerena menahan sakit berharap Fabio bahagia sama wanita pilihannya.
:
:
:
sebulan kemudian
ujian nasional pun dimulai dengan semangat difanya mengerjakan semua soal ujian berharap bisa mendapat beasiswa jika beruntung karena kalo tidak dfanya ga bisa berkuliah karena merasa ga punya biaya.
" ah.... akhirnya selesai juga ujiannya ya.... " ucap wulan senang
" iya... nih ga sabar w buah mengikuti ujian beasiswa buat kuliah d kedokteran " ucap dfanya senang
" lu serius mau jadi dokter ga niat buat ngubah tuh setelah lu disakiti sama tuh dokter sarap" ucap wulan
" ga akan w ubah .. karena w mau orang tua w bangga sama w d sana... " ucap difanya
" fan kok w ngeliat lu beda ya... kaya lu gemukan gitu " ucap wulan mulai merhatiin bentuk tubuh difanya
" iya... nih akhir ini w jadi banyak makan sama payudara w agak sakit nyut nyutan terus kenapa ya lan? " ucapku
" mungkin lu kangen kali sama tuh dokter jadi lu pelariannya ke makana... " ucap wulan
" iya juga sih.... " ucapku cengengesan
kami pun berjalan ke kantin sekolah memesan makanan dan minuman kemudian menyantapnya.
mulai hari ini aku kesekolah cuma buat ujian praktek aja selebihnya d kos.
Fabio
"buat apa saya bayar kalian kalo buat nyari satu orang aja kalian ga becus " ucap Fabio marah pada semua bodyguard nya dan juga dino tangan kanannya.
" cari sampai ketemu... saya mau kalian cari dan jangan sampai lecet kalo perlu keluar kota bajakan keluar negri " ucap Fabio
" baik tuan... " ucap para bodyguard berengan dengan ucapan doni
" dimana kamu sayang...huek... huek.. huek.. " Fabio pun langsung berlari kekamar mandi
sempah sudah tiga bulan terakhir ini Fabio sering banget muntah muntah sama ga doyan yang namanya nasi alhasil dia cuma makan roti dan berbagai makan yang dia inginkan.
" kenapa dengan ku.... " ucap Fabio setelah mengeluarkan isi perutnya
" lu ga papa kan apa perlu kita kedokter? ucap doni
" ga tahulah w juga heran dokter pasti akan berucap sama seperti yang sebelumnya... males w dengernya... " ucap Fabio yang baru keluar dari kamar mandi
" lu suruh anak buah lu buat ngikutin susan kan, ga mau sampai kita kecolongan, karena w ga mau istri w disakiti oleh cewe ular itu.. " ucap Fabio
" lu tenang aja w udah mantau pergerakan susan dn keluarganya sampai dia ngelakuin apa yang kita takuti w ga akan tinggal diam.. " ucap doni
" w percaya sama lu bro.... dan inget jangan bertindak gegabah sebelumnya dapat titik terang" ucap Fabio
" kalo gitu w permisi dulu jangan lupa minum obat penghilang mual dan vitamin " ucap doni lalu pergi
Fabio duduk dikursinya sambil menatap keluar jendela pikiranya melambung keluar memikirkan sang istri yang entah ada dimana.
karena kepergian difanya, Fabio enggan melakukan operasi karena takut membahayakan fasiennya dia cuma mengurus perusahaan ayahnya serta menejemen rumah sakit yang dia bangun.
difanya terus saja belajar sambil memakan cemilan yang dibelinya dini market dekat tempat kosnya... sekarang difanya mengenakan jilbab dan pakean tertutup itu membuatnya nyaman karena merasa tubuhnya aga sedikit gendut...
difanya bertekat masuk fakultas kedokteran dengan jalan beasiswa membuktikan pada diri sendiri kalo dia bisa kuliah dari hasil jerih payahnya sendiri.
" kak aku kangen sama kamu.... tapi semoga kamu bahagia tanpa aku.... aku ga mau menjadi beban kamu " ucap difanya lirih
flasback on
saat difanya keluar dari ruangan Fabio difanya berpapasan dengn Susan
" eh lu cewe ga punya malu banget sih bisanya cuma manfaatin Fabio padahal lu tahu Fabio cinta sama w... dan lu mending menjauh dh.... bikin susah aja sih" ucap Susan
" mb tenang aja saya kan pergi dari kehidupan Fabio.... dan ga akan menghalangi hubungan kalian saya harap kalian bahagia "ucap difanya lirih
" bagus dh kalo gitu lu tahu diri aja siapa lu siapa Fabio ga level... dan juga orang tua Fabio ga suka lu jadi mantu mereka... jangan sampai w liat lu deket atau menghubungi Fabio lagi atau lu akan Terima pembalasan dari w.. camkan itu " ucap Susan semakin kasar dengan senyum sinis nya penuh kemenagan
"saya juga ga berharap ketemu sama kalian cukup kali ini kalian menyakitiku tidak untuk yang kedua kaliannya" ucap difanya ga terasa airmatanya keluar tampa bisa dikontrol
" cih... cengeng bangat si lu.... dasar anak bau kencur.... " ucap Susan meremehkan
difanya langsung menuju loker karyawan untuk berganti baju mengambil semua barang d loker menyisakan seragam dan surat pengunduran diri yang dia udah tulis.
berharap ada yang membuka lokernya.
stelah meningalkan kantor difanya naik ojek online menuju apartement mengambil barang semua pakaian nya dan buku sekolah.
setelah selesai difanya melangkahkan kaki keluar dari apartement meninggalkan semua kenangannya tentang Fabio dan setiap sudut apartement
" semoga aku bisa memulai sesuatu yang baru dan menata kehidupanku menjadi lebih baik kedepannya begitu pula denganmu kak... aku doakan kau selalu bahagia " doa difanya berharap jalan yang dia ambil adalah jalan terbaik untuk bersama.
flasback off
mencoba untuk tegar ga terpengaruh sama perasaan hatinya yang dilanda kerinduan yang mendalam atas sosok laki laki yang mengisi hatinya selama ini..