Revaline di bawa pulang ke Kalimantan oleh Yasmin ibunya, dia akan menjalani pengobatan 'kampung'¹ yang di percaya oleh ibunya, Yasmin. Yasmin di kenal sebagai 'dukun' atau orang 'pintar'² yang yang mengobati berbagai penyakit di kampungnya di wilayah timur Kalimantan. Dia juga ahli membuat jamu-jamuan khas Kalimantan.
Yanuar menyertai kepergian istrinya. Sementara sepasang bayi kembar mereka di rawat nenek mereka kembali ke Johor.
London, Inggris.
Sandra, Roberta dan Julia, berencana mengunjungi Revaline setelah mendengar kabar dari Yanuar. Yanuar bercerita kalau Revaline di bawa ibu kandungnya pulang ke Kalimantan. Julia terkejut. "Revaline punya ibu?"
"Iya! Revaline akhirnya ditemukan oleh keluarganya yang terus berusaha mencarinya selama ini. Keluarga Revaline ternyata adalah mertuanya sahabat karibku", jelas Yanuar. Tiga sahabat itu tidak sampai hati.
"Kita harus menolong Reva. Ku pikir dia sudah sungguh bertobat dengan sakitnya", kata Roberta. Sandra mengangguk. "Aku belum pernah ke Borneo, Why not! Let's go!" kata Sandra. Dia sebenarnya yang paling gak enak hati. Dia tidak bisa membayangkan penderitaan Revaline saat ini. Dia memang harus di hukum. Tetapi mereka juga bukan orang baik yang bisa men'just' orang lain.
" Ku pikir Jo juga pasti sudah berubah, hanya saja, aku belum pernah mendengar kabarnya sekarang", Kata Julia.
"Apa kamu sudah memaafkannya? sekarang ini pasti ia juga menjalani proses pertobatan!" Sandra berkata bijak.
Julia mengangguk. "Semua ini demi Vivine, aku tak ingin putri ku mendengar dan melihat ayahnya tak bermoral!" Julia membayangkan wajah Vivine yang cantik. Vivine di bawa pulang ibunya kembali ke Singapura.
Ketiga sahabat itu berangkat ke Indonesia. Mereka menghubungi 5 anggota club sosialita lainnya termasuk Shiza berkumpul di Balikpapan, lalu Samarinda menjenguk Revaline.
Grup Wanita kaya ini memang kompak. Dan mempunyai hati yang baik pula. Revaline telah dimaafkan.
Shiza menarik nafas lega, Julia bercerita ternyata anak kembar Reva adalah anak suaminya, Yanuar bukan anaknya Jo. Itu berarti juga kedua bayi itu bukan anak Andy juga.
Kedatangan para sahabatnya ini membuat Reva bersemangat ingin sembuh.
Sementara itu, di Pulau Kakaban, utara Kalimantan, Johannes, membungkus dirinya dengan bertani nelayan. Dia belajar ilmu agama dengan guru desa di pulau itu. Pikirnya saat itu, kematiannya sudah dekat. Melalui pengacaranya, dia membuat surat wasiat untuk Vivine, anaknya dari Julia. Anak yang belum pernah di lihatnya. Johannes ingin mati sebagai orang biasa. Dia mungkin akan menyesal seandainya dia tahu kalau dirinya sebenarnya tidak apa-apa.
Dua tahun kemudian.
Singapura.
Julia tidak mengira kalau Johannes tiba-tiba saja muncul di hadapannya Julia telah mengajukan ke pengadilan perceraian mereka berdua. Julia mengirimkan surat perceraian mereka melalui pengacaranya.
Dia juga telah lama meninggalkan rumah Johannes di Pondok Indah, Jakarta. Dia sudah menikmati hari-hari yang tenang bersama Vivine di apartemennya. Vivine sudah memasuki usia sekolah.
Penampilan Johannes sangat berbeda dengan 2 tahun yang lalu. Kulitnya terlihat gelap karena terbakar matahari. Selama ini Johannes hidup sebagai nelayan biasa di pulau Kakaban, Kalimantan. Johannes juga memelihara kumis dan jenggot. Dia sebenarnya terlihat lebih tampan dengan penampilannya sekarang. Hanya saja Julia justru takut bertemu dengannya. Takut dia mengambil Vivine dari tangannya. Walaupun pengacaranya sudah memastikan kalau Jo tidak bakalan bisa mengambil hak asuhnya terhadap Vivine, karena anak itu lahir di luar pernikahan.
Johannes berdiri di muka pintu apartemen Julia. Mata Julia terbelalak melihatnya. "Mau apa kamu ke sini?" tanya kasar. Johannes menunduk. Wajahnya menunjukkan rasa berdosa dan penyesalan yang mendalam.
"Aku ingin bertemu dengan Vivine!" Kata dengan suara rendah memohon. Julia menatapnya sinis. "Pergilah! Aku tak ingin melihatmu di sini!" kata Julia. Dia tak ingin Vivine terbangun dan melihat ayahnya di sini.
"Tolonglah!" Jo memelas. Julia tertawa mengejek. "Aku tidak menerima pengemis!" Dia bergerak menutup pintu. Jo menahannya. " Please!"
Julia menatap tajam mantan suaminya itu. Jo terlihat berbeda sekali. Jo membalas menatap dengan wajah memohon. "Aku sudah berubah!" katanya.
Johannes selama ini hidupnya berantakan tanpa tujuan. Dengan adanya Vivine, hidupnya menjadi lebih berarti. Dia dinyatakan sehat wal afiat oleh tim rumah sakit Pertamina Balikpapan.
Dia tidak pernah memiliki penyakit berbahaya. Dia sakit keras karena bathinnya yang kosong dan cemas. Secara psikologis dia sakit, terapi tubuhnya sehat. Atas saran pihak psikolog dia dianjurkan menjalani terapi . Tetapi guru mengajinya menganjurkan dia berobat secara supranatural dengan ikut dalam pengajian thoriqoh Qodiriyah Nasyabandiah di kota Bulungan. Johannaes menjalani perjalanan rohani yang panjang dan penuh penyesalan.
Julia menatap Jo dengan tajam. "Tidak semudah itu!" jawab Julia dingin. Dia tidak percaya kalau Johannes telah berubah baik dan bertobat. Dia sudah dua kali tertipu dengan wajah memelas Jo. Saat mereka pertama kali dulu bertemu. Jo mengaku bujangan, ternyata dia beristri. Parahnya Jo meninggalkan dia saat hamil. Jo tidak percaya kalau Julia hamil anaknya. Bahkan tanpa perasaan pria itu menyuruhnya menggugurkan kandungannya. . "Shah...kamu yakin kalau kamu hamil anakku...dari cara hidupmu yang suka ganti-ganti pasangan gitu...apa mungkin itu hasil hubungan kita?!" jawab Jo sinis. Julia sungguh terhina. Dia pergi meninggalkan Jo tanpa kabar berita. Dia tidak butuh laki-laki poin plan itu. Dia sanggup hidup sendiri dengan anaknya, tanpa harus ada suami.
Tetapi 3 tahun kemudian, mereka bertemu kembali. Dia lupa cara Jo menyakitinya. Apalagi Jo mengajaknya menikah resmi. "Aku ingin berubah dan hidup denganmu dengan tenang!" kata Johannaes Julia meleleh. Julia bersedia menikah demi Vivine, Jo tidak tahu kalau mereka telah punya anak. Baru satu tahun menikah. Jo berulah lagi. Kali ini dia melihat sendiri perselingkuhan Jo dan Revaline. Dua orang yang tidak tahu malu itu, mengkhianatinya tanpa perasaan
Sekarang, mana bisa dia percaya! Johannes berubah? Bulshit! Dia tidak percaya.
Johannaes meminta bertemu Vivine. Hah! enak banget! Dia pikir dia siapa? Johannes harus berjuang keras untuk dapat bertemu putrinya.
"Tidak semudah itu!" jawab Julia dingin. Dia menutup pintu apartemennya.
_______
¹ Pengobatan secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional
².istilah yang secara umum dipahami dalam pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan supranatural .
**********
***************
Catatan Penulis :
Assalamualaikum, Semangat pagi Reader!!!
Mhn maaf kepada reader semua . Ini adalah judul terakhir di novel Realita VS Relina.
Selanjutnya, sebagai tanggung jawab outhor kepada reader tercinta, novel ini dilanjutkan dengan judul berbeda yaitu : "TWIN LOVE".
Info lebih lanjut ada di FB saya @ Mba Meri Sajja.
Love U all. Muach
Salam persahabatan untuk anda semua.Wassalam