Atas dukungan moril dari istrinya, Andy melupakan masalah dengan Revaline atau Relina. Tidak ada gunanya memendam kebencian dan kemarahan terhadap wanita itu. Semua masalah itu sudah berlalu. Mengungkit masalah itu sama membuka aib sendiri, dan membuka lama, bahkan melukai banyak orang. Ada banyak pertimbangan bagi Andy dan Shiza menutup lembaran buruk bersama Revaline. Ini untuk kepentingan bersama, Realita dan keluarganya, anak-anak Andy, Rama dan Shinta, haail pernikahan sebelumnya dengan Realita. Yasmin, mantan ibu mertuanya dan juga Yanuar. "Relakan yang sudah terjadi, semi masa depan kita!" kata Shiza. Andy mengangguk setuju, bagaimanapun kebahagiaan keluarganya saat ini di atas segala-galanya.
Realita sudah berusaha membujuk adiknya Revaline membatalkan gugatan cerai kepada Yanuar. Namun Revaline sudah teguh dengan pendiriannya. Bahkan ibunya Yasmin gagal membujuk putrinya itu. Revaline ingin membebaskan Yanuar dari ikatan dengan dirinya. Karena tak sanggup menanggung dosanya kepada suaminya itu.
Kepada ibunya Revaline mengakui dengan jujur, tentang perselingkuhannya selama ini dengan Andy dan Johannes. Yasmin terkejut mengetahui kalau dulunya putrinya itu mengidap prilaku sex yang tidak wajar.
"Aku sudah bertobat, Bu! Aku sungguh menyesal!" kata Revaline dengan derai air mata. Revaline memang harus bertobat. Yasmin tidak bisa membayangjan, seandainya putrinya itu tidak terserang stroke, dia mungkin tidak pernah bertobat. Untuk beberapa saat Yasmin terdiam mendengar pengakuan Relina. Dia tidak malu menceritakan semua kesalahannya kepada Yanuar. "Karena itulah ibu...biarkan aku bercerai dengan Yanuar....aku tidak pantas untuk dia...Yanuar sangat baik...aku saja yang bodoh...aku menikah dengan lelaki yang baik... Hidayat... Yanuar...mereka lelaki yang baik...sangat baik...tidaj ada yang kurang dengan mereja berdua...taku saja yang tak pandai bersyukur...!" Revaline mengusap air matanya. Yasmin tak mampu berkata sepatah pun, Yasmin shock. Bagaimana bisa dia memiliki seorang anak yang tak bermoral begitu.
"Astagfirullah... astagfirullah!" Yasmin menarik nafas hingga beberapa kali. Revaline menjatuhkan dirinya dari kursi roda memeluk kaki ibunya.
"Ibu...ampuni aku...aku...ingin berubah...aku ingin Yanuar bahagia...!" Yasmin menjauhkan kakinya dari Relina. Dia sungguh marah. Putrinya itu menangis di lantai. Yasmin tak sampai hati. Bagaimanapun Relina sudah bertobat dengan membuat pengakuan. Mengapa dia tidak memaafkannya, Tuhan saja mengampuni umatnya walaupun dosa-dosanya sudah menumpuk setinggi gunung dam sebanyak buih dilautan!
Telepon Relina berdering. Yasmin meraih ponsel milik Revaline, Dari Realita "Yanuar ingin bertemu denganmu!" kata Realita di seberang sana.
"Baiklah! jawab Revaline,
Yanuar Menolak gugatan cerai istrinya itu
Dia sangat mecintai Revaline. "Mintalah apapun itu...asal jangan bercerai... !" Yanuar kehilangan cara membujuk Revalina. Alasannya bercerai sungguh tak masuk akal."Aku tak pantas untukmu...aku ingin kamu bahagia...dan carilah wanita yang pantas untukmu!" Yanuar tak mau menerima alasan Revaline.
"Aoapun keadaanmu...aku menerimanya!" Yanuar mengira Revaline minta cerai karena kondisinya yang sakit itu. Revaline terdiam. Haruskan dia berterus terang? Tapi Revaline tak ingin suaminya itu sakit hati dan menderita bila tahu hal yang sebenarnya.
Retaknya rumah tangga Revaline dan Yanuar, mengganggu pikiran Hidayat. Bukan karena Revalina/ Relina itu mantan istrinya, tetapi sepak terjang Revaline selama ini yang merusak rumah l tangga Realita bersama Andy, dan sengaja menukar dirinya dengan Realita menjadi istrinya, lebih dari itu dia pernah mengganggu kehidupan rumah tangganya secara diam-diam. Revaline pernah melukai kaki Pandu secara sengaja.
Realita istrinya sangat lugu, dia sungguh-sungguh memaafkan adiknya itu, dan melupakan kejadian di masa lalu. Bagaimanapun kehidupannya bersama Hidayat sangat bahagia dengan 4 orang anaknya. Du samping itu, mantan suaminya Andy telah hidup bahagia bersama Shiza dan anak-anaknya.
Hidayat, tentu gelisah dan khawatir bila mantan istrinya Relina bersama mertuanya, Yasmin datang ke rumah mereka. Siapa yang bisa menjamin, kalau kelak Relina berilah lagi, membuat rencana licik mengganggu rumah tangganya dengan Realita.
Meskipun, Hidayat tidak mengetahui hubungan gelap antara Revaline dengan Andy, atau Revaline dan Johannes, tetapi Hidayat merasa kalau Revaline memiliki rencana tersembunyi. Hidayat harus membuat pengaturan untuk melindungi keluarganya.
Dia harus mencegah Revaline ikut tinggal di lingkungan rumahnya. Segera saja, dia merubah rumah mertuanya yang berdiri di sebelah rumahnya dijadikan tempat tinggal untuk para karyawannya. Dan Geust house miliknya telah dikerjasamakan dengan pihak pengusaha hotel profesional dan membuat pagar pemisah antara rumahnya dan Geust house itu.
Jadi, ketika Yasmin bersama Revaline ingin berkunjung ataupun bermalam ke rumahnya, mereka hanya bisa menginap di Geust house itu dengan menyewa tentunya. kembali ke rumah mereka Dia harus membuat batasan agar Revaline tidak bisa mengakses rumahnya lagi.
Pertimbangan karena Yanuar adalah sahabatnya dan rekan usahanya, menjadikan pertimbangan baginya untuk mengizinkan Realita menjadi mediator antara Revaline dan Yanuar, agar suami istri itu gagal bercerai. Hal ini tentu untuk kebaikan semua orang tentunya.
Tetapi, harapan Realita dan Hidayat tak bisa berhasil begitu saja, mereka bukanlah pihak yang berpengalaman mengurus pertikaian suami istri dan keluarga, untuk itulah Hidayat menghubungi lembaga khusus yang biasa menangani masalah itu, yang terdiri dari tim pengacara dan konsultan keluarga. Sehingga Realita tidak perlu bolak balik ke Jakarta mengurusi adik dan ibunya.
Terhadap mantan istrinya itu Hidayat harus bersikap bijak dan tegas. Sebagai mantan istrinya, Hidayat telah menyisihkan harta untuk Revaline Ketika mereka masih menjadi suami istri.
Hidayat secara hati-hati menjelaskan hal ini kepada Realita. Tetapi jawaban istrinya itu di luar dugaannya. "Aku berterima kasih kamu mau memikirkan nasib adikku, dia mantan istrimu sudah sepatutnya dia mendapatkan bagian harta yang diperoleh ketika bersamamu, tetapi tentu saja ada batasannya, aku tak mau di madu dengan adik kandungku!" Realita tidak menyadari kalimatnya bermakna ambigu, dia sebenarnya ingin bersikap tega, tetapi Hidayat malah tertawa menanggapinya. "Jadi maksudmu aku boleh menikah dengan wanita lain selain dua?" Realita melongo tetapi langsung berubah cemberut."Ya tidak seperti itulah!" wajah Realita memerah. Dia tak pernah marah dan cemburu. Hidayat senang melihatnya. Dia meraih tubuh Realita, memeluknya dengan lembut. "Kamu tak bisa digantikan atau dibandingkan dengan siapapun.Aku juga tak akan mampu melakukannya. Kamu klenahanku sekaligus kekuatanku!" Realita tersanjung mendengarnya. Dia juga begitu.
...
Du lain pihak, keluarga Yanuar terutama ibunya, malah setuju Yanuar berpisah dengan Revaline, "Dari dulu ibu tidak setuju kamu menikah dengannya, ibu merasa dia wanita yang tak jujur!" Yanuar gundah mendengar perkataan ibunya.
Sementara itu, Yasmin tidak tenang hatinya selama berhari-hari, pengakuan Revalina mengganggu perasaannya Dia harus membuat rencana, untuk mendukung rencana pertobatan Revaline secara serius.
"Ayo kita pindah ke Jombang!" kata Yasmin ke Revalina. "Ke Jombang...untuk apa pindah ke sana Bu?" tanya Revalina heran. "Kita belajar ke pesantren...kamu harus serius bertobatnya... belajar agama di sana!" jelas ibunya.
"Tapi Bu...di sana...aku bisa apa?" Revaline terlihat ragu. Yasmin mengamati dengan serius wajah anaknya. Dia harus memastikan Revaline sungguh-sungguh ingin berubah. "Maksudku...kenapa harus ke Jombang.di sini juga bisa kok Bu, kita ke Bogor saja, dekat dari rumah!"
"Baiklah ibu setuju!" jawab Yasmin mengalah. Merubah watak seseorang tidaklah mudah.
.