Rumah Tania, Kota Kembang
Setelah menutup teleponnya Tania pun menarik nafas lega,dan mengembalikan kembali ekpresi wajahnya yang gugup tadi ketika ia menelepon Hyeon Sik.
"Tidak masalah Tania,bukankah hanya setahun, bahkan dulu kau bisa bertahan selama 5 tahun, dengan semua sifat buruk Raihan." batin Tania.
Flash Back
Sebenarnya sebelum Tania menelpon Hyeon Sik untuk menyetujui pernikahan kontrak itu,Sahabat baik Tania yaitu Lily,menelpon Tania tepat pada pukul 11 malam tadi,untuk memberi tahu Tania tentang rencana Danar, yaitu anak dari Pak Lurah di kampung Tania, yang juga adalah seorang duda beranak 1 yang di tinggal mati istrinya.
Mereka ingin datang ke rumah Pak Bagas besok, yang tak lain adalah Bapaknya Tania yakni untuk membicarakan rencananya untuk melamar Tania, Lily tidak sengaja mendengar percakapan antara Ayahnya dan Pak Lurah, dan juga Danar malam itu.
Lily pun menelpon Tania sebenarnya sudah dari jam 9 malam tadi, namun Tania tidak mengangkat teleponnya,maka pada jam 11 malam sebelum Lily tidur,Lily pun menelpon kembali Tania untuk memberitahu hal ini, makanya Tania pun semakin yakin untuk menerima tawaran Hyeon Sik.
Back
Tidak lama kemudian setelah Tania menenangkan dirinya,masuk sebuah pesan Whatsapp dari Hyeon Sik, yang berisi tiket keberangkatan Tania ke ibukota Indonesia pada pukul 9 pagi.
Tania pun berkemas dan mulai mengisi barangnya di sebuah koper kecil.Ketika bangun pagi baru Tania akan berencana memberitahu ibunya tentang keberangkatanya ke ibukota Indonesia itu.
********
Rumah Hyeonsik, di Ibukota Indonesia
Setelah Mandi Hyeon Sik pun kembali ke kamarnya, dan seperti biasa Hyeon Sik pun minum anggur di balkon sambil berbicara dengan bintang- bintang,
"Wanita kecil, sekarang kau sudah tidak bisa melarikan diri lagi dariku,mari kita lihat besok bagaimana sikapmu, setelah menandatangani pernikahan kontrak ini,apakah kau masih akan bertahan dengan semua sifat keras kepalamu, ataukah kau akan sedikit menundukan egomu, setelah aku memberikanmu uang."
kata Hyeon Sik setelah itu ia mengahabiskan anggur di gelasnya dan kemudian ia Naik ke ranjang untuk tidur.
*******
Rumah Tania
Adzan subuh berkumandang di Masjid, Alarm Handphone Tania pun berdering,beberapa hari lalu Tania sedang kedatangan tamu bulananya sebagai seorang wanita, maka Tania pun baru bisa melaksanakan Solat 5 waktu hari ini.
Tania pun segera bangun untuk mengambil wudhu dan mengambil mukena di kopernya, kemudian bersiap untuk solat subuh di Musholah di rumah mereka,karena di depan rumah mereka memang sengaja di bangun musholah untuk tempat beribadah keluarga mereka.
Ketika selesai solat Subuh, Tania pun berbicara dengan ibu dan Bapaknya
"Bu ,Pak ,Tania Jam 9 pagi ini akan berangkat ke ibukota Indonesia,karna ada sesuatu yang harus Tania urus disana, tapi karna Tania takut Macet di pagi hari,jadi Tania akan berangkat dari rumah jam 8 pagi."
" Ya sudah Nak, nanti Bapak yang akan antar kamu ke bandara." jawab pak Bapak Tania
Tania pun Mengangguk,
"Baiklah kalo begitu Pak."
Tak lama pun ibu Tania berkata
"Ya sudah Nak,kamu beres- beres barang bawaanmu dulu sana."
"iya bu,kalau begitu Tania mau ke kamar dulu."
Waktu sudah menunjukan pukul 8 Pagi,setelah Tania pamit pada Ibu dan adiknya,Tania pun berangkat ke bandara bersama Bapaknya.
Dan setelah 20 menit Tania sampai di bandara,Bapak Tania pun mengambil koper Tania di bagasi seraya berkata
"Hati- hati disana Ya Nak,jaga dirimu baik- baik,kalo ada apa- apa, jangan lupa telepon ibu sama Bapak.
" Iya pak,nanti kalo sudah sampe Tania kabari ibu atau bapak."
jawab Tania seraya mencium Tangan bapaknya
Setelah itu Tania Pamit dan Masuk ke dalam bandara.
Sebelum masuk ke bandara, Tania pun kembali menoleh kebelakang, melihat bapaknya yang sudah masuk ke dalam mobil dan hendak meninggalkan bandara untuk kembali pulang ke rumah.
"Maafkan Tania Pak,Tania janji tidak akan biarkan kalian sedih lagi gara- gara Tania, dan Tania janji akan membuat kalian bahagia." gumam Tania
Setelah itu Tania pun masuk ke dalam bandara kemudian Check in dan melanjutkan perjalanannya.
********
Bandara Ibukota Indonesia
Setelah 1 jam 30 menit, Tania akhirnya sampai di Bandara internasional di ibukota Indonesia,setelah sampai Tania pun menyalakan kembali handphonenya.
Kemudian pesan teks masuk dari Hyeon Sik, yang memberitahu Tania, bahwa Asistennya Jae Wook sudah berada di bandara untuk menjemputnya dan juga di bawah pesan itu juga tertera nomor handphone Jae Wook.
Tania pun langsung menelepon Jae Wook sambil keluar dari Pintu kedatangan bandara,
" Halo,Tuan Asisten anda dimana?"
" Saya sudah melihat anda Nona Tania tunggulah disitu."
Tak lama kemudian Jae Wook pun datang dan membawa koper Tania seraya berkata
" Ayo nona Tania mobil kita sudah berada di depan."
mereka berdua pun berjalan menuju mobil itu,namun Tania kembali terkejut dengan mobil yang akan di tumpanginya yaitu sebuah mobil BMW dengan type SUV.
Tania pun kembali bertanya pada Jae Wook
" Tuan Asisten, jangan bilang bahwa mobil ini juga kau pesan lewat aplikasi mobil online."
Jae Wook pun terkejut dengan pertanyaan Tania,lalu dengan cepat Jae Wook menjawab,
"Tidak Nona Tania,ini adalah Mobil Tuan Hyeon Sik."
"Baiklah ayo kita masuk."
setelah berkata itu Tania pun masuk ke mobil dan mobil pun berjalan meninggalkan Bandara ibukota Indonesia.
Rumah Hyeon Sik,di Ibukota Indonesia
Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit dari bandara,mobil pun sampai di rumah mewah Hyeo Sik.
Seketika Tania pun tercengang melihat rumah - rumah yang tadi ia lewati, ketika memasuki kompleks rumah Hyeon Sik,dan sekarang ia berada di depan sebuah rumah mewah berlantai 3 yang sangat megah dan mewah.
Namun ketika Tania masih bergelut dengan pikiranya,Jae Wook pun membuka pintu mobil dan seraya berkata
"Nona Tania kita sudah sampai,Mari kita masuk ke dalam."
"Maaf Tuan Asisten, sebenarnya saya ini dimana,dan kenapa kita harus masuk ke rumah ini?"
"Masuklah Nona Tania, maka anda akan Tahu jawabannya."
Tania pun mengangguk sambil berkata,
"Baiklah."
Mereka berdua pun berjalan memasuki rumah mewah tersebut,begitu masuk ke dalam rumah ,Tania kembali di kejutkan dengan pemandangan interior rumah yang bergaya eropa minimalis.
Tania pun berdecak kagum dalam hatinya,
"Luar biasa rumah ini sungguh indah,bahkan dengan uang Rp.20 Milyar pun, ku rasa aku tidak bisa membuat rumah yang seperti ini."
Jae Wook pun membawa Tania ke lantai 2, yaitu lantai dimana ruang kerja Hyeon Sik berada
Kemudian Jae Wook pun mengetuk pintu di ruang kerja Hyeon Sik
" Tuan Hyeon Sik,Nona Tania sudah berada disini."
"Masuklah." jawab Hyeon Sik singkat.
Jae Wook pun membuka pintu dan mempersilahkan Tania masuk.melihat Tania Masuk,Hyeon Sik pun menyambut Tania seraya berkata,
" Silahkan duduk nona Tania ,akhirnya kita berjumpa kembali."
"Iya Tuan Park, saya pun tidak menyangka bahwa saya akan kembali bertemu dengan anda."
jawab Tania sinis.
Hyeon Sik pun berkata pada Asistenya
" Jae Wook,tolong ambilkan surat perjanjian kotrak pernikahan itu, Oh ya nona Tania anda mau minum apa,biar nanti saya suruh Asisten rumah tangga membuatnya." tanya Hyeon Sik pada Tania
"Air putih saja tuan Park,terima kasih sebelumnya."
kemudian Hyeon Sik menelpon Asisten rumah tangga untuk memberitahu pesanan Tania dan tak lama kemudian Asisten rumah tangga itupun membawa segelas air putih untuk Tania.
Setelah itu, Jae Wook pun menyerahkan Kontrak perjanjian pernikahan selama 1 tahun pada Tania dan Hyeon Sik.
Kontrak perjanjian pernikahan itu, di buat oleh Hyeon Sik sendiri tadi malam, setelah Tania menyetujui untuk menerima tawaranya.
Hyeon Sik pun berseru pada Tania,
"Baiklah nona Tania,silahkan anda baca kontraknya dan katakan padaku jika ada pernyataan disitu yang memberatkan anda,maka aku akan memperbaikinya sesuai dengan keinginan anda."
Tania pun mulai membuka lembaran kotrak itu, dan membacanya dengan wajah yang serius.
Sedangkan Hyeon Sik, hanya memandang garis wajah Tania satu per satu,mulai dari alis Tania yang tebal dan teratur walaupun Tania tidak melukisnya,mata Tania yang kecil dan jernih,hidung Tania yang kecil walaupun tidak terlalu mancung, tapi itu terlihat cocok denganya,bibir Tania yang berwarna pink kemerah merahan,serta dagunya yang tidak terlalu lancip karna pipinya yang memang sedikit tembam,tapi itulah yang membuat Tania semakin lucu dan imut.
Kemudian mata Hyeon Sik kembali terhenti pada dada Tania yang berisi, yang menandakan bahwa Tania pasti mempunyai payudara yang cukup besar,tanpa sadar Hyeon Sik pun menelan salivanya,
"Apa yang aku pikirkan,bukankah dia bukan tipeku."
Batin Hyeon Sik
"Tuan Park,Tuan Park,Tuan Park..."
panggil Tania seraya membangunkan Hyeon Sik dari lamunannya.
"Oh bagaimana nona Tania, maaf tadi saya sedikit memikirkan pekerjaan, jadi saya sempat melamun."
jawab Hyeon Sik sambil salah tingkah.
" Tidak apa - apa Tuan Park, saya tahu anda adalah orang yang sibuk,saya sudah membaca isi kontraknya jadi saya pikir sudah tidak masalah,juga tidak ada yang perlu di perbaiki,selama kita tidak mencampuri urusan pribadi satu sama lain dan tidak melakukan kontak fisik dalam bentuk apapun maka hal yang lainnya saya tidak ada masalah."
jawab Tania percaya diri.
"Baiklah kalau begitu,Mari kita menandatangani kontrak pernikahan ini."
Jawab Hyeon Sik sambil menyerahkan pena pada Tania
Dan mereka berdua pun menandatangani Kontrak tersebut, setelah menandatangani kontrak itu mereka berdua pun berjabat tangan,dan kemudian Hyeon sik berkata,
"Senang bisa bekerja sama dengan anda nona Tania"
"Terima kasih Tuan Park,saya juga senang bisa bekerja sama dengan anda."