Dan tidak menunggu waktu lama Pak Lurah pun mulai berkata
"Pak Bagas,Bu Aisyah maaf akan kedatangan kami yang tiba-tiba ini,saya tidak akan banyak basa basi lagi kali ini, sebenarnya niat saya dan istri saya kesini yaitu untuk menjodohkan anak saya ini yaitu Danar dengan Tania putri Pak Bagas, pasti pak Bagas sama Bu Aisyah juga sudah mengenal Danar, karena kebetulan Danar juga pernah satu sekolah dengan Tania waktu SMA."
"Kebetulan saya mendapat kabar bahwa Tania sekarang sudah menjadi janda,jadi bagaimana kalau kita melakukan perjodohan ini."
Pak Bagas pun menjawab Pertanyaan pak Lurah tersebut,
"Maaf sebelumnya Pak Lurah,kebetulan putri saya Tania sekarang sedang berangkat ke ibukota,jadi hal ini juga saya harus bertanya pada Tania,apakah dia menyetujuinya atau tidak,karena putri kami sudah dewasa bahkan juga sudah pernah menikah,jadi kami juga sebagai orang tua, harus menghormati keputusan Tania tersebut,terlepas apakah Tania menerima atau tidak perjodohan ini."
"Karena jujur saja Pak Lurah,saya sebagai orang tua juga mengharapkan segala yang terbaik buat anak saya, maka saya pun juga sudah sempat bertanya pada Tania,tentang rencananya di masa depan,dan Tania pun sempat berkata bahwa dia sendiri sudah punya rencana untuk masa depannya"
Mendengar hal itu bu lurah pun langsung berkata
"Pak Bagas,bukankah bapak orang tuanya Tania, jadi saya pikir bapak juga berhak menentukan masa depan anak bapak,bukankah ini hal baik untuk anak bapak yang sudah janda, sekarang sudah ada yang bersedia melamarnya,harusnya pak Bagas sama bu Aisyah terima saja perjodohan ini,tidak banyak janda-janda sekarang ini, yang mau dinikahi oleh pria baik-baik seperti anak saya Danar."
Ibu Aisyah pun langsung menjawab pertanyaan bu Lurah tersebut
"Mohon maaf bu Lurah, kami bukanlah orang tua yang selalu memaksakan keinginan kami pada anak kami,malahan kami selalu akan mendukung setiap keputusan anak kami,terlepas apapun keputusannya itu,karena kami tau kedepannya ia yang akan menjalani kehidupannya.Jadi jika saya sarankan lebih baik kita menunggu Tania dan bertanya tentang pendapatnya,Bu Lurah."
"Bu Aisyah, ibukan ibunya, masa ibu takut sih sama anak sendiri,ibu gak tau sih sekarang banyak janda-janda muda yang jadi simpenanya om om,naudzubilah minzalik deh bu."
kata-kata bu Lurah inipun, sudah membuat Tania geram di luar,maka Saat bu Aisyah ingin menjawab pertanyaan bu Lurah tersebut,terdengar suara dari luar
"Assalamualaikum...,Bu,pak Tania sudah pulang."
Suara Tania itupun membuat semua orang di dalam rumah itu kaget,
"Walaikumsalam."
Jawab semua orang di dalam rumah tersebut.kemudian Danar langsung melihat Tania yang baru saja masuk,maka ia pun menyapa Tania,
"Tania apa kabar?"
"Alhamdulilah, kabar saya baik-baik saja Danar"
Tak lama setelah itupun,Pak Bagas mulai berbicara pada Tania,
"Nak Kebetulan kamu sudah pulang,ini ada tamu kita Pak Lurah dan juga keluarganya ingin bertemu kamu,katanya ada hal penting yang mau di bahas."
Tania pun segera masuk dan duduk di samping bapaknya "Oh ya, kebetulan Tania sudah ada disini, jadi apa yang sebenarnya mau di bahas? ah iya,kebetulan tadi Tania sempat dengar di luar,waktu Tania baru mau masuk, kalo gak salah ada orang yang bilang katanya janda-janda sekarang banyak yang jadi simpanan om om?"
Seketika wajah bu Lurah pun langsung pucat mendengar kata-kata Tania barusan.
Sebenarnya Tania sendiri bukan orang yang suka membalas perbuatan atau perkataan orang lain untuk dirinya sendiri,namun ketika orang lain itu sudah melibatkan orang yang disayanginya yakni kedua orang tuanya,maka Tania pun tidak akan tinggal diam.
Tania bukanlah orang yang mudah di tindas oleh orang lain,apalagi jika yang di tindas itu orang tuanya, maka Tania pun tidak ada kompromi akan hal itu.
Tania pun bertanya kembali pada ibunya
"Bu apa ibu tau siapa yang bilang kata-kata itu?"
Bu Aisyah pun hanya tersenyum mendengar pertanyaan putrinya tersebut.Akhirnya bu Lurah pun buka Suara
"Oh maaf Tania,tadi ibu yang bilang begitu,abis kata teman-teman ibu,banyak sekarang janda-janda muda yang jadi simpenan om om.Tapi kata-kata itu bukan untuk Tania kok." jawab bu lurah
Pak Lurah pun langsung menendang pelan kaki bu Lurah, seraya berbisik pada istrinya
" Ibu ini apa-apaan sih,kok ngomongnya ngelantur begitu,bikin orang lain tersinggung tau bu."
Melihat pak Lurah dan bu Lurah yang saling berbisik Tania pun menjawab
"Gak apa-apa kok bu Lurah,sekalipun kata-kata itu di tunjukan untuk Tania,Tania juga tidak akan merasa kok, karna sebentar lagi Status janda Tania juga akan segera berakhir "
Mendengar perkataan Tania barusan maka semua orang yang berada di ruangan itu terkejut,begitu pula dengan bu Lurah dan Pak Lurah,karna bu Lurah mengira bahwa Tania akan mengakhiri status jandanya dengan menikahi Danar.
Bu Lurah pun berkata
"Alhamdulilah kalo begitu Tania,Tu kan Bu Aisyah,benar kata saya,pasti Tania mau menerima Danar sebagai calon suaminya."
Seketika perasaan bu Lurah pun begitu senang,begitu juga dengan Pak Lurah,Pak Ahmad juga Danar sendiri, namun sayang kebahagiaan itu hanya bertahan beberapa menit saja,sampai Tania menjawab kata-kata bu Lurah tersebut.
"Bu Lurah sebelumnya Tania minta maaf,tapi apa yah maksud perkataan bu Lurah barusan? Tania sungguh tidak mengerti?"
Seketika muka bu Lurah berubah kaku dan langsung menjawab pertanyaan Tania tersebut
"Loh bukannya Nak Tania tadi bilang,akan segera mengakhiri masa jandanya dengan menikah,maka ibu pikir pasti Nak Tania akan menerima perjodohan ini dan akan menikah dengan Danar."
jawab bu lurah penuh cemas
Tania pun tersenyum
"Bu Lurah,bagaimana mungkin bu Lurah mengira yang akan Tania nikahi adalah Danar,bukankah bu Lurah sendiri belum bertanya pendapat Tania tentang lamaran Danar,bagaimana bisa bu lurah sudah menyimpulkan begitu saja,bahwa Tania akan menikah dengan Danar,tanpa ada jawaban yang keluar dari mulut Tania,dan perasaan Tania dari tadi tidak pernah bilang bahwa Danarlah calon suami Tania,tampaknya bu Lurah ada sedikit salah paham dengan kata-kata Tania barusan."
"Maka dari itu Tania akan menjelaskan maksud kata-kata Tania tersebut,dan ini juga akan menjadi kabar yang bahagia buat ibu dan bapak Tania tentunya."
jawab Tania seraya memandang kedua orang tuanya dengan tatapan lembut dan tersenyum.
"Sebenarnya ini adalah masalah keluarga Tania,Tapi kebetulan Pak Lurah,bu Lurah,Danar juga Pak Ahmad sedang ada disini,maka Tania pun bisa membagikan kabar gembira ini pada kalian semua.
"Jadi Bu, Pak,kemarin Tania berangkat ke ibukota,yaitu untuk mengurus sesuatu hal yang berhubungan dengan calon suami Tania,bapak masih ingatkan perkataan Tania beberapa hari lalu,kalau Tania sudah memiliki rencana sendiri tentang masa depan Tania,inilah yang Tania rencanakan sebenarnya Pak,yaitu sebuah pernikahan."
"Tania Insha Allah,akan menikah di bulan Desember dengan Calon suami Tania itu,dan Beliau akan datang bersama keluarganya di tgl 24 November,untuk acara lamaran resminya dan pada tanggal itu pula mereka akan membahas tentang tanggal dan tempat pernikahan Tania dan calon suami Tania nanti,yang kemungkinan acaranya akan dilaksanakan di ibukota Pak.maka itulah Janji Tania pada bapak,bahwa Tania akan membawa berita bahagia buat bapak ketika Tania kembali dari ibukota."
"Jadi bagaimana apa bapak dan ibu sudah senang sekarang mendengarnya?,dan 1 hal lagi bu Lurah, Alhamdulilah Calon suami Tania ini ada seorang pemuda yang belum pernah menikah,ataupun punya anak dan dia kebetulan juga adalah seorang pengusaha,bahkan ibunya adalah seorang konsulat di inggris sekarang, makanya Tania juga sekalian mau minta ijin sama bapak dan Ibu,agar bisa mengizinkan Tania pergi ke London, untuk bertemu dan berkenalan secara langsung dengan calon ibu mertua Tania itu."
"Jadi jika Tania saja yang seorang janda,bisa mendapatkan jodoh seorang pengusaha muda,maka tentunya Danar pun bisa mendapat jodoh,seorang gadis perawan dari keluarga baik baik tentunya,bukankah begitu bu Lurah?"
Mendengar semua perkataan Tania muka bu Lurah pun menjadi pucat pasi,apalagi ia merasa Tania sedang balas dendam padanya tentang semua kata-katanya tadi pada Tania.
maka bu Lurah pun menjawab
"Oh begitu rupanya,kalau begitu kami permisi dulu mau pamit pulang,Pak Bagas ,Bu Aisyah dan juga Tania. semoga lancar sampe hari H yah."
kemudian Tania pun menjawab
"Aamiin Ya Rabbal Alamiin,oh iya bu Lurah nanti kalau undangannya sudah jadi, Tania sendiri yang akan mengantarkan undangan itu,agar bisa sampai ke tangan bu Lurah sendiri."
Seketika wajah bu Lurah pun menjadi semakin kacau "Dasar Janda tidak Tahu di untung,beraninya menolak lamaran ini." batin Bu Lurah
Akhirnya Pak Lurah,bu Lurah,Danar dan Pak Ahmad meninggalkan rumah Tania dengan Wajah yang sedikit kesal.
sehingga Danar pun berkata pada ibunya
"Ibu sih bilang begitu sama Tania,jadinya dia menolak perjodohan ini,semua ini gara-gara ibu."
"Diam kamu,lebih baik kamu cepat cari gadis perawan yang mau dinikahimu,juga bisa membantu ibu menjaga anakmu nanti."
jawab bu Lurah dengan emosi pada Danar dan Ke empat orang itupun telah pergi jauh meninggalkan rumah Tania.