Chereads / Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda / Chapter 17 - Membuatmu memperhitungkan diriku dalam hidupmu

Chapter 17 - Membuatmu memperhitungkan diriku dalam hidupmu

"Kota Pasir Raya"

Setelah melakukan perjalanan dengan pesawat terbang selama 2,5 jam maka Tania pun sampai di bandara kota Pasir Raya kemudian ia Naik Taksi menuju ke rumah kakaknya Anaya.

Setelah sampai di depan rumah kakaknya, Tania pun masuk dan melihat Anayah sedang bermain dengan Anak keduanya yang baru berumur 2 tahun itu,Tania pun bersuara ,

"Assalamualaikum bayi Asyifaku yang cantik."

seru Tania memanggil keponakan kecilnya itu.

Anayah pun membalas

"Walaikum Salam,Eh Nia kapan kamu datang? kenapa gak beritahu kakak,biar Nanti suruh Mas Imam jemput kamu di bandara."

"Gak apa-apa kok kak Ana, Nia tadi kesini Naik Taksi kak,emangnya Nia anak SD yang harus di jemput segala apa?" Canda Tania pada kakaknya.

Kemudian anayah berkata

"ih kamu ini, masih sama saja seperti dulu yang gak mau repotin orang.Oh iya bagaimana kampung halaman,apa sudah ada kemajuan dengan kedatangan kamu hahahaa..?"

"Ah kak Ana ini,yang maju kayaknya hanya ibu-ibu nya tuh,yang sering ngegosipin orang"

Setelah mereka berdua bercanda,Anayah pun berkata dengan serius pada Tania

"Nia,apa kamu sudah Tahu Raihan akan menikah di bulan Januari Tahun depan?"

"Nia sudah dapat informasi itu kak dari bapak." jawab Tania singkat.

Kemudian Anayah kembali berkata

"Terus jika dia sudah akan menikah,apa kamu gak sakit hati dengarnya?"

lalu Tania menatapnya kakaknya

"Buat apa Nia sakit hati kak?,hati Nia sudah mati rasa terhadap Raihan sejak 6 bulan pernikahan kami,jadi Kak Ana tenang saja,Adikmu yang cantik ini mempunyai hati yang setegar batu karang di laut,tak akan hancur sekalipun di terpa ombak setiap waktu."

"Tapi kak, Nia mungkin akan sedikit merepotkan kak Ana di akhir bulan November nanti,untuk acara lamaran Nia."

Mata Anayah pun terbelalak,mendengar kata-kata Adiknya itu,seakan tak percaya dengan kata-kata yang baru saja ia dengar,

" Nia apa maksud kata-kata kamu barusan?kamu gak sedang bercanda kan,?" jawab Anayah

Sebenarnya Anayah memang belum Tahu rencana Lamaran dan pernikahan Tania,karna Tania meminta ibu dan bapaknya agar tidak memberitahukannya,Tania ingin dia sendirilah yang akan memberi kejutan dengan menyampaikan berita bahagia itu pada Kakaknya Anayah.

Tania pun menatap kakaknya dengan percaya diri

"Apakah kak Ana pikir Adikmu ini tidak ada yang mau lagi,sampe kak Ana begitu Kaget mendengarnya?"

"Nia gak sedang bercanda kak, Nia akan mengadakan lamaran untuk pernikahan Nia di tanggal 24 November, dan akan melaksanakan pernikahan kami di bulan Desember,tapi tanggalnya nanti di bahas di Acara Lamaran Nanti."

Seketika mata Anayah pun sudah mulai berkaca-kaca, mendengar berita bahagia dari adiknya itu,ia kemudian memeluk Tania sambil berkata

"Nia, kak Ana sungguh bahagia sekali mendengarnya,Kakak Tau Allah pasti akan menggantikan kesedihanmu dengan kebahagiaanmu saat ini,selamat yah Nia."

kata Ana sembari menghapus airmata bahagianya itu.

Tania pun hanya tersenyum sambil memegang tangan kakaknya seraya berkata

"Kak Ana,Nia juga datang kesini sekalian juga ingin berpamitan sama kak Ana,karna Nia akan berangkat ke London 2 hari lagi bersama Calon suami Tania itu,untuk bertemu ibunya yang kebetulan sudah menetap di Inggris."

"Wah,Tampaknya calon suamimu bukan orang biasa yah?, Kak Ana jadi gak sabar pengen cepat bertemu sama calon suamimu itu." jawab Anayah menggoda Tania.

"Ah Kak Ana apaan sih,dia pria yang biasa saja,cuma Alhamdulilah dia adalah seorang pengusaha,jadi kak Ana tenang saja,Adikmu ini setidaknya tidak akan kelaparan ataupun kekurangan uang jika sudah menikah dengannya."

Kemudian Tania pun mengeluarkan perhiasan yang di belinya dan memberikan selembar cek berisi 500jt kepada Anayah,kemudian Tania kembali berkata pada kakaknya

"Nia tau,Kak Ana sudah banyak uang,tapi tolong terima hadiah dan uang Nia ini,anggap saja ini adalah ucapan terima kasih Nia ke Kak Ana,yang sudah banyak membantu kehidupan Nia selama tinggal di Pasir Raya,Nia juga sudah bilang tadi kan, kalo Calon suami Nia bukan orang yang kekurangan uang,maka sebelum Nia berangkat ke London,dia sudah memberi Nia uang,bagaimana Kak Ana sudah tidak khawatir lagikan dengan pilihan Nia kali ini?"

Anayah pun mengangguk sambil berkata

"Insha Allah,semua berjalan lancar dan sampaikan salam kak Ana buat calon ibu mertuamu di Inggris,Oh ya Nia apa ibu mertuamu sudah Tau statusmu sekarang?"

"Calon suamiku akan mengurus masalah itu Kak, dia hanya berpesan agar Nia bisa menyiapkan diri dan lebih mengenal dekat dengan ibunya." balas Tania.

Anayah pun mengangguk

"Baiklah Kalau begitu,harusnya tidak ada masalah bukan?,ya sudah kamu istirahat dulu sana di kamar tamu, kamu pasti sudah capek dengan penerbanganmu pagi tadi." kemudian Tania pun kembali ke kamar.

*******

Sore harinya di kota Pasir Raya,Tania pun sedang mengajak keponakan kecilnya jalan-jalan sore, di sebuah Mall di kota Pasir Raya.Tidak sengaja Tania bertemu dengan Raihan dan juga Pacar Raihan yang tak lain juga adalah calon istri Raihan,yang akan di nikahinya di bulan Januari nanti.

Tania pun berpura-pura tidak melihat dua orang yang sedang bergandengan mesra itu,namun Raihan telah menyadari Keberadaan diri Tania.

Raihan pun dengan sombong mengahampiri Tania sambil memeluk posesif pinggang Pacarnya itu,

"Nia apakah kau itu? mengapa kau masih saja berjalan sendirian tanpa pasangan?,aku akan segera menikah di bulan Januari,maka sebaiknya kau juga harus segera mencari pasangan bukan,atau apakah kau belum bisa melupakanku,makanya kau masih saja betah sendiri."

Tania pun tersenyum lalu menjawab pertanyaan intimidasi dari mantan suaminya itu,

"Pak Raihan,aku mohon jangan panggil namaku dengan sebutan seperti itu lagi,karna kita sudah bukan suami istri lagi, maka panggillah saya Tania saja,seperti kebanyakan orang memanggilku,karna sebutan itu hanya pantas di ucapkan oleh calon suamiku nanti,dan aku ucapkan selamat untuk rencana pernikahan kalian berdua pada bulan Januari nanti."

"Tapi,tampaknya kau juga harus mengucapkan selamat padaku Pak Raihan, karna kebetulan pernikahanku akan lebih dulu di adakan dari pada pernikahanmu,karna pernikahanku akan di adakan di bulan Desember Tahun ini."

"Dan alasan aku berada disini,karna aku mau berpamitan pada kakaku Anayah untuk pergi ke London,yaitu untuk bertemu calon ibu mertuaku yang sudah menetap disana,Ah iya Pak Raihan,kebetulan Calon Suamiku ini adalah seorang pengusaha muda yang cukup sukses,jadi jangan khawatir,aku juga akan mengirim tiket dan penginapan gratis ke ibukota Indonesia,untuk anda dan pasangan anda,Karna kebetulan pernikahan kami akan di laksanakan di salah satu hotel berbintang lima di ibukota,Kalau begitu aku akan menunggu kedatangan kalian pada saat pernikahanku nanti."

Kata Tania sambil berjalan meninggalkan kedua orang itu.

Muka Raihan pun terlihat sangat kesal ketika Tania mengatakan tentang rencana pernikahannya itu.

"Brengsek,ternyata dia yang akan menikah duluan dariku,tetapi kapan dia menjalin hubungan dengan orang lain,bukankah kami baru bercerai 1 bulan lalu.Apakah dia memang sudah selingkuh di belakangku?,hingga setahun sebelum perceraian kami, ia tidak mengizinkaku menyentuhnya lagi."

Batin Raihan

Pada kenyataanya,Ketika Tania tahu bahwa Raihan telah selingkuh dengan perempuan lain,Tania pun sudah pisah ranjang dengan Raihan dan tidak mengizinkan Raihan menyentuhnya lagi.

*******

^Seoul,Korea Selatan^

Ke esokan harinya Hyeon Sik yang di dampingi Jae Wook pun pergi ke Kantor di pagi hari seperti biasanya, Namun Sebelum masuk,Sekretarisnya menyerahkan buket bunga Mawar merah beserta kartu ucapan di dalamnya.

Hyeon Sik pun melirik Jae Wook sambil berkata

" Buanglah buket bunga ini,entah siapa yang begitu kurang kerjaan mengirimnya padaku."

Jae Wook pun membuka kartu nama yang ada di dalam buket bunga tersebut,matanya kemudian terbelalak melihat nama pengirim bunga tersebut.

Melihat Ekspresi Jae Wook,Hyeon Sik pun Langsung mengambil kartu nama itu dan melihat isi tulisan di kartu nama itu yang tertulis kata,

"Maafkan aku Park Hyeon Sik "

dan pengirimnya adalah Song Min Ah

Melihat nama dan tulisan itu,Wajah Hyeon Sik pun menjadi terlihat menakutkan,timbul amarah di matanya,maka ia kemudian merobek kartu ucapan itu, dan mengambil bunga yang masih di tangan Jae Wook itu kemudian dia membuangnya ke tempat sampah di samping meja sekretarisnya.

Dengan segera Hyeon Sik pun berjalan masuk ke dalam ruangannya.Jae Wook dan Sekretaris itu pun hanya saling memandang dengan sedikit rasa penasaran terlihat jelas di wajah di keduanya.

Jae Wook pun masuk ke dalam ruangan bossnya,sesampai diruangan itu Jae Wook melihat

suasana Hati Hyeon Sik yang tidak begitu baik,karna kiriman bunga dari cinta pertama bossnya itu.

Maka ia Kemudian bertanya pada Hyeon Sik

"Tuan Hyeon Sik,apa perlu aku menyelidiki tentang Nona Song Min Ah."

"Tidak ada yang perlu kau selidiki tentang wanita itu,aku sudah mendengar dari beberapa orang di rapat direksi waktu itu,bahwa dia telah bercerai dengan Lee Young Joon dan dia telah mendapatkan banyak harta dari perceraianya itu,apakah dia pikir,dia dapat kembali lagi padaku?,mungkin dia sedang bermimpi,biarkan saja dia,aku tidak ingin membuang waktuku untuknya.Oh ya Jae Wook,apakah Tania pernah menghubungimu?"

Jae Wook pun menjawab

"Tidak Tuan Hyeon Sik,apa ada masalah tentang nona Tania?"

"Tidak ada apa-apa, Oh iya Kita akan berangkat ke Indonesia besok,segera siapkan penerbangannya."

Hyeon Sik pun berdiri di kaca dan melihat pemandangan di luar kantor sambil berbicara dalam hatinya,

"Wanita kecil,tampaknya kau belum menempatkanku didalam hatimu.Baiklah,maka aku akan mulai membuatmu memperhitungkan diriku di dalam hatimu."