Chereads / Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda / Chapter 23 - Tidak bisakah kita berbagi kamar?

Chapter 23 - Tidak bisakah kita berbagi kamar?

Setelah belasan jam berlalu akhirnya privat Jet itu sampai di landasan bandar udara Heathrow di Inggris.

Hyeon Sik dan Tania pun sudah bersiap untuk menuju ke rumah ibu Hyeon Sik,Namun kedatangan Hyeon Sik di Inggris kali ini merupakan kejutan bagi ibu Hyeon Sik, karna Hyeon Sik belum memberitahu kedatangannya ke Inggris pada ibunya.

Tempat tinggal ibu Hyeon Sik berada di kota Birmingham,Birmingham sendiri adalah kota besar kedua di Inggris,selain itu Birmingham di kenal juga dengan julukan kota muslim di Inggris

Karna sebanyak 21,8 persen penduduk di Birmingham beragama Muslim dan di sekitar kota Birmingham tersebut pun tersebar sekitar 200 masjid, itulah alasan ibu Hyeon Sik memilih tempat tinggal di kota itu dan juga tentunya karna ayah tiri dari Hyeon Sik adalah seorang Tokoh Muslim yang berpengaruh di Inggris.

Setelah hampir 2 jam perjalanan dengan mobil dari Heathrow ke Birmingham, Mereka pun sampai di depan rumah Ibu Hyeon Sik.

Tania pun kembali Takjub melihat pekarangan rumah itu,yang begitu lapang dan juga terdapat banyak pepohonan,yang begitu indah dan asri dengan banyak tanaman dan bunga,yang tersebar hampir mengelilingi rumah mewah berlantai 2 tersebut.

Bisa di katakan orang yang tinggal di rumah ini pasti akan merasa nyaman dan sejuk. Tak lama kemudian seorang wanita paruh bayah yang mengenakan hijab itupun membuka pintu.

Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itupun begitu kaget,melihat orang yang berada di hadapanya

"Anaku apa itu kau?, sayang..mama tidak menyangka kau sungguh berada disini?."

tanya ibu Hyeon Sik sambil memeluk putra kesayangannya itu

"Tentu saja karena aku begitu merindukanmu, jadi aku sengaja datang kesini ma."

jawab Hyeon Sik menggoda ibunya itu

Kemudian ibu Hyeon Sik pun melirik ke orang yang berada di samping putranya

"Sayang siapa wanita cantik ini?"

Hyeon Sik melirik Tania kemudian menjawab pertanyaan ibunya

"ma,apakah mama akan membiarkan Calon menantu mama ini berdiri terus di luar?"

Mata ibu Hyeon Sik pun berbinar lalu langsung menyuruh mereka masuk ke dalam.Setelah mereka duduk pembicaraan itupun kembali berlanjut

"Sayang apakah wanita cantik ini benar-benar Calon menantu mama? tapi kalo mama lihat wajahnya seperti orang Indonesia,apakah benar tebakan mama?"

Kali ini pun Tania yang menjawab perkataaan ibunya Hyeon Sik

"Assalamualaikum Tante,Perkenalkan nama Saya Tania Andarini,saya memang berasal dari Indonesia tepatnya saya dari kota kembang."

Mendengar Salam dan jawaban dari Tania,ibu Hyeon Sik pun terlihat sangat kaget,namun juga gembira dan itu pun langsung bisa di lihat dari raut wajahnya yg begitu cerah.

Ibu Hyeon Sik pun langsung duduk disamping Tania dan langsung menggengam tangan Tania,sontak Tania pun menjadi sedikit terkejut,dengan tindakan ibu Hyeon Sik itu,lalu ibu Hyeon Sik berkata

"Tania, jika kau adalah calon istri dari putraku,bukankah kau juga sebaiknya memanggilku mama,mama sungguh senang mengetahui hal yang baik ini,bahkan mengetahui kau adalah seorang muslim mama sangat takjub dan hampir tidak percaya."

Hyeon Sik pun tersenyum

"Aku tahu,mama pasti akan senang dengan wanita pilihanku ini,Oh ya ma,tolong rahasiakan dulu hal ini dari nenek,mama tau sendirikan nenek bagaimana."

"Baiklah sayang, kalau begitu ajaklah Tania ke kamar tamu,ia pasti sudah lelah dengan perjalanan panjang ini,mama akan pergi ke supermarket untuk berbelanja keperluan makan malam,sekalian menjemput Safa di sekolahnya."

Hyeon Sik pun mengangguk

"Baiklah ma,kalau begitu kami naik ke atas dulu sekalian beristirahat,oh iya ma papa dimana?"

"Papamu sedang ada Kongres yang diadakan Partainya, jadi papa tidak akan pulang dalam beberapa hari."

Jawab Ibu Hyeon Sik

"Baiklah ma' kalau begitu mama hati-hati di jalan,kami naik ke atas dulu."

Setelah itu mereka bertiga pun naik ke lantai atas,di lantai 2 memang terdapat 3 kamar yang merupakan kamar untuk tamu,dan fasilitas di masing-masing kamar pun,bisa di bilang mewah karna memang ibu Hyeon Sik adalah seorang mantan Konsulat wanita di Inggris,yang sudah memilih pensiun saat ini dan mengurus keluarganya.

Sedangkan Ayah tiri Hyeon Sik sendiri termasuk salah satu konglomerat dan juga tokoh Muslim yang diperhitungkan di Inggris,maka tentu saja mereka bukanlah keluarga yang kekurangan uang ataupun harta.

Setelah Jae Wook masuk ke kamarnya,Hyeon Sik pun mengantar Tania hingga ke dalam kamarnya,ia pun meletakan koper Tania di sudut ruangan kamar.

Hyeon Sik langsung merebahkan tubuhnya dengan terlentang di ranjang besar di kamar Tania itu,Tania pun mengerutkan Alisnya

"Tuan Park,apa yang kau lakukan di ranjangku,cepat pergi ke kamarmu dan beristirahatlah disana,ini adalah rumah ibumu tolong berikan sedikit muka untuku."

"Nyonya Park,bukankah qt akan segera menjadi suami istri,mengapa kau begitu kejam padaku?,tidak bisakah kita berbagi kamar selama aku disini?"

goda Hyeon Sik yang sukses membuat Tania marah

" Berhentilah meminta hal konyol padaku,walaupun kita berada di Inggris,tapi aku masih menjunjung tinggi budaya negaraku dan juga menghormati ajaran agamaku,jadi kau pilih aku tidur di kamar ini atau kau yang tidur di kamar ini?."

Hyeon Sik pun segera bangun dari ranjang itu dengan wajah yang cemberut,melihat wajah Hyeon Sik yang lucu, Tania tidak tahan untuk tersenyum, dia pun memberanikan diri,untuk memeluk Hyeon Sik dari belakang,yang saat itu hendak pergi meninggalkan kamarnya itu

"Tuan Park,aku hanya akan mengatakan ini sekali saja jadi dengarkan baik-baik,aku berjanji ketika aku sudah halal menjadi istrimu,maka aku akan melakukan tugasku untuk melayanimu dengan baik,dan kau dapat sepuasnya melakukan hal yang kau mau padaku saat itu tiba,jadi kumohon,tetaplah menjadi lelaki yang selalu dapat ku banggakan di hadapan semua orang."

Mendengar Perkataan wanitanya Hyeon Sik pun membalikan badanya dan menatap Tania dengan rasa kagum

"Kau tahu Tania, sekarang Aku semakin yakin bahwa kau adalah calon ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak, dan pasti dengan memiliki ibu sepertimu,aku tidak khawatir anak-anaku akan kekurangan kasih sayang seorang ibu,yang dulu tidak pernah kurasakan dari aku kecil hingga aku kuliah,aku berjanji akan menghormatimu dan tidak akang melakukan hal-hal yang tidak kau inginkan."

Hyeon pun mengecup kening Tania dengan lembut dan penuh dengan kasih sayang,setelah itu Hyeon Sik meninggalkan kamar Tania dan pergi ke kamarnya.

Hati Tania pun kembali berbunga megingat kata-kata Hyeon Sik itu.

********

Malam hari di kota Birmingham pun telah tiba, Ibu Hyeon Sik pun naik ke lantai 2 dan mengetuk pintu Kamar Tania untuk memanggil Tania makan malam, Tania pun segera membuka pintu kamar itu,melihat Tania yang masih memakai mukena,Ibu Hyeon Sik pun berkata

"Tania apa kau sudah melaksanakan solat Isya?"

Tania pun mengangguk

"Iya ma,aku baru saja selesai solat Isya."

Hati ibu Hyeon Sik pun tersentuh melihat calon menantunya adalah seorang wanita yang rajin beribadah.

Maka ia pun penasaran dan bertanya pada Tania

"Tania apakah kau sudah tahu,bahwa Hyeon Sik bukanlah Seorang muslim seperti kita? mama hanya ingin tahu bagaimana cara kalian menikah nanti? Jika mama melihatmu sekarang,maka mama teringat dulu ketika mama menikah dengan ayahnya Hyeon Sik,yang bukan seseorang yang menganut agama muslim juga,apakah kalian akan menikah dengan 2 agama,seperti pernikahan mama dengan ayahnya Hyeon Sik dulu?"

Tania pun menjawab pertanyaan calon mertuanya itu "Ma Untuk hal itu, aku rasa Hyeon Sik lah yang lebih pantas menjelaskan pada mama sendiri,yang pasti aku yakin,mama pasti tidak akan kecewa mendengar penjelasan Hyeon Sik nanti mengenai rencana pernikahan kami."

"Baiklah mama mengerti,Kalau begitu ayo turun,mama sudah menyiapkan makan malam untuk kalian."

kedua orang itu pun turun dan langsung menuju ke meja makan,sedangkan di bawah sudah ada Hyeon Sik,Jae Wook dan juga Adik perempuan Hyeon Sik yaitu Safa.

Melihat Tania yang turun bersamaan dengan ibunya,

maka Safa yang saat itu sedang bercanda dengan Hyeon Sik pun terhenti, dan bertanya pada ibunya dengan penasaran

" Ma Kakak ini Siapa? mengapa aku tidak tahu kalo ada tamu di rumah kita ini?"

Hyeon Sik pun menggoda adik kesayangannya itu, "Apakah Kakak perempuan itu Cantik menurutmu?"

Safa pun langsung mengangguk

"Tentu saja kakak perempuan itu sangat cantik, memangnya kakak tidak bisa melihatnya?,tapi kak kenapa kau bertanya seperti itu padaku?"

"Baiklah,karna kau mengatakan dia Cantik maka berbaik - baiklah padanya, karna Wanita Cantik itu adalah Kakak iparmu nantinya."

jawab Hyeon Sik dengan percaya diri pada adiknya.

Mata Safa pun terbelalak dan langsung menuju ke lengan ibunya sambil bertanya

" Ma apakah itu benar,kakak ini adalah Calon istrinya kak Hyeon Sik."

" Iya sayang, kakak ini namanya Tania dan dia akan menikah dengan kakakmu sebentar lagi."

jawab Ibu Hyeon Sik dengan gembira.

Tak butuh waktu lama Safa pun langsung berdiri di hadapan Tania dan mengulurkan tanganya

"Halo Kakak ipar,aku adalah adik perempuan satu-satunya Kak Hyeon Sik namaku Safa."

Tania pun menjawab sambil menjabat tangan Safa tersebut

" Namaku Tania,Safa kau juga adalah gadis yang sangat cantik senang bertemu denganmu."

jawab Tania membalas pujian Safa.