Tania pun kembali menutup pintu,
"Jika bukan karna aku sudah menerima uangmu,maka aku tidak akan pergi denganmu saat ini,namun tidak apa-apa, toh cuma malan malam,apalagi dengan wajahnya yang tampan, tampaknya aku akan membuat banyak wanita iri malam ini,ternyata ide ini juga tidak begitu buruk."
kata Tania sambil senyum - senyum menyeringai.
20 menit pun telah berlalu,Tania pun sudah berjalan turun ke tangga,ia mengenakan mini dress berwarna putih gading yang membawa kesan elegan pada tubuhnya,dengan sebuah sling bag berwarna coklat muda dan juga sepatu kitten heels yang berwarna senada pula,di tambah dengan sedikit riasan minimalis di wajahnya membuat ia terlihat berbeda dari biasanya,karna untuk sehari hari Tania biasanya tidak pernah bermake up.
Namun sebagai seorang wanita maka Tania pun sering belajar cara make up pada temannya,yang juga adalah seorang Make Up Artis.
Saat ini Tania telah sampai di lantai bawah,sedangkan Jae Wook dan Hyeon Sik,yang sedang duduk di lantai bawah untuk menunggunya,terpana saat melihat penampilan Tania yang tidak seperti biasanya.
"Ternyata wanita kecil ini lumayan juga ketika berdandan." gumam Hyeon Sik
"Wah Nona Tania begitu berbeda malam ini,siapapun yang melihatnya,maka takkan pernah menyangka bahwa ia adalah seseorang yang pernah menikah,tampaknya Tuan Hyeon Sik juga menyukai tampilan calon istrinya ini ketika sedikit berdandan,tetapi apakah ini memang seperti dugaanku, bahwa Tuan Hyeon Sik benar-benar tertarik pada nona Tania,setauku nona Tania bukan type wanita yang di inginkan tuan Hyeon Sik."
batin Jae Wook yang melirik bossnya yang sedang menatap Tania tanpa berkedip saat itu.
Karena pada kenyataannya, Hyeon Sik pernah menjalin hubungan dengan beberapa model ternama di Korea Selatan,bahkan salah satu dari model tersebut pernah mendapatkan penghargaan model terbaik di Korea Selatan.
"Hyeon Sik ayo kita segera berangkat."
Kata-kata Tania tersebut membangunkan lamunan kedua pria tersebut
"Baiklah kalau begitu,oh ya Jae Wook aku akan menyetir sendiri,jadi kau dapat beristirahat lebih awal."
seru Hyeonsik
"Baiklah Tuan Hyeon Sik,jika ada sesuatu maka anda bisa menghubungi saya."
Hyeon Sik pun hanya mengangguk sambil menyuruh Tania untuk mengikutinya ke mobil dan mereka berdua pun menuju ke hotel untuk makan malam.
Setelah 10 menit mobil pun berhenti di sebuah hotel mewah bintang 5.
"Turunlah dan kita akan makan malam disini,aku sudah memesan tempat di restoran ini,katanya Steak disini terkenal enak."
Kata Hyeon Sik seraya turun dari mobil dan menunjukan jalan menuju restoran pada Tania.
"Baiklah"
jawab Tania singkat seraya berjalan berdampingan dengan Hyeon Sik.
Dan Ketika mereka hendak memasuki lift,2 orang wanita sosialita juga telah berada di lift yang akan mereka naiki,sedang memandang Hyeon Sik tanpa berkedip dan kedua wanita itu saling memuji ketampanan Hyeon Sik.
Hyeon Sik yang sudah terbiasa mendengar hal-hal seperti ini,jadi ia hanya mengangkat sedikit alisnya sambil menyeringai seraya melirik Tania,
"Wanita kecil, harusnya kau merasa terhormat bisa makan malam denganku,karena tidak semua wanita yang seberuntung dirimu saat ini."
gumam Hyeon Sik
Kemudian mereka berdua pun masuk ke lift itu dan tidak lama kemudian mereka sampai di sebuah restoran di hotel itu, saat ini mata Tania kembali di manjakan dengan kemewahan restoran tersebut
"Entah aku harus menangis atau tertawa,jika aku tidak salah ini adalah restoran yang ku lihat di majalah di kamar tadi siang,sudah kupastikan bahwa calon suamiku ini, selalu tau cara menghabiskan uangnya dengan baik. Ah masa bodohlah,toh yang akan bayar dia bukan aku." seru Tania dalam hati
Kemudian pasangan itu pun sampai di meja mereka yang telah di pesan Hyeon Sik sebelumnya, tentu saja untuk hal-hal seperti ini, tidaklah lepas dari campur tangan Jae Wook.
Setelah mereka duduk,Tania pun kembali terkejut dengan pemandangan di atas meja tersebut,karna di meja itu terdapat dua tangkai bunga mawar putih di vas bunga kaca yang begitu indah,seketika wajah Tania pun menjadi semakin cerah,tak butuh waktu lama, ia pun langsung memegang dan mencium bunga mawar putih tersebut yang masih terlihat segar.
Namun Tania tentu saja tidak menyadari, bahwa bunga tersebut adalah permintaan khusus Hyeon Sik pada pihak restoran,karena hanya di meja makan merekalah yang terdapat bunga mawar putih yang masih segar itu.
Seorang Pelayan wanita pun datang dengan membawa buku menu restoran itu dan menyerahkan kepada Hyeon Sik dan Tania
" Tania,Pesanlah apa yang kau inginkan disini"
"Hyeon Sik,bukankah kau bilang Steak di restoran ini begitu terkenal,maka aku akan mencobanya."
"Baiklah kalau begitu, aku juga akan memesan Steak untuk kita berdua"
Kemudian Hyeon Sik pun memberitahu pesanan mereka pada pelayan wanita yang dari tadi masih menatapnya tanpa berkedip itu,sehingga membuat pelayan itu tersadar dan langsung pergi setelah Hyeon Sik menyelesaikan pesanannya itu.
Karena harus menunggu pesanan mereka, Tania pun berinsiatif membuka pembicaraan di antara kedua orang tersebut
"Hyeon Sik, apakah kalian para orang kaya selalu seperti ini,selalu makan di tempat yang mewah dan elegan seperti ini?"
Hyeon Sik pun tersenyum sambil menjawab
"Tentu saja,jika itu mengenai beberapa pembicaraan bisnis yang berharga Miliaran Rupiah ataupun Miliaran Won, maka kami sebagai pengusaha tentunya tidak rugi, jika menghabiskan uang puluhan juta untuk makan di tempat seperti ini,dengan begitu kami pun tidak hanya menghabiskan uang kami dengan sia-sia bukan."
"Lalu,mengapa kau membawaku makan di tempat seperti ini,bukankah ini hanya akan menghabiskan uangmu dengan sia - sia Hyeon Sik?"
pertanyaan Tania itu mulai memprovokasi Hyeon Sik.
"Karena kau adalah pengecualianku Tania,namun pada saatnya nanti,aku akan memberitahumu mengapa kau pantas menerima semuanya itu."
mendengar jawaban itu Tania pun hanya tersenyum kaku, kemudian mereka lanjut berbicara tentang hal-hal lain, sampai tiba makanan yang sudah mereka pesan di atas meja.
Namun mata Tania melotot ketika melihat sebotol anggur yang di pesan oleh Hyeon Sik,Setelah Pelayan pergi Tania pun sudah tidak sabar bertanya
"Hyeon Sik, kenapa ada sebotol anggur,bukankah aku tidak memesanya?"
"Entah apa kau tahu atau tidak,jika kau mungkin pernah menonton drama Korea,tidakkah kau melihat orang-orang itu selalu memakan Steak dengan segelas Wine atau anggur.Apakah kau harus bertanya hal-hal kecil seperti ini padaku?, kukira bahkan anak SD pun tau hal itu."
"Tapi aku tidak minum minuman yang beralkohol Hyeon Sik." jawab Tania
"Maka biar aku saja yang akan meminum wine ini,tapi biar aku beritahu sebelumnya padamu Tania,kau juga harus membiasakan dirimu mencoba wine ini, karna jika kau sudah menikah denganku, maka kau tidak dapat menghindari hal-hal seperti ini,karena di negaraku ketika seseorang menawarkan segelas anggur padamu, kau harus menerima segelas anggur tersebut,karena itu juga merupakan sebuah penghormatan pada orang itu, terlebih lagi jika orang itu adalah keluargaku atau relasi kerjaku."
Tania pun hanya diam sambil mencerna kata - kata Hyeon Sik tersebut
"Baiklah kalau begitu, bisakah kita makan saja,karna aku sudah tidak sabar ingin mencicipi Steak yang terkenal ini " Jawab Tania
Kedua orang tersebut pun mulai makan dan Hyeon Sik mulai menuangkan anggur di gelas mereka masing-masing, Tania pun mulai mencicipi anggur itu
"Hmmm,,ternyata rasa anggur ini begitu manis dan enak, tapi tetap saja ini mengandung alkohol,tidak apa-apa Tania, kau hanya perlu menghabiskan segelas anggur tidak sebotol kan, toh hanya setahun kau akan menikah kotrak dengannya,dan tidak tiap hari pula harus mencicipi anggur ini." batin Tania
Melihat Tania yang telah mencicipi anggur tersebut Hyeon Sik mengangkat sedikit keningnya
"Sudah kuduga dia wanita yang cukup cerdas,maka dia tidak mengecewakanku malam ini."
Malam itu setelah selesai makan Hyeon Sik pun berkali-kali menuangkan anggur di gelasnya,hingga ia pun merasa sedikit mabuk,baru ia kemudian berhenti.
Wajahnya sudah tampak merah karna pengaruh alkohol,Tania kemudian meliriknya
"Bukankah sudah kukatakan tadi jangan minum berlebihan,tampaknya sekarang ia sudah mabuk,maka itu akan merepotkanku untuk membawanya pulang, haisshhh..orang ini mengapa begitu keras kepala sih." batin Tania
Tania pun berkata pada Hyeon Sik,
"Hyeon Sik sebaiknya ayo kita pulang dan berikan kunci mobilmu padaku, aku yang akan menyetir kau sudah begitu mabuk saat ini."
Namun Hyeon Sik lama baru merespon kata-kata Tania tersebut, kemudian ia memanggil pelayan untuk membayar bill mereka,setelah membayarnya Hyeon Sik mencoba berdiri dengan tegak,namun kepalanya agak sedikit pusing karena ia sedikit mabuk.
Hyeon Sik pun hampir terjatuh ke lantai, untung pada saat itu Tania sudah melihat gelagatnya,maka Ia langsung menahan tubuh Hyeon Sik secara refleks.
"Terima Kasih."
kata Hyeon Sik sambil menyeringai pada Tania.
"Dasar lelaki bodoh ,inilah alasanya mengapa aku membenci alkohol,selain karna di larang agama,juga ketika mabuk pasti akan merepotkan orang lain dan membahayakan diri sendiri,huffttt."
Akhirnya Tania pun memapah Hyeon Sik keluar dari restoran itu,namun dengan postur tubuh Hyeon Sik yang tingginya 188cm sedangkan tinggi Tania hanya 162cm, maka Tania pun bersusah payah memapah Hyeon Sik hingga sampai di lift.
Hyeon Sik memang sudah agak mabuk, tapi ia masih memiliki sedikit kesadaranya ia pun berkata pada Tania
" Tania, bisakah kau membantuku membukakan hotel, aku akan menginap di hotel ini,kepalaku sangat pusing saat ini."
"Baiklah, Aku akan membantumu"
Setelah mereka sampai di lobi hotel di lantai bawah, Tania pun segera membukakan hotel dengan kamar suit presiden untuk Hyeon Sik, karna itu adalah perintah dari Hyeon Sik sendiri.
Kemudian Tania pun kembali membantunya ke kamar hotel tersebut.Setelah menaruh Hyeon Sik di ranjang Tania pun hendak pergi dari kamar itu
"Hyeon Sik, karna aku sudah mengantarmu ke kamar hotel ini,maka aku akan segera pulang."
Hyeon Sik mengangkat alinya dan membalas perkataan Tania
"Baiklah terima kasih,Tapi apa kau tahu jalan pulang menuju rumahku? dan kau adalah seorang wanita,tidak baik jika kau menyetir sendiri di malam hari,bukankah kamar ini juga begitu luas,kau dapat tidur di sofa jika kau mau,namun jika kau tidak bersedia,maka aku akan menelepon Jae Wook untuk menjemputmu."
Melihat Jam di tanganya sudah menunjukan pukul 12 malam,Tania pun tidak ingin menggannggu istirahat Jae Wook,maka yang awalnya Tania ingin menolak permintaan Hyeon Sik, ia berakhir menyetujuinya dan ia pun berpikir akan tidur di sofa.
"Tidak apa-apa,toh kamar ini juga begitu luas,dengan kondisinya yang seperti itu, tidak mungkin juga lelaki bodoh itu akan berbuat macam-macam kepadaku."
batin Tania
Setelah itu pun Tania pergi ke kamar mandi untuk membersihkan riasan wajahnya dan juga mencuci bersih wajahnya,Setelah selesai mencuci mukanya Tania hendak kembali ke sofa untuk beristirahat.
Namun ia kembali melihat Hyeon Sik yang masih memakai sepatu dan semi jasnya, yang masih melekat di tubuhnya di atas ranjang yang membuatnya tidak nyaman untuk tidur,maka ia pun berjongkok di depan ranjang dan membantu Hyeon Sik untuk membuka sepatunya.
Kemudian Tania berdiri di samping ranjang dan kembali membuka Semi Jas Hyeon Sik, agar Hyeon Sik bisa beristirahat dengan nyaman.Namun tindakan Tania ini berbanding terbalik dengan prediksinya.