^Rumah Tania,Kota Kembang^
Ibu Aisyah siang itu sedang menonton bersama Aliyah, karna kebetulan Aliyah tidak ada mata kuliah hari ini, maka ia pun hanya di rumah menemani ibunya.
"Bu, Kak Nia kapan kembali dari ibukota?"
"Ibu belum tau Nak,kemarin kalo tidak salah kakakmu bilang mungkin beberapa hari disana,kalo urusanya sudah selesai pasti langsung kembali."
"Ibu tau gak kemarin waktu Aliyah jalan - jalan sore sama Kak Nia,ibu - ibu tetangga itu pada jahat sama kak Nia, mereka mempermalukan kak Nia yang sudah janda. Lalu ibu tau nggak, kak Nia gak marah atau membalas perkataan mereka sama sekali,Malahan kak Nia bilang, doain ya kalo kak Nia cepet dapat jodoh biar bisa secepatnya di kenalin deh sama ibu-ibu itu,hahahaaa lucukan kak Nia bu,padahal Aliyah sudah emosi setengah mati loh saat itu."
" Kasian kakakmu Nak,ibu sebenarnya tau dia menyembunyikan semua rasa sakitnya untuk dirinya sendiri,sebenarnya ibu lebih senang kalo dia sedikit saja bisa berbagi kesedihannya sama ibu,biar bebanya juga sedikit ringan,kadang ibu rindu sama Tania yang dulu,yang selalu bertanya sama ibu, ketika dia bingung akan sesuatu,atau dia selalu bilang kenapa dia bisa gak senang ataupun lagi merasa sedih,sekarang semuanya dia simpan rapat di dalam hatinya sendiri."
Ibu Tania pun sudah tidak bisa melanjutkan kata- katanya karna airmata sudah mengalir lebih dulu di pipinya.
"Bu, Aliyah yakin Kak Nia orang yang kuat dan gak mau bikin kita sedih,makanya kak Nia gak mau memperlihatkan kesedihannya di depan kita.jika Kak Nia bisa begitu kuat kenapa kita tidak Bu?jadi ibu gak boleh nangis lagi yah kalo di depan kak Nia."
ibunya pun hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara.
******
Rumah Hyeon Sik
Setelah Tania puas mengelilingi taman,dia pun segera kembali ke kamarnya dengan membawa bunga mawar putih yang di petiknya tadi di taman, kemudian di letakan di dalam vas bunga yang ada di kamar itu seraya berkata
"Kamar ini memang sudah indah,tapi setelah di tambah bunga ini maka sekarang terlihat lebih sempurna hahahaa."
Setelah itu Tania pun berbaring kembali di ranjang sambil menunggu waktu solat berikutnya.
Dan di ruang Kerja,Hyeon Sik dan Jae Wook masih larut dalam pekerjaan mereka, ponsel Hyeon Sik pun berdering melihat nomor panggilan di handphone yang masuk adalah nomor dari luar Indonesia,yang menelepon tak lain adalah ayah Hyeon Sik.
Karna melihat bossnya tidak mengangkat teleponya Jae Wook pun berkata
" Tuan Hyeon Sik bukankah ayah anda yang menelepon, kenapa anda tidak segera menjawabnya?"
"Biarkan saja,pasti ada sesuatu yang dia ingin aku lakukan."
Dan seperti prediksi Hyeon Sik, ayahnya yaitu Tuan Park Ki Jun, memang telah merencanakan sebuah pertemuan makan malam untuk Hyeon Sik dan putri dari relasi kerjanya yaitu Putri tunggal dan pewaris satu- satunya dari Nanjing Group, salah satu perusahaan kontruksi terbesar di Korea Selatan.
Karna Hyeon Sik tidak mengangkat teleponnya lelaki itu pun mulai kesal
"Ada Apa dengan berandal ini ,mengapa dia selalu mengabaikanku ,otaknya pasti telah di cuci oleh ibunya untuk membenciku sehingga sikapnya selalu dingin padaku."
^Flash Back^
Sebenarnya Hyeon Sik sendiri termasuk anak broken home, karna ketika ia berumur 8 tahun ayah dan ibunya bercerai karna perbedaan kebudayaan dan keyakinan.
Ibu Hyeon Sik dan ayahnya menikah dulu di luar negeri, karna mereka menikah dengan agama yang berbeda,Ayah Hyeon Sik dan ibu Hyeon Sik sendiri bertemu di Seoul ketika ibu Hyeon Sik sedang bekerja sebagai konsulat di Korea Selatan.
Dan tanpa persetujuan sang ibu yaitu nenek Hyeon Sik,ibunya Hyeon Sik pun menikah dengan ayahnya,hingga ketika Hyeon Sik berumur 8 Tahun keduanya pun memilih bercerai.
Ayah Hyeon Sik pun kembali menikah dengan Janda kaya beranak 1 dan Ia juga memiliki 2 orang anak laki-laki dari pernikahan keduanya.
Sedangkan ibu Hyeon Sik juga telah menikah dengan seorang Tokoh muslim berdarah Pakistan di London, yang bahkan pernah menjabat sebagai walikota London. Dan dari pernikahan keduanya, ibu Hyeon Sik melahirkan seorang anak perempuan yang di beri nama Safa, yang merupakan satu- satunya adik perempuan dari Hyeon Sik.
Setelah ayah dan ibunya bercerai, Hyeon Sik sendiri di asuh oleh ayahnya, hingga sampai ia Lulus kuliah S1 di Korea Selatan dan ia pun melanjutkan pendidikan S2 nya di bidang keuangan di London,karna ibunya juga menetap disana.
Hyeon Sik sengaja memilih meninggalkan Korea dan melanjutkan pendidikannya di London,karna ia juga tidak tahan dengan kemunafikan ibu tirinya,karna ibu tirinya sendiri tidak begitu suka dengan keberadaan Hyeon Sik, yang akan mengancam jabatan penerus perusahaan ayahnya.
Ibu tirinya pun menginginkan posisi itu di jabat oleh putra kandungnya sendiri,Kemudian setelah Hyeon Sik Lulus S2, ia pun membangun perusahaanya sendiri di Korea Selatan dan di Indonesia dengan bantuan modal neneknya yang di Indonesia.
Sedangkan nenek Hyeon Sik sendiri adalah seorang pengusaha sukses di Indonesia maka ia pun juga mewariskan beberapa usahanya real estatenya di Indonesia pada Hyeon Sik,dan itulah salah satu alasan mengapa Hyeon Sik selalu menuruti permintaan Neneknya,karna jasa neneknyalah yang membuat Hyeon Sik begitu sukses hingga sekarang.
Hyeon Sik sendiri tidak begitu dekat dengan ayahnya, bahkan bisa di bilang Hyeon Sik lebih dekat dengan ayah tirinya dari pada ayah kandungnya sendiri,itulah alasan mengapa Hyeon Sik sering mengabaikan ayahnya.
Pada kenyataanya ketika Hyeon Sik berada di London, Hyeon Sik barulah merasakan bagaimana kehangatan keluarga yang sebenarnya,bahkan ia begitu menyayangi adik perempuan satu-satunya nya bernama Safaa itu, yang sekarang sedang duduk di bangku SMA di London.
Hyeon Sik pun tentunya begitu mencintai ibunya,karna ibunya selalu tahu apa yang disukai dan tidak disukai Hyeon Sik,maka tak jarang ketika ia merindukan ibunya ia selalu pulang ke London.
^Back^
Di ibukota Indonesia Waktu telah menunjukan pukul 7 malam, Tania pun baru selesai mandi dan sudah melaksanakan solatnya,ketika Tania baru saja merapikan mukenanya di koper, ada seseorang yang mengetuk pintunya
"Nona Tania ini aku?" seru Jae Wook
Tania pun langsung membuka pintunya
"Ada apa Asisten Kang?"
"Tuan Hyeon Sik menyuruhku, agar menyampaikan kepada anda untuk bersiap,karna anda akan menemaninya makan malam di luar,Oh ya Tuan juga berpesan agar anda bisa memakai pakaian yang sedikit Casual, karna anda dan Tuan akan makan di sebuah hotel bintang 5."
Tania ingin menolak permintaan itu, namun setelah ia berpikir kembali maka ia pun menganggukan kepalanya
"Baiklah aku akan turun setelah aku selesai."
"Baiklah nona Tania kalau begitu aku pergi dulu."
Tania pun kembali menutup pintu kamarnya
"Jika bukan karna aku sudah menerima uangmu,maka aku tidak akan pergi denganmu saat ini,namun tidak apa-apa toh cuma makan malam,apalagi dengan wajahnya yang tampan,tampaknya aku akan membuat banyak wanita iri malam ini,ternyata ide ini juga tidak begitu buruk."
kata Tania sambil senyum-senyum sendiri.