Chereads / Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda / Chapter 10 - Apa alasan dia sebenarnya menikah kontrak denganku

Chapter 10 - Apa alasan dia sebenarnya menikah kontrak denganku

Setelah Jae Wook mengantar Tania ke kamar tamu,Jae Wook pun kembali ke ruang kerja Hyeon Sik.

Sementara Tania yang baru masuk ke kamar tamu, kembali di kejutkan dengan kemewahan kamar itu,

"Tampaknya calon suamiku ini mempunyai selera yang begitu tinggi,entah berapa banyak uang yang dia habiskan untuk membuat kamar yang indah ini,namun sayang seleranya sedikit tercoreng dengan menikahi seorang janda sepertiku,hmm..."

Tak berapa lama Tania pun berjalan ke depan balkon kamar dan melihat pemandangan dari atas balkon tersebut,dari atas ia dapat melihat taman yang luas yang di tanami berbagai jenis bunga dan juga ada kolam renang tentunya yang juga cukup luas,dan dari atas itu pula dapat terlihat beberapa mobil mewah terpakir di garasi mobil.

Kemudian Tania melihat mobil alphard yang pernah di naikinya ketika pertama kali bertemu Hyeon Sik

" Hahhh ternyata memang lelaki itu sudah membodohiku dari awal,bagaimana mungkin mobil alphard itu adalah mobil online."

kemudian Tania kembali berpikir tentang rencana pernikahan yang di katakan Hyeon Sik Tadi

"Bukankah ini hanya nikah kontrak, lalu mengapa harus pake acara lamaran segala,bukankah dengan acara lamaran akan membuatku lebih repot lagi, jika orang tuaku tahu bahwa pernikahan ini hanya akan bertahan 1 tahun, entah apa yang harus kulakukan."

"malahan aku sempat berpikir menikah kontrak dengannya, pasti akan di lakukan di luar negeri, karena perbedaan agama kami,tapi mengapa dia semudah itu mengatakan akan mengikuti keyakinanku,bahkan jika itu untuk membuat ibunya senang maka mengapa ia baru melakukanya sekarang?"

" mengapa kurasa semuanya begitu mencurigakan? apa sebenarnya yang di rencanakanya dan apa alasan dia sebenarnya menikah kontrak denganku? Dengan bayaran 20 Milyar jika ia mencari gadis cantik yang perawan pun, itu bukanlah hal yang sulit kurasa,lalu mengapa aku yang di pilihnya,Ya Allah apapun rencananya mohon lindungilah selalu hambamu ini."

Setelah bergelut dengan batinya Tania pun Naik ke ranjang dan mulai berbaring karna ia bangun begitu pagi maka dengan cepat ia pun tertidur

Di ruang kerja, Hyeon Sik masih menyelesaikan pekerjaanya,ia pun melirik Jae Wook,

"Jae Wook ,apakah menurutmu Tania akan sanggup bertahan selama 1 tahun dalam pernikahan kontrak ini?"

"Ku rasa nona Tania adalah orang yang bisa mengatasi masalahnya sendiri,dan juga ia adalah wanita yang bertanggung jawab,di tambah lagi ia cukup cerdas dalam memilih jalan hidupnya sendiri,maka mungkin saja itu bisa terjadi Tuan Hyeon Sik."

"Iya benar, prediksimu memang seperti perkiraanku, karna Tania adalah seorang wanita yang keras kepala, maka dengan sifat itu ia bisa melindungi dirinya sendiri,akan tetapi dia juga wanita yang kuat dan tenang,maka aku tidak perlu khawatir jika ada orang yang berniat menindasnya."

"Tapi Tuan Hyeon Sik,bagaimana dengan statusnya nona Tania,bagaimana jika ibu dan Nenek anda tidak dapat menerima statusnya yang pernah menikah."

"Jae Wook, aku pun sudah berpikir keras tentang hal ini tadi malam, jika itu adalah ibuku maka aku yakin ibuku akan bisa menerimanya, di tambah Tania tampaknya wanita yang baik,maka dia akan mudah memenangkan hati ibuku,namun aku tidak begitu yakin dengan nenekku,itulah sebabnya aku sengaja mengikuti agamanya, untuk meyakinkan nenekku bahwa aku benar- benar mencintai Tania sehingga aku pun bersedia mengikuti keyakinan Tania, jika prediksiku tidak meleset,maka orang tua itu pasti bisa menerima Tania pada akhirnya,Oh ya Jae Wook,tolong pesankan Tiket penerbangan untuk Tania besok kembali kotanya."

"Baik Tuan Hyeon Sik."

******

Waktu telah berlalu dan jam di dinding sudah menunjukan pukul 12.00 siang,Tania pun bangun dari tidurnya, ia pun berwudhu dan melaksanakan kewajibanya sebagai seorang muslim.

Setelah melaksanakan solat perutnya pun terasa lapar,ia berniat untuk menelepon Hyeon Sik, untuk memberitahu bahwa ia akan mencari makan di luar,karna Tania tau Hyeon Sik bukanlah seorang muslim, maka ia tidak mungkin akan makan makanan di rumah ini.

Tepat ketika ia baru mau mengambil handphone untuk menghubungi Hyeon Sik,ternyata Hyeon Sik telah menelponnya lebih dulu

"Turunlah dan makan di bawah, ini sudah jam makan siang dan kau pasti sudah lapar,aku sudah membelikan makanan yang halal di sebuah restoran untukmu jadi ku harap kau tidak akan membantahku lagi."

"Baiklah aku akan segera turun."

Tania pun turun ke meja makan

Sebelum duduk ia melihat Hyeon Sik yang belum memulai makannya, karna di piringnya masih kosong tanpa ada nasi ataupun makanan lain,dan di meja makan pun hanya ada makanan dari restoran yang ada label halalnya di kemasan makanan- makanan tersebut

"Kenapa kau belum makan Hyeon Sik?"

"Bukankah ada tamu di rumah ini,tidak sopankan jika aku membiarkan tamuku makan seorang diri."

jawab Hyeon Sik.

"Kalau begitu tunggu apalagi ayo kita makan."

seraya tania membuka kemasan makanan - makanan yang berlabel halal itu.

Kedua orang itupun makan tanpa bersuara,mungkin itu sudah jadi kebiasaan mereka berdua saat makan.

Setelah makan Hyeon Sik pun hendak kembali ke ruang kerjanya,namun Tania memandangnya

"Hyeon Sik bisakah aku pergi ke tamanmu,aku ingin melihat bunga- bunga disana."

Hyeon Sik pun memandang Tania

"Lakukanlah apa yang kau inginkan,anggaplah ini adalah rumahmu sendiri Tania,tidak perlu kau meminta ijin padaku,toh ketika kau menikah denganku rumah ini juga nantinya adalah rumahmu."

Tanpa menunggu jawaban Tania Hyeon Sik pun kembali menuju ruang Kerjanya.

"Apa Maksud kata - katanya?,rumahku ?bagaimana mungkin ini adalah rumahku,bukankah aku hanya menikah kontrak dengannya, Pftttt."

Tania pun berjalan menuju taman yang ada di samping rumah itu,sampai di taman ia pun segera mendekati bunga- bunga itu, kemudian ia mengambil handphonenya dan ia mulai berfoto dengan beraneka jenis bunga-bunga yang berada di taman tersebut.

Tania pun memetik beberapa tangkai bunga mawar putih dan menciumnya, ia tampak begitu bahagia, sampai ketika dahinya pun mulai berkeringat baru ia berjalan ke tempat duduk untuk beristirahat disitu.

Tania membawa beberapa tangkai bunga mawar putih itu dan terus memperhatikan bunga itu dengan wajah yang begitu bahagia,tanpa ia sadari ada tatapan yang begitu hangat dari atas,yang sedang mengamatinya tersenyum bahagia.

Hyeon Sik pun tanpa sadar ikut tersenyum bahagia

"ternyata dia begitu menyukai bunga mawar putih."

Hyeon sik pun memiliki ide untuk dekorasi pernikahanya dengan Tania nanti, akan di penuhi dengan bunga mawar putih kesukaan Tania.

Melihat Wajah bossnya yang senyum senyum sendiri, Jae Wook pun mendekati Hyeon Sik

" Tuan Hyeon Sik, apakah ada hal yang membuat anda begitu bahagia?"

"Aku sedang melihat Tania di taman dan dia terlihat sangat gembira di sana,Oh iya Jae Wook nanti pesankan banyak bunga mawar putih untuk dekorasi pernikahanku."

setelah mengatakan itu Hyeon Sik pun kembali ke kursi kerjanya,sedang Jae Wook melihat ke arah taman dan disana, ia Melihat Tania sedang duduk dengan bahagia sambil memegang beberapa tangkai bunga mawar putih.

"Ternyata boss begitu memperhatikan nona Tania, sampai- sampai ia pun memesan bunga mawar putih untuk dekorasi pernikahannya dengan nona Tania kelak,apa jangan- jangan boss sudah tertarik pada nona Tania?"

batin Jae Wook kemudian ia melirik bossnya yang masih saja tersenyum bahagia.