Chereads / Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda / Chapter 7 - Aku siap menjadi istri kontrak anda selama setahun Tuan Park

Chapter 7 - Aku siap menjadi istri kontrak anda selama setahun Tuan Park

Matahari pagi pun mulai masuk ke dalam jendela hotel Tania, Alarm handphone Tania pun berdering menunjukan waktu sudah pukul 6 pagi.

Tania pun terbangun ketika mendengar alarmnya berbunyi, dan bergegas ke kamar mandi untuk Mandi, setelah 20 menit Tania sudah selesai mandi, dan mempersiapkan barang bawaanya.

Kemudian ia pun langsung bergegas ke bandara, dengan sebuah mobil yang di pesannya lewat aplikasi online.Sesampainya di bandara Tania langsung Check in dan masuk ke ruang tunggu sambil menunggu keberangkatanya.

Ketika ia sudah duduk, Tania kembali teringat tentang kejadian kemarin, antara Hyeon Sik dan dirinya,karna di tempat inilah mereka berdua pertama kali bertemu karna bertabrakan tubuh satu sama lain.

"Hahhh kenapa aku harus bertemu dengannya di ruang tunggu ini kemarin? jika saja aku berjalan lebih hati - hati, mungkin aku tidak akan mengenal dengan lelaki sombong itu.tapi ya sudahlah, toh semuanya sudah terjadi,setidaknya dia begitu tampan, jadi aku bisa sedikit cuci mata dengan melihat wajahnya dan dia pun sudah mengganti handphoneku, maka akan ku maafkan dia dan akan kulupakan semua perilakunya padaku."

Tania pun kembali tenang seperti biasanya.

^^^ Flash back ^^^

Sebenarnya sosok Tania sendiri sebelum menikah, Tania adalah seorang gadis yang periang penuh dengan semangat dan selalu mempunyai motivasi diri yang tinggi, namun setelah ia menikah selama 5 Tahun dengan suaminya yang bertempramen kasar,dan suka melontarkan kata- kata yang buruk, bahkan tak jarang juga di iringi dengan kata - kata makian,Tania pun menjadi wanita yang sangat tertutup dan agak pendiam.

Namun dengan sendirinya,Tania pun juga menjadi wanita yang kuat dan juga begitu tenang, yang dapat menyembunyikan segala rasa sakitnya dari orang lain,sekalipun itu adalah orang tuanya atau saudara perempuanya, karna Tania tidak ingin orang- orang terdekatnya khawatir tentang dirinya terlebih lagi ibunya.

Tania dulu menikah di usianya yang ke 26 tahun,sebenarnya bukan juga usia yang muda bagi seorang gadis untuk menikah, karna rata2 teman - teman Tania yang di kampung halamanya,menikah di usia yang sangat muda, bahkan ada teman seusianya di kampung,yang sudah memilik 2 orang anak.

Akan tetapi, Tania menikah di usia itu bukan tanpa alasan,melainkan karna setelah ia lulus dari SMA,Tania dan kakak perempuanya merantau untuk mencari pekerjaan di kota yang paling timur di bagian Indonesia,yaitu kota Pasir Raya di sanalah Tania dan Kakak perempuanya mencari pekerjaan dengan niat untuk membahagiakan kedua orang tua mereka yang pada saat itu bisa di bilang hidup mereka sangat sederhana.

Tania lebih memilih bekerja daripada meneruskan kuliahnya, karna situasi keuangan keluarganya yang sulit pada saat itu, jadi Tania lebih memilih bekerja dan membantu kedua orang tuanya, begitu pula kakak perempuanya, yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarga mereka, bahkan juga kakak perempuan Tania yang bernama Anayah itu, bisa di katakan sebagai tulang punggung bagi keluarga Tania.

Karna ayah Tania hanyalah seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga,juga Tania memiliki seorang adik perempuan yang bernama Aliyah, yang sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas ternama di kota kelahiran mereka.

Kurang lebih hampir 5 Tahun Tania dan kakaknya merantau di kota Pasir Raya, kehidupan Mereka pun berubah,sang kakak kini sudah memiliki beberapa usaha di kota Pasir Raya dan juga di kampung halaman mereka, juga tentunya sudah bisa membahagiakan kedua orang tua mereka, dengan membangun sebuah rumah yang megah dan juga ada beberapa mobil yang di beli untuk kepentingan keluarganya.

Dan tentunya juga Tania dan kakaknya, sudah bisa memberangkatkan kedua orang tuanya ke Tanah suci untuk menunaikan ibadah Haji.Tentunya kehidupan keuangan Tania pun berangsur baik, karna Tania sendiri bekerja dengan kakaknya,sampai akhirnya Tania berpacaran dengan Raihan.

Kemudian Tania menikah setelah berpacaran selama 2 tahun dengan Raihan,namun Tania tidak pernah menyangka, jika sifat Raihan akan berubah setelah 6 bulan pernikahan mereka,Raihan menjadi suami yang selalu kasar padanya,namun meskipun begitu Raihan tidak pernah memukul Tania, karna Raihan tahu sendiri bagaimana pengaruh Kakak perempuan Tania dan suaminya yang di kota Pasir Raya tersebut.

Belum lagi ibu mertua Tania, yang hanya baik di awal menikah saja,karna ibu Raihan yang selalu mengatakan bahwa Tania adalah seorang wanita yang mandul, dan juga karna di tahun ke empat pernikahannya, Tania Tahu bahwa Raihan telah berselingkuh dengan perempuan lain,maka dari itu setelah 5 tahun pernikahannya Tania pun menggugat cerai Raihan.

*******

^^^ Back ^^^

Setelah 25 menit menunggu, akhirnya Tania masuk ke dalam pesawatnya.dan setelah 1 jam 30 menit pesawat Tania pun mendarat di bandara kota kembang, dan sebelum turun dari pesawat Tania pun menelpon adiknya Aliyah untuk memberitahu bahwa ia sudah sampai.

Sedangkan adiknya sudah menunggu di bandara untuk menjemput Tania.Setelah turun dan mengambil bagasinya,Tania pun keluar dari pintu keluar bandara, ketika ia melihat adiknya ,Tania pun langsung melambaikan tanganya seraya memberitahukan keberadaannya,adiknya pun langsung menghampiri Tania seraya membawa koper Taniah sambil berkata

"Kak Nia bagaimana perasaanmu setelah kembali ke kampung dengan status yang baru?"

ledek Aliyah pada kakaknya

"Anak nakal, jika kau terus meledekku aku tidak akan memberikan uang jajan bulan ini padamu."

balas Tania.

"Ah kak Nia gak asik nih,saya kan cuma bercanda kak,kalau begitu ayo kita cepat pulang ibu sudah masak makanan yang banyak,karna kepulangan kak Nia kali ini."

"Ngapain sih ibu pake acara masak makanan banyak segala,memangnya kita mau syukuran apa?"

Jawab Tania

Sambil kedua orang itu berjalan menuju mobil,

"hahahaa Kak Nia ini gimana sih, Ibu itu sengaja masak banyak buat menghibur Kak Nia, setidaknya dengan masak makanan kesukaan kak Nia, ibu bilang itu akan sedikit meringankan kesedihan Kak Nia, dan anggap saja itu skalian syukuran buat status Kak Nia yang baru,,,hahaha ." Jawab Aliyah menghibur kakaknya.

"Ada - ada Saja kamu Aliyah "

jawab Tania sambil menggelengkan kepalanya mendengar celoteh adiknya.

20 menit telah berlalu mobil pun telah sampai di depan garasi rumah mereka. Tania pun langsung turun dan masuk ke rumahnya

"Assalamualaikum,ibu, bapak Tania sudah pulang."

ketika mendengar suara putrinya Ibu Aisyah pun yang ada di dapur langsung keluar menyambut Tania.

"Walaikumsalam Nak ayo masuk" jawab Ibu Aisyah

Tania pun langsung mengambil tangan ibunya dan mencium punggung tangan ibunya,karna itu adalah sebuah tradisi di keluarga mereka.

"Bapak mana Bu'?" tanya Tania

"Oh bapakmu sedang pergi membeli sop buah kesukaanmu di pertigaan situ."

"Ngapain sih ibu sama bapak repot -repot segala,

Tania kan sudah sebesar ini bu,apa yang Tania mau, Tania bisa pergi sendiri untuk membelinya gak perlu merepotkan bapak sama ibu lagi."

"Nda apa- apa Nak, toh kamu juga jarang pulang kesini, jadi ibu sama bapak tidak merasa repot kok,lagipula kamu.....,"

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, ibu Tania pun menunduk sambil menangis, karna ia merasa begitu sedih dengan nasib putrinya yang baru saja bercerai.

Melihat ibunya yang sedih, Tania pun berusaha keras menahan airmatanya agar ia tidak menangis, karna Tania juga tidak mau melihat ibunya lebih sedih lagi.

Sambil memegang tangan ibunya Tania pun berkata

"Bu buat apa ibu menangis sih,katanya ibu mau menghibur Tania? loh kok malah ibu sendiri yang sedih,ibu juga tahukan , Allah itu tidak pernah memberikan cobaan di luar kemampuan umatnya,juga ketika Tania meninggalkan sesuatu karena Allah,maka niscaya Allah akan meggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik, dan Tania selalu percaya janji Allah itu Bu'."

"Bagaimana Apa ibu masih mau sedih lagi dengan janji Allah itu? ibu gak mau nih punya menantu yang lebih baik dari Raihan, yang lebih sayang sama Tania,lebih tampan, yang lebih kaya, kalo bisa yang punya pesawat pribadi juga skalian, supaya Tania bisa ajak ibu sama bapak jalan - jalan ke luar negeri buat liburan,hahahaa.."

mendengar kata - kata dari Tania,ibunya pun jadi tersenyum,

"Ada- ada saja Kamu ini loh nak,dalam keadaan begini kamu juga masih bisa bercanda, tapi Ibu juga lega lihat kamu baik - baik saja."

"iya dong bu,anaknya siapa dulu"

jawab tania sambil memegang lengan ibunya.

"Ayo masuk kamu makan dulu,setelah itu kamu istirahat ya Nak."

Jawab Ibu Tania seraya membawa putrinya ke ruang makan dan juga di ikuti oleh adiknya Aliyah.

********

Setelah 2 hari berlalu dengan tenang,akhirnya ini adalah hari ketiga Tania di kampungnya, juga hari terakhir yang di janjikan oleh Hyeon Sik, untuk jawaban Tania.

Namun tentu saja Tania tidak berpikir tentang jawabanya pada Hyeon Sik sama sekali.

Sore itu Tania pun memberanikan diri keluar dari rumahnya untuk jalan - jalan sore,sambil membeli camilan kesukaan dia dan adiknya, yang tak jauh dari rumah.

Karna 2 hari yang lalu Tania hanya habiskan waktunya di dalam rumah, selain itu juga karna Tania malas jika bertemu dengan ibu - ibu tetangga di kompleksnya, yang selalu suka bergosip.

Namun kadang kenyataan berkata sebaliknya,di tengah jalan Tania dan Aliyah pun bertemu dengan kelompok ibu - ibu itu.

Salah satu ibu yang gendut pun menyapa Tania

" Eh mba Tania,lagi pulang ke kota kembang yah,sendiri ka mba, suaminya kok gak keliatan?"

Namun belum sempat Tania menjawab ibu yang lain pun membalas, kali ini ibu lain yang badanya agak kurus pun yang menjawab

"Iya bu, kayaknya 2 hari lalu saya liat mba Tania sampe pas mau turun dari mobil,loh ibu blm tau ya? mba Tania kan sudah cerai sama suaminya sebulan lalu,iya kan mba? "

Dan satu ibu yang lain pun berkata

" owalah mba Tania yang sabar yah,padahal Si Ratna anak saya yang satu kelas sama mba Tania dulu, sudah mau lahiran anaknya yang keduanya, loh kok mba Tania malah bercerai."

Aliyah pun sudah benar- benar emosi, begitu mendengar kata- kata ibu tetangga kompleks itu, Sebenarnya Tania pun juga sudah emosi dengan semua kata- kata itu.

Tetapi Tania masih bersikap tenang seperti biasanya,ketika Tania melihat Aliyah mau membalas perkataan ibu - ibu tetangga itu,Tania pun menghentikannya dan berbisik di telinga Aliyah

"Biar aku saja."

Tania pun mulai menjawab pertanyaan ibu - ibu tetangga itu

" Oh iya ibu - ibu, kebetulan saya sampe 2 hari lalu di kota kembang,dan juga memang betul saya baru bercerai 1 bulan lalu dengan suami saya, informasi ibu - ibu benar benar akurat ternyata.

"Jadi doain ya ibu - ibu, biar saya secepatnya dapat jodoh lagi,supaya nanti saya bisa kenalin deh calon saya sama ibu- ibu semua, juga secepatnya bisa nyusul si Ratna,sampaikan salam saya ya bu' buat Ratna,Kalau begitu saya pamit dulu ya ibu - ibu, Assalamualaikum."

jawab Tania yang membuat semua muka ibu- ibu itu terkejut

Karna Tania sama sekali tidak mengambil pusing semua perkataan ibu- ibu yang suka bergosip itu,ibu - ibu itu kira Tania akan malu dengan perkataan mereka, tetapi yang terjadi malah sebaliknya, bahkan ketika Tania mengucapkan itu wajah Tania di penuhi dengan senyuman bahagia.

Setelah berjalan agak jauh dari ibu - ibu itu,Aliyah pun berkata pada kakaknya

"Kak Nia memang hebat,kak Nia lihat gak ekpresi wajah ibu- ibu itu yang cemberut, pas kak Nia selesai bicara, hishhh dasar ibu-ibu cuma taunya ngegosip orang aja."

Setelah pulang membeli camilan Tania dan adiknya singgah sebentar di rumah tantenya,baru mereka kembali ke rumah,Tania pun Mandi dan kemudian makan malam bersama dengan keluarganya.

Namun setelah makan, bapaknya pun memanggil Tania untuk berbicara di dekat taman di depan rumah mereka

"Nak, tadi bapak baru selesai bicara di telepon dengan kakakmu Anayah,dia bilang kalau mantan suamimu Raihan, akan segera menikah di bulan Januari Tahun depan,apakah kamu juga belum mempunyai rencana untuk masa depanmu Nanti?."

Seketika wajah Tania pun menjadi murung,sebenarnya ia tidak ingin orang tuanya khawatir padanya,tapi mendengar mantan suaminya yang akan menikah, hati Tania pun mulai bergejolak,bukan karna Tania masih mencintai suaminya ,tetapi karna Tania menyadari kekhawatiran orang tua dan kakaknya terhadap masa depannya.

Setelah berpikir cukup lama Tania akhirnya menjawab pertanyaan Ayahnya

" Pak Tania sebenarnya juga sudah memiliki rencana untuk masa depan Tania,tapi Tania juga belum bisa mengatakannya sekarang,Tapi Tania janji Jawaban Tania nanti, pasti akan membuat bapak,ibu juga kak Anayah bahagia,jadi bisakah Kalian tidak mengkhawatirkan Tania lagi seperti ini Pak."

"Baiklah Nak bapak tahu,bapak tidak akan bertanya lagi."

Tania hanya mengangguk tanpa jawaban pada ayahnya, kemudian Tania pamit dan kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Ketika Tania kembali ke kamarnya, ternyata ada Aliyah yang sedang main game di hp sambil berbaring di atas ranjang,Tania melihat jam di dinding sudah menunjukan pukul 21.30 malam.

Tania pun mendekat pada adiknya dan bertanya

" Aliyah apa yang akan kamu lakukan, jika kamu punya uang sebanyak Rp.20 Milyar?."

Mendengar kata - kata kakaknya, Aliyah pun berhenti memainkan gamenya di handphone, dan mengambil posisi duduk agar bisa menatap kakaknya saat berbicara,

" Kak Nia, jika aku punya uang Rp. 20 Milyar maka aku akan pergi ke luar negeri untuk liburan,sambil membeli barang branded yg biasa di pakai para artis, juga aku akan membeli mobil mahal yang baru,aku mau beli HP iph*ne keluaran terbaru,aku mau beli rumah yang ada kolam renangnya,terus apalagi yah,oh iya aku akan membuka usaha untuk ibu dan bapak,sisanya yah uangnya aku tabung,bagaimana menurut kak Nia aku pandaikan menghabiskan uang bukan."

seru Aliyah percaya diri.

Namun belum sempat kakaknya menjawab,Aliyah bertanya kembali sambil menatap curiga pada kakaknya

" Tapi kenapa kak Nia, tiba- tiba bertanya ini sama aku?"

"Tidak aku hanya ingin tau saja pendapatmu,itu saja." jawab Tania singkat

mereka berdua pun kembali berbicara layaknya kakak dan adik pada umumnya,setelah melihat jam di dinding sudah pukul 23.00 , Aliyah pun segera pergi dari kamar Tania dan kembali ke kamarnya untuk beristirahat dan tidur karna ia harus kuliah besok pagi.

********

^^^ Rumah Hyeon Sik di Ibukota ^^^

Waktu sudah menunjukan pukul 23.30 waktu setempat,tapi Hyeon Sik masih berada di ruang kerjanya bersama Jae Wook, menyelesaikan beberapa pekerjaan mereka yang sedang menumpuk,Jae Wook pun melihat jam yang tergantung di dinding.

Kemudian Jae Wook melirik bossnya, sambil bertanya dengan penasaran,

" Tuan Hyeon Sik, Bagaimana dengan Nona Tania apakah hari ini dia sudah memberikan Jawabanya? bukankah ini sudah 3 hari, maka sudah seharusnya Nona Tania memberikan jawabanya."

Mendengar perkataan Jae Wook,Hyeon Sik pun berhenti sejenak lalu melihat ke arah jam dinding sudah menunjukan pukul 23.30,Hyeon Sik pun tersenyum pahit sambil berkata

"Tampaknya aku sudah tahu jawabanya,mari kita cepat selesaikan perkerjaan ini,karna besok kita berdua harus mencari gadis yang lain yang bersedia menikah kontrak denganku.

Setelah hampir 20 menit, pekerjaan Hyeon Sik dan Jae Wook pun telah selesai,Jae Wook pun membereskan dokumen- dokumen di atas meja, dan Hyeon Sik sedang meregangkan badannya, karna ia telah duduk seharian di kursi untuk bekerja.

Namun tepat pada saat itu, Handphone Hyeon Sik pun berdering, Hyeon Sik pun menjawab telepon itu dengan menggunakan mode speaker, karna ia masih meregangkan badannya yang kaku.

Kemudian terdengar Hyeon Sik menjawab panggilan tersebut

"Halo...??

telepon di seberang pun terdengar hening sesaat,Hyeon Sik pun mengerutkan alisnya, ketika Hyeon Sik melihat nomor baru tersebut tak kunjung bersuara, Hyeon Sik pun hendak mematikan panggilan tersebut.

Namun belum sempat Hyeon Sik mematikan Handphonenya, terdengar suara dari telepon seberang

"Halo Tuan Park, ini saya Tania Andarini."

ketika kata itu jatuh Hyeon Sik langsung melihat ke arah jam di dinding yang sudah menunjukan pukul 23.55, seketika bibirnya melengkung ke atas dan muncul sebuah senyuman dari bibirnya.

Sedangkan Jae Wook yang mendengar itu adalah telepon dari Tania, Jae Wook pun segera mendekati bossnya agar bisa mendengar jelas kata - kata Tania.

"Ada apa? katakanlah alasanmu meneleponku malam- malam begini nona Tania."

Jawab Hyeon Sik dingin

"Aku siap menjadi istri kontrak anda selama setahun,Tuan Park."

Setelah mendengar kata- kata Tania,Mata Hyeon Sik dan Jae Wook pun langsung bersinar dan saling memandang dengan senyuman puas di wajah mereka masing- masing.

Namun Hyeon Sik langsung batuk untuk menghilangkan kegembiraannya, agar tidak di ketahui oleh Tania,

"Ehemm,Apa anda sudah yakin dengan jawabanmu nona Tania? karna begitu anda mengatakan setuju, maka anda sudah tidak bisa membatalkannya."

seru Hyeon Sik percaya diri, karna ia tahu Tania pasti akan setuju,jika tidak maka tidak mungkin Tania akan menelpon Hyeon Sik di saat ini.

"Iya, aku sudah yakin dengan apa yang telah aku katakan saat ini." Jawab Tania,

"Oke,kalau begitu aku akan mengirimkan tiket untuk penerbanganmu besok pagi ke ibukota,lalu kita berdua akan membahas mengenai kotraknya disini."

"Baik Tuan Park,hanya itu saja yang ingin saya katakan kalau begitu anda silahkan beristirahat."

Jawab Tania kemudian mematikan teleponnya.