Chereads / Takdir Cinta Tuan Muda dan Seorang Janda / Chapter 4 - Saya rasa semua itu akan menjadi pantas

Chapter 4 - Saya rasa semua itu akan menjadi pantas

Hyeon Sik yang dari awal memang sudah terlihat agak lelah, ketika menghadapi para wanita yang berusaha mendekatinya pada saat ia masuk ke Mall,maka sekarang Hyeon Sik juga harus menjawab pertanyaan konyol dari Tania yang membuatnya tentu sedikit frustasi.

Namun hal ini juga sudah masuk dalam prediksi Hyeon Sik, dari awal ia sudah menyadari bagaimana sifat Tania.

Maka Hyeon Sik pun mulai mengeluarkan salah satu keahlianya, yaitu membuat orang berubah pikiran dengan sedikit kata - katanya.

Hyeon Sik pun mulai memberikan jawabannya pada Tania,

"Nona Tania memang benar, bahwa ganti rugi ini tidak seimbang seperti kata anda,tetapi itu jika anda membandingkannya,dengan mengambil patokan pada sebuah harga atau jumlah uang, bagaimana jika saya akan mengambil patokan saya, pada sebuah nilai kepercayaan dan tanggung jawab?, maka saya rasa itu semua itu akan menjadi pantas, karna saya rasa ini adalah sebuah bentuk ketulusan saya atas kepercayaan anda kepada saya, dan juga sebuah bentuk tanggung jawab saya sebagai sesama manusia."

"saya rasa anda pasti mengerti maksud saya,di dalam hidup ini nona Tania,ada beberapa hal yang tidak selalu harus kita jadikan uang sebagai patokanya,anda bisa pikirkan kembali anda sendiri sudah bersedia ikut dengan saya yang bisa di katakan bahwa saya ini adalah orang asing bagi anda."

"secara tidak sengaja, bahkan anda sudah menempatkan diri anda sendiri dalam bahaya,jika seumpamanya dalam perjalanan kesini,ada hal - hal yang tak terduga yang terjadi pada diri anda,dan anda secara tidak sengaja di culik oleh orang,dan orang tersebut meminta uang tebusan pada keluarga anda."

"apakah anda pikir penculik itu hanya akan meminta uang tebusan sebesar Rp.30jt pada keluarga anda? dan satu lagi point yang terpenting disini,karna anda dengan tulus dan percaya pada saya maka anda mengikuti saya, dan kemudian anda di culik ,maka berapa harga yang harus saya bayar untuk sebuah kepercayaan anda kepada saya?, jika itu di uangkan dengan Rupiah?"

"saya rasa anda sendiri sudah tahu jawabanya, tidak perlu saya katakan lagi, dan satu hal lagi nona Tania, saya bukan orang yang tidak bisa menilai mana orang yang bisa saya hormati dan tidak,jadi pada kenyataanya,"

" ketika saya memberikan anda sebuah handphone yang terbaik,itu karna saya begitu menghormati anda, maka saya berusaha memberikan sesuatu yang terbaik, untuk orang yang saya hormati tersebut, tanpa memperdulikan sebuah harga.

"maka saya rasa semua itu akan menjadi pantas."

Awalnya Tania tercengang dan ingin membalas kata - kata Hyeon Sik tersebut, akan tetapi setelah Tania berpikir kembali bahwa semua kata - kata Hyeon Sik itu, memang benar.

maka Tania mengurungkan niatnya kembali,dan Karna Tania juga adalah wanita yang cerdas, maka Tania juga sudah mengerti akan inti dari perkataan Hyeon Sik, bahwa suatu Kepercayaan tidak bisa di nilai dengan uang,melainkan Kepercayaan adalah sebuah tanda penghormatan tertinggi antara sesama manusia.

Melihat raut wajah Tania yang sudah sedikit melunak, dan tidak lagi bersikeras seperti seperti sebelumnya, Hyeon Sik pun tahu bahwa Tania sudah mengerti apa yang ia maksud,kemudian Hyeon Sik kembali bertanya dengan nada yang lebih lembut,

"Nona Tania apakah saya sekarang sudah bisa membayar tagihan pembelian handphonenya?"

Tania pun langsung mengangguk dan berkata,

"Silahkan Tuan Park anda bisa selesaikan pembayarannya,dan terima kasih atas handphone yang indah ini."

Jawab Tania tanpa sedikitpun memandang Hyeon Sik.

Hyeon Sik pun menjawab singkat,

"Baiklah."

seraya memberi kode kepada Jae Wook untuk ke meja kasir lalu melakukan pembayaran.

Bibir Hyeon Sik pun mulai melengkung ke atas dan sebuah senyum pun muncul di wajahnya.

"Wanita kecil ini akhirnya dia menyerah juga dengan keras kepalanya"

batin Hyeon Sik.

Sebenarnya pada saat Hyeon Sik dan Tania mulai beradu mulut di toko ponsel itu, semua petugas di toko itu agak bingung dengan situasi tersebut,apalagi ada 2 orang petugas wanita yang sedari tadi melihat Hyeon Sik tanpa berkedip.

namun kedua petugas tersebut langsung di beri peringatan oleh Jae Wook,bahwa Bossnya tidak suka jika di pandang,jadi kedua petugas tersebut merasa takut akan peringantan Jae Wook yang terdengar sedikit menakutkan.

Apalagi Jae Wook saat mengatakan kata - kata itu dengan aura muka yang sangat dingin,sontak saja itu membuat kedua petugas wanita itu tak lagi berani untuk memandang bossnya dengan sembarangan.

Setelah melakukan pembayaran di meja kasir,Jae Wook pun berkata pada Tania,

" Nona Tania, bisakah saya meminta kartu Sim Card anda di handphone anda yang rusak agar bisa memindahkannya di handphone yang baru ini ,juga silahkan anda tuliskan nama lengkap anda,tanggal lahir anda dan alamat email anda."

seru Jae Wook, sambil memberi selembar kertas dan pulpen pada Tania, karna petugas toko pasti akan memintanya untuk meregistrasi handphone baru Tania.

Karna Jae Wook sudah terbiasa mengurus hal seperti ini untuk bossnya, jadi ini sudah diluar kepala Jae Wook.

Tania pun langsung mengambil kertas dan pulpen seraya menuliskan apa yang di minta oleh Jae Wook, setelah selesai menulis Tania langsung mendekat pada Jae Wook dan berkata

" Tuan Asisten saya sudah selesai menulisnya."

sambil menyerahkan kertas itu pada Jae Wook.

Jae Wook pun langsung mengambil kertas itu sambil menjawab singkat,

"Oke,terima kasih Nona Tania."

Namun sebelum Jae Wook memberikan kertas itu pada petugas toko, tangan Jae Wook terhenti di udara ketika membaca sekilas tentang data yang telah di isi oleh Tania.

Jae Wook kemudian mendekatkan kembali kertas itu ke wajahnya,tak sadar mulut Jae Wook membentuk sebuah senyuman,namun hal ini tidak di ketahui oleh Tania, karna begitu Tania memberikan kertas itu pada Jae Wook Tania pun berjalan ke pajangan Aksesoris HP yang berada di bagian depan toko tersebut.

Melihat Tania yang yang sedang memilih - milih aksesoris handphone,Jae Wook pun segera mendekati Bossnya, yang pada saat itu sedang duduk di sebuah sofa kecil, yang terletak di bagian tengah toko yang memang disediakan toko tersebut untuk para pengunjung.

Saat itu Hyeon Sik sedang mengamati ponselnya untuk memeriksa email yang masuk mengenai pekerjaan,

Jae Wook pun mendekati bossnya dan berbisik,

"Tuan Hyeon Sik coba anda lihat,tampaknya ada sesuatu yang menarik"

seru Jae Wook seraya memberikan kertas yang berisi data yang baru Tania isi.

Hyeon Sik pun menatap Jae Wook penuh tanya sambil mengambil kertas itu dari tangan Jae Wook,Hyeon Sik pun mulai melihat isi kertas itu, di baris pertama tertulis nama lengkap Tania,yaitu Tania Andarini,di baris kedua tertulis tanggal lahir Tania yaitu tanggal 8 Desember 1988,di baris ketiga tertulis alamat email milik Tania sendiri.

Hyeon Sik pun tanpa sadar mengangkat alisnya, karena ia merasa suprise bukan karna nama atau alamat email Tania , yang membuatnya terkejut melainkan karna tanggal lahir Tania yang ternyata sama dengan tanggal lahirnya sendiri yaitu tanggal 8 Desember.

Walaupun Tahun lahir Hyeon Sik memang beda 2 tahun dari Tania yaitu pada Tahun 1986,tapi hal ini benar - benar di luar dugaan Hyeon Sik, karna Hyeon Sik Memilih Tania hanya berdasarkan instingnya di bandara saat itu.

Tak sengaja bibir Hyeon Sik pun melengkung ke atas dan tersenyum, Melihat raut wajah yang cerah dari Bossnya Jae Wook pun berkata pelan,

" Tuan Hyeon Sik apa anda percaya pada kebetulan yang sepeti ini?"

"Aku tidak begitu percaya dengan kebetulan, namun aku adalah orang yang selalu percaya pada takdir."

setelah kata itu jatuh dari mulut Hyeon Sik, ia pun memandang ke arah Tania dan tersenyum lembut.

Setelah kedua orang itu berbincang, Jae Wook pun dengan segera memberikan kertas itu pada petugas toko, sebelum Tania kembali dan menyadari kebetulan ini. tidak lama kemudian petugas toko selesai melakukan pekerjaannya,petugas itu pun berjalan ke depan dan berkata pada Tania sambil menyerahkan handphone Tania,

"Nona Sim Card anda sudah selesai di pasang,silahkan anda cek kembali handphone anda".

Tania pun mengangguk,

"Baiklah,terima kasih."

Tania pun mengecek kembali handphonenya, dan setelah memastikan bahwa sudah tidak ada masalah dengan Sim Cardnya,Tania pun kembali berterima kasih pada petugas toko tersebut, dan kemudian berjalan menghampiri Hyeon Sik dan Jae Wook yang sedang duduk di sofa,sembari berkata,

"Tuan Park saya sudah selesai dengan registrasi handphone saya."

"Baiklah kalau begitu ayo kita pergi."

jawab Hyeon Sik singkat.

Mereka bertiga pun langsung keluar dari Mall,

karena Hyeon Sik sendiri tidak suka berlama lama di tempat yang terlalu ramai, sementara Tania pun sudah mengerti akan situasi ini jadi mereka bertiga kembali parkiran dan langsung masuk ke Mobil.

Baru saja mobil berjalan keluar meninggalkan Mall Hyeon Sik langsung bertanya pada Tania.

"Nona Tania tampaknya saya harus merepotkan anda kembali."

"Ada apa Tuan Park,Apa ada masalah?"

tanya Tania.

"Tidak ada masalah,kebetulan ini sudah mendekati waktunya makan malam,dan saya tadi di bandara memang belum sempat makan jadi sekarang saya agak lapar,bisakah kita pergi makan ke restoran dulu baru saya mengantar anda ke hotel?"

Namun belum sempat Tania menjawab Hyeon Sik pun langsung menyambung kembali perkataanya.

"Namun jika anda tidak bersedia, maka saya juga bisa langsung mengantarkan anda ke hotel."

Hyeon Sik Tau Tania adalah wanita yang mempunyai harga diri yang cukup tinggi, jadi jika Hyeon Sik hanya menawarkan untuk pergi makan begitu saja ,belum tentu Tania akan langsung menyetujuinya.

Belum sempat Tania menjawab pertanyaan Hyeon Sik, suara perut Tania ternyata sudah menjawab duluan pertanyaan Hyeon Sik,pertanda bahwa Tania pun sendiri juga sudah lapar,Tania langsung memegang perutnya saking malunya,

"Oh tidak mungkin,kenapa perut ini berbunyi di saat seperti ini,benar- benar memalukan."

batin Tania.

Hyeon Sik pun tersenyum sambil berkata.

"Nona Tania Maka saya anggap anda telah menyetujuinya."

Tania pun langsung mengangguk tanpa bicara dan langsung membuang mukanya ke arah luar jendelanya

karna ia begitu malu untuk melihat wajah Hyeon Sik,

Tidak butuh waktu 10 menit, mobil kemudian telah sampai di salah satu restoran China di pinggiran kota, Jae Wook pun langsung membukakan pintu mobil untuk Hyeon Sik dan Tania.

Namun Tania baru saja menyadari, setelah ia melihat keluar jendela mobil bahwa yang mereka datangi adalah sebuah restoran China, bahkan di papan namanya pun tidak tertera logo halal, karna memang Tania sendiri adalah seorang muslim.

Tania pun mengerutkan alisnya,ketika hendak turun. Hyeon Sik pun mengamati ekspresi Tania.

"Nona Tania ayo kita turun,kita sudah sampai jadi kita bisa makan di restoran ini."

"mmm itu....bagaimana jika Tuan Park duluan saja,saya nanti bisa makan di hotel."

Hyeon Sik pun mengerutkan alisnya dan berkata,

"Bukankah Nona Tania sendiri juga sudah lapar?"

Jae Wook pun yang mendengar percakapan kedua orang itu agak bingung,

"bukankah sudah sampai di restoran, kenapa nona Tania tidak segera masuk saja dan kemudian makan"

batin Jae Wook.

Sebenarnya Tania sendiri ingin menjawab jujur pertanyaan Hyeon Sik, namun ketika Tania berpikir bahwa Hyeon Sik sekarang sudah lapar, jika dia mengatakan untuk mencari restoran lain yang halal, maka itu akan merepotkan Hyeon Sik karena harus menunda makannya,jadi Tania memilih alasan untuk makan di hotel.

Melihat Tania yang diam dan belum menjawab pertanyaannya, IQ Hyeon Sik pun mulai bekerja,

Hyeon Sik kembali memutar kepalanya melihat ke arah restoran China tersebut, dan mengamati bahwa papan nama di restoran tersebut tidak ada logo halal.

Hyeon Sik pun bisa memastikan, bahwa Tania pasti ada seorang Muslim, karna dari namanya saja sudah bisa di tebak dia adalah seorang Muslim.Maka Hyeon Sik pun Mengerti dengan diamnya Tania.

Kemudian Hyeon Sik menyuruh Jae Wook kembali ke dalam mobil sambil berkata pelan,

"Cari restoran lain yang ada logo halal,katakan pada supir agar secepatnya karna Tania juga sudah lapar.,"

"Baiklah Tuan Hyeon Sik."

jawab Jae Wook

"Oh ternyata inilah alasan Nona Tania tidak mau makan di restoran ini, karna ia adalah seorang muslim sama seperti agama ibu dan nenek Tuan Hyeon Sik ,tapi bukankah nona Tania tidak pernah menyebutkan agamanya sebelumnya."

gumam Jae Wook dalam hatii

Jae wook pun kembali berpikir dan mendesah

"hah Tuan Hyeon Sik memang seorang jenius, pantas saja dia bisa menjadi seorang CEO di perusahaanya."

Batin Jae Wook.

Setelah itu Hyeon Sik pun kembali masuk ke dalam mobil dan duduk kembali, mobil itu pun mulai berjalan dan meninggalkan restoran China tersebut,sontak saja itu membuat Tania terkejut dan berkata,

"Tuan Park Mengapa anda tidak jadi makan di restoran China itu?"

"Mulut saya sekarang sedang tidak ingin makan makanan China,makanya saya tidak jadi makan disitu."

jawab Hyeon Sik sambil mengamati ekspresi di wajah Tania ,dan benar saja wajah Tania pun kembali cerah mendengar perkataan Hyeon Sik.

Tania pun mengangguk,

"Oh begitu ternyata,tapi bukankah anda bilang tadi anda sudah lapar,mengapa anda masih memilih - milih makanan untuk di makan?"

tanya Tania kembali,

"Nona Tania walaupun saya lapar, tapi saya selalu menuruti kata hati saya,jika mulut saya ingin makan maka saya akan makan sesuatu yang sesuai dengan keinginan mulut saya."

Jawab Hyeon Sik dengan percaya diri.

"Mengapa orang ini begitu plin plan, jika mulutnya tidak mau makan makanan Cina,lalu mengapa tadi pergi ke restoran China? mungkin di dunia ini hanya dia satu - satunya nya orang, yang pilih- pilih makanan di saat sedang lapar,jika itu aku maka pasti aku akan memakan apapun makanannya, yang penting halal dan bisa mengenyangkan perut,dasar orang aneh."

Batin Tania.

Padahal kenyataanya Hyeon Sik sudah benar - benar lapar, tapi karna memikirkan Tania yang tidak bisa makan di restoran itu ,maka Hyeon Sik pun mengurungkan niatnya untuk makan di restoran itu.

Selain itu karna Hyeon Sik juga seorang laki laki sejati, tidak mungkin dia membiarkan dirinya makan enak,sementara Tania seorang Wanita saja tidak makan.

Dan Tak butuh waktu lama akhirnya mobil kembali berhenti di sebuah restoran yang cukup bagus,walaupun tidak terlalu mewah tapi terlihat jelas di papan restoran tersebut tertera logo halal.

Jae Wook pun kembali membuka pintu mobil dan berkata,

"Tuan Hyeon Sik kita sudah sampai di restoran yang anda maksud."

Hyeon sik pun mengangguk dan,berkata

"Oke ayo masuk."

Hyeon Sik pun menoleh pada Tania dan berkata

" Nona Tania apakah anda mau mencoba menu di restoran ini."

Tania pun mengangguk dan menjawab dengan cepat

"Tampaknya saya harus mencoba makanan yang sesuai dengan kemauan mulut anda Tuan Park."

pada kenyataanya ketika mobil berhenti, Tania langsung mengamati papan restoran tersebut, dan melihat tulisan halal tertera disana, maka hatinya pun bersorak seperti baru saja memenangkan lotre, karna pada saat ini Tania sudah sangat lapar,bisa di katakan ini adalah sebuah oase di tengah gurun yang panas bagi Tania.