Apartemen mewah Kevan berada tidak jauh dari kediaman rumah James. hanya butuh waktu dua puluh menit saja tiba disana.
selama dijalan, Kevan hanya terdiam. bahkan saat dilobby depan pun Kevan malah berjalan didepan Freya yang sedikit kesulitan berjalan karena gaun pengantinnya yang panjang.
" tunggu aku, Kevan !!"
ucap Freya yang langkahnya semakin cepat untuk menyusul Kevan.
" dasar suami aneh !", umpat Freya.
Kevan pun menghentikan langkahnya, lalu menengok kebelakang tampak Freya yang tergopoh-gopoh berjalan sambil mengangkat gaunnya selutut.
melihat itu Kevan tiba-tiba langsung menggendong Freya ke dalam rengkuhannya. Freya tampak panik.
" apa-apaan, Kevan. turunkan aku !"
ucap Freya.
namun Kevan tak bergeming. Freya pun memejamkan matanya karena tidak ingin melihat orang-orang yang tengah memperhatikannya sambil tersenyum-senyum dan berbisik itu.
" bisakah sekarang kau turunkan aku ?!"
ucap Freya ketika tiba didepan pintu apartemennya.
Kevan pun lalu mengiyakan karena harus memijit tombol sandi pintunya.
dan keduanya pun langsung masuk. lalu menyusul dua Koper baju Freya yang dibawa housekeeping ke kamar nya.
Dari tadi rasanya Freya ingin sekali melepas gaun yang terasa gatal ini. lalu ia pun langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
setelah hampir satu jam Freya membersihkan diri, ia baru sadar bahwa tadi ia tidak membawa baju gantinya ikut serta masuk ke kamar mandi. hanya ada beberapa handuk yang tersimpan rapi di lemari kaca samping wastafel.
" sial !! kenapa tadi kelupaan gak bawa baju ganti."
umpat Freya kesal.
lalu ia sedikit membuka pintu kamar mandinya hendak mengintip keberadaan Kevan.
" syukurlah dia tidak ada. mungkin sedang membersihkan diri di kamar sebelah atau sedang menonton tv." batin Freya.
lalu ia membalut tubuhnya dengan handuk putih lalu keluar dari kamar mandi dan segera mengobrak-abrik koper bajunya. ditariknya baju piyama panjangnya.
tiba-tiba seseorang membuka pintu kamar dan Freya langsung terperanjat. untung saja ia telah berpakaian lengkap.
" ketuk pintu dulu sebelum masuk !!"
ucapnya ketika tau bahwa yang datang adalah Kevan, telah mengenakan kaos ketat hitam polos yang memperlihatkan bentuk tubuh proporsional nya dan bercelana pendek. dan sepertinya dia juga sudah mandi karena terlihat dari rambutnya yang basah.
" kenapa harus ketuk pintu dulu ? ini sebelumnya kamarku. dan sekarang kamar kita."
ucapnya sambil berlalu menuju keatas tempat tidur.
" kamu mau apa ?"
tanya Freya memicingkan matanya.
" mau tidur lah. memangnya sudah siap menyerahkan tubuhmu buat ku cumbu? "
ucap Kevan terkekeh dan membuat bulu kuduk Freya jadi merinding.
Freya pun langsung menarik bantal diatas ranjang menuju Sofa.
" mau kemana ?" tanya Kevan sambil meraih tangan Freya dengan cepat.
" tidur di sofa." balas Freya.
" tidurlah disini bersamaku. aku tidak akan menyentuh mu sekarang. kita terlalu lelah seharian ini. " ucap Kevan.
Freya pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk tidur di sofa, lalu berbaring disamping Kevan dan membelakanginya. jantungnya tiba-tiba berdegup kencang karena selama ini dia tidak pernah berbagi ranjang dengan siapapun, kecuali dengan Raya bila ia menginap sekali kali dirumahnya. tapi kali ini ia harus rela berbagi ranjang dengan dia untuk selamanya.
Freya berusaha memejamkan kan matanya berharap rasa kantuknya datang. tiba-tiba lengan kekar memeluk perutnya dari belakang. Freya semakin gemetar, tangan kakinya mendadak dingin dan kaku.
" tidurlah, istriku !! aku tau kamu lelah."
lirih Kevan sambil menenggelamkan kepalanya ditengkuk leher Freya.
perlahan pelukan Kevan membuat Freya nyaman dan akhirnya dia pun mulai terlelap tidur. begitu juga dengan Kevan yang telah lebih dulu tertidur.
.
.
.
.
.
sabar dulu ya 😋🤗