Usai selesai makan siangnya, Kevan dan Freya pergi ke Kantor James. karena ada berkas-berkas tender yang harus ditandatangani Kevan.
" Kev, aku tunggu di ruangan admin ya. kangen nih udah lama tidak bertemu Emily. nanti habis itu aku nyusul keatas. "
ucap Freya ketika sampai di gedung kantornya James.
" oke. kalau begitu aku ke atas dulu nemuin papa."
balas Kevan.
Freya pun dengan semangat masuk keruangan administrasi keuangan tempat dulu ia pernah berkerja disana selama satu bulan. karena sejak menikah, Kevan melarang Freya bekerja. padahal hati kecilnya masih ingin bekerja. meskipun cuma menjadi staff biasa.
" hi, nona Freya apa kabar ?"
sapa Thomas yang bersimpangan dengan Freya didepan pintu masuk.
" hi, Thomas."
ucap Freya membalasnya.
" hi Freya, what are you doing here ? apakah kau mau bekerja lagi disini ? "
kata Emily setengah berteriak ketika melihat Freya datang.
" inginnya begitu, Emily. nanti akan aku coba bicarakan dengan bos mu itu. "
kata Freya.
" oh boleh itu, cobalah Fre. rasanya sepi kalau tidak ada kamu disini. "
jawab Emily penuh harap.
" Freya ? "
tiba-tiba aunty Larry datang dan terlihat kaget melihat Freya.
" ya, aunty."
balas Freya sambil mencium pipi kanan kiri bibinya itu.
" apa kamu kemari bersama Kevan ?"
tanya Larry lagi.
memang setelah Freya dan Kevan menikah, sikap Larry jadi lebih ramah terhadap Freya. tidak pernah jutek lagi seperti dulu. entahlah mungkin merasa tidak enak dengan Kevan yang sangat dijunjung oleh Larry.
" iya. Kevan ada diruangan papa. katanya ada berkas-berkas tender kemarin yang harus ditandatangani. "
jawab Freya.
" oke, kalo gitu aku akan ke ruangan papamu sekarang. "
kata Larry yang hendak beranjak pergi.
" tunggu, aunty !! bolehkah aku meminta tolong padamu ?"
ucap Freya ragu.
" ada apa ? "
tanya Larry menatap serius.
" tolong bantu aku bicara pada Kevan, aunty. aku ingin bekerja lagi disini. aunty carilah alasannya supaya aku bisa kembali bekerja disini membantu papa. bukannya aunty juga dari dulu ingin aku membantu perusahaan ini kan ?"
jelas Freya memohon.
Larry menghela nafasnya sejenak. lalu Larry terlihat mikir-mikir mencari ide.
" oke. aku akan coba bicara pada Kevan. tapi tidak janji ya. soalnya Kevan itu suamimu."
ucap Larry sambil menepuk lembut pipi Freya.
" thanks, aunty."
Larry tersenyum sekilas lalu beranjak menuju ruangan James.
" berdoa lah, Fre. semoga Mrs. Larry berhasil membujuk suamimu itu."
ucap Emily.
" iya, Emily. semoga saja. "
***
sesampainya dirumah. Freya langsung menuju ke dapur untuk menghangatkan makanan. karena dirumahnya mereka sepakat mempekerjakan pelayan rumahtangga hanya dari pagi sampai jam enam sore saja. mereka tidak ingin orang lain mengganggu privasi nya dimalam hari.
sementara Kevan langsung kekamar hendak membersihkan diri setelah seharian bekerja dirumah sakit dan dikantor James.
" Kev, ayo kita makan dulu !! semuanya sudah aku hangatkan."
ucap Freya menghampiri Kevan ke kamar.
tampak Kevan sedang asik menatap ponselnya dan sibuk menggerakkan-gerakan ibu jarinya sambil duduk ditepian sisi ranjang.
" Kevan. "
Freya menepuk pundak Kevan dan duduk disampingnya.
" kok serius banget sih ? kamu chat sama siapa ?"
Freya menjulurkan kepalanya lebih dekat mendekati ponsel Kevan yang sedang digenggamnya. berharap bisa melihat siapa yang mengirim pesan kepada suaminya itu malam-malam.
Kevan pun Reflek langsung mematikan ponselnya lalu menyimpannya diatas nakas samping ranjang. lalu kembali mendekati Freya.
" kamu belum mandi ya ? bau banget sih. "
ucap Kevan sambil mencium-ciumi pipi dan leher Freya yang membuatnya jadi kegelian.
" baiklah aku akan mandi dulu sebentar. habis itu kita makan."
ucap Freya langsung beranjak ke kamar mandi.
setelah mandi Freya bergegas menyiapkan piring untuk Kevan dimeja makan. tak lama kemudian Kevan pun duduk dimeja makan lalu menyantap habis makan malamnya.
" tadi aunty Larry menemui ku dikantor."
ucap Kevan sambil menelungkupkan sendoknya diatas piring yang telah kosong itu.
" ia bicara apa ?"
tanya Freya tak sabar.
" katanya sejak kamu tidak bekerja lagi, laporan keuangan sedikit Morat Marit. dan aunty Larry sangat membutuhkan mu dikantor. apa kamu masih ingin bekerja, sayang ?"
"oh, mau Kev. aku mau banget bekerja disana lagi."
ucap Freya semangat.
Kevan menaikkan alis nya sebelah lalu memicingkan matanya seolah mencurigai sesuatu.
" jangan - jangan semua ini ide mu ? "
" tidak Kevan."
jawab Freya mencoba menyembunyikannya.
namun sepertinya Kevan sudah mengetahui persekongkolan antara bibi dan keponakannya itu.
" baik lah. kamu boleh bekerja lagi."
" benar kah ? thank you, hubby "
ucap Freya sumringah dan langsung merangkul tubuh Kevan.
" eits, tapi ada syaratnya. "
ucap Kevan sambil menangkup kedua pipi Freya, gemas.
" apa ?"
tanyanya antusias.
" puaskan aku malam ini."
jawab Kevan menyunggingkan senyuman miring.
tak lama kemudian Kevan merengkuh Freya ala bridal menuju kamarnya. Freya pun melingkarkan lengannya kebelakang leher Kevan karena takut terjatuh.
.
.
.
.
jangan dukung terus author ya 🤗