Dua penjaga berdiri di kedua sisi dari dua pintu besar yang menuju ke ruang pesta. Ketika mereka melihat kami, mereka segera membuka pintu, memperlihatkan ruang pesta megah di bawah tangga besar.
Ruangan itu didekorasi dengan karangan bunga mawar dan pita merah. Orang-orang —tepatnya vampir— sedang duduk di meja-meja yang terletak di sekitar ruangan besar ini. Mereka semua tengah asyik mengobrol dengan temannya masing-masing.
Raja Bellamy duduk di singgasananya yang diletakkan di atas panggung. Di sebelahnya duduk Raja Ignatius, ayah Pangeran Maximilian.
"Pangeran Maximilian dan Putri Mirabelle," seorang pria mengumumkan ketika aku dan Pangeran Maximilian melangkah ke dalam ruang pesta.
Pada saat itu juga, ruangan yang berisik itu berubah menjadi sunyi. Semua orang melihat ke atas; mata mereka semua tertuju pada kami.
Gugup, aku meremas tangan Pangeran Maximilian.
Maximilian menatapku dan memberiku sebuah senyuman untuk menyemangati aku. "Jangan gugup! Semuanya akan baik-baik saja," bisiknya.
Aku mengangguk dan memberikannya sebuah senyuman.
Aku dan Pangeran Maximilian mulai menuruni tangga. Ketika kami sampai di bawah tangga, Pangeran Maximilian membimbingku menuju panggung. Aku duduk di samping kakekku, dan Maximilian duduk di sebelahku.
Raja Bellamy bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah mikrofon yang dipasang pada podium di sisi paling kanan panggung. Begitu beliau naik ke atas podium, ruangan ini kembali hening.
"Terima kasih banyak atas kehadirannya di sini malam ini," beliau memulai pidatonya, "Beberapa dari kalian pasti sudah tahu mengapa aku mengadakan pesta dansa ini. Dan bagi mereka yang belum tahu, aku akan menjelaskannya kepada kalian sekarang."
"Seperti yang kalian ketahui," lanjutnya, "putriku satu-satunya, Putri Claribelle telah meninggalkan kerajaanku untuk belajar di dunia manusia hampir seabad yang lalu. Di dunia manusia, dia jatuh cinta pada seorang manusia dan mereka akhirnya menikah secara diam-diam. Setelah pernikahan mereka, putri dan menantuku tiba-tiba menghilang dan tidak pernah terdengar kabarnya lagi. Aku terus berusaha mencari mereka selama bertahun-tahun, tetapi aku tidak dapat menemukannya di manapun. Seolah-olah mereka telah menghilang ditelan bumi."
Kisah tentang orang tuaku membuat aku menangis. Ibuku tampaknya sangat mencintai ayahku sampai dia rela meninggalkan segalanya.
"Sampai suatu hari," Raja Bellamy menambahkan, "aku mendapat kabar tentang kematian putriku dan suaminya yang tragis. Aku kemudian mengetahui bahwa mereka meninggalkan seorang putri berusia satu bulan. Tapi tidak ada yang tahu keberadaannya setelah orang tuanya meninggal."
Kesedihan terpancar di mata semua orang saat kematian orang tuaku diceritakan. Yah, mungkin mereka tidak berduka untuk kedua orang tuaku, tetapi lebih tepatnya untuk ibuku, sang putri vampir. Lupita pernah mengatakan kepadaku bahwa ibuku dicintai oleh semua rakyatnya. Dia juga dikagumi dan dihormati oleh orang-orang dari kerajaan lain. Karena itu, kehilangan Putri Claribelle, ibuku, merupakan pukulan hebat bagi semua kerajaan vampir.
Aku belum pernah memikirkannya sebelumnya. Tetapi sekarang setelah kakekku menyebutkannya, aku menjadi ingin tahu tentang penyebab kematian orang tuaku.
"Mungkin aku harus bertanya pada Kakek nanti," pikirku.
"Aku menghabiskan waktu hampir 17 tahun melacak cucu perempuanku di seluruh dunia. Beberapa hari yang lalu, aku akhirnya menemukan cucu perempuanku dan bisa membawanya pulang dengan selamat," Raja Bellamy menceritakan kepada kami semua.
"Yang benar adalah dia membawa aku ke rumahnya tanpa persetujuanku, dengan kata lain, dia telah menculikku," aku berpikir dengan sinis.
Pangeran Maximilian, yang bisa membaca pikiranku, menyikutku. Ketika aku menoleh untuk menatapnya, dia menyeringai. Aku memutar bola mataku padanya dan kembali mengalihkan perhatianku ke Raja Bellamy.
"Jadi malam ini, kita di sini untuk merayakan kembalinya cucuku yang hilang, Putri Mirabelle." Raja Bellamy mengulurkan tangannya ke arahku.
Mata semua orang langsung terfokus padaku. Aku merasa canggung karena tiba-tiba menjadi pusat perhatian. Jadi, aku hanya memberi mereka senyuman lebar.
"Mirabelle, kemarilah!" Raja Bellamy memberi isyarat agar aku mendekatinya.
Aku melirik Pangeran Maximilian. Dia mengangguk untuk meyakinkanku.
Dengan ragu, aku bangkit dari kursiku dan mengambil langkah-langkah kecil menuju podium tempat kakek menungguku.
Ketika aku sudah berada di sampingnya, sang raja langsung merangkulku.
"Ini adalah Putri Mirabelle, anak perempuan dari Putri Claribelle, putri tercintaku. Aku sangat bahagia akhirnya bisa bertemu cucuku lagi setelah 17 tahun," sang raja dengan bangga memperkenalkan aku kepada para tamu.
Semua orang di ruang pesta mulai bersorak dan bertepuk tangan penuh kemenangan.
Dengan satu gerakan tangan raja, ruangan ini menjadi sunyi.
"Selain merayakan kepulangan cucuku, aku juga punya kabar baik untuk kalian semua. Malam ini, aku dengan senang hati mengumumkan pertunangan cucu perempuanku, Putri Mirabelle, dengan Pangeran Maximilian, putra Raja Ignatius," kata beliau.
Pengumuman itu disambut tepuk tangan yang meriah oleh para tamu.
"Pangeran Maximilian, bisakah kamu datang ke sini?" Raja Bellamy memanggil pangeran vampir tersebut.
Pangeran Maximilian bangkit dan mendekati kami. Dia dan aku berdiri menyamping, saling berhadapan.
Tak lama kemudian, sang pangeran mengeluarkan sebuah kotak perhiasan kecil dari sakunya dan membukanya. Di dalam kotak itu ada sebuah cincin bertatahkan berlian merah muda. Itu adalah cincin pertunangan yang kami beli kemarin.
Maximilian mengambil cincin dari kotak perhiasan sebelum kembali menyimpannya. Dia kemudian memegang tangan kiriku dan memakaikan cincin pertunangan di jari manisku. Pada akhirnya, dia mencium punggung tanganku, menyebabkan rona merah muda menyebar di pipiku.
Ketika aku dan Pangeran Maximilian berbalik untuk menghadap para tamu, mereka semua berseru "Selamat! Selamat!"
"Pernikahan mereka akan diadakan dalam dua minggu dari sekarang, tepatnya pada ulang tahun ketujuh belas Putri Mirabelle. Kalian semua diundang untuk menghadiri pernikahan kerajaan Pangeran Maximilian dan Putri Mirabelle," Raja Bellamy mengumumkan.
Berita pernikahan kami menimbulkan kegembiraan yang luar biasa di antara para tamu. Sayangnya, aku tidak berbagi kegembiraan yang sama dengan mereka. Sebaliknya, pernikahan ini membuatku merasa resah.
Jika aku punya pilihan, aku lebih suka membatalkan pernikahan ini. Jangan salah paham! Pangeran Maximilian adalah pria yang baik. Tapi aku nyaris tidak mengenalnya. Aku hanya tidak ingin menikahi orang asing.