Chereads / SANG RAJA PENAKLUK / Chapter 4 - Kakek dan Nenek

Chapter 4 - Kakek dan Nenek

Shirena yang melihat para pria itu panik dan ketakutan hanya bisa tertawa... "Hahaha😂... Siapa suruh kalian merayuku. Rasakan sendiri akibat nya." Shirena mengambil Apel, Pir, Anggur dan Jeruk. Setelah mengambil buah ia inginkan, Shirena langsung membawa nya ke kasir untuk membayar nya.

"Nona, mau bayar cash atau pakai kartu kredit?" tanya kasir wanita.

"Aku ingin bayar dengan kartu kredit saja."sambil tersenyum lebar😊.

Shirena meraih Tas nya yang menempel di badan nya dan mengeluarkan kartu kreditnya yang di lapisi emas murni. Kartu kredit berlapis emas murni ini hanya pengusaha sukses yang kaya raya yang mampu menggunakan nya.

Ketika penjaga kasir lelaki dan wanita itu melihat kartu kredit yang di lapisi emas murni itu langsung kaget. "Nona, apakah kau seorang pengusaha sukses yang kaya raya." tanya kasir wanita lagi.

"Bukan, aku hanyalah seorang anak dan seorang wanita yang baru lulus kuliah di Amerika."

"Nona, bolehkah aku tahu siapa nama orang tua mu." tanya kasir wanita yang masih kepo. "Kenapa, saya merasa anda mengepoi diriku?"

Shirena bukanlah gadis bodoh yang tidak mengetahui kalo perempuan di meja kasir ini sedang ingin menggorek dan mengepoi informasi kehidupan nya, lelaki di sebelah nya langsung menyikut dan berbisik di telinga phatner kerja nya itu. "Kenapa kau begitu kepo? Jika nona ini komplin kepada Manager Supermarket ini, habislah kau!!" bisik nya yang masih bisa di dengar Shirena.

"Tenang saja, aku tidak akan melapor ke atasan kalian..."

"Terima kasih nona." jawab kasir pria dan wanita itu...

Buah-buahan yang di beli Shirena udah masuk ke kantong belanjaan nya, kartu kredit lapis emas nya sudah di kembalikan lagi ke Shirena. Hendak ketika Shirena mau pergi keluar dari Supermarket tersebut, ia berbalik sebelum berbalik wajah cantik Shirena menyeringai😏 penuh dengan kelicikan. Itu mempertandakan bahwa ia ingin melihat wajah karsir pria nan wanita itu setelah mengetahui identitas dirinya.

"Nona, apakah ada yang tertinggal." tanya kasir itu sambil senyum di paksakan.😅

"Nona, apa kau lupa membeli sesuatu?" tanya kasir pria.

"Berhubung kalian tadi menanyai siapa aku dan siapa nama orang tuaku. Maka aku akan menjawab nya. Nama aku Shirena Sharma anak dari pengusaha sukses kaya raya Shamir Sharma dan Kharmila Sharma. Aku sarankan di masa depan jangan pernah lagi kau kepo terhadap kehidupan orang, jika itu terus kau lakukan maka kau akan kehilangan pekerjaanmu. Untung saja kau bertemu dengan aku, aku orangnya tidak suka menindas orang lain. Jika ini kau lakukan pada orang lain aku yakin kau tidak bisa bertahan hidup di kehidupan selanjutnya." Nasihat Shirena panjang lebar yang seperti anak panah lalu pergi meninggalkan Supermarket tersebut.

"Habislah, kita berdua." kata kasir pria itu dengan wajah pucat.

"Sumpah demi dewa Krisna, dosa apa yang telah aku perbuat." rutuk kasir wanita terhadap diri nya.

"Kau memang payah, sifat kepo mu itu tidak bisa hilang. Jika kau seperti ini kau bisa membawa aku dalam masalah besar juga." umpat kasir pria itu.

Saat Shirena menuju mobil nya ia melihat kerumanan lelaki di dalam Supermarket tadi berbicara di depan Supermarket itu. Saat itu kerumunan lelaki itu langsung heboh dan panik. "Kenapa kau bisa berkeinginan mengajak anak Perempuan Tuan Shamir berkenalan?" tanya lelaki B.

"Apa kau ingin mati?. Ayah nya itu Pengusaha Sukses dan Kejam." tambah lelaki C.

"Jika kau ingin celaka jangan mengajak kita."umpat lelaki D.

"Sorry bro, aku tidak tahu kalo dia anak Tuan Shamir Sharma." ucapnya memohon ampunan dari teman-teman nya.

Shirena hendak membuka pintu mobil langsung menutupnya kembali dan menghampiri kerumunan pria itu. "Kali ini, aku memaafkan kalia. Dimasa depan jangan nampak kan batang hidung kalian di hadapanku lagi." gertak Shirena.

"Baik, Nona." jawab lelaki A.

"Akan aku pegang kata-katamu." balasnya acu tak acuh.

"Terima kasih, Nona." jawab lelaki B, C dan D serentak.

Shirena menaiki mobil nya dan melajukan nya ke kediaman kakek dan nenek nya. Sesampai di depan gerbang Security yang mengetahui bahwa pemilik mobil itu adalah cucu Tuan Sharma tanpa banyak tanya langsung dengan cekatan membuka gerbang itu agar mobil itu masuk. Shirena dengan jelas memilihat di tembok pagar itu tertulis 'Kediaman Tetua Sharma'. Sudah 7 tahun aku tidak kembali. Apakah rumah ini masih masih sama seperti dulu?.

"Pak, apa kakek dan nenek ada di rumah." tanya Shirena lembut.

"Ada nyonya, beliau berdua ada di dalam" kawab Security.

"Terima kasih, pak."

"Sama-sama nyonya." balas Security.

Tanpa sepatah kata lagi Shirena langsung melesat ke pintu utama untuk memasuki rumah kakek dan nenek nya itu. Dan meninggalkan Security yang masih bingung dengan perilaku Shirena. "Aku tak habis pikir gadis itu sudah berumur 23 tahun tapi tingkahnya masih sama waktu ia berumur 13 tahun dulu." gumam nya.

Saat hendak menuju pintu utama dan akan memasuki tumah kakek dan nenek nya, tampak rumah itu sangat sepi dan tidak berpenghuni. Shirena saat itu langsung masuk dan meneriaki nama kakek dan nenek nya.. "Kakek, nenek." namun tak ada sahutan dari kakek nya. Shirena lalu menelusuri setiap ruangan di rumah kakek dan nenek nya sambil berteriak... "Grandpa, Grandma. Where are you? Yuhuuuuu Tuan Tua Sharma, Nyonya Tua Sharma..."

"Hei gadis payah berhenti lah memanggil kakek dan nenekmu dengan bahasa asing mu yang payah itu." memukul kepala cucunya.

"Habis aku berteriak dari tadi menggunakan bahas India ngak ada yang nyahut sama sekali, oke?" jawab Shirena ketus.

"Kau sama persis dengan papa mu, sama-sama pembuat masalah. Sakit telinga nenek mendengarmu berteriak." memeluk cucu kesayangan nya dengan geram.

Mendengar kata pembuat maslah Tuan Tua Sharma memperhatikan penampilan cucu kesayangan nya, mata tampak takjub melihat penampilan cucunya. Sekaligus kecewa karena cucu nya lebih memakai pakaian barat dari pada pakaian khas India. "Kakek, kenapa menatapku seperti itu?" tanya Shirena penuh selidik.

"Shirena, kenapa kau datang terlambat?" mnjawab pertanyaan Shirena dengan pertanyaan.

"Kakek, kenapa balik menanyaiku? Bukan menyawab pertanyaanku?" tanga Shirena balik membuay nya geram.

"KEBIASAAN!!" gerutuk Nyonya Tua Sharma.

"Cucuku, lihat pakaian mu ini aku sungguh tidak menyukainya. Baju ini hanya membungkus dari bagian dada sampai di atas lutut saja. Dan kenapa kau bisa terlambat?" tanya kakeknya.

Memdengarkan kakek dan nenek nya Shirena nyengir kuda, sambil tersenyum lebar lalu menjawab. "Kakek, nenek maafkan aku. Aku belom bisa menyesuaikan pakaianku setelah pulang dari Amerika. Dan kenapa aku terlambat datang td aku membelikan buah-buahan untuk kalian." "Aku tidak mau datang dengan tangan kosong saat menjengguk kakek dan nenek." sambil memberikan bingkisan buah kepada nenek nya.

"Baiklah kali ini aku maafkan, oke." jawab kakeknya.

"Sayangku, cucu ku tercinta. Kau tidak perlu repot-repot membelikan kami barang. Cukup dengan kehadiran mu saja sudah membuat kakek dan nenek bahagia." jelas Nyonya Tua Sharma sambil melirik suami nya.

"Benar yang di katakan nenek mu sayang." balas Tuan Tua Sharma.

Setelah menerima buah-buahan dari cucu nya, Nyonya Tua Sharma langsung membawa buah itu ke dapur untuk di cuci dan di kupas agar mereka bertiga bisa memakan nya. Di tempat lain Tuan Tua Sharma meminta Shirena untuk menemani nya bermain catur. Shirena mau menolak tapi ia tidak tega larna sudah 7 tahun ia tak bertemu kakek nya. "Ayo, temani aku bermain catur?" pinta kakek.

"Kakek sudah lah jangan melawan ku, kakek pasti tetap akan kalah." jawab Shirena.

"Kamu memang cucu yang angkuh, tidak bisakah kalau kau tidak mengejek kakek mu sehari saja?" umpat kakek.

"Kakek, apa kakek melupakan siapa orang yang terkenal angkuh di India ini?" tanya Shirena sinis.

"Ya... Ya.. Kau memang benar aku lah orang angkuh itu dan sekarang ke angkuhanku ini berpindah kepada kamu, oke!!!" jawab kakeknya pasrah.

Shirena tertawa terbahak-bahak😂 atas pengakuan kakek nya yang pasrah, tak lama kemudia nenek nya datang dengan nampan yang berisi buah yang di beli Shirena tadi telah di kupas. Untuk cemilan mereka bertiga dan sudah terdapat tiga cangkir teh di sana. Tuan Tua Sharma dan Shirena memulai permainan catur mereka. "Heii gadis payah, saat kau membeli buah di Supermarket tadi. Apa kau tidak membuat keributan di sana?" tanya kakek sambil menjalankan bidak caturnya.

"Kakek, tidak aku sangka makim tua ternyata kakek semakin pintar." jawab Shirena membenarkan pertanyaan kakek nya.

"Apa yang terjadi di Supermarket saat kamu membelilan buah untuk kami." tanya nenek penasaran.

"Aku rasa nenek sudah mulai kepo deh? Sejak kapan nenek jadi kepo seperti ini? Emang Grandma zaman now!!" sambil tertawa 😂.

Mendengar cemoohan cucu nya itu, Tuan Tua Sharma dan Nyonya Tua Sharma itu tidak bisa jika tidak memukul ringan kepala cucu nya itu. Setelah itu mereka bertiga tertawa😂, Shirena mencerika kejadian di Supermarket saat ia hendak membeli buah untuk kakek dan nenek nya. Bagai mana kasir, kerumunan pria dan pengunjung lain histeris saat melihat dirinya cantik mempesona semua mata yang hadir. Sekali lagi mereka bertiga tertawa sampai Security yang berjaga di pos Security bisa mendengar tawa bahagia dari dalam rumah yang membuat hati sejuk mendengar nya.

Nenek nya pergi untuk memasak karna cucu kesayangan nya akan makan malam bersama mereka, karena jam sudah jam 6 sore dan 2 jam kemudia nenek nya telah lesai memasak. Dan mereka bertiga makan malam dengan khidmat dengan canda tawa yang tercipta. Sudah makan malam Shirena pamit untuk pulang ke kakek dan nenek nya. "Kakek, nenek Shirena pamit pulang dulu nanti ke Shirena nyampe rumah nya kemalaman." pamit Shirena.

"Sayang nginap di sini aja ya, nenek masih kangen sama kamu?" pinta nenek.

"Lagian hari malam ngak baik perempuan berkeliaran dengan penampilan mencolok seperti ini." membujuk Shirena.

"Kakek, nenek lain kali Shirena nginap di sini nya ya. Hari ini Shirena ngak bisa." bujuk Shirena langsung mencium punggung tangan dan berpamitan dengan kakek dan nenek nya.