Chereads / SANG RAJA PENAKLUK / Chapter 10 - LAMARAN 4

Chapter 10 - LAMARAN 4

Shalu memandangi Rahul sangat lekat kenapa pria yang ia cintai sekaligus kekasih nya berada di sini. Shalu memperhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki tampak jelas kekasih nya itu sangat tampan. Seolah-olah Rahul yang kini sedang memakai TUXEDO itu ingin melamar seseorang. Shalu menatap kedua bola mata Rahul dengan intens kini mata mereka saling menatap satu sama lain. Wajah Rahul memucat karna di tatap seperti itu oleh Shalu.

"Sayang, kau sedang apa di sini?." tanya Shalu ke Rahul.

"A...aa... aku..." belum selesai Rahul berbicara Shirena menjawab pertanyaan Shalu.

"Kekasih mu di sini, ingin bermain sirkus." ucap Rhani dengan jawaban absurd nya.

"Diam kau bodoh. Atau aku pukul kepala mu biar kau semakin konyol dan bodoh." ucap Pretty penuh mengintimidasi.

"Kekasih mu Tuan Muda Rahul Khana ingin melamar ku. Maka nya dia berada di sini!!." jawab Shirena sedikit provokasi.

"Dasar wanita jal*ng, trik apa lagi yang kau gunakan untuk menjerat kekasih ku, hah??." umpat Shalu penuh teriakan.

"SHALU, jaga sikap mu!!!." teriak Druf.

"SHALU, jaga perkataan mu!!." jawab Rahul bertiak membela Shirena.

"Kenapa Papa dan kau membela wanita jal*ng ini,hah?." tanya Shalu dengan emosi yang sudah ingin meledak seperti BOM.

Di sisi lain Kharmila tengah duduk dan sudah berhasil meredakan emosi nya yang sudah di ubun-ubun. Kini ada seorang wanita seumuran Shirena menghina putri nya seperti perkataan Syarmila tadi. Tanpa menunggu lagi Kharmila berdiri dan dengan cepat menampar Shalu.

"Paarrrr.... Siapa yang memberi mu hak untuk menghina putriku, hah?."

"Sebelum kau mengatakan putri ku seperti itu. Lihat dulu kelakuan mu. Apakah seperti wanita terhormat atau seperti wanita jal*ng??."

"Apakah orang tua mu tidak mengajarkan mu sopan santun, hah!!." ucap Kharmila mengayunkan tangan nya ingin menampar Shalu lagi. Tapi tertahan karna darah tinggi nya kambuh lagi.

Sebelum Kharmila terjatuh ke lantai sudah di cegah dulu oleh Shirena agar badan sang Ibu tidak terbentur oleh lantai. Dan mengangkat ibu nya ke sofa dan di bantu oleh Shamir sang ayah.

"Ma, apa kau baik-baik saja?." tanya Shirena sambil menepuk pipi Kharmila dengan lembut agar sang ibu tersadar.

"Sayang, apa kau baik-baik saja?." Tanya Shamir sambil mengecup kening Kharmila.

"Mama baik-baik saja sayang. Cuma kepala mama agak sedikit sakit." jawab Kharmila menenangkan putri nya.

"Kenapa papa cemas kayak gini? Seolah-olah mama mau mati aja!!." ucap Kharmila sedikit bergurau.

"MAMA!!." teriak Shirena.

"KHARMILA!!! Bercanda mu tidak lucu!!." Teriak Shamir.

"Nanti malam, akan ku beri kau hukuman karna membuat ku cemas!!." ucap Shamir berbisik di telinga Kharmila membuat wajah Kharmila merah merona seperti tomat yang sudah matang. Shirena sudah bisa menebak apa ucapan sang ayah sehingga mama nya merah merona seperti orang jatuh cinta itu.

"Dasar ABG TUA." umpat Shirena dalam hati.

"Sudah tahu putri nya lagi ngejomblo kayak gini. sempat-sempat nya berpikiran mesum!!! rutuk Shirena dalam hati nya lagi.

Huuufff.... dengus Shirena kesal.

"Kan Shirena sudah bilang mama ngak perlu melakukan ini. Biar Shirena yang urus, mama cukup jaga kesehatan mama aja. Mama itu sudah tidak muda lagi." kemarahan Shirena kepada sang ibu.

"Mama sangat senang kau perhatian dengan keluarga kita. Mama juga suka melihat wajah mu yang tampak khawatir seperti ini." goda Kharmila.

"Kan mulai lagi deh!!!." ucap Shirena dengan wajah cemberut.

"Hahaha...🤣." tawa Kharmila pecah karna melihat wajah putri nya yang menggemaskan itu.

Keluarga besar Sharma sangat beruntung punya cucu seperti Shirena yang berbakti kepada keluarga. Tidak seperti anak-anak gadis pada umum nya. Yang tahu nya hanya bersolek, berfoya-foya, tidak menghargai keluarga, berkata tidak sopan, bahkan terlibat pergaulan bebas. Contoh nyata nya Rahul dan Shalu. Shirena memanggil kepala pelayan untuk mengambilkan obat dan air hangat untuk Kharmila agar segara baikan.

"Shasmitha, tolong ambilkan obat nyonya Kharmila di kamar nya. Dan ambilkan air hangat untuk nyonya agar perih di dada nyonya hilang." perintah Shirena.

"Baik, Nyonya Muda." jawab Shasmitha sambil mengangguk kan kepala nya.

"Pooja, Angeli karna tamu kita sudah lengkap sekarang saat nya. Mulai lah pertunjukkan dan permainan ini."

"Baiklah." jawab Pooja dan Angeli dengan tenang.

Pooja dan Angeli memberikan bukti berupa beberapa foto adegan ciuman panas Rahul dengan wanita yang berbeda setiap hari. Pooja dan Angeli melemparkan foto tersebut ke atas meja dekat sofa itu. Seolah-olah lembaran foto itu adalah adalah suatu hal ang menjijikan untuk di pegang oleh mereka berdua. Wajah Rahul memucat ketika melihat foto diri nya dengan sejumlah wanita sedang berganti Saliva. Syarmila mematung melihat foto putra nya seperti seseorang telah melempar kotoran ke wajah nya.

Wajah keluarga Khana ,Phandei dan Sharma menjadi hitam legam lebih hitam dari bagian bahwa panci. "Bagaimana? Apa semua nya suka dengan foto pemandangan yang indah itu?." tanya Shirena dengan senyum lebar nya.

"RAHUL!!!." bentak Dave.

"Bukan pa, itu bukan foto aku." ucap Rahul membela diri nya.

"Kau sudah keterlaluan Rahul. Jelas ini adalah diri mu tapi kau masih mengelak!!." marah Shamir.

"Baiklah, jika kau tidak mengakui nya. Aku tidak keberatan sama sekali." jawab Sherina lembut tapi di wajah nya terdapat senyuman yang simpul.

"Pooja, Angeli selanjut nya." perintah Shirena yang hanya di jawab anggukan oleh kedua orang itu.

Pooja menyalakan Televisi 98 Inch Q900 8K QLED TV yang bermerek Samsung yang terletak di dinding ruang tamu itu. Sementara Angeli mencolok kan Flashdisk ke Tv besar. Angeli langsung memutar video mesum Rahul dengan sederet wanita cantik di Delhi. Tampak lah video panas Rahul itu dan suara desahan Rahul dan Wanita yang tidak di ketahui nama nya itu. Keluar Khana, Phandei dan Sharma lagi-lagi terkejut kecuali teman-teman Shirena dan karyawan nya itu. Sedangkan Shirena tampak tenang seolah tidak terjadi apa-apa.

"I... i... itu bukan aku." bantah Rahul.

"Shirena!!! cukup!!!." teriak Dave berdiri dan menampar Rahul.

"Kau sangat cocok menjadi bintang film dewasa Rahul!!." Saran Rhani.

"Kau sangat seksi dalam adegan PANAS itu Rahul." teriak Pretty.

"Aku yakin kau akan terkenal sangat cepat Rahul jika film ini di luncurkan di dunia perfilman Dewasa!!." Saran Nandini.

"Tidak aku sangka!!!. Seorang Pengusaha Sukses mempunyai anak yang sebajingan Rahul.!! Lugas Rohan.

"Sekarang kita sudah melihat. Putra mu itu yang bajingan atau putriku?." tanya Kharmila setengah berteriak.

"Aku tidak pernah salah dalam cara mendidik putriku tapi kau lah yang salah dalam cara mendidik putramu yang bajingan itu." kemarahan Kharmila penuh umpatan nya.

Tuan Tua dan Nyonya Tua Sharma dan Keluarga Phandei tercengang melihat kejadian yang terjadi di depan mata nya. Shamir hanya diam dan memikirkan apa yang akan terjadi ke depan nya kalo putri nya menikah dengan Rahul. Bisa-bisa masa depan putri nya bisa kelam dan hancur. Untung saja Lamaran ini belum di terima. Diam-diam Rahul bersyukur di dalam hati nya kepada Dewa Krishna bahwa putri nya tidak jadi menikahi pria brengsek ini.

"Kau sungguh anak tidak tahu diri dan tidak berguna." timpal Dave lagi dengan umpatan kasar.

"Kau sungguh memalukan Rahul, bahkan kau memfitnah Shirena di depan mama?." kemarahan Syarmila pada Rahul.

"Kau sudah tahu ini semua kesalahan anak mu. Minta maaf lah terhadap Shirena karna kau sudah mengutuk nya dari tadi." perintah Dave pada Syarmila.

"Shirena, bibi tahu kalo bibi salah karna sudah termakan ucapan Rahul. Tolong maafkan bibi Shirena?" permintaan maaf Syarmila.

"Bibi, kau sudah membuat kesalahan yang berakibat fatal dengan membuat Mamaku menangis. Dan itu membuat aku tidak bisa memaafkan mu. Dari setiap perkataan mu sudah aku pastikan akan membalasnya." ucap Shirena terus terang dengan lembut.

Shirena menatap Pooja dan Angeli. Seolah-olah itu tatapan perintah untuk pertunjukkan dan permainan selanjut nya. Pooja melemparkan foto adegan Rahul dan Shalu yang sedang berganti Saliva. Sedangan Angeli memutar video adegan Panas Rahul dan Shalu. Semua nya melihat adegan dewasa itu dan erangan demi erangan Rahul dan Shalu terdengar di setiap adegan tersebut. Membuat Druf dan Thapki mematung dan wajah nya berubah jadi hitam. Rahul dan Shalu menunduk kan wajah nya yang sudah berubah pucat pasi itu. Lagi-lagi Dave dan Syarmila menjadi naik pitam dengan tingkah Rahul yang bajingan. Keluarga Sharma hanya tercengang dengan kejadian dan dari mana Shirena mendapatkan semua hal yang menjijikan ini.

"Tidak aku sangka ternyata putramu memang bedebah. Seharus nya putramu di beri hukuman Kebiri biar tidak menghancurkan masa depan perempuan." caci Kharmila.

"Dasar anak tidak tahu diri. Inikah balasan mu setelah aku memanjakan mu?." Tanya Druf dan menampar Shalu.

"Pa, maafkan Shalu. Shalu melakukan ini karna Shalu mencintai Rahul." jawab Shalu bercucuran air mata.

"Jika, kau mencintai Rahul kenapa harus seperti ini? Kau tinggal bilang saja maka kami sebagai orang tua akan menikah kan kalian." ucap Thapki dengan tangis yang mulai pecah tidak percaya putri nya seperti itu.

"Apa harus tunggu seperti ini terjadi dan membuat kami malu. Baru kau akan mengatakan kalau kau mencintai Rahul dan ingin menikah dengan nya, hah?." ucap Druf berteriak mengguncangkan badan Shalu.

"Paman Druf semua sudah terjadi dan sudah tidak dapat di sesali. Paman tidak usah kasar seperti itu ke putri mu sendiri. Kini Shalu tengah mengandung anaknya Rahul." ucap Shirena membuat semua nya tercengang kecuali Pooja dan Angeli.

Lagi-lagi Shirena memberikan tamparan untuk keluarga Khana dan Phandei. Sungguh ini malapetaka yang tak pernah di duga oleh kedua keluarga itu. Druf meremas kepala nya dengan kasar sambil menangis.

"Oh Dewa Krishna, dosa apa yang aku lakukan di masa lalu? Sehingga kau menghukum ku seperti ini Dewa?." ucap Druf memelas sambil menangkup 🙏 kan kedua tangan nya. Yang notabene seperti pemeluk agama Hindu lain nya.

"Pa, maafkan mama yang telah gagal mendidik Shalu." ucap Thapki memohon maaf pada suaminya sambil menangis.

"Pa, Ma maafkan Shalu." sambil menangis.

"Jika, tidak ada Bayi di Rahim mu saat ini. Aku ingin sekali membunuhmu!!!." amarah Druf yang sudah di ubun-ubun."

"Kalian adalah pasangan yang sangat cocok di Film blue ini. Aku adalah pengemar kalian!!. Bolehkah aku meminta tanda tangan kalian?." tanya Rhani konyol yang tak masuk di akal.

"Kau memang lah sangat bodoh. Apa kau tidak lihat suasana sekarang sangat mencekam dan menegangkan?. Tapi kau malah bilang pengemar nya Rahul dan Shalu. Bahkan kau ingin meminta tanda tangan mereka, hah?." teriak Pretty.

"Dasar idiot!!! tuh mulut lemes banget sih!!." ucap Nandini nyolot.

"Yeeee... kenapa kalian yang sewot. Suka-suka aku dong mau minta tanda tangan khek. Atau yang lain nya hak aku dong!!." Protes Rhani.

"Sekali lagi kamu bicara yang aneh-aneh. Aku tonjok tuh ya mulut, mau?." tanya Pretty. Rhani menggelengkan kepala nya pertanda ia tidak akan banyak tanya lagi.

Semua yang di tunjukkan Shirena tentang mengungkap kan bagaimana kelakuan Rahul dan Shalu memukul telak kedua keluarga Khana dan Phandei. Mereka semua juga tidak menyadari bahwa setiap Ruang di Mansion mewah dan megah ini baru saja di pasang CCTV dan Penyadap Suara nya. "Sungguh Ironis dan bodoh nya orang-orang ini." gumam Shirena. "Dari mana kau tahu kalo aku sedang hamil? Padahal aku sendiri tidak mengetahui kalo aku sedang hamil saat ini?." Tanya Shalu penuh dengan penasaran.

"Baiklah, aku akan menjawab semua pertanyaan mu, oke!!." jawab Shirena tenang kemudian ia bertanya lagi ke Shalu.

"Saat kau melakukan nya dengan Rahul. Apa kalian mengunakan pengaman? tanya Shirena. "Tidak." jawab Shalu singkat.

"Apa Rahul mengeluarkan nya di dalam?."

"Iyaaa..."

"Apa saat melakukan nya kau dalam masa subur?."

"Entahlah, aku tidak tahu. Yang aku tahu aku melakukan nya hampir setiap hari dengan Rahul."

"Tanggal berapa tamu tiap bulan mu tiba?."

"Tanggal 19 dan sekarang sudah tanggal 27. Berarti aku telat 1 Minggu!!." jawab Shalu terkejut sambil menutup mulut nya dengan telapak tangan karna kaget.

"Apakah pagi ini kau mengalami mual, muntah dan kelelahan? atau yang di sebut morning sickness. Morning sickness adalah kondisi mual dan muntah yang dialami oleh beberapa wanita hamil pada trimester awal kehamilan."

"Iya..." jawab Shalu mengangguk kan kepala nya.

"Ini aku ada testpack. Pergi lah ke kamar mandi untuk mengecek apa kau hamil atau tidak!!." sambil menjulurkan alat tersebut.

"Baiklah." mengambil testpack sambil menuju kamar mandi dan di tuntun oleh pelayan Shirena.

Analisis Shirena membuat semua nya terkejut tanpa terkecuali. Dari mana bisa seorang anak gadis berusia 23 tahun yang sudah jomblo akut selama 7 tahun mengetahui tentang hal dewasa seperti ini? Apakah dia pernah melakukan nya? Apa Shirena pernah mengalami nya? Apa yang terjadi selama 7 tahun di Amerika. Jelas tahu dong bagaimana kehidupan di Amerika yang terkenal dengan hidup bebas. "Aku tahu apa yang kalian semua pikirkan!!" teriak Shirena membuat semua nya kembali ke kesadaran masing-masing.

"Jangan berpikiran yang aneh-aneh. Aku masih Virgin!!!."

"Aku tidak akan pernah bertindak di luar nalar ku. Yang akan merugikan diriku sendiri!!."

"Apa kalian semua meragukan ku??. Apa kalian pikir aku adalah orang yang bodoh??"

"Apa kalian meragukan kecerdasan dan kewarasan ku, hah??" tanya Shirena dengan emosi yang di ubun-ubun.

"Ti... tidak sayang. Kami semua hanya sedikit heran dari mana kau bisa mengetahui semua ini?." jawab Kharmila memeluk putri nya.

"Aku mempelajari nya dari internet Ma. Di Amerika aku mempunyai teman seorang dokter yang cantik. Dia mengajariku sedikit tentang medis. Dan aku mengajari nya sedikit tentang bisnis." terang Shirena dengan bangga.

"Baiklah, kami semua percaya kepada mu sepenuh nya gadis nakal. Kalo begitu kakek pamit pulang dulu." pamit Tuan Tua Sharma.

Mendengar perkataan kakek nya yang akan pamit mau pulang Shirena menyeringai sinis. "Tuan Sharma, seperti nya kau tidak mendengarkan perkataan ku kepada kepala keamanan Mansion mewah ini. Tidak ada siapapun yang bisa meninggal Mansion mewah ini tanpa seizinku termasuk kau Tuan Sharma." ucap Shirena datar dengan penuh kemenangan.

"Sial, kau memang gadis nakal yang licik." umpat kakek nya.

Salam hangat dari Phipin 🙏🙏🙏