Mendengar umpatan kakek nya Shirena hanya. bisa tertawa lepas. Kemudian ia menatap kakek nya dengan tatapan tajam yang membunuh. "Tuan Sharma, kau mengatakan aku gadis licik?. Ingat kau juga adalah pria yang licik dahulu nya. Bahkan kelicikan ku berasal dari dirimu."
"Bukankah, darah mu juga mengalir di dalam tubuhku?."
"Kauuu...." belum selesai Tuan Tua Sharma menyudahi perkataan nya sudah di potong oleh Shirena.
"Jika bukan darah mu yang mengalir di tubuhku. Apakah aku anak pungut di keluarga Sharma?." tanya Shirena dengan kilatan licik di wajah nya. Ia sengaja berbicara seperti ini untuk memprovokasi ibu nya.
"Tidak sayang, kau adalah putri Papa dan Mama. Aku sendiri yang mengandung dan melahirkan mu." ucap Kharmila butiran air mata kembali membasahi pipi nya.
"Pa, kau dan Shirena sama-sama licik dan penuh dengan perhitungan. Kalian bahkan sangat lihai mengatur Strategi agar bisa mencapai tujuan yang kalian inginkan."
"Berhenti lah berdebat dengan cucu mu sendiri. Shirena adalah anak kandung ku dan darah daging ku. Aku sendiri yang melihat nya lahir ke dunia ini." jelas Shamir dengan wajah memelas.
Shirena berhasil memprovokasi kedua orang tua nya. Ia juga berhasil mempermainkan amarah orang tua nya untuk melawan kakek nya. "Brengsek, gadis nakal ini berhasil menyudutkan ku." "Sekarang anak dan menantuku melawanku karna berhasil di provokasi oleh gadis nakal ini, sial!!!" gerutu Tuan Tua Sharma di dalam hati nya.
"Ya... ya... ya... memang benar gadis nakal ini adalah cerminan diriku." ucap Tuan Sharma pasrah.
"Kakek, aku tidak seperti mu yang setiap hari melakukan kelicikan. Aku melakukan kelicikan jika keadaan yang memaksa ku untuk melakukan nya." jawab Shirena penuh percaya diri.
"Ya... ya... ya... kau benar gadis nakal." jawab Tuan Sharma dengan senyum yang merekah.
"Ma, apa kakek pernah melakukan kelicikan kepada mama dan papa?." tanya Shirena.
"Mmmm... seperti nya pernah." "Dulu mama dan papa tidak pernah saling mencintai satu sama lain." " Kakek-kakek mu berusaha untuk menjodohkan kami, tapi papa mu sudah memiliki pacar waktu itu. Nama nya Syarmie Mukerji." jelas Kharmila.
"Tapi, kakek mu Tuan Sharma tidak merestui hubungan ayah mu dengan gadis itu. Dengan alasan gadis itu tidak cocok untuk Papa mu. Yang mama tahu dia adalah seorang Artis yang tidak memiliki bakat."
"Karna Mama dan Papa tidak mencintai satu sama lain. Kakek-kakek mu membuat strategi yang membuat Papa dan Mama tidur seranjang tanpa sehelai benang apapun."
"Mau tak mau Papa dan Mama akhir nya menikah. Gadis yang di cintai Papa mu itu memiliki banyak Skandal. Yang membuat Papa mu tidak lagi menginginkan nya." terang Kharmila singkat langsung pada inti nya.
"Kharmila!!! cukup!!! jangan kau bicarakan gadis murahan itu lagi!!!." teriak Tuan Sharma penuh amarah.
"Bukankah ini menarik sekali. Ternyata kakek ku melakukan trik yang begitu murahan?." tanya Shirena kepada kakek nya.
"Ini semua demi kebaikan kita bersama." jawab Tuan Sharma acuh tak acuh.
"Yang aku tahu kau dan Shamir akhir nya saling mencintai, bukan?." tanya Tuan Sharma pada Kharmila.
"Mmmm... ucap Kharmila sambil mengganguk. Aku mencintai Shamir sampai ke urat nadi ku." jawab Kharmila penuh cinta sambil menatap Shamir.
"Sayang, aku juga sangat mencintai mu melebihi mencintai diriku sendiri." jawab Shamir sambil mengecup kening Kharmila dan kemudian memeluk nya."
Semua yang melihat adegan Suami Istri itu sangat bahagia bahkan ada yang terharu melihat nya. Kecuali keluarga Khana dan Phandei karna mereka masih tersulut dengan emosi atas kelakuan putra dan putri mereka. Syarmila tampak membenci adegan Shamir dan Kharmila. Bagaimana tidak gadis yang di ceritakan oleh Kharmila adalah diri nya. Seandai nya ia tidak Terobsesi dengan dunia Keartisan, Uang dan harta benda lain nya. Pasti sekarang ia akan berakhir dengan hidup bahagia bersama Shamir. Shirena yang melihat perubahan wajar Syarmila yang kini tampak sangat membenci Ayah dan Ibu nya. Kini ia yakin bahwa gadis yang bernama Syarmie Mukerji itu adalah Syarmila Khana. Tapi ia akan membuktikan nya nanti. Sekarang ia harus membuktikan bahwa Shalu hamil atau tidak?.
"Apa karna masa lalu papa mempunyai kekasih seperti itu. Maka nya papa melarangku untuk terjun di Dunia Entertainment?" tanya Shirena ke Ayah nya penuh selidik.
"Ya... Analisis mu tepat sekali. Karna papa tidak ingin kau salah melangkah." jawab Shamir yang masih memeluk Kharmila.
"Hei, bisakah Papa dan Mama melepaskan pelukan itu. Berhentilah memeluk antara satu sama lain. Tidakkah kalian melihat banyak orang di sini. Bahkan kalian membuat para jomblo di sini ingin bunuh diri, oke!!." ucap Shirena jengkel.
Mendengar ocehan Shirena membuat Keluarga, teman-teman, Pooja dan Angeli tertawa terbahak-bahak. Seketika Pooja berbicara tentang hal yang sangat sensitif bagi Shirena.
"Nyonya muda, sebaik nya nyonya muda segera lah menikah. Biar bisa seperti Tuan dan Nyonya besar." ucap Pooja.
"Iya, Nyonya muda setelah menikah pergi lah honeymoon ke Bali-Indonesia." timpal Angeli.
"Tahu nih, setelah Honeymoon berikan kami keponakan yang lucu-lucu." timpal Rhani.
"Habislah kau!!." bisik Pretty di telinga Rhani.
"Kalo begitu kau saja yang menikah. Aku masih belum mau menikah." teriak Shirena.
"Jangan kan menikah. Calon suami aja aku ngak punya." jelas Rhani.
"Kalo begitu kau nikahi saja Rohan. Dia pasti mau jadi suami mu." jawab Shirena acuh tak acuh.
"Kenapa aku yang jadi sasaran kalian? aku ngak mau nikah sama Rhani. Aku tidak menyukai nya." protes Rohan.
"Gadis nakal segera lah menikah, umur mu sudah 23 tahun. Berikan aku cicit sesegera mungkin." perintah Tuan Tua Sharma.
"Sayang, yang di katakan semua nya benar. Kapan kau menikah? Kapan kau berikan mama dan papa cucu??."
"Empat tahun lagi." jawab Shirena singkat dan padat.
Di tengah-tengah keributan itu Shalu sudah kembali ke ruang tamu. Semua nya menjadi tegang menunggu hasil testpack. Apakah positif atau negatif??. Shalu hanya menunduk kan kepala nya. Ia tak berani memperlihatkan wajah nya ke semua orang. Shirena langsung menghampiri Shalu ia menunduk kan kepala nya untuk melihat wajah Shalu. Saat Shirena melihat wajah gadis itu betapa terkejut nya Shirena. Wajah gadis itu tak memiliki ekspresi. Ia melamun, pikiran nya kosong saat menatap ke arah bawah lantai.
"Hei, apa yang terjadi? Katakan lah? Apa kau hamil atau tidak?." tanya Shirena.
Tak ada sedikit pun jawaban dari Shalu. Shirena menepuk pundak Shalu dan mengelus nya sambil seraya berkata.
"Tenanglah aku akan membantu mu, percayalah!!. Tidak akan aku biarkan satu orang pun menyakiti mu. Aku akan menyelamatkan masa depan mu meskipun nyawaku taruhan nya."
"Shirena, apa-apaan kau, hah? jangan bodoh Shirena!!! Kau mau mengorbankan nyawa mu untuk membantu nya!!! Biar kan dia mengurus masalah nya sendiri. Itu kebodohan nya sendiri yang sudah memberikan mahkota berharga nya sebagai perempuan secara GRATIS!!!. Ingat kau adalah penerus Sharma Corp selanjut nya." bentak Tuan Tua Sharma sambil menekan kan kata Gratis.
"Kakek aku tahu kalo aku penerus Sharma Corp selanjut nya. Kau tak perlu bersusah payah untuk mengingatkan aku, oke!!. Yang aku maksud adalah lah aku akan membantu nya dalam keadaan apapun. Aku akan membantu nya sebisa ku dan sekuat tenaga ku. Kapan perlu aku akan menggunakan kekuasaan ku untuk membantu nya. Dan satu tambahan lagi jika memang harus perlu mengorbankan nyawaku, Why not??." jawab Shirena santai.
"SHIRENA!!!. Jaga ucapanmu!!!. Jangan pernah bermain-main dengan ucapan mu yang tidak masuk di akal itu!!!. bentak Tuan Tua Sharma dengan marah. Muka nya langsung merah padam.
"Aku tidak akan main-main dengan ucapanku Tuan Sharma. Aku sudah bosan dengan adat istiadat di negara kita ini!!! Adat macam apa yang menikahkan gadis di bawah umur?? Tinggi nya angka Kriminal?? Tinggi nya angka Kematian?? Membedakan pendidikan berdasarkan Kasta (golongan)?? Rendah nya angka pendidikan untuk perempuan, hah?. Apa kakek kira aku ini perempuan bodoh?? Apa kakek kira aku tidak tahu tentang negara kita ini??. Dimasa depan aku akan mengubah semua nya, oke!! Teriak Shirena dengan gusar.
"SHIRENA!!! jaga cara bicara mu!!! Nanti orang-orang akan mendengar perkataan mu. Di sekeliling kita ini banyak telinga yang tidak bisa kita lihat. Apa seperti ini cara bicara mu ke orang yang lebih tua. Kau, aku kirim kuliah di luar negeri agar mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Bukan untuk bicara tidak sopan kepada orang yang lebih tua." ucap Tuan Tuan Sharma penuh kemarahan.
"Tuan Sharma, kau harus ingat aku hidup untuk keluarga dan diri ku sendiri. Aku hidup bukan untuk di atur oleh orang lain. Selagi aku benar dan tidak melenceng dari norma dan ajaran agamaku. Maka aku tidak takut sama sekali sama mereka. Aku SHIRENA SHARMA akan membuat Yayasan Pendidikan dan memberikan Beasiswa untuk wanita yang mau belajar sampai ke universitas." pungkas Shirena.
Melihat Kakek dan Cucu itu berdebat semua nya nya panik dan kaget bukan main. Serasa nyawa mereka mau hilang dari raga mereka. Di satu sisi mereka takut dengan kemarahan Tuan Tua Sharma yang terkenal kejam dan licik itu. Di sisi lain nya mereka takut dengan kemarahan Shirena. Kekejaman nya sangat mengintimidasi dan penuh Otoriter. Dan mereka juga kagum kepada Shirena mereka yakin di masa depan ia kelak akan memimpin perusahaan dengan Bijaksana, Adil dan Makmur. Nenek nya Nyonya Tua Sharma (Shumitra) berdiri dan bertepuk tangan untuk cucu perempuan nya yang nakal itu sambil perkata. "Prok... Prok... Prok... Gadis nakal Nenek akan mendukung semua yang akan kau lakukan di masa depan. Nenek bangga kepada mu." ucap nya dengan senyum bahagia.
"Sayang, mama dan papa akan mendukung mu juga." ucap Kharmila di angguki oleh Shamir setelah nya.
"Kakek, apa kau tidak akan mendukung cucu nakal mu ini?." tanya Shirena penuh kelembutan.
Hening sejenak....
"Baiklah, kali ini kau menang. Aku akan mendukung mu juga." balas Tuan Tua Sharma sambil berjalan dan memeluk Shirena.
Shalu yang melihat ketulusan Shirena jadi malu, selama pertemuan dengan Shirena. Ia selalu menganggap Shirena musuh dan ancaman bagi nya. Takut suatu saat Rahul meninggalkan nya dan berpaling ke Shirena. Tapi Shirena selalu memperlakukan nya dengan baik. Shirena malah menganggap nya seperti teman sendiri. Shalu menghampiri Shirena dan memeluk nya sambil meminta maaf. "Maafkan aku??." pinta Shalu sambil menangis.
"Hei... kau tak perlu menangis, aku akan membantu mu sebisa dan semampu ku, oke!!."
"Jadi, kau tak perlu menangis. Aku hanya ingin membantu sesama saja." jelas Shirena sambil menghapus air mata Shalu di pipi nya dengar jari jemari Shirena yang lentik dan halus selembut sutra itu.
"Terima kasih!!." ucap Shalu sambil memegang tangan Shirena.
"Sama-sama. Apa hasil testpack nya?. Positif atau negatif?." tanya Shirena beruntun.
Shalu menganggukkan kepala nya. "Ya, aku hamil." jawab Shalu.
"Apa??? Tidak mungkin kau berbohong kan? Itu tidak mungkin anakku. Jika kau bisa melakukan nya dengan ku pasti kau juga pernah melakukan nya dengan laki-laki lain kan?." tanya Rahul berteriak sambil menggeleng kan kepala nya. Kemudian ia menuju Shalu dan menggoyangkan bahu Shalu dengan kasar.
Shalu menghentikan aksi heroik Rahul agar tidak membuat resiko untuk janin di dalam perut nya. "Paaaarrrr... Dasar pria brengs*k kau yang sudah mengambil kesucian ku. Melakukan tanpa Pengaman. mengeluarkan nya di dalam Rahim ku. Sekarang kau mau mengelak kalau ini anak mu,hah?." bentak Shalu.
"Rahul, jadi lah pria yang bertanggung jawab. Jadi lah pria yang gentleman. Berani berbuat, Berani tanggu jawab."
"Aku yakin, cinta mu kepada ku hanya lah nafsu belaka. Kau dari dulu mencoba menarik ku untuk naik keranjang mu. Tapi selalu gagal, kau penasaran kan kenapa aku selalu lolos dari jeratan mu?." tanya Shirena menatap Rahul tajam.
"Kau dasar pria brengs*k. Kau harus bertanggung jawab di rahim putriku sedang tumbuh benih mu." teriak Druf sambil memukul Rahul.
Melihat Druf memukuli Rahul. Shalu menangis terisak. "Pa, aku mohon jangan pukuli dia. Dia ayah dari anak yang aku kandung." ucap Shalu memelas dengan isak tangise.
"BERHENTI!!!." teriak Shirena.
"Paman Druf, semua nya telah terjadi tak perlu di sesali. Biar alam yang mengambil jalan nya sendiri. Aku akan membantu Shalu serahkan saja pada ku!!." terang Shirena.
"Rahul, jangan pernah bermain-main dengan ku. Apa aku perlu menyebar video panas mu dan Shalu baru kau akan menikahi nya?. Apa aku harus menghancurkan perusahan ayah mu baru kau mengakui kesalahan mu?."
"Aku bukan lah orang bodoh Rahul. Apa kau tidak lihat di ujung langit ruangan ini? Di setiap ruangan terdapat CCTV dan Penyadap Ruangan. Jika ini semua nya bocor ke dunia bisnis dan media. Pasar saham ayah mu akan jatuh sejatuh nya." terang Shirena panjang lebar.
"Tanpa video panas ini pun aku juga bisa menghancurkan perusahaan Khana dan perusahaan Phandei. Jika kalian bergabung pun tidak akan mampu menyaingi dan menjatuhkan perusahaan Sharma." ancam Shirena.
Mendengar ancaman Shirena membuat Dave dan Druf panik bukan main. Shirena tidak pernah bermain-main dengan ucapan nya. Kali ini Shirena tidak akan mengasihani dan mengampuni orang lain lagi. Sudah cukup bagi nya untuk terlalu baik kepada orang lain. Tapi kebaikan nya selalu di manfaat kan oleh orang lain.
"Akan aku ampuni perusahaan Khana dan Phandei. Dengan cara menikahkan Rahul dan Shalu. Dia sedang mengandung cucu kalian." timpal Shirena lagi.
"Tapi, aku hanya ingin menikah dengan mu sayang!!." jawab Rahul dengan wajah yang di buah sesedih mungkin.
"Jangan pernah memanggil ku dengan sebutan itu lagi. Sebutan itu tampak menjijikkan jika keluar dari mulut kotor mu itu." bentak Shirena Sarkasme.
"Rahul, menikah lah dengan Shalu. Aku tidak mencintai mu lagi. Perasaan ku sudah hilang sejak 7 tahun yang lalu. Sekarang aku hanya menganggap mu orang asing. Rahul, pernikahan yang di paksa kan tanpa dasar cinta akan berakhir dengan buruk. Apa kau mau menikah dengan orang yang sama sekali tidak mencintai atau tidak menginginkan mu lagi?."
"Cinta mu terhadap ku hanya cinta nafsu. Cinta yang hanya ingin memiliki. Cinta atas kecantikan yang aku miliki sekarang. Ingat Rahul semua yang aku miliki akan hilang termakan oleh waktu bila tiba mas nya. Tidak akan ada yang abadi Rahul. Kau sebenar nya mencintai Shalu tapi kau telah di buta kan oleh nafsu." ucap Shirena lembut.
Mendengar penjelasan Shirena yang kongkrit dan masuk di akal. Semua nya mengerti apa maksud tujuan Shirena. Tapi mereka masih penasaran apa yang terjadi antara hubungan Shirena dan Rahul?. Yang menyebab kan pasangan itu mengakhiri hubungan mereka.
Salam hangat dari Othor yang tidak seberapa ini. Insya Allah Othor usahakan pertemuan Shirena dan Raja Zidan nya di percepat. Sabar ya Reader. salam hangat dari Phipin 🙏 🙏😍😍😍