Semua Pramugari yang hadir seketika itu pun juga berlalu meninggalkan Dheven. Mereka tak ingin berbicara dengan Dheven saat ini karna mereka paham. Dheven dalam suasana hati yang tidak baik.
"Aku akan mengejar mu. Aku akan meyakinkan mu. Sekarang aku baru mengerti tentang dirimu. Aku akan mendapatkan mu dengan cara yang baik dan terhormat." gumam Dheven.
Shirena pergi ke dalam Bandar Udara Internasional Dubai. Shirena memasuki Ruang Imigrasi Dubai untuk mencap dan pengecek kan Passport nya. Pekerja Imigrasi wanita di Dubai tampak biasa saja saat Shirena mengunakan pakaian minim seperti itu. Tapi, tidak dengan pekerja Imigrasi Pria di Dubai. Mereka semua menelan ludah nya saat melihat Shirena. Bagaimana tidak tubuh Shirena itu sangat langsing dan berisi di bagian tertentu jika di lihat Shirena sangat seksi dan menggoda. Nama nya juga lelaki normal siapa pun yang melihat Shirena. Pasti jiwa kelelakian mereka hidup jika di suguhi dengan pemandangan yang indah seperti ini.
Sebenar nya di Negara Dubai warga Negara Asing di perboleh kan memakai pakaian minim atau memakai bikini di depan umum. Asalkan mereka tidak berbuat senonoh atau berciuman di depan publik. Jika itu terjadi maka para wisatawan akan di beri hukuman atau Saman (Denda). Shirena tampak seperti biasa saja di tatap seperti itu. Tapi, tidak dengan Pooja dan Angeli mereka merasa risih meskipun yang di tatap adalah Shirena bukan mereka.
Shirena sangat Paham bahwa Pooja dan Angeli risih dengan tatapan mereka. Setelah mereka selesai dengan mencap Passport dan pengecekan Visa. Shirena melangkah dengan cepat keluar agar Pooja dan Angeli juga segera keluar dari ruang Imigrasi Dubai.
"Nyonya Muda, jalan nya pelan-pelan saja?." kata Angeli misruh-misruh.
"Karna aku paham kalian risih dengan tatapan mereka. Meskipun aku yang di tatap bukan kalian berdua." jawab Shirena.
"Salah mu juga Nyonya Muda. Tadi, kau memakai pakaian sopan dan formal di kantor. Pas mau berangkat ke Dubai kau malah berganti pakaian. Menganti pakaian yang formal dan sopan menjadi pakaian kurang bahan seperti ini." kata Angeli keceplosan.
Pooja menyikut sudut lengan Angeli agar Angeli tidak menyinggung Shirena. Pooja masih sedikit ngeri dengan kemarahan Shirena waktu itu ketika menyinggung nya dengan kata 'menikah'. Mendengar perkataan Angeli wajah Shirena menjadi merah padam.
"Maaf Nyonya Muda, aku tidak bermaksud seperti itu." ucap Angeli ketakutan.
"Lain kali jika kau seperti ini, Akan aku kirim kau ke Hutan Amazon." kata Shirena datar dan dingin.
"Habislah kau!!. Lain kali jaga ucapan mu di hadapan Nyonya Muda." bisik Pooja ke telinga Angeli yang masih bisa di dengar Shirena.
"Sudahlah, jangan berbisik lagi. Pooja apa CEO Rajnab sudah menghubungi mu? Dimana dia menunggu kita?." tanya Shirena beruntun.
"Sudah Nyonya Muda. CEO Rajnab sudah menunggu kita di depan pintu ke datangan." pungkas Pooja.
Angeli masih terdiam tak mengeluarkan suara. Ia takut jika Nyonya Muda nya tersinggung lagi dan ia takut jika benar-benar di kirim ke Hutan Amazon yang terkenal akan binatang buas nya itu. Sedangkan di depan pintu kedatangan CEO Rajnab sudah menunggu merekaselama 1 jam membuat nya gusar. CEO Rajnab sudah menyediakan Dua mobil untuk membawa mereka ke menuju ke Apartemen. "Lebih baik menunggu dari pada di tunggu. Aku bisa kehilangan pekerjaan jika sampai Pewaris Sharma Corp menunggu ku." gumam CEO Rajnab. Sampai di pintu kedatangan CEO Rajnab langsung menghampiri Shirena. "Selamat datang di Negara Dubai Nyonya Muda." sapa Rajnab lembut.
"Terima kasih CEO Rajnab." jawab Shirena sambil menuju mobil.
"CEO Rajnab kau satu mobil saja dengan Pooja dan Angeli. Kau antarkan saja mereka ke Luxury Penthouse yang sudah kau beli untuk ku seperti yang kau laporkan padaku. Aku akan pergi ke suatu tempat dulu dan bawakan Koper ku sekalian." perintah Shirena.
"Baiklah Nyonya Muda." jawab Rajnab.
Sebenar nya CEO Rajnab sangat ingin satu mobil dengan Shirena. Tapi, Shirena malah menyuruh nya satu mobil dengan Pooja dan Angeli dengan alasan ingin pergi ke suatu tempat. Pada kenyataan nya Shirena memang pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. CEO Rajnab hanya mengetahui sedikit tentang Shirena dari Tuan Sharma.
Ya Tuan Sharma mengatakan ke CEO Rajnab bahwa Shirena adalah seorang gadis cantik dan baik hati. Tuan Sharma telah menipu diri nya dengan tidak mengatakan bahwa Shirena gadis yang dingin dan kejam. Kalo dari kecantikan bagi CEO Rajnab Shirena memiliki wajah yang sangat cantik menurut nya. Tapi, sayang nya dia pemarah dan galak. CEO Rajnab jatuh hati saat melihat Shirena pertama kali. Tapi, ia menyembunyikan perasaan nya seketika. Orang lain tak mengetahui nya tapi tidak dengan Shirena. Tidak ada yang bisa lolos dari pandangan Shirena. Maka, dari itu Shirena menyuruh CEO Rajnab satu mobil dengan Pooja dan Angeli. Sebenar nya Shirena bisa saja satu mobil dengan CEO Rajnab dan melihat Sunset walaupun ada CEO Rajnab. Karna CEO Rajnab menaruh hati pada nya, Ia berubah fikiran. Shirena masuk menuju ke mobil dan memerintahkan sopir nya untuk ke Pantai Jumeirah Beach. CEO Rajnab memerintahkan sopir menuju Luxury Penthouse.
Shirena tiba di Jumeirah Beach dan tak berapa lama kemudian CEO Rajnab sampai ke Luxury Penthouse yang ia beli atas permintaan Shirena. Sopir mobil itu memarkir kan mobil di tempat parkiran. Sebelum keluar Shirena berkata ke sopir itu.
"Pak Sopir jika CEO Rajnab menelpon mu jangan katakan jika aku berada di sini. Jika kau melakukan nya, kau tanggung sendiri akibat nya." ucap Shirena datar dan dingin di sertai tatapan tajam.
"Tapi Nyo..." sebelum Pak sopir menyelesaikan kata-katanya. Shirena sudah menyela perkataan nya.
"Tidak ada tapi-tapian." bentak Shirena.
"Seperti nya kau belum mengenal ku. Baiklah akan aku perkenalkan diriku kepadamu. Aku Shirena Sharma anak tunggal Tuan Shakir Sharma. Aku adalah pewaris Sharma Corp selanjut nya setelah ayah ku."
"Jabatan ku di perusahaan pusat memang sebagai CEO tapi di SS Corp jabatan ku sebagai Komisaris sekaligus pemilik SS Corp. Dan kelangsungan hidup mu ada di tangan ku." jelas Shirena setiap perkataan nya memberikan peringatan untuk bawahan nya. Agar selalu berhati-hati jika berurusan dengan nya. Karna ia tidak akan segan-segan untuk menghukum siapapun yang membantah nya.
"Baiklah Nyonya Muda." jawab Pak sopir.
Berbicara tentang Sharma Corp dan SS Corp. Perusahaan Sharma Corp adalah perusahaan terbuka. 51% Saham adalah milik kakek nya sekarang sudah beralih atas nama Shirena. 29% Saham milik ayah nya. 10% Saham milik Ibu nya. 10% Saham milik Tuan Maan dan Tuan Arnav teman baik Tuan Sharma. Sebenar nya di Sharma Corp Shirena bisa saja menjadi Komisaris karna ia pemegang Saham tertinggi dari Saham yang telah di berikan kakek nya. Tapi, ia tidak ingin menyingkirkan ayah nya sendiri dari perusahaan dan jabatan itu. Shirena bukan lah gadis penggila harta seperti perempuan pada umum nya. SS Corp yang ada di seluruh negara 85% saham Shirena dan 15% Shirena jual ke orang pengusaha lain agar perusahaan nya menjadi perusahaan terbuka bukan perusahaan tertutup. Hal ini dulu di lakukan Tuan Sharma sekarang hal ini juga di lakukan oleh Shirena.
Usai memberi peringatan ke Sopir nya Shirena langsung membuka pintu mobil. Baru keluar ia sudah di suguhi dengan pemandangan Sunset yang sangat indah. Ia terpukau melihat senja yang begitu indah di negara Dubai. Di parkiran mobil handphone Sopir itu berbunyi dan yang memanggil adalah CEO Rajnab.
"Halo Tuan." jawab sopir.
"Kau di mana?." tanya Rajnab.
"Maaf Tuan, Nyonya Muda melarang ku untuk memberitahu mu!!." jawab sopir dengan suara gemetar.
"Shiiittt..." umpat Rajnab
"Katakan kepad ku di mana kau sekarang atau akan aku pecat kau sekarang juga." bentak Rajnab seperti orang gila.
"Maaf Tuan, saya merasa jadi serba salah. Nyonya Muda juga mengancam ku. Nyonya Muda berkata jika aku memberitahu dimana kami sekarang. Maka, aku harus menanggung resiko nya dan kehidupan ku berada di tangan Nyonya Muda." jelas sopir ke Rajnab.
"Shiiitt, Baiklah jika itu kata Nyonya Muda. Kau turuti saja." kata Rajnab pasrah.
"Aku kira dia hanya gadis cantik nan terlihat polos seperti gadis pada umum nya. Ternyata ia satu langkah di depan ku. Ia pasti sudah mengetahui kalo aku menyukai pada pada saat pertama kali melihat nya. Ternyata aku tidak boleh menggangap remeh dia!!."
"Dia langsung mencari cara agar aku tidak dekat-dekat dengan nya!! Siallll!!. Kau bukan cinta yang pertama bagi ku. Tapi, kau akan menjadi pelabuhan cinta terakhir ku." kata Rajnab gusar dalam batin nya.
Di Jumeirah Beach Shirena melihat matahari terbenam dengan sangat indah. Seketika air mata jatuh di pipi nya yang halus selembut sutra. Ia teringat akan kenangan ia waktu SMA dulu dengan Rahul di dalam ingatan nya.
"Sayang, kalo kita tamat sekolah dan kita menikah. Nanti kau mau honeymoon di mana?." tanya Rahul.
"Sayang, aku mau honeymoon ke Dubai." jawab Shirena yakin.
"Sayang, kenapa kau memilih Dubai?."
"Karna di Dubai terdapat pantai Jumeirah Beach yang sangat indah. Aku ingin melihat sunset di sana." jawab Shirena.
"Baiklah sayang, aku akan mengabulkan permintaan mu itu. Jika kita sudah menikah nanti." balas Rahul sambil tersenyum lebar.
Dan Shirena juga mengingat pengkhianatan Rahul dan adegan intim Rahul dengan beberapa wanita. Shirena berteriak sejadi-jadinya karena luka di hati nya terlalu dalam. "Kau pria brengsek, aku sangat membenci mu!!."
"Kenapa harus aku?? Kenapa harus aku?? Kenapa harus aku yang mengalami ini semua?? Kenapa harus aku yang mengalami patah hati seperti ini?? Apa aku tidak pantas untuk bahagia?? Aku juga ingin bahagia!!." teriak Shirena bercucuran air mata. Air mata nya mengalir seperti anak sungai membasahi pipi nya yang halus.
Tak jauh dari tempat Shirena berada. Raja Zidan mendengarkan teriakan dan tangisan seorang wanita yang menyayat hati. Raja Zidan dan dua orang pengawal nya terus mencari sumber suara tersebut. Hingga tak terasa hari sudah jam 20.00. Tiupan angin laut pun mulai menusuk kulit nya yang lembut. Membuat Shirena menjadi ke dinginan. Ia masih menangis saat menatap langit di Negara Dubai. Langit malam yang indah tapi tidak seindah suasana hati nya. Tepat di belakang Shirena, Raja Zidan memperhatikan sosok punggung seorang wanita dengan pakaian minim nya. Rambut nya panjang lurus nan berwarna hitam legam di biarkan tergerai begitu indah apalagi tertiup oleh angin laut. Seolah-olah rambut itu menari-nari dan ingin mengajak siapapun untuk membelai rambut nan indah tersebut. Ya Raja Zidan hanya melihat sosok punggung Shirena saja. Biasa nya Shirena selalu peka terhadap yang ada di sekitar nya. Namun, tidak untuk kali ini saking sedih nya ia tidak mengetahui ada seseorang yang memperhatikan nya dari jauh.
Shirena mulai kedinginan ia mau pulang ke Luxury Penthouse milik nya. Saat berjalan ia hanya menundukkan kepala nya ke bawah. Dan Raja Zidan pun berjalan menuju Shirena karna ia penasaran dengan sosok wajah wanita yang menangis itu. Tak terelakkan Shirena menabrak tubuh Raja Zidan. Tubuh Raja Zidan menghantam pasir pantai. Alhasil tubuh mereka berdua jatuh ke pasir pantai. Tubuh Shirena munggil menindih tubuh Raja Zidan. Lebih tepat nya tubuh Raja Zidan di bawah dan tubuh Shirena di atas tubuh Raja Zidan. Akibat nya buah dada Shirena yang besar menempel di dada Raja Zidan yang bidang. Tangan Shirena melingkar indah di leher Raja Zidan. Tangan Raja Zidan memeluk erat pinggang Shirena yang ramping. Manik mata mereka saling menatap satu sama lain. Wajah mereka sangat dekat. Jarak wajah mereka hanya 1 cm. Mereka saling mengagumi satu sama lain.
"Kenapa wanita ini sangat cantik sekali dengan riasan nya yang tipis. Aku yakin wajah gadis ini pasti sangat cantik tanpa riasan." batin Raja Zidan. "Kenapa pria ini sangat tampan sekali. Aku menyukai manik mata nya yang berwana coklat gelap seperti animasi itu." batin Shirena.
Mereka tak henti-hentinya nya menatap satu sama lain. Hingga deheman Ammar membuat mereka berdua tersadar. "Hmmmmm...." dehem Ammar.
"Aauuuu..." Ringgis Raja Zidan.
"Maaf Tuan, aku tidak sengaja." ucap Shirena lalu sambil berdiri.
Raja Zidan sangat kecewa saat Shirena melepaskan tangan nya yang melingkar di leher Raja Zidan. Raja Zidan sangat ingin seperti itu untuk sebentar saja sebab selama ini ia tak pernah nyaman saat wanita berada di dekat nya baik itu anak para Raja-raja atau pun pelayan wanita. Baru kali ini ia merasa nyaman saat berada di dekat wanita. Mau tak mau Raja Zidan ikut berdiri untuk memperbaiki penampilan nya. "Yang Mulia Raja... Yang Mulia Raja. Bilang aja ngak mau lepasin cewek ini dari pelukan Yang Mulia Raja. Kalo tidak karna deheman ku mungkin Yang Mulia Raja lepas kendali dan Khilaf. Kalo tidak mereka pasti sudah berciuman." batin Ammar. Sementara Raja Zidan marah dan juga lega atas deheman Ammar. "Kenapa dia harus berdehem, gara-gara dia pelukan kami jadi terlepas. Tapi untung juga dia berdehem jadi aku terhindar dari dosa dan peraturan Negara ini." gumam Raja Zidan.
"Saya juga minta maaf nona. Lain kali berhati-hatilah saat berjalan. Dan jika kau ingin sampai malam di pantai Jumeirah Beach ini. Jangan pakai baju yang minim seperti ini, jika kau berpakaian minim malam-malam begini akan memancing kejahatan yang tidak di inginkan. Tapi, pakai lah pakaian yang tertutup agar kau tidak masuk angin dan terhindar dari musibah." jawab Raja Zidan lembut dan memberi saran.
"Apa maksud mu, hah?." kata Shirena nyolot.
"Nona tolong jaga ucapan mu!!." jawab Ammar berteriak.
"Kalo aku tidak mau?? Kau mau apa, hah??." jawab Shirena kembali dengan pertanyaan kasar.
"Kau..." Belum sempat Ammar melanjutkan kata-katanya. Raja Zidan mengangkat tangan nya pertanda agar Ammar berhenti berbicara.
"Nona aku kira kau adalah gadis cantik nan polos. Ternyata aku salah!! cara bersikap mu sama seperti pakaian yang kau kenakan!!. Aku berbicara baik kepada mu tapi jawaban mu malah kasar." kata Raja Zidan dingin.
"Jaga ucapan mu!! Walaupun aku berpakaian seperti ini. Aku masih bisa menjaga kehormatan ku!!." jawab Shirena gusar dan menampar wajah Raja Zidan yang putih dan lembut seperti porselen itu. Tampak jelas bekas tamparan tangan Shirena di wajah Raja Zidan yang tampan nan Agung itu.