Chereads / SANG RAJA PENAKLUK / Chapter 8 - LAMARAN 2

Chapter 8 - LAMARAN 2

Tuan Tua Sharma dan Shamir menghentikan permainan catur mereka, sedangkan Nyonya Tua Sharma dan Kharmila menghentikan kegiatan nya di dapur dan di gantikan oleh pelayan untuk melanjutkan memasak Menu yang sudah di tentukan. keempat nya langsung menuju Ruang Tamu. Shamir dan Karmila memperhatikan Pooja dan Angeli pasangan Suami Istri itu saling panda, menautkan alis mereka masing-masing, kepala Suami Istri itu pun mengerut tampak jelas kerutan di kening mereka.

"Kalian berdua siapa?" tanya Shamir sambil melirik ke arah Pooja dan Angeli.

"(ka sambandh). Perkenalkan nam saya Pooja dan ini rekan kerja saya Angeli Boss." jawab Pooja sambil menangkupkanšŸ™ kedua tangannya. Dan Angeli menangkupkanšŸ™ kedua tangan nya juga kepada seluruh anggota Keluarga Sharma.

"Kenapa kalian memanggilku dengan sebutan Boss?" Tanya Shamir.

"Boss, saya dan Pooja adalah karyawan di Sharma Corporation." jelas Angeli.

"Siapa yang menyuruh kalian berdua kemari?" tanya Shamir lagi.

"Nyonya Muda Shirena, Boss." jawab Angeli cepat.

Pooja dan Angeli tidak memberi tahu Shamir dan Kharmila bahwa mereka berdua adalah Assistant dan Sekretaris pribadi Shirena. Sedang Tuan Tua Sharma dan Nyonya Tua Sharma sudah mengatahui dari awal kalo mereka berdua adalah Assistant dan Sekretaris pribadi Shirena. Teman-teman Shirena juga tidak tampak terkejut sama sekali karena mereka sudah di kasih tahu Shirena tadi jadi mereka tampak biasa saja. Yang tampak terkejut hanya Shamir dan Kharmila.

Mereka adalah pegawai di perusahaan nya Shamir tentu saja Shamir tidak mengingatnya. Sebab begitu banyak pegawai di Kantor nya dan tidak mungkin Shamir mengingat mereka satu persatu. Kecuali nama Dewan Departemen, Assistant dan Sekretaris pribadi nya. Jivin dan Gati adalah Assistant dan Sekretaris pribadi nya hanya nama itu yang ia ingat dan Nama Dewan Departemen di Kantor nya. Saat Shamir hendak akan bertanya lagi ke Pooja dan Angeli. Daksa si kepala keamanan rumah nya datang dan mengatakan.

"Tuan, Keluarga Besar Khana sudah tiba." lapor Daksa.

"Oke, persilahkan mereka masuk." perintah Shamir.

"Baiklah, Tuan." jawab Daksa sambil undur diri.

Setelah di beri perintah agar mempersilahkan keluarga besar Khana masuk, Akhir nya Dave, Syarmila dan Rahul masuk ke kediaman Megah dan Mewah keluarga besar Sharma. Keluarga Khana tampak kagum dengan Rumah yang besar nan Megah dan Mewah itu. Seorang Pelayan menuntun Keluarga Khana sampai di Ruang Tamu yang besar tempat kedua Keluarga besar itu nanti membicarakan tentang Lamaran.

Dave, Syarmila dan Rahul sampai di Ruang Tamu yang besar itu. Kedua Keluarga Besar itu saling memberikan Salam satu sama lain. Sementara Pretty, Nandini, Rhani, Rohan, Pooja dan Angeli memandang jijik terhadap Keluarga Khana. Kejijikan mereka tampak jelas di mata Tuan Tua Sharma dan Nyonya Tua Sharma. Tuan Tua Sharma dan Nyonya Tua Sharma hendak akan bertanya kepada mereka tapi ada Keluarga Besar Khana. dan pasangan Suami Istri itu mengurungkan niat nya untuk bertanya karna mereka tak mau membuat Keluarga Besar Khana tersinggung.

Bukan karna Suami Istri itu takut ,tapi Suami Istri itu tidak mau menyinggung siapapun sebab mereka adalah Keluarga Pengusaha sukses dan memiliki Etika dan Norma yang tinggi. Kalo di bandingkan dengan Keluarga Sharma. Keluarga Khana tidak ada apa-apanya bahkan tidak akan mampu menyaingi Keluarga Besar Sharma dalam segala hal. Selesai memberi dan menjawab salam. Rahul menanyakan Shirena ke Shamir.

"Papa Mertua, Calon Istri Rahul dimana kok ngak kelihatan." tanya Rahul malu-malu.

"Om Shamir tadi udah bilang kalo Keluarga Khana akan datang jam 1 untuk melamar." jelas Shamir sedikit Khawatir.

"Mungkin, Shirena ada keperluan sebentar maka nya ia terlambat." Jawab Tuan Tua Sharma.

"Sebaiknya, kita tunggu saja Shirena nya. Mungkin, sebentar lagi Shirena tiba." jelas Kharmila dengan senyuman yang menawan.

Shamir tampak memperhatikan Syarmila dari tadi, memperhatikan bukan karna tertarik tapi ia merasa mengenal Syarmila tapi tidak tahu di mana. Pretty, Nandini, Rhani, Rohan, Pooja dan Angeli saat mendengar kata-kata Papa Mertua dan Calon Istri yang keluar dari mulut Rahul begitu di dengar sangat Menjijikkan saking Jijiknya mereka seperti mau Muntah saat itu juga. "HahahašŸ¤£, Papa Mertua? Calon Istri? itu akan hanya ada dalam khayalan kamu aja Rahul." Gumam Pretty dalam hati nya. "Aku sudah ngak sabar nunggu Shirena, dan melihat pertunjukkan Shirena nanti terhadapmu Rahul. Jadi ngak sabaran deh." Gumam Pretty lagi di dalam hatinya.

Nandini mendengar ucapan Rahul hanya tersenyum sinis kepada Rahul. Rhani yang mendengar kalimat Rahul seperti mau menjambak rambut Rahul saking geramnya. Rohan yang mendengar nya mengepalkan tangannya menjadi bentuk Tinju dan ingin meninju Rahul saat itu juga tapi ia tahan karna ini di Rumah Boss nya sekali orang tua Shirena wanita yang dia cintai selama ini. Pooja dan Angeli tampak tenang seperti air mengalir, mereka tahu kalo Boss mereka akan mempermalukan keluarga yang menjijikkan ini sebentar lagi.

Semua nya tampak gelisah, mereka sedang menunggu kehadiran Shirena saat ini. Jam sudah menunjukkan pukul 13.15 WSI. Tepat jam 13.15 Shirena tiba di rumah nya. Penjaga keamanan yang lain membukakan gerbang agar mobil Sport Shirena bisa masuk. Sedangkan Daksa berlari ke dalam rumah melaporkan bahwa Shirena telah tiba.

"Tuan, Nyonya Muda sudah tiba." lapor Daksa.

"Baiklah, kamu boleh pergi." perintah Shamir.

Mendengar laporan Daksa bahwa Shirena sudah tiba semua orang menjadi sangat bahagia. Shirena langsung menuju ke Ruang Tamu. Semua mata tertuju ke Shirena yang agak nya tampak berbeda hari ini. Gimana tidak ia sekarang berpenampilan bak seperti Putri CINDERELLA. Ia memakai gaun putih CHANEL yang panjang nya hanya di atas lutut. Gaun tersebut tanpa lengan bahkan di belakang gaun itu sangat jelas sekali menampilkan tulang punggung Shirena yang jenjang dan mulus selembut SUTRA. Dipadukan dengan sepatu High Heels Kathryn Wilson's Pumps. Sepasang sepatu berhiaskan Berlian senilai satu juta Poundstreling. Sepatu ala CINDERELLA ini di banderol dengan harga USD 418.450 atau sekitar 5,4 miliar. Di tambah dengan CHANEL 19 DOMPET terbuat dari kulit Domba ZIP PANJANG, Emas-Nada, Perak-Nada dan Logam sebagai finis nya. Dompet itu di Banderol SGD 1.770 atau sekitar 18 juta lebih. Satu set Perhiasan Belian New Paris Jewellery menghiasi telinga, leher, tangan dan jari jemari Sherina degan sangat indah.

Kharmila yang melihat Shirena begitu memukau langsung menghampirinya dengan wajah cemberut dan berkata: "Sayang... kau pergi Shopping sendirian kenapa kau tak mengajak Mama mu yang TUA ini?" tanya Kharmila sambil menekan kan kata TUA.

Shirena hanya tersenyum lalu kemudian menjawab "Ma, ada masanya aku akan mengajak Mama Shopping untuk LAMARAN dari MENANTU yang sebenar nya." jawab Shirena dengan nada volume yang keras dan sedikit di tekan.

"Apa maksudmu sayang?" tanya Kharmila penuh keheranan.

"Sebentar lagi Mama akan tahu apa maksud Shirena." jawab Shirena senyum lebar.

Hanya Tuan Tua Sharma, teman-teman beserta Assistant dan Sekretaris Shirena yang memahami maksud Shirena. Tuan Tua Sharma tampak tenang di dalam hati nya banyak pertanyaan yang menyelimuti hati nya. "Apa yang akan terjadi? Apa yang sedang di rencanakan oleh cucu nakal ini?" gumam Tuan Tua Sharma.

"Na, kenapa kamu dandan seperti ini? Apa kamu bakalan menerima lamaran ini atau pemikiran berubah?" tanya Pretty bertubi-tubi.

Shirena mengangkat tangan nya menandakan bahwa Shirena ingin Pretty diam dan tidak banyak tanya. "Aku Shirena Sharma tidak akan main-main dengan ucapanku!! apa kau mengerti?" hardik Shirena membuat semua orang terkejut.

Shirena memutar bola mata nya dengan malas ia melirik ke arah Rahul yang memakai pakaian Setelan Jas TUXEDO membuat nya tampan bak seorang Pangeran. Melihat penampilan Rahul membuat Shirena jijik apalagi mengingat kelakuan nya. Shirena berjalan mendekati Sofa Ruang Tamu ia duduk di tengah antara Kakek nenek dan orang tua nya.

"Shirena Sayang... apakah itu sepatu berhiaskan Berlian ala CINDERELLA Kathryn Wilson's Pumps Limited Edition? Desainer nya Kathryn Wilson asal Selandia Baru itu? Apakah sepatu itu ASLI?

"Pertanyaan mu banyak sekali Bibi? Mana yang harus aku jawab dulu?" tanya Shirena.

"Kalo begitu kamu harus menjawab semua pertanyaan Bibi, kan sebentar lagi kamu akan menjadi MENANTU Bibi!!" jawab Syarmila sambil tersenyum nyengir kuda.

"Apa-apaan pertanyaan mu itu? Sungguh tidak Sopan!!" tanya Dave sedikit marah.

"Kenapa kau marah-marah kepadaku. Aku yakin Shirena tidak akan keberatan menjawab pertanyaan ku. Iya kan Shirena sayang? tanya Syarmila lagi.

"Iya Bibi, tidak apa-apa Paman Dave. Shirena akan menjawab semua pertanyaan Bibi Syarmila."

Seutas gamis senyum samar-samar melengkung di bibir Shirena siapapun yang melihat tidak akan bisa melihat nya kecuali Tuan Tua Sharma. Ia sangat mengenal watak cucu nya itu. Tuan Tua Sharma memandang cucu perempuan nya itu untuk tidak melakukan hal apapun yang mempermalukan nama Keluarga Besar Sharma. Namun mengingat kata-kata yang keluar dari mulut Syarmila menyebabkan hati nya terbakar emosi apalagi dengan kata MENANTU membuat nya semakin Jijik terhadap Keluarga tersebut.

Shirena memegang dan mengelus tangan kakek nya yang keriput itu yang menandakan bahwa ia tidak akan mempermalukan keluarga nya dan agar kakek nya harus selalu bersikap tenang. Sambil berkata: "Kakek PERCAYALAH kepada ku." ucap Shirena dengan nada sedikit pelan yang tidak dapat di dengar oleh siapapun kecuali kakek nya. Tuan Tua Sharma hanya menganggukkan kepala nya tanya mengerti.

Shirena bernafas lega bahwa kakek nya setuju dengan apapun yang akan ia lakukan nanti. Mata Shirena melirik ke sana kemari untuk melihat apakah keluarga Phandei sudah datang atau belum. Karna dia sibuk mencari-cari tidak menemukan juga dia bernafas pasrah. Kalo pun mereka tidak datang ia harus tetap melakukan nya toh yang Pemeran utama nya di sini adalah Shirena. Shirena melirik ke teman-teman, Assistant dan Sekretaris nya. Semua nya hanya menganggukkan kepala agar Shirena memulai rencana mereka dari awal. Shirena membalas menganggukkan kepala nya.

Shirena menarik nafas dalam dan membuang nya secara kasar. Sebelum memulai ia memberikan senyuman lebar yang sangat manis untuk semua orang yang ada di Ruang Tamu tersebut.

"Baiklah, Bibi aku akan menjawab pertanyaan mu. Semua barang yang aku kenakan ini adalah Limited Edition. Semua nya ASLI aku memesan nya jauh-jauh hari dan secara khusus waktu kuliah di Amerika."

"Kecuali sepatu High Heels Kathryn Wilson's Pumps ini. Sepatu ala CINDERELLA ini cuma ada satu di Dunia. Waktu itu aku mengikuti acara Lelang Amal di Amerika saat aku kuliah."

"Sepatu ini di buat selama 50 jam. Sepasang sepatu ini berhiaskan Berlian senilai satu juta Poundstreling. Kathryn Wilson menciptakan sepatu cantik ini semata-mata untuk Lelang Amal."

"Banyak orang yang menginginkan sepatu ini, tapi aku bisa memenangkan sepatu ini dengan harga yang cukup murah seharga USD 418.450 atau sekitar 5,4 miliar."

"CHANEL 19 DOMPET putih itu seharga 18 juta lebih. Gaun CHANEL putih pendek ini seharga 150 juta. Satu set Perhiasan Berlian New Paris Jewellery ini seharga 3 miliar." Jelas Shirena panjang lebar.

Semua nya terkejut dengan penjelasan Shirena. Mata mereka masing-masing terbelalak melihat barang mewah tersebut seakan mata mereka tampak mau meloncat dari tempat posisi nya karna sakit kaget nya. "Pantesan aja kamu ngak mau ajak Mama Shopping, ternyata barang mewah itu kamu beli di Amerika." Sedikit sedih.

"Ma Shirena membeli semua ini yang pertama karna Shirena mau membantu lelang amal itu karna lelang amal ini untuk anak-anak Panti Asuhan. Yang kedua barang mewah ini hanya sekedar untuk Investasi jika keadaan keluarga kita di masa depan memburuk."

"Jika, di masa yang akan datang kondisi keuangan keluarga kita memburuk. Kakek, Nenek, Papa dan Mama dapat menjual barang ini untuk memulai semua nya dari nol kembali." jelas Shirena dengan satu tarikan nafas.

"Gila, Sepatu seharga 5,4 miliar itu kamu bilang cukup murah." Sahut Pretty yang sudah tidak tahan lagi ingin mengoceh.

Shirena hanya tersenyum mendengarkan perkataan Pretty sahabat nya itu. Sedangkan Shamir dan Kharmila menangis mendengar ucapan Putri tersayang nya itu. Mereka tidak menyangka bahwa putri nya berpikiran jauh dan memikirkan nasib keluarga di masa yang akan datang. Sedangkan Kakek dan Nenek nya menarik nafas lega pasang Suami Istri itu bangga sekaligus bahagia mendapatkan cucu seperti Shirena yang penuh perhitungan.

"Lalu dimana kau mengambil ini semua? waktu pulang dari Amerika mama tidak pernah melihat barang-barang mewah ini di kopermu. bahkan tadi kau tidak pulang di mana kau letakkan baju ini?" tanya Kharmila kembali.

"Kakek, Nenek, Papa, Mama maafin Shirena ya?." pinta Shirena.

"Maaf? untuk apa?." tanya Tuan Tua Sharma.

"Ya... ya... ya.. Baiklah, Shirena kali ini akan jujur lagi Shirena juga janji ngak akan berbohong terhadap semua nya lagi."

"Sebenar nya Shirena sudah membeli rumah Mewah. Rumah bertipe vila ini berlokasi di New Delhi, India. Rumah seharga USD 38 juta atau setara Rp 513,5 miliar tersebut menawarkan nuansa kolonial nan megah."

"Dan di sana lah Shirena menyimpan semua barang mewah yang Shirena beli. Termasuk mobil Sport Limited Edition yang sudah Shirena beli sejak dulu."

"Shirena menyimpan semua barang itu di sebuah ruangan khusus. tidak ada yang mengetahui Ruangan itu selain Shirena. Shirena juga memberikan pengamanan yang sangat ketat di Ruangan itu jadi tidak ada orang yang akan akan mampu menembus keamanan tingkat tinggi yang Shirena buat sendiri."

"Para pelayan pun tidak akan mengetahui Ruangan tersebut. Semua nya terkunci Rapat. Rumah itu hanya di huni oleh Pelayan dan Penjaga keamanan. Jadi jika di lihat dari luar rumah itu tampak seperti tidak berpenghuni."

Lagi-lagi pernyataan Shirena membuat semua orang yang ada hanya tercengang. Mereka tidak tahu harus berkata apa cuma Rhani yang bersorak membuat semua mata memandang ke arah Rhani.

"Jadi kapan kamu akan mengajak kita semua ke rumah baru bertipe vila itu Na?" tanya Rhani sambil loncat ke girangan.

"Secepat nya." jawab Shirena singkat.

"Sayang, dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu untuk membeli semua nya?" tanya Shamir.

"Pa, nanti kita bahas itu ya setelah Shirena menyelesaikan malah LAMARAN ini dulu."

Shamir hanya mengangguk sebagai jawaban nya, karna ia tidak mau orang lain mengetahui semua tentang keluarga nya. Dia akan menantikan jawaban dari Putri tersayang nya itu saat acara Proses Lamaran ini selesai. Saat Shirena mendengarkan kata-kata Syarmila membuat amarah yang telah ia lupakan tadi menjadi berkobar lagi. Dengan kata-kata MENANTU yang membuat telinga Shirena Sakit mendengar nya.

"Benar-benar CALON MENANTU IDAMAN!!" puji Syarmila.

"Hahaha... Berhentilah, menjilati Bibi." jawab Shirena sinis.

"Apa yang kau tertawakan? tidak ada yang lucu." jawab Syarmila sedikit marah.

"Ya... ya... ya... Baiklah, ada apa ngeranga. Keluarga Besar Khana datang ke rumah Keluarga Besar Sharma." tanya Shirena dengan formal.

"Sayang, aku ingin MELAMAR mu!!" jawab Rahul tersipu malu.

"(ka sambandh)." artinya "Salam"