"Baik." Ujar Yu Yiren sambil menundukkan kepala.
Kemudian Huo Jincheng melihat kalung yang dipegang Yu Yiren.
"Datanglah untuk menemuiku dengan memakai kalung ini besok, jangan lupa."
Setelah itu, Huo Jincheng berbalik dengan acuh tak acuh dan pergi menjauh.
Tiga Selir itu melirik Yu Yiren dan segera mengikuti Huo Jincheng yang sudah berada di depan mereka.
Yu Yiren masih berdiri di tempatnya yang tadi. Dan saat melihat bagian punggung Huo Jincheng yang semakin jauh, ia merasa sangat lega.
"Yiren." Panggil Xiao Taohong sambil melangkah maju. "Tuan Keenam memperlakukanmu dengan sangat istimewa, dia bahkan memberimu hadiah."
Yu Yiren menatap kalung mutiara di telapak tangannya sambil tersenyum dengan rasa yang janggal. "Hadiah ini adalah sebuah masalah, apakah kamu melihat ekspresi para selir itu? Mereka menatap ku seperti seekor lebah yang akan menyerang sarang madu."
"Haha ~" Xiao Taohong tertawa. "Yiren, kupikir Tuan Keenam benar-benar melakukan semua dengan caranya sendiri, memberikan hadiah kepada adik iparnya di depan ketiga selirnya itu sangat lucu."
"Kamu masih bisa tertawa?" Wajah Yu Yiren terlihat muram, kemudian ia menghela nafas. "Aku tidak tahu bagaimana cara menghadapi Tuan Keenam."
"Kenapa kamu tidak bisa menghadapi Tuan Keenam?" Tanya Xiao Taohong yang penasaran.
Yu Yiren tiba-tiba memikirkan hari itu, ketika Huo Jincheng memaksa dirinya untuk menjadi kekasihnya.
Saat memikirkan hal itu, Yu Yiren menjadi semakin ketakutan.
"Tidak apa-apa, ayo kembali ke Hanyuan."
…...
Di Hanyuan, Yu Yiren baru saja menginjakkan kaki di halamannya, tapi tiba-tiba ia melihat sebuah bola putih dari kejauhan.
"Rubah?!" Teriak Xiao Taohong dengan terkejut.
Yu Yiren juga melihatnya, ia segera mendekat dan menggendong rubah kecil yang meringkuk di tanah itu.
"Mengapa kaki rubah kecil ini dibalut?" Mata Xiao Taohong tiba-tiba menemukan luka di kaki rubah itu.
Yu Yiren juga melihatnya, dan segera mengulurkan tangan nya untuk melihat luka di kaki rubah kecil itu.
"Citt-citt~~ " Rubah itu merintih kesakitan.
"Dia pasti kesakitan." Ujar Yu Yiren yang terlihat sangat prihatin.
Kemudian ia menggendong rubah itu. "Ayo masuk dan membalut lukanya lagi."
Di dalam kamar.
Yu Yiren membuka ikatan kasa di kaki rubah itu dan memeriksa lukanya dengan hati-hati. "Ya Tuhan, bagaimana bisa lukanya sebesar ini? Apa yang bisa membuatnya mendapatkan luka ini?"
"Ini kotak obatnya." Xiao Taohong membawa kotak obat dan segera mengeluarkan kain kasa, larutan alkohol dan bubuk obat untuk luka.
Yu Yiren membantu rubah membalut lukanya.
Rubah kecil itu terus-menerus merintih kesakitan.
"Rubah pintar~ tidak sakit, tidak sakit, sini aku tiup, fu~ fu~." Yu Yiren dengan lembut mengelus rubah itu.
Kemudian Xiao Taohong bertanya-tanya, "Yiren, bukankah rubah ini selalu mengikuti Tuan Ketujuh? Mengapa dia bisa sampai di halaman ini dengan keadaan terluka?"
Yu Yiren menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu."
Xiao Taohong lalu menghela nafas. "Yiren, apakah kamu tidak pernah berpikir bahwa Tuan Ketujuh itu aneh? Dia tidak pernah terlihat di siang hari."
"Bukankah dia melakukan eksperimen untuk parfumnya?" Yu Yiren yang sedang memegang rubah itu menjawabnya sambil berpikir lagi.
"Bahkan jika dia melakukan eksperimen untuk parfumnya, bukankah juga masih harus makan dan pergi ke toilet? Setiap kali aku pergi ke dapur belakang untuk menyiapkan makanan untukmu, aku tidak pernah mendengar bahwa ada yang menyiapkan makanan untuk Tuan Ketujuh. Apakah Tuan Ketujuh adalah manusia setengah dewa yang tidak perlu makan?" Lanjut Xiao Taohong.
Yu Yiren juga penasaran, "Atau mungkin semuanya sudah disiapkan di ruangan itu?"
"Meskipun begitu, tapi keberadaannya masih terasa sangat aneh." Ujar Xiao Taohong.
Apa yang barusan dikatakan oleh Yu Yiren, ternyata didengar oleh Xiao Yun yang berada di luar pintu dan memperhatikannya. Kemudian Xiao Yun berjalan masuk ke ruangan.
"Nyonya, apakah kamu melihat rubah kecil Tuan Ketujuh?" Xiao Yun bertanya dengan rasa khawatir.