Saat Yu Yiren mendengar ucapan tersebut, wajahnya terasa sangat panas, dan jantungnya berdebar kencang.
Sepasang mata besar yang indah, tampak sedang menatap wajah tampan pria itu.
Membuat jantung jadi berdebar kencang.
Yu Yiren memejamkan matanya perlahan, bulu matanya terlihat indah, dan helaan napas dari hidungnya menjadi sedikit cepat.
Huo Liancheng menatap ekspresi gugup wanita itu ketika menutup mata. Bibir tipis itu tersenyum, wajah tampan itu perlahan bergerak mendekat, dan napas pria itu terasa semakin dekat.
Dada Yu Yiren semakin lama semakin berdebar. Meskipun dengan mata terpejam, tapi ia masih dapat merasakan nafas seorang pria yang sangat dekat, dan hampir saja menempel ke wajahnya.
Yu Yiren seakan tak memiliki pilihan lain kecuali pasrah, dia hanya bisa menggigit bibirnya.
Mata Huo Liancheng semakin menyipit, dan menatap bibir kecil wanita di hadapannya, kemudian berkata dengan nada suara serak, "Kamu sedang apa?"
Ketika Yu Yiren mendengar suara itu, ia seketika membuka matanya.
Dia melihat sebotol porselen berwarna biru dan putih muncul di depannya.
Huo Liancheng mengocok botol di telapak tangannya lalu berkata, "Gunakan baik-baik parfum ini."
Yu Yiren memperhatikannya, "Ada apa di dalam botol ini?"
"Gunakan parfum 'Terjaga Sepanjang Malam' ini, kemudian besok lusa ketika pertemuan parfum, bawalah parfum ini dan tunjukkan kepada orang-orang di paviliun Zhuxuan." Ujar Huo Liancheng dengan tenang.
Yu Yiren mengulurkan tangannya untuk mengambil botol itu, kemudian memiringkan kepalanya sembari menatap pria itu, "Tuan Ketujuh, kamu memintaku untuk menutup mata hanya untuk memberiku kejutan?"
Huo Liancheng sedikit tersenyum, "Kalau tidak, menurutmu apa yang akan kulakukan padamu?"
Yu Yiren langsung cemberut, ia merasa sedikit canggung dan malu.
"Ah~" Huo Liancheng terkekeh, "Melihat bibirmu yang cemberut ini, sepertinya kamu berpikir aku akan menciummu."
Wajah Yu Yiren memerah dan melambaikan tangannya, "Tidak, tidak, tidak, Tuan Ketujuh, aku tidak berpikir begitu."
"Benarkah?" Huo Liancheng berkata seraya mengulurkan tangan dan mengangkat dagu wanita itu, "Lalu mengapa wajahmu begitu merah dan sangat gugup? Dan yang paling penting, saat kamu menggigit bibirmu, itu dapat mengatakan semuanya. Kalau bukan ingin menciumku, lalu apa lagi?"
Wajah Yu Yiren terlihat sangat canggung dan gugup, "Tuan Ketujuh, aku..."
"Kamu menyukaiku, bukan?" Kata Huo Liancheng dengan nada pelan.
"Ha?" Yu Yiren hanya tertegun dengan mata yang membelalak.
Huo Liancheng melihat reaksi Yu Yiren yang terkejut, kemudian ia berkata sembari tersenyum, "Jangan heran bagaimana aku bisa tahu pikiranmu, dari reaksimu barusan, aku sedikit banyak sudah mengerti apa yang kamu pikirkan."
"Pikiranku?" Yu Yiren berkata sambil menunjuk dadanya.
Perempuan itu merasakan kepalanya berdengung, seolah ada burung-burung terbang dan dedaunan jatuh, begitu berantakan~
Huo Liancheng yang melihat Yu Yiren menunjuk ke dadanya sendiri, langsung meraih tangan wanita itu, kemudian menggenggam telapak tangannya dan menekan ke dada wanita itu.
"Apa kamu ingin aku mendengar detak jantungmu?"
Wajah Yu Yiren semakin memerah ketika melihat tangan Huo Liancheng berada di dadanya.
"Tuan Ketujuh, letak kan tangan Anda di... letak kan di..." Ujar Yu Yiren sambil tergagap, matanya terlihat sangat terkejut.
Huo Liancheng segera menarik tangannya, lalu berkata dengan ekspresi dan nada suara yang tenang, "Ketika aku menyentuh dadamu, jantungmu berdetak dengan cepat, sepertinya apa yang aku katakan itu benar."
Yu Yiren menelan ludah, ia tidak bisa berkata-kata….
Untuk pertama kalinya, ia terkejut karena baru mengetahui bahwa Tuan Ketujuh ternyata tidak terlalu masa bodoh, ternyata ia juga peka. Pria itu dapat dengan sempurna menebak apa yang belum ia katakan sehingga membuatnya terdiam.