Chereads / Recall [ Alin ] / Chapter 6 - Episode 6

Chapter 6 - Episode 6

jangan terlalu percaya pada apa yang tertulis . percaya pada dirimu sendiri

.

.

.

.

awalnya, aku berencana untuk kembali menghabiskan malam ini dengan membaca buku atau menonton serial drama yang sudah ku download dari jauh jauh hari .

tetapi lagi lagi, mira yang tiba tiba datang dan menarik novel yang tengah ku baca , membaca judulnya cepat kemudian menaruh nya kembali kedalam rak membuat aku menjadi kesal . dia bilang dia bosan ,

ku beri dia novel yang menurut ku sangat bagus tetapi dia malah menjadikannya bantal .

"kalau kamu lagi bosan ya cari hiburan mir, jangan ganggu orang bisa nggak sih?"

ku ambil lagi buku yang tadi dia letakkan .

"ih lucu" dicolek nya dagu ku .

"apanya yang lucu?!" aku bertambah kesal

"kamu bilang kamu orang, padahal bukan "

nada bicaranya terdengar menjengkelkan .

"iya ! aku adalah jelmaan alien ! aku punya antena di kepala dan jari jari ku semua menyatu " balas ku jengah

"cihh , gitu aja marah" mira meledek .

ingin sekali ku pukul wajahnya dengan novel yang aku baca .

dia tidak tahu saja kalau novel ini menggunakan hard-cover .

"lin, tebak tebak buah kedondong"

"buah manggis yang benar "

"aku nggak suka manggis" jawabnya polos

"terserah mir , terserah" jawabku jengah

"iss dengar dulu lin"

kali ini dia duduk menghadap ku .

dan kembali beraksi

"tebak tebak buah kedondong, makanan apa yang tengah nya bolong?"

ku putar bola mata ku malas .

dia kenapa sih ?

"nggak tau mir, aku kan alien . di planet asal ku aku sebenarnya makan batu . kalau kamu tanya makanan yang disini yang tengah nya bolong yang aku tau cuma sate" sengaja ku jawab seperti itu agar dia kesal dan tak melanjutkan permainan nya .

"benaaarrr !!!" teriaknya kencang. 

aku melotot, merasa horor dengan sikap mira saat ini . aku ragu kalau dengan pengakuannya tadi .

jangan jangan dia kerasukan .

ku bacakan doa di dalam hati, dan merapal kan bacaan bacaan ayat yang

di ajarkan ibu bila aku terganggu oleh bangsa seperti jin atau setan . mira bereaksi, dia mulai merintih kecil dan menggaruk garuk bagian kuduk belakangnya .

ku percepat bacaan ayat yang sudah ku hafal sejak umur ku tujuh tahun dan mira semakin menjadi . kini lehernya sudah merah akibat garukan nya yang seperti orang kesakitan .

dia membungkuk, kemudian menyibakkan rambutnya membuat bagian tengkuk belakangnya terlihat sudah memerah .

diraba rabanya cepat tengkuknya dan kemudian berhenti pada satu titik . kemudian dia menegakkan badan dengan senyum lega .

aku merinding .

"nah dapat" ujarnya sambil mengambil tangan ku .

aku yang terkejut menarik tangan ku lagi . dan merapalkan doa yang sial-nya mendadak lupa . mira mengambil tangan ku lagi . kali ini pegangnya pada pergelangan tangan ku memgencang, agar aku tidak bisa lari lagi .

ku pejamkan mata , tangan ku sudah gemetar dan keringat dingin . di bukanya telapak tangan ku oleh mira , bayangan ku dia akan menggigit tangan ku kuat kuat .

tapi yang kurasakan adalah sesuatu dengan ukuran kecil seperti butiran pasir .

masih dengan keadaan gemetar, ku buka mata pelan pelan . dan kulihat benda apa yang ada di atas telapak tangan . yang ternyata adalah dua ekor semut merah yang sudah tidak berbentuk .

"pffftt hahahhahahahaha "

memerhatikan ku , mira tiba tiba tertawa . dia mungkin tau apa yang sejak tadi aku fikirkan

"sumpah demi apapun , aku kira kamu barusan kesurupan mir !" ujarku ikut tertawa mengingat betapa konyol nya pikiran ku .

ternyata gerakan mira yang sejak tadi menggaruk leher adalah berkat si semut yang sudah menggigit tengkuknya . dan dia bilang "lega" karna dia sudah mendapatkan semut semut nakal ini .

"muka kamu harusnya ku foto" katanya masih tertawa

"sampai gemetaran gitu , pake komat kamit lagi" lanjutnya mengejek

setelah puas tertawa, mira mengajak ku untuk menonton di bioskop . karena aku yang juga tidak memiliki ke sibukkan apapun , jadi aku menerima ajakanya .

kami tiba di gedung bioskop tepat pukul delapan malam . karna perihal aku yang salah sangka dengan perilaku mira dikosan tadi mira membeli tiket film horor .

"kita nonton horor aja, film yang lain nggak ada yang menarik . kamu keberatan nggak lin ? mengingat kamu itu penakut ?" tanya mira yang terdengar seperti ejekkan .

"siapa yang takut ? aku itu rasionalis . tadi aku gemetar karna tingkah kamu yang bener bener kaya orang kesurupan ! kalau film mah semua setingan!" jawab ku sedikit marah

"dasar ngambekkan" cibirnya

"masih mending dari pada kamu yang mulutnya nggak bisa diam .

ngomel aja kerjaanya" balas ku tak terima

"ngomel demi kebaikan nggak masalah . dari pada kamu kerjaannya makan mulu . nggak faedah" dia tak mau kalah

"faedah dong karna aku gak bisa gendut walaupun makan banyak . emang kamu, makan dikit aja langsung buncit"

"dasar pendek"

"dasar lebay"

"punya gigi nggak pada tempatnya . sampe nyusul gitu "

tidak tahu saja dia justru banyak yang tertarik pada ku karena ginsul ini .

"punya hidung nggak pada bentuknya . lebar gitu"

ku balas lagi , kali ini dia pasti kalah .

"udah ah , nggak bakal menang aku lawan kamu. ku belikan minuman deh biar kepala kamu dingin "

mira pernah bilang kalau aku dewasa , penyayang,  anggun dan

smart . tapi kali ini malah dia yang terlihat seperti itu . mira bukanya buruk juga, dia itu baik , saking baiknya semua di perhatikan . makanya kalau dia sudah ngomel mulutnya bisa seperti ibu ibu .

dibelinya minuman bersoda untuk kami . aku yang merasa tak enak juga membeli pop-corn agar kami sama sama impas .

sudah setengah jam film berjalan tapi aku tidak selera untuk memperhatikanya . aku memilih untuk menghabiskan pop-corn saja . salah satu adegan di film membuat aku teringat tentang kejadian serangan terakhir ku . saat itu aku hampir mengetahui siapa laki laki yang muncul di ingatan ku .

aku terus bermenung memikirkan ini sampai film yang di putar sudah habis .

"gimana film nya lin ? menurut kamu seram nggak?" mira bertanya disela sela langkah kami menuju kontrakan

"enggak , biasa aja . hantu nya gitu gitu saja . kelihatan sama semua gitu . mirip mirip"

jawab ku mengarang .

yang malah membuat ku terdiam .

aku menoleh cepat ke mira .

"mir aku dapat petunjuk lagi !" sorak ku tak peduli

"petunjuk apa ? tentang serangan mu?"

mira terlihat geregetan . ingin tau

aku mengangguk kemudian mengambil note yang selalu ku bawa bawa . kembali membuka halaman bertuliskan PENTING disana dan menambah kan satu lagi point di atasnya .

•laki laki yang berada di dalam memori serangan otakku selalu sama . selalu dia

mira membaca nya cepat , kemudian

memasang ekspresi yang tak ku mengerti .