jangan terlalu percaya pada apa yang tertulis . percaya pada dirimu sendiri
.
.
.
.
awalnya, aku berencana untuk kembali menghabiskan malam ini dengan membaca buku atau menonton serial drama yang sudah ku download dari jauh jauh hari .
tetapi lagi lagi, mira yang tiba tiba datang dan menarik novel yang tengah ku baca , membaca judulnya cepat kemudian menaruh nya kembali kedalam rak membuat aku menjadi kesal . dia bilang dia bosan ,
ku beri dia novel yang menurut ku sangat bagus tetapi dia malah menjadikannya bantal .
"kalau kamu lagi bosan ya cari hiburan mir, jangan ganggu orang bisa nggak sih?"
ku ambil lagi buku yang tadi dia letakkan .
"ih lucu" dicolek nya dagu ku .
"apanya yang lucu?!" aku bertambah kesal
"kamu bilang kamu orang, padahal bukan "
nada bicaranya terdengar menjengkelkan .
"iya ! aku adalah jelmaan alien ! aku punya antena di kepala dan jari jari ku semua menyatu " balas ku jengah
"cihh , gitu aja marah" mira meledek .
ingin sekali ku pukul wajahnya dengan novel yang aku baca .
dia tidak tahu saja kalau novel ini menggunakan hard-cover .
"lin, tebak tebak buah kedondong"
"buah manggis yang benar "
"aku nggak suka manggis" jawabnya polos
"terserah mir , terserah" jawabku jengah
"iss dengar dulu lin"
kali ini dia duduk menghadap ku .
dan kembali beraksi
"tebak tebak buah kedondong, makanan apa yang tengah nya bolong?"
ku putar bola mata ku malas .
dia kenapa sih ?
"nggak tau mir, aku kan alien . di planet asal ku aku sebenarnya makan batu . kalau kamu tanya makanan yang disini yang tengah nya bolong yang aku tau cuma sate" sengaja ku jawab seperti itu agar dia kesal dan tak melanjutkan permainan nya .
"benaaarrr !!!" teriaknya kencang.
aku melotot, merasa horor dengan sikap mira saat ini . aku ragu kalau dengan pengakuannya tadi .
jangan jangan dia kerasukan .
ku bacakan doa di dalam hati, dan merapal kan bacaan bacaan ayat yang
di ajarkan ibu bila aku terganggu oleh bangsa seperti jin atau setan . mira bereaksi, dia mulai merintih kecil dan menggaruk garuk bagian kuduk belakangnya .
ku percepat bacaan ayat yang sudah ku hafal sejak umur ku tujuh tahun dan mira semakin menjadi . kini lehernya sudah merah akibat garukan nya yang seperti orang kesakitan .
dia membungkuk, kemudian menyibakkan rambutnya membuat bagian tengkuk belakangnya terlihat sudah memerah .
diraba rabanya cepat tengkuknya dan kemudian berhenti pada satu titik . kemudian dia menegakkan badan dengan senyum lega .
aku merinding .
"nah dapat" ujarnya sambil mengambil tangan ku .
aku yang terkejut menarik tangan ku lagi . dan merapalkan doa yang sial-nya mendadak lupa . mira mengambil tangan ku lagi . kali ini pegangnya pada pergelangan tangan ku memgencang, agar aku tidak bisa lari lagi .
ku pejamkan mata , tangan ku sudah gemetar dan keringat dingin . di bukanya telapak tangan ku oleh mira , bayangan ku dia akan menggigit tangan ku kuat kuat .
tapi yang kurasakan adalah sesuatu dengan ukuran kecil seperti butiran pasir .
masih dengan keadaan gemetar, ku buka mata pelan pelan . dan kulihat benda apa yang ada di atas telapak tangan . yang ternyata adalah dua ekor semut merah yang sudah tidak berbentuk .
"pffftt hahahhahahahaha "
memerhatikan ku , mira tiba tiba tertawa . dia mungkin tau apa yang sejak tadi aku fikirkan
"sumpah demi apapun , aku kira kamu barusan kesurupan mir !" ujarku ikut tertawa mengingat betapa konyol nya pikiran ku .
ternyata gerakan mira yang sejak tadi menggaruk leher adalah berkat si semut yang sudah menggigit tengkuknya . dan dia bilang "lega" karna dia sudah mendapatkan semut semut nakal ini .
"muka kamu harusnya ku foto" katanya masih tertawa
"sampai gemetaran gitu , pake komat kamit lagi" lanjutnya mengejek
setelah puas tertawa, mira mengajak ku untuk menonton di bioskop . karena aku yang juga tidak memiliki ke sibukkan apapun , jadi aku menerima ajakanya .
kami tiba di gedung bioskop tepat pukul delapan malam . karna perihal aku yang salah sangka dengan perilaku mira dikosan tadi mira membeli tiket film horor .
"kita nonton horor aja, film yang lain nggak ada yang menarik . kamu keberatan nggak lin ? mengingat kamu itu penakut ?" tanya mira yang terdengar seperti ejekkan .
"siapa yang takut ? aku itu rasionalis . tadi aku gemetar karna tingkah kamu yang bener bener kaya orang kesurupan ! kalau film mah semua setingan!" jawab ku sedikit marah
"dasar ngambekkan" cibirnya
"masih mending dari pada kamu yang mulutnya nggak bisa diam .
ngomel aja kerjaanya" balas ku tak terima
"ngomel demi kebaikan nggak masalah . dari pada kamu kerjaannya makan mulu . nggak faedah" dia tak mau kalah
"faedah dong karna aku gak bisa gendut walaupun makan banyak . emang kamu, makan dikit aja langsung buncit"
"dasar pendek"
"dasar lebay"
"punya gigi nggak pada tempatnya . sampe nyusul gitu "
tidak tahu saja dia justru banyak yang tertarik pada ku karena ginsul ini .
"punya hidung nggak pada bentuknya . lebar gitu"
ku balas lagi , kali ini dia pasti kalah .
"udah ah , nggak bakal menang aku lawan kamu. ku belikan minuman deh biar kepala kamu dingin "
mira pernah bilang kalau aku dewasa , penyayang, anggun dan
smart . tapi kali ini malah dia yang terlihat seperti itu . mira bukanya buruk juga, dia itu baik , saking baiknya semua di perhatikan . makanya kalau dia sudah ngomel mulutnya bisa seperti ibu ibu .
dibelinya minuman bersoda untuk kami . aku yang merasa tak enak juga membeli pop-corn agar kami sama sama impas .
sudah setengah jam film berjalan tapi aku tidak selera untuk memperhatikanya . aku memilih untuk menghabiskan pop-corn saja . salah satu adegan di film membuat aku teringat tentang kejadian serangan terakhir ku . saat itu aku hampir mengetahui siapa laki laki yang muncul di ingatan ku .
aku terus bermenung memikirkan ini sampai film yang di putar sudah habis .
"gimana film nya lin ? menurut kamu seram nggak?" mira bertanya disela sela langkah kami menuju kontrakan
"enggak , biasa aja . hantu nya gitu gitu saja . kelihatan sama semua gitu . mirip mirip"
jawab ku mengarang .
yang malah membuat ku terdiam .
aku menoleh cepat ke mira .
"mir aku dapat petunjuk lagi !" sorak ku tak peduli
"petunjuk apa ? tentang serangan mu?"
mira terlihat geregetan . ingin tau
aku mengangguk kemudian mengambil note yang selalu ku bawa bawa . kembali membuka halaman bertuliskan PENTING disana dan menambah kan satu lagi point di atasnya .
•laki laki yang berada di dalam memori serangan otakku selalu sama . selalu dia
mira membaca nya cepat , kemudian
memasang ekspresi yang tak ku mengerti .