Chereads / DADUNG KEPUNTIR (Kupita Kau jadi Jodohku) / Chapter 19 - Biasa Biasa Saja (2)

Chapter 19 - Biasa Biasa Saja (2)

Nuris berjalan kesal dan segera melangkah ke masjid, untuk melakukan sholat dhuhur karena sudah masuk waktu duhur.

selesai sholat, Nuris kembali menghadap Fahmi.

"Kak bisakah kakak mengganti kak Khalili untuk menghukum saya? " pinta Nuris pada Fahmi.

"Nggak bisa" kata Fahmi tegas

Nuris manyun. dia kembali ke masjid, menunggu hukumannya di terapkan.

Khalili datang dengan seorang siswi, sepertinya anak kelas dua.

"Nuris kamu setor hafalan sama Mita ya?, jangan nakal, jangan kangen aku, karena aku akan kembali ntarvsholat ashar" godaan Khalili mendapat tanggapan tak suka dari Nuris "iiiiiiiiihhhhh JIJAI" kata Nuris.

Mita yang melihat itu sedikit kesal tapi juga tersenyum tipis.

"Kak saya baca apa dulu nih?" tanya Nuris pada Mita.

"baca apa yang kamu hafal aja, nanti walau gak hafal aku bilang hafal juga sama kak Khalili deh" ucapa Mita.

"Duuuuuuuhhhh kakak kok baik banget sich, suka kakak deh aku" kata Nuris genit pada Mita.

"A'udzubillahiminasyaithonnirrojim, bismillahirrohmanirrohiim wadduhaa...." Nuris membaca surat pendek yang di tentukan oleh Khalili dengan lancar. beberapa hadits yang Nuris sedikit melakukan kesalahan dalammembaca karena memang dia menghapalnya mendadak dan di ganggu juga.

setelah beberapa saat Nuris menyelesaikan hukumannya, saat itu juga Khalili datang.

"ngapain dia balek kesini? bukannya tadi dia bilang bakalan balek kesini kalok dah mau shalat asar ya? " tanya Nuris pada Mita.

"Dek, kamu gak tau ya siapa kak Khalili sama kak Fahmi?" mita bertanya balik.

"nggak tau kak, emang mereka siapa? ketua osis dan MPK kan? " jawab Nuris polos.

"mereka berdua adalah putra dari salah satu pengasuh pondok pesantren. dan biasanya gak ada yang lancang pada merka berdua kecuali guru, baru kamulah satu satunya muris yang berani mengabaikan mereka. " jawab mita. "ooooooooo" Nuris membulatkan bibirnya.

"Lho kom oo doang sich? " mita penasaran.

"ya habis aku jawab apa dong kak? " balas Nuris bingung.

"Lagi ngomongin apa? Mita makasih ya? gima? hafal berapa dia? " tanya Khalili.

"Nuris Hafal semua kak, walau tersendat sendat di beberapa hadits karena ragu," jaqab mita jujur.

"hemmmmmm lumayan juga kamu" puji Khalili pada Nuris. tak mendapag respin dari Nuris Khalili jadi heran

"kok gak jawab? " Kalili menatap tajam pada Nuris.

"lhaaaaaaaa kudu di jawab apa kak? " Nuris polos.

"baiklah, terserah kamulah, ini Audensimu, ini surat untuk ketua osis utara.

besok gak usah kesini, Mos di sana saja." kata Khalili.

Mata Nuris berbinar, "Trimakasih kak, kakak baik deh" Nuris mengambil Audensi dan amplop dari kholil, dia melihat Audensi itu penuh.

"Sekarang kamu boleh pulang, biar gak kesorean ya? " perintah khalili.

"baik kak, terimakasih, kalo begitu saya pamit kak, Assalamualaikum" Nuris melangkah pergi. tapi di tahan tangannya oleh Khalili "waalaikumsalam, eh tunggu. naek apa kamu pulang? "

"Jalan kak" jawab Nuris jujur.

"kalok gitu saya antar kamu, ayo pulang" Kata khalili sambil narik tangan Nuris.

tapi Nuris malah menurunkan tangan Khalili, membuat Khalili menatapnya lagi. Nuris menggeleng.

"Kenapa? " tanya Khalili.

"aku gak mau jadi pusat perhatian seluruh santri wilayah, dan satu lagi kak, aturan pondok memang sering saya langgar, tapi jika aturan itu tentang lawan jenis saya pun akan melakukan ketertibannya kak. maaf, dan terimakasih, saya hanya menjaga agama saya, dan almamater pondok" jawab Nuris.

padahal dia sebenernya takut aja di sorakin anak anak di jalan. karena Nuris memang tak pernah dekat dengan Laki laki secara fisik (bersentuhan) ketika mengerti tentang Mahrom muhrim selain dengan keluarganya sendiri. Khalili yang mendengar itu segera melepas pegangannya."ya udah kalok gitu hati hati ya? " jawab khalili. di angguki oleh Nuris.

Nuris pun segera beerkemas dan pulang ke pondoknya.

sast sampai di pondok terlihat teman temannya bersiap untuk sholat jama'ah ashar.

"Nuris mana bakso pak sallynya?" tanya Dita.

"yeeeeee gak tau orang capek apa? " ketus Nuris.

"Diapain kamu di selatan ris? kok keliatannya kamu kesal gitu? " tanya dita lagi.

Nuros pun menceritakan kejadian dibsekolah selatan yang menimpa dirinya.

Dita dan Yani tertawa terbahak bahal mendengar cerita Nuris.

"Beruntung kamu Ris, ketemu sama Lora 2 itu, " kata yani.

"untung apaan yang ada makan ati" kesal Nuris.

"Minum teh botol sosro sana, apapun makannanya minumnya teh botol sosro." goda yani dan dita,.

akhirnya adzan Ashar berkumandang, mereka bergegas ke tempat wudhuk, ambil wudhuk lalu ke masjid dan langsung sholat Ashar berjama'ah.

senin berikutnya, Nuris dan kawan kawan beraktifitas Normal lagi.

pagi ini serelah selesak beberes peralatan makan Nuris dan Rahma pergi ke masjid untuk membaca nadhoman memanggil semua yang sekolah siang untuk segara merapat ke masjid.

setelah ustadz datang mereka segera membuka kitab mereka masing masing. semenjak pak imam menikah fathul qarib di ajar oleh pak Taufiq.

Nuris segera menempati posisi strategisnya 😁😁😁

belakang tiang Masjid.

posisi di sini sangat dibsukai Nuris karena aman dari pandangan sang guru 😂😂😂 jika tiba tiba dia tak sadarkan diri dan tiba di pulau impian jaya ancol.

seprti saat ini, seperempat jam telah berlalu, Nuris mulaindi serang virus, dan tak sadarkan diri, dengan kepala berbantal lengan menyandar di belakang tiang.

hingga sebuah goncangan melanda tempatnya berada, nyaris Nuris berteriak gempa, tapi saat membuka matanya dia melihat Yani memberi tanda bahwa dirinya di panggil ke depan oleh pengajarnya.

Nuris tepuk jidat, teman temannya menahan tawa, karena mereka tahu Nuris tertidur, dan tiba tiba di suruh maju.

saat maju pak taufiq pun memperhatikan Nuris, "Kamu kenapa Ris suka sekali di belakang tiang? mau sembunyi dari saya?" tanya pak Taufiq.

Nuris menggeleng. "Istiqomah ustadz. kan dulu jenengan yang menyuruh kami untuk istikomah dalam belajar baik tempat dan waktunha."

pak Taufiq yang di serang kata katanya sendiri jadi terdiam keki menghadapi Nuris

"Baca bagian yang saya terangkan tadi Ris" pak Taufiq menghalau kesalnya.

untungnya Nuris sudah mengganti lembaran kitab kuningnya dengan milik yani 😎😎😎😎

jadi dia sudah siap untuk di hukum.

"fashlun adapun ini iyalah 1 fashal... " Nuris membaca dengan lancar. walau curang yang pebting aman.

hehehehehehehehe.

setelah membaca Nuris kembali Ketempatnya

"walau tukang ridur kamu lumayan juga Ris" ungkap Pak Taufiq. Nuris hanya diam saja.

pengajian kitab berlanjut sampai selesai.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Syam sedang bersiap siap untuk mengikuti tournament volly. hari ini dia akan bertanding dengan grup volly dari desa sebelah.

walau tangannya pernah cedera tak menyurutkan Syam untuk bisa menguasai beberapa bidang olah raga, diantaranya karate, voli dan renang.

karena itu tubuhnya bisa tinggi sekali.

selesai sholat isya' Syam segera berangkat ke tempat pertandingan karena arena dekat dengan rumah maka Syam hanya jalan kaki, sekalian pemanasanpikir syam.

saat sedang menunggu grupnya tampil Syam duduk di kursi penonton, sedang asyik menonton tiba tiba seorang gadis duduk di sebelah Syam.

"Hay, boleh kenalan? " sapa gadis cantik itu.

Syam menatap tajam ke arah gadis itu, Syam ingat dengan tekatnya. laku menjabat tangan yang di ulurkan si gadis. "Syam" jawab syam sambil tersenyum.

Mata cewek itu tak berkedip, sambil terus menggenggam tangan syam dia menjawab " aku tatik" jawab gadis itu malu malu.

sesaat mereka fokus pada volly, hingga salah satu grup mencetak skors. mereka bersorak bersama.