Pagi jam 09.00 para siswa SMP Negeri 01 berhamburan keluar dari kelasnya, pelajaran jam pertama sudah selesai, saatnya melonggarkan otot dan merefresh otak sebelum lanjut kepelajaran berikutnya. Di saat ini para siswa mulai sibuk dengan ulangan harian, karena sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian caturwulan pertama mereka. walau pun bukan penentu kenaikan kelas, tapi para siswa ini ingin mendapat nilai terbaik di ujian mereka nanti, syukur syukur bisa jadi bintang sekolah, pun tak ketinggalan dengan Syam, dia keluar dari kelasnya menuju ke kantor guru untuk menemui guru pendidikan agama islamnya, berharap bisa mendapatkan jawaban dari rasa ingin tahunya itu.
TOK TOK TOK Syam mengetuk pintu ruang guru, "Assalamualaikum pak bu, saya mencari pak Ikhram" Syam memberi salam dan menyapa beberapa guru yang ada di sana, lalu pak Ikhram pun keluar menemui Syam, guru ini sangat penyayang terhadap siswanya, orangnya ramah, karena itulah para murid sangat suka pada beliau.
"oooh, kamu Syam, ayo masuk, kita ke meja bapak ya? ada pertanyaan yang mau kamu sampaikan ta? " sapa pak Ikhram pada Syam dengan penuh pengayoman.
Syam mengikuti pak Ikhram, lalu duduk di kursi yang di sediakan didepan meja guru itu.
"pak, saya punya pertanyaan tentang mimpi basah, apa itu pak? " Syam yang to the point membuat pak Ikhram sedikit terkejut dengan pertenyaannya. Beliau memandang lekat pada mata Syam, untuk memastikan bahwa anak ini benar benar siap untuk di beri penjelasan. "Kamu usianya berapa Syam? " tanya pak Ikhram.
" Sya 12 tahun pak, kenapa pak? " Syam polos.
"hemmmm, baik lah nak, kamu tau kan bahwa mimpi basah atau ihtilam itu adalah pertanda batas balighnya seorang anak laki laki sudah di mulai, artinya, ketika sudah pernah mimpi basah maka anak laki laki itu akan menanggung tanggung kawab atas semua perbutannya, ya dosanya, ya pahalanya, apa yang dulu di ringankan maka saat itu sudah harus di pertanggung jawabkan oleh anak tersebut, misalnya, saat masih anak anak belum baligh lalu mereka mencuri mangga, maka itu tak menjadikan mereka mendapat dosa, tapi saat sudah baligh, maka akan di catatlah amal perbuatannya yang baik dan buruk itu untuk di pertanggung jawabkam kelak. " penjelasan pak Ikhram yang panjang lebar itu membuat Syam agak sedikit bingung namun dia berusaha mencerna pelan pelan.
"Lalu pak, apa tandanya kalok anak itu mimpi basah? "
tanya Syam semakin polos.
Pak Ikhram pun tersenyum, beliau mencari kata yang pas untuk menyampaikan pemahaman pada muridnya ini.
"Anak yang beranjak Remaja seperti kamu ini nanti akan mengalaminya Syam. pengalaman setiap anak berbeda beda. intinya ketika kamu dalam ke adaan tidur tiba tiba kamu mengeluarka cairan sperma entah karena apapun itu maka disaat itu kamu sudah mimpi basah Syam, miriplah dengan ngompol, hanya saja yang ini tidak bau seperti kencing, bahkan akan berbekas sampai kamu bangu, dan mencuci baju yang akamu kenakan itu. maka saat itu masa kedewasaanmu di mulai Syam." penjelasan pak Ikhram kali ini sedikit memberi kepahaman kepada Syam, walay dia belum mengerti apa itu sperma, karena di biologi belum sampai pada Bab reproduksi ๐คญ๐คญ๐คญ.
"Pak, terimakasih penjelasannya, maaf pak saya bertanya hal ini, karena saya tidak tau harus bertanya pada siapa? saya sudah tidak pernah mengaji semenjak SMP ini pak, karena ekstrakulikuler di sekolah bertabrakan dengan jam ngaji saya". kata Syam.
pak Ikhram tersenyum mendengar kata kata Syam.
"gak papa Syam, saya bangga kamu masih mau mencari penjelasan tentang agama saat kamu ingin tahu, baguslah nak. Timbalah ilmu sebanyak yang kamu mau, insya Allah kamu akan mendapatkan apa yang akamu inginkan dengan terus belajar nak. jika kamu ingin belajar agama lebih banyak lagi kamu bisa ikut diniah, atau seperti saat ini, kamu ngobrol dengan bapak seperti saat ini jika kamu mau, bapak akan selalu bantu kamu Nak. " pak Ikhram menyemangati Syam untuk terus belajar agama walau pun bukan di pengajian.
Syam menganggukkan kepala dan tersemy kepada pak Ikhram "Terimakasih pak, kalok begitu saya permisi dulu pak, lain kali kalok ada yang tidak saya mengerti tentang agama saya akan menemui bapak lagi" jaji Syam yang membuat pak Ikhram bangga padanya.
akhirnya setelah berpamitan dan mendapat ijin keluar dari kantor guru Syam segera bergabung dengan teman temannya di kantin.
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
Di hari yang sama, di Masjid Alhasyimiyah, Nuris terlihat tidak konsentrasi dengan penjelasan ustadz yang menjelaskan isi dari Kitab Fathul Qarib bab sholat itu. Dia masih memikirkan cara agar teman temannya tidak mengetahui tanggal lahirnya.
Akhirnya pengajian itu pun selasai. Nuris segera berlari kekamarnya dan menata ulang lemarinya untuk memybunyikan semua yang ada tanggal lahirnya agar tak di ketahui oleh teman temannya.
"Kamu kenapa Ris? kok heboh sendiri gitu?" tanya Qiqi.
"Gak papa kik, eh maen ke Gang D yuk. ke tempat mbak Umi kulsum" jawab Nuris.
"ayo, aku maubke mbak Yayuk, aku mau minta uang, uang jajan ku Habis ni." Qiqi mengiyakan ajakan Nuris
akhirnya mereka berangkat ke Gang D.
Gang D memiliki bangunan bertingkat yang memiliki 5 kamar di lantai bawah dan 5 kamar di lantai atas, Di lantai atas 2 kamar di tempati oleh anak Aliya Negeri, dan 3 kamar di tempati Aliyah swasta
bagian bawah di tempati oleh Anak Tsanawiyah swasta.
sampai di gang D mereka naik ke atas
"Mbak ummi." panggil Nuris pada kakak tingkatnya itu, yang di panggil menoleh dan tersenyum, Umi adalah santri dari wilayah bagian selatan dari kota probolinggo. memiliki wajah yang manis, kulit putih, dan tahi lalat di dagu yang membuatnya terlihat semakin manis.
"Sini Ris, kamu tumben kesini? ada apa?" tanya mbak Umi.
"nggak mbak, nggak papa, mbak udah makan? makan yuk mbak? " ajak Nuris
"Lhooo? kamu tadi gak sarapan?" tanya Mbak Umi.
"Makan kok mbak, tapi pengen makan ma mbak aja".jawab Nuris polos
"ya Allah Ris, ini perut apa gentong sih? maaf adek sayang, mbak masih kenyang, eh kenapa kamu nggak makan sama calon kakak iparmu aja? " goda mbak Umi pada Nuris yang sukses membuat Nuris manyun.
"apaan Sich mbak? aku kan maunya sama mbak? "tukas Nuris, Mbak Umi tertawa lembut, sambil menjawil dagu Nuris, dia tau Nuris paing gak suka dagunya di jawil.
"kamu masih BeTe ma kak suci Ris? "
Nuris menggelengkan kepalany. "Lhaa terus kenapa gak pernah maen ke depab lagi? " tanya mbak Umi
yaaaah, kamar kak Suci ada di depan gang D. kak Suci adalah pacar kakaknya yang sudah jadi mahasiswa, Khalil. Nuris sempat di titipkan ke beberapa mahasiswa, hingga suatu hari kak Khalil dan kak Suci bertengkar, dan membuat Kak suci sempat menakuti Nuris
>>FLASH BACK ON<<
beberapa Hari yang lalu,,,
"Kak Dwiiiiiii..... " suara cempreng Nuris membuat gaduh di kantor gang C tempat para mahasiswi dan pengurus lebih tepatnya Kamar pengurus.
"apa Ris? sini masuk" yang punya nama semangat menjawab panggilan Nuris, yaaaah kak Dwi sangat suka pada Nuris karena pembawaannya yang humoris lucu dan ceria. Nuris masuk ke dalan kamar itu, tapi tak sengaja mata Nuris bersirobok dengan netra yang menatapnya dingin, tak sehangat biasanya. Netra itu agak sembab seperti habis menangis.
"Ngapain kamu kesini Ris? kakakmu ngelarang kita dekat, soalnya dia ada cewek lain yang mau di kenalin ke kamu. " ujaran kebencian terasa di telinga Nuris. Kak suci mengatakan kalimat itu dengan penuh emosi, hingga tak sadar dia telah menakuti adik pacarnya itu.
Reflek Nuris keluar dan kembali kekamarnya.
kak Dwi yang memanggilnya tak lagi di hiraukan Nuris.
Nuris berpikir, 'kak Suci kenapa? kok jadi benci ke aku ya? aku salah apa? kenapa aku gak boleh maen bareng kakak mahasiswa lagi? ' pertanyaan pertanyaan itu muncul di otak Nuris tanpa ada jawaban.
di kantor gang C, Suci mendapat protes dari teman teman sesama pengurusnya atas perbuatan yang dilakukan pada Nuris
"iiiiiiih kamu gimana sich Suci? kok kamu jadi melampiaskan kesalmu ma adeknya Khalil? dia kan jadi takut sama kita? parah kamu Suci"
tapi rasa takut yang di berikan kepada Nuris tak berefek lama, karena setelah itu dia kembali ceria. hanya dia menghindar dari pengurus pengurus itu terutama Kak Suci
<
Nuris sekali lagi mengajak mbak Umi untuk pergi keluar,
"ke koprasi azzainiyah ayo mbak" ajaknya pada Umi yabg akhirnya mau.
"ok, tapi bentar aja ya adek sayang? " kata Umi sambil membelai kepala adek kelas yang sudah di anggap adek sendiri itu. maklum Umi pengem sekali punya Adik tapi sayang ibunya tak memiliki rahim setelah melahirkan dirinya. jadi Umi dan kakaknya hanya berdua dalam bersaudara.
akhirnya Mereka berangkat ke DalBar dan membeli beberapa keperluan.
"Ris, Bentar lagi ada acara Imtihan dan Harlah pondok lho. kamu ikut lomba pekan MANDARIS gak?" tanya mbak Umi saat mereka berjalan pulang
"aku gak tau acara acara itu kak, kalok harlah aku tau sich, soalnya dulu pernah kesini pas harlah." jawab Nuris.
saat melewati perempatan penyebrangan mata Nuris menangkap sosok yang di kenalnya.
"Kak Ifnur!!!! " reflek Nuris berteriak. Ifnur pun menoleh, dan mendekati adiknya.
"genduk{1}? kamu ngapain disini adek? " besok aku ke kantor mahrom jam 9, tunggu aku ya? sekarang aku sekolah dulu" kata Ifnur lalu pergi tanpa memberi kesempatan Nuris untuk ngomong. Tapi Nuris seneng karena besok dia akan di kirim oleh kakaknya.
Nuris pun kembali ke wilayah dan ke kamarnya begitu juga Umi mereka beristirahat sejenak sebelum mereka berangkat sekolah.
yaaa untuk Aliyah dan Tsanawiyah Negeri merwka sekolah di siang hari dari jam 1 sampai jam 7 malam.
{1} genduk: sapaan sayang orang yang lebih tua kepada anak perempuan yang lebih muda