Para siswa tampak hening di dalam kelas, di atas meja depan mereka terbentang lembaran soal yang menunggu untuk di selesaikan oleh para siswa. Ini adalah hari terakhir dari ujian catur wulan pertama mereka.
Mereka tampak memeras otak, ada juga sich beberapa anak yang iseng memanggil temannya untuk meminta jawaban.
"ssstt ssstt ssstt" usil Ardi yang duduk di belakang Syam. Syam menoleh, Ardi mengangkat jari telunjuk kananya dan 4 jari kirinya, menandakan dia menanyakan soal nomor 14, Syam bukanlah siswa yang pelit dia pun memberikan jawabannya pada Ardi, sambil memberi isyarat.
Kelas kembali hening. sekarang giliran Vika yang minta nyontek pada Syam, yaaaaah, teman teman Syam agak sedikit malas untuk berpikir lebih memilih meminta jawaban pada Syam, Syam pun geleng geleng kepala dengan tingkah teman sekelasnya itu.
"Jangan ganggu temannya yang sedang mengerjakan, Bapak gak ngelarang kalian saling contek, tapi coba pikirka. akibat jika kalian tergantung dengan orang lain, apa kalian gak takut jika kelak kalian tak bersama dengan orang yang sama? apa kalian akan mencari orang itu untuk selalu ada di dekat kalian? lagi pula, di ujian akhir nanti bukan jawaban saja yang menentukan kalian lulus dan tidak lulus, ada lho jawaban persis sama. tapi nilai bedanya jauh banget hampir separuh malah. makanya, kalian coba usaha sendiri dulu. ada kesempatan 2 kali catur wulan lagi, belajar yang rajin ya anak anak" peringatan dari pak indra sukses membuat anak anak yang mencontek pada Syam langsung mematung.
mereka mikir, iya juga ya? kalom nanti di msyarakat aku masih tergantung pada yang lain mau jadi apa aku?.
Dan tibalah saatnya bel pulang berbunyi. Mereka berhamburan keluar kelas dengan penuh kebahagiaan.
"yeeeeeeeeiiiiiii Liburan hampir tiba" seru Angga dan Bahtiar bersamaan, di sambut semangat teman teman yang lain.
"Eh liburan ini mau kemana Syam?" Tanya Angga pada Syam. "entahlah, aku gak ada rencana kemana mana, males mau keluar rumah" 'mungkin enaknya diam di rumah kali ya? bikin mainan buat di jual nanti kalok dah masuk sekolah lagi' jiwa bisnis Syam mulai terusik.
Syam dari kecil sudah pandai mencari uang dengan menjual hasil karyanya pada temannya, entah itu gambar, mainan, atau mobil mobilan dari kayu atau bambu. dia menjualnya dengan harga murah meriah. Oleh karena itu dagangannya pun laku laris manis. jika itu gambar maka akan laku pada anak cewek. dan jika itu adalah berupa mainan atau mobil mobilan akan laku pada kalangan anak cowok. jadi Syam sangat jarang meminta uang jajan pada kedua orang tuanya, apa lagi setelah bisnis perkebunan jeruk abahnya mengalami gulung tikar, karena di tipu oleh orang, maka Syam lebih tau diri untuk tidak terlalu memberatkan kedua orang tuanya.
Mereka mengambil sepeda yang terpakir di belakang gedung sekolah, karena di sana adalah lahan parkir yang di peruntukkan bagi siswa.
Mereka mengayuh sepeda menuju arah pulang, sambil sesekali mengangkat bagian depan sepeda mereka, dan terus bercanda.
dan tak meraka sangaka dari arah perempatan mendadak ada mobil pick up yang akan keluar dari arah timur dan truck dari arah selatan dan utara. Syam yang saat itu dalam posisi mengangkat bagian depan sepedanya tak bisa menjaga keseimbangan, dalam keadaan panik Syam membanting stir kearah Pick up, akhirnya dia menabrak badan pick up dan mental ke arah truck yang dari Selatan, Syam pun terpelanting ke jalan dan sepedahnya menindih tubuhnya, Syam berusaha bangun, sebelum akhirnya sadar bahwa lengan kananya telah patah, dan terluka parah. Saat dia memyadari darah mengalir dari tubuhnya Syam se. makin panik, lalu melihat luka yang menganga di lengannya
"AAAAAAARRRRGGHHHHH,,, TANGAN KU PATAH" Teriak Syam, berulang ulang, sebelum dia pingsan dan di tolong oleh warga sekitar.
---'*****'---
Syam membuka matanya perlahan, dan mencium aroma obat, dia melihat ke sekelilingnya, dan menyadari itu adalah rumah sakit,
"Tidak ada cara lain kah dok? untuk oprasi anak saya selain pergi kemalang? " Tanya abah Awan.
"Perlengakapan oprasi di Kota kita sangat minim pak, di malang dan di surabaya sudah lengkap. jika bapak ingin putra bapak memiliki lengan maka bapak harus membawanya kesana, nanti disana tulang putra anda akan di sambung dengan platina. dan ananda akan memiliki Lengannya utuh kembali." penjelasan dokter pada abah membuat Arif tergugu diam.
Dia menyesal tidak hati hati saat bersepeda.
"Kita bawa anak mu ke sangkal putung aja cong{1}". Ajak Abi Khalilah
"Nggak, makasih, aku mau bawa dia ke malang saja paman" jawab abah Awan agak sedikit gusar.
akhirnya Abi Khalila tidak memaksanya.
ke esokan harinya dengan diantar memakai ambulance dari pihak RS, Syam dan ke dua orang tuanya berangkat ke malang untuk melakukan operasi pemasangam platina di Lengan Syam yang patah.
Sesampainya di RS malang, Syam mendapat perawatan lanjutan sebelum di operasi. tepat jam 3 sore Syam masuk ke ruang operasi dan di operasi selama 3 jam.
Lepas maghrib, terdengar suara gaduh dari dalam ruang operasi, ternya itu adalah suara Syam yang setengah sadar dari obat biusnya.
Syam meronta ronta dari pegangan para petugas, mengamuk tak tentu apa yang dia ungkapkan.
Akhirnya Ummi titis mendekati Syam sambil mengelus kepalanya
"Istighfar Le, tole anak Sholeh kan? sebut nama Allah Le" kata Ummi titis sepertinya di dengar oleh Syam, Syam pun menyebut nama Allah, dan beristghfar, itu membuat Syam berangsur angsur tenang, dan terlelap kembali tanpa suntikan penenang, akhirnya seluruh petugas, dokter dan keluarga Syam mengucap alhamdulillah,selain karena Syam bisa tenang juga operasi ini berjalan lancar.
sekarang mereka tinggal menunggu masa pemuliaha Syam.
💙💙💙💙💙💙💙💙💙
Di pondok Putri...
hari jum'at telah tiba, kegiatan santri libur, selesai kegiatan subuh santri di wajibkan untuk bekerja bakti di wilayah sesuai dengan jadwal piket yang sudah di bagikan oleh penguris wilayah, sekali lagi, Anak B1(senior kelas 3) dan B2 mendapatkan piket di daerah mereka sendiri. B1 di masjid, dan B2 di sekitar gang B. entah ini rencana pengurus atau memang sudah jadwal piket yang di tentukan anak B9 (senior kelas 2) pun mendapatkan bagian belakang masjid dan gang B. Nuris pun memiliki firasat buruk. namun segera menepisnya. dia sudah mengamankan almarinya, dan membawa serta kuncinya, jadi dia berpikir bahwa dirinya sudah aman.
tapi di akhir piket Nuris mendapatkan serangan telur ceplok dan taburan bedak bayi cussons.
"AAAAAARRRRRGGGGGHHHHH" teriak Nuris yang tak siap dengan kejutan itu, Nuris menangis kesal tapi juga lucu, "Ya Allah, teganya, aku kan baru saja ganti baju kak Waridah" ucap Nuris saat mengetahui yang menyerangnya adalah Waridah.
Nuris menghentak hentakkan kakinya di tanah, dan....
BYYUUUUUUUUURRRRR, entah siapa yang menyiramnya dengan Air.
"HOOOOEEEEEEKKKK,,,, HHOOOOOOEEEEEKKK,,,,,, AAAAIIIIIIHHHHH BAUUNYA NI AIR" teriak Nuris barh sadar jika air itu adalah air dari pembuangan saluran air alias peceren, pantesan kan bauk? 😁😁😁😁
dan bau pesing pun menyebar di sekitar Nuris, Nuris pun berlari ke samping pesantren dia ingat ada kolam disan yang airnya selalu jernih, dan benar saja, disan ada air penuh, tapi warnanya sudah mulai keruh sedikit'aaahhh mending deh, dari pada bau gini tubuh q.
awas aja kalian kakak kakak dan teman teman.
liat aja ntar lagi, aku pastikan kalian akan ganti semua bajunya bareng sama aku hari ini' Nuris mengancam dalan hati.
setelah berbilas dengan air yang agak bersih Nuris melipat sarung yang di kenakan dan sedikit mengangkat sampai di bawah lutut, agar dia bisa bergerak bebas berlari mengejar teman temannya.
akhirny dia mentarget kak waridah untuk di dapatkannya terlebih dahulu.
dia pun berpura pura menangis di dekat kolam, memasang muka sedih
dan bisa di tebak, kak waridah menghampiri untuk menghiburnya, tapi tak berani terlalu dekat karena takut di serang balik oleh Nuris.
"Aduuuuuuhhh Ris, kok nangis sich? ini kan hanya buat seru seruan Ris? aku minta maaf deh kalok kamu sakit" hibur kak Warida sambil mengulurkan tangannya, dan di sambut Nuris yang langsung menarik kak Waridah kedalam kolan ikan menceburkannya ke kolam itu, reflek kak Waridah berteriak, "Nuris br*ngs*k, kurang asem, si*al" misuh kak Waridah yang di sambut gelak tawa Nuris.
Nuris pun menunggu baju di badannya kering agar bisa naik ke atas dan mengejar teman yang lainnya, tapi tak perlu menunggu lam, Nuris melihat kakak seniornya di B1 mengepel bagian dalam masjid di lantai atas, maka ide pun hadir di kepala Nuris, dia meminjan selang dari anak anak B1, dan menyemprot ke arah Kamar B2 yang teman temannya sedang duduk di depan kamar untuk mengejek Nuris, tanpa mereka tahu Nuris sudah naik ke lantai atas masjid, lalu menyemprotkan selang itu pada mereka.
"aaaaaaaagghhhhhhrrr NURIIIIIIISSSSS, , , basah kamar kita Ris" Lutfi berteriak marah, Nuris mengangkat bahunya cuek, dia lanjut menyiram mereka lagi.
lalu kak Waridah datang menghampirinya,
"sini aku yang siram dari sini kamu sana kerjain merek" kata kak warida memberi solusi untuk berpesta.
dia pun tak menyianyiakan itu, munpung teman temannya pada turun, dia mengambil bedak bayi yabg tadi di taburkan padanya di lantai bawah, dan naik ke lantai 2 kamarnya, anak anak yang melihat Nuris berlari tapi mereka tak tahu jika Nuris sudah mengambil kunci pintunya, saat mereka berada di dalam, Nuris pun mengunci mereka dari Luar, tanpa mereka sadari Nuris meminta selang dari kak waridah dan menyiram mereka yang ada di dalam kamar itu.
ibarat kartun, Nuris sekarang memiliki tanduk setan dan ekor setan juga, dia gak mau main kejar kejaran seperti Anis kemaren. jadi dia siap jika di suruh mengepel seluruh wisma ini 😈😈😈😈😈.
setelah melihat teman temannya basah kuyup dan kamarnya juga basah, akhirnya Nuris membuka kunci pintu itu. Untung saja bongkaran bantal dan alas tidur yabg biasa mereka tata di sudut ruangan saat itu mereka jemur di genteng wisma jadi aman dari semburan air yang di semprotkan Nuris pada teman temannya.
"Ha hahahahahaha kena semua kan kalian?" ejek Nuris pada semua teman temannya.
"si*al, asem, kucai, Nuris ni" berbagai serpah teman temannya hanya membuat Nuris tertawa, dia puas balik mebgerjai teman temannya. tapi tiba tiba temannya menyerang nuris lagi nuris yang mulai kering berlari dengan lincah menghindari teman temnnya yabg entah kerasukan apa.
sampai di bawah nuris di tegur oleh kak Suci, "Nuris,,,,, ya Allah, kenapa kamu basah? (sambil mendekat) iiiiiihhhh Nuris, kamu bauk" kata kak Suci, Nuros menatap smirk ke arah pengurus daerahnya itu. dan tersenyum lucu "senyum senyum lagi, ayo mandi Ris" ajak kak Suci
Nuris cemberut mendengar ajakan kakak Suci. "Aku bisa mandi sendiri kok kak, ini anak anak yang ngerjain aku, mereka pada belum puas main sama aku kak, nanti kalok selesai aku mandi deh" jawab Nuris.
Kak suci memandang Nuris kesal, gemes tapi dia menahannya, karena baru kali ini Nuris mau ngomong sama dia setelah kejadian itu. jadi dia gak mau membuat Nuris semakin takut lagi.
akhirnya Nuris selasai berpesta bersama teman temannya. Setelah mensucikan kamar dan wilayah wisma mereka bergegas mandi, dan mencuci pakaian mereka.
Setelah itu mereka mengambil nasi dan makan bersama, untunglah hari itu adalah hari jum'at dimana semua kegiatan di liburkan, yang ada sekarang penebusan dan pembayaran denda, siapa yang tak melakukan jama'ah, siapa yang tak sekolah, siapa yang tak diniah, dan tak mengikuti kegiatan tanpa ada udzur, maka di hari ini mereka menebusnya. 😉😉😉😉
Tanpa Nuris ketahui Ummi dzuriyah datang ke pondoknya untuk merayakan ulang tahun Nuris, saat tahu itu, Nuris sangat senang sekali.
tak lupa Nuris mengajak mbak Umi ke kamarnya, dan makan bersama teman temannya.
Nuris mendapat berbagai bagai macam hadiah dari teman temannya.
mereka bersenang senang sebelum mereka menghadapi ujian Catur wulan senin depan...
-----*****-----
Nuris terlihat husyuk menghadapi soal matematikanya
dia sudah garuk garuk kepala yang tidak gatar berkali kali, soal yang di kerjakannya baru seperempatnya saja, padahal sebentar lagi waktu istirahat tiba.
"Aaaaaafgggggrrrhhhh Marisa, aku butuh kamu, aku gak ngerti ini rumus apaan sich?".kesal Nuris mengingat sahabatnya saat SD.
akhirnya Nuris mulai mengerjakan asal asalan pada ulangannya. entahlah, nanti dapet berapa itu nilainya, 😢😢😢, Nuris memang lemah dalam pelajaran matematika, dia hanya mengerti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. itu pun baru di mengerti, Matematika adalah 'momok yang sangat menyeramkan'bagi Nuris. jika di suruh memilih antara bertemu musuh dan mengerjakan matematika, dia akan memilih untuk bertemu musuhnya itu
15 menit telah berlalu dan bel istirahat pun berbunyi menandakan pergantian ujian.
Nuris pasrah saja mengumpulkan lembar jawaban ke depan kelas, dan sekarang dia fokus mengerjakan biologi, otaknya pun sedikit merefresh sebentar sebelum akhirnya dengan sukses nuril mengerjakan hampir 95% dari soal biologi dan membantu teman temannya untuk memberi jawaban. Nuris memang suka dan mudah untuk di mintai jawaban, tapi Nuris tidak suka meminta jawaban pada teman temannya kecuali matematika. 😁😁😁
akhirnya jam menunjukkan pukul 5 sore, waktunya kembali kewilayah masing masing,,, Nuris segera mengumpulkan jawabannya dan pulang kembali ke kamarnya.
Sekarang Nuris merasa lega, tinggal Ujian diniah yang belum, ujian dinia akan diadakan setelah lebaran nanti.
sekarangvpara Santri sedang menghias kamar masing masing untuk menyambut HARLAH dan imtihan pondok pesantren.
mereka bekerja sama dengan baik. hingga terciptalah dekorasi kamar yang terhitung lumayan bagus itu.
{1} cong: panggilan orang yang lebih tua kepada laki laki yang lebih muda dalam bahasa madura, untuk perempuan biasa di panggil 'Bing'