Chereads / Emross Empire : War And Order / Chapter 30 - 30. Hacker Terbaik

Chapter 30 - 30. Hacker Terbaik

Salah seorang anggota ROG yang masih terlihat cukup santai menatap wajah Bonexx. "Tidak lagi abadi? Dan apa yang kau maksud dengan tidak bisa kembali lagi? Bukankah tempat tinggal para Senshi berada di bangunan Guild?" kata Gin, seorang anggota ROG dengan penampilan semerawut yang menunjukkan dirinya sebagai seorang yang pemalas.

******************************************

NPC Status : Royal Guard Army

Name : Gin

Sex : Male

Age : 23

Level : (S)32

XP : 7.227/75.000

Power : 143.400 CP

HP : 15.000 (+6.000)

MP : 4.000 (+1.200)

ATK : 8.000 (+63.200)

DEF : 5.000 (+41.000)

STA : 110/130

Speed : 28 Meter/Second

Recovery :

-HP : 32/Minute

-MP : 32/Minute

-STA : 12/Hour

Skill :

-Martial Arts

-Sword Slash

-Nitōryū

Accessories :

-{Level 4) Ruby : +Attack 40%

-{Level 2) Emerald : +Defense 20%

-{Level 4) Topaz : +HP 40%

-{Level 3) Sapphire : +MP 30%

-{Level 3) Peridot : Damage Reduce 15%

Equipment :

- [Legendary] Shin Garuda (Katana) : +40.000 AP (Dura 958)

- [Epic] Takanome (Katana) : +20.000 AP (Dura 507)

- [Rare] Mammuthus Mamut's Robe (Armor) : +Damage Reduce 1% (Dura 388)

- [Epic] Steelhead's Gauntlets : +20.000 DP (Dura 453)

- [Epic] Steelhead's Greaves : +20.000 DP (Dura 564)

Note : Gin yang merupakan seorang samurai pengguna 2 pedang adalah anggota terkuat dari ROG. Dengan perlengkapan perang lengkap, Gin mampu mengungguli kekuatan dari sebagian besar Senshi. Tumbuh besar di distrik Salam yang terkenal akan sumber masalah, Gin mempunyai tata krama yang kurang sopan untuk seseorang yang tinggal di istana kerajaan.

******************************************

"Gin.. Aku rasa itu kurang tepat. Guild memanglah tempat para Senshi untuk berkumpul, akan tetapi sebenarnya mereka bukanlah berasal dari dunia ini." kata sang raja menjawab pertanyaan Gin dengan cukup tenang.

"Bodoh sekali! Begitu saja kau tidak tahu. Itulah kenapa kau harus belajar sejarah." sahut Cen, anggota perempuan ROG dan seorang Assassin yang handal.

"Apa yang anda maksudkan, Yang mulia?" sahut Yin dengan wajah polosnya. Walaupun masih berumur 17 tahun, akan tetapi Yin merupakan seorang kunoichi handal yang dipercaya untuk menjadi pengawal pribadi dari sang tuan putri.

"Kau juga kah?!" sentak Cen yang cukup terkejut mendengar seorang Yin yang pemalu bertanya.

"Aku memang kurang tahu jelas, akan tetapi sekitar 760 tahun yang lalu sebelum kerajaan Mataram berdiri, para Senshi tiba-tiba muncul dan mengakhiri perang yang sedang berlangsung. Diantara Senshi tersebut, ada seorang Senshi yang bernama NoobsDie yang telah berteman dengan pendahuluku Herp Frizt Skyler. Dia pernah bilang jika para Senshi sebenarnya berasal dari dunia lain dimana hutan sudah tidak lagi hijau dan sungai sudah tidak lagi mengalir. Walaupun sebenarnya Herp Frizt Skyler tidak paham dengan apa yang dibicarakan oleh NoobsDie, akan tetapi dia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika para Senshi tiba-tiba muncul dari langit dan mengakhiri perang dengan sangat mudah."

"NoobsDie.. kah? Sudah lama sekali aku tidak mendengar nama itu." sahut Bonexx lirih.

"Kalau tidak salah, Bonexx-san.. Bukankah anda juga merupakan salah satu Senshi yang sudah ada di zaman tersebut. Sebenarnya apa yang telah terjadi dengan tuan tuan NoobsDie? Padahal aku dengar dia adalah Senshi terkuat yang pernah ada, kenapa dia tiba-tiba menghilang beberapa tahun setelah kerajaan Mataram berdiri?" tanya sang raja.

Bonexx mengambil garpu dan pisau yang tertata rapi di hadapannya. "Dia sudah mati. Dimanapun kalian mencarinya, kalian tidak akan pernah bisa menemukannya."

"Mati? Tapi bukankah pada waktu itu para Senshi masih abadi?" tanya sang raja penasaran.

"Benar sekali. Akan tetapi dia adalah seorang Hacker, dan sistem sudah memusnahkannya." jawab Bonexx sambil mengiris daging rusa yang tersaji dihadapannya.

"Hacker?" sahut Ain lirih.

"Ain.. Apa kau tahu apa itu Hacker?" tanya sang raja.

"Maafkan saya Yang mulia, saya tidak tahu apa itu Hacker. Hanya saja... Saya rasa saya pernah mendengar kata tersebut dari para Senshi." jawab Ain dengan penuh hormat.

"Hacker adalah sebutan bagi seorang jenius yang memiliki kemampuan khusus untuk mengontrol dunia. Di dunia kami ada banyak sekali Hacker, dan NoobsDie merupakan Hacker terbaik diantara mereka semua." kata Bonexx sambil menguyah daging rusa yang terasa sangat lembut.

"757 tahun yang lalu.. Hanya dalam kurun waktu beberapa menit saja, NoobsDie mampu memaksimalkan seluruh kekuatannya dan menjadi yang terkuat dari para Senshi. Bahkan Meritz yang saat ini menjadi Senshi terkuat pun tadinya tidak dapat berkutik jika harus berhadapan dengan Noobsdie. Akan tetapi karena sistem telah mengetahui kecurangan yang telah dilakukan olehnya atau memang karena dia sudah merasa bosan, dia pun tiba-tiba menghilang begitu saja. Bahkan namanya saja sudah tidak ada lagi di daftar nama para Senshi." kata Bonexx yang kemudian menaruh pisau dan garpu yang ia pegang disamping piring.

"NoobsDie memang sudah mati, tapi di dunia kami berasal dia masih hidup. Dan tidak menutup kemungkinan jika saat ini dia juga berada di dunia ini dengan identitas yang baru."

"Hm.. Sayang sekali.. Padahal aku berharap bisa bertemu dengannya." keluh sang raja.

"Kau benar. Walaupun aku dan NoobsDie adalah musuh, akan tetapi aku menghormati orang itu, dan aku rasa Meritz juga mungkin beranggapan sama sepertiku."

"Lalu.. Apa yang tadi kau maksud dengan para Senshi yang sudah tidak lagi abadi?" sahut Gin melirik ke daging rusa yang ada di samping tangan kanan sang raja. Dengan perlahan dan sembunyi-sembunyi, ia mencoba untuk meraih daging tersebut.

"Hmm..? Biasanya para Senshi yang sudah mati akan muncul kembali di bangunan Guild, dan bagi mereka yang tidak mempunyai Guild akan muncul kembali di suatu tempat di wilayah ibukota. Akan tetapi setelah event besar terjadi, para Senshi yang sudah mati tidak kembali muncul dan nama mereka juga menghilang dari daftar pertemanan kami, sehingga membuat kami menganggap jika mereka memang sudah benar-benar mati."

Para NPC kembali dikejutkan oleh apa yang baru saja disampaikan oleh Bonexx. Para pahlawan yang telah menjaga kerajaan mereka selama ratusan tahun kini telah kehilangan salah satu kekuatan mereka sebagai makhluk abadi. Mereka tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan kerajaan Mataram jika seluruh Senshi mati karena kekacauan yang saat ini sedang terjadi.

Walaupun para NPC sendiri dulunya juga merupakan makhluk abadi, akan tetapi tidak ada satupun dari mereka yang menyadari akan hal tersebut. Jika para NPC mati, maka ingatan mereka tentang kematiannya akan dihapuskan dan dibangkitkan seolah tidak ada apapun yang pernah terjadi.

"Tapi aku minta kalian untuk jangan khawatir. Walaupun kami tidak lagi abadi, akan tetapi kami akan tetap melindungi kalian dari ancaman yang akan datang, karena hal itu sudah menjadi janji kami kepada raja pertama kerajaan Mataram."

Para NPC pun terlihat cukup lega mendengar pernyataan dari Bonexx tersebut.

Sang raja yang menyadari tangan Gin yang mengendap-endap mencoba untuk mengambil makanan pun mendekatkan daging rusa tersebut ke hadapan Gin. "Perkataan anda menenangkan kami. Kalau begitu kami juga akan berusaha untuk mengontrol suasana kerajaan menjadi lebih damai seperti dulu lagi." kata sang raja dengan senyuman.

"Kalau begitu aku permisi dulu, aku masih harus melakukan banyak hal untuk bisa membuat para Senshi terbiasa hidup di dunia baru ini." kata Bonexx sambil berdiri. "Saat ini para pimpinan Guild telah melakukan gencatan senjata untuk menangani situasi ini, jadi kalian tidak perlu khawatir." imbuhnya.

"Baiklah. Kalau begitu selamat menjalankan tugas anda kembali." Sang raja yang diikuti oleh para anggota ROG pun berjalan mendampingi Bonexx untuk menemaninya keluar ruangan.

Next Chapter : 31. Tuan Putri Dan Sang Penggila Undead