Setelah aku masuk ke kamar yang telah disediakan, aku menghitung uang untuk
sementara waktu. Aku menaruh tas dimeja , dan mengeluarkan semua uang
sekaligus.
Setiap koin tampak sama, raut muka raja yang suka memerintah diukir di koin
perak.
Ketika aku menghitung, ada 99 koin perak.
1 koin biaya untuk tinggal di penginapan, yang berarti bahwa sapi
gunung akan berharga 100 koin per ekornya.
Aku mengambil koin perak dan memandangnya dengan wajah serius rasanya ingin nonjok wajah raja itu yang suka memerintah, setelah sekian lama aku memandang kion perak aku lupa masih belum isi melihat-lihat di dalam ruangan ini.
Aku ingat saat aku berburu sapi gunung aku hanya perlu mengeluarkan kekuatan kecil pada tanganku. Dan itu bisa membuatku mendapatkan keuntungan sebanyak ini, maka dari itu aku gak sia-siakan kesempatan ini.
Aku harus pergi berburu besok lagi. Lebih baik aku tidur lebih awal.
Keesokan harinya, aku berburu sapi gunung dan aku melihat
Sekelompok tentara bayaran atau
sesuatu, mengenakan armor yang sama dan memegang jenis senjata yang
sama, mereka mencoba untuk mengalahkan sapi gunung.
Aku menyaksikan mereka sebentar... kalau mereka gagal berburu seperti
kelompok kemarin aku berpikir untuk menyelamatkan mereka.
Menghabiskan sekitar satu jam, mereka berhasil mengalahkan sapi gunung tatepi dua dari mereka terluka ringan.
"Ini wajar, rasanya"
Aku berkeliaran di sekitar padang rumput. Aku berdoa untuk
menghadapi sapi gunung yang berkeliaran.
Setelah 30 menit atau lebih, akhirnya aku bertemu.
Mata sapi gunung yang merah itu melihatku dengan cepat, mendengus
kasar. ia bersiap-siap untuk menyerangku.
Dan sapi gunung itu berlari menghampiriku, dan mencoba untuk menyerang ku.
.
"Hu!!!"
Aku tidak menghindar, aku memukul sapi gunung
yang mencoba menyerangku.
Sebuah pukulan yang menbuat sapi gunung terpental dan terjatuh menhamtam tanah dan tak bergerak lagi.
Aku membawa sapi gunung itu, kembali ke kota dan ditukar dengan
uang. Lalu sekali lagi kembali ke padang rumput, dan berjalan tanpa arah.
Menemukan sapi gunung,mengalahkannya, kembali, ditukar dengan
uang,Kembali, berjalan, menemukan sapi gunung.
Mengalahkannya dan ditukar dengan uang, mengalahkannya dan ditukar
dengan uang.
Setelah berburu seharian aku hanya dapat 5 ekor saja.
[Jujur, ini menyusahkan bagiku adalah harus bolak-balik ke kota dan ketempat sapi gunung berada itu cukup memakan waktu](Kakeru)
Ketika aku mengatakan itu pada untuk orang di toko yang kuuangkan
saat terakhir.
[Orang-orang biasa hanya berburu sekali, jadi ini kali pertama aku
mendengar keluhan itu](???)
Aku sedikit terkejut dan heran saat ia berkata seperti itu.
Yah, itu tidak masalah bagiku.
Lagian, produktifitas hari ini adalah 550 koin perak.
Karena petugas toko itu membayarku 10% tambahan seperti yang
dijanjikan, jadinya seperti ini.
Dan sekarang uangku akan menjadi 550 + 99 = 649 koin perak. Dan ini pertama kali aku memegang uang sebanyak ini dan aku berpikir untuk membeli sebuah rumah.
Aku bertanya kepada pemilik toko " dimana, tempat jual beli rumah" ia memberiku catatan dan dicatatan itu tertera sebuah alamat dan nama sebuah toko.
Dimalam hari dengan catatan di tanganku, aku datang ke toko itu.
"Ohh..toko ini ya "
Aku membuka pintu, dan masuk ke dalam toko tersebut.
Di dalam toko bersih, seorang pria setengah baya dengan perut menonjol
ada di sana.
Begitu orang itu melihatku dia berdiri, dan tersenyum, orang mirip
seorang pedagang dan ia menyambutku.
[Selamat Datang di Perusahaan Pedagang Samaras. Boleh aku
membantu Anda apapun](Samaras)
[Aku ingin membeli rumah](Kakeru)
Aku langsung ke topik pembicaraan.
[Serahkan kepada kami. Apakah tempat untuk tinggal? Atau
tempat yang akan digunakan untuk bisnis](Samaras)
[Tempat untuk tinggal ー ー](Kakeru)
Tiba-Tiba rumah impianku muncul dipikiranku, lalu aku berkata.
[Rumah yang Lebar, dan kalau bisa yang ada tamannya](Kakeru)
[Begitu ya. Dan, Berapa yang anda dana bawa](Samaras)
[Ini](Kakeru)
Aku meletakkan tas yang berisi koin perak di atas meja.
[650 koin perak](
Kakeru)
Sekalipun kurang satu koin.
[Begitu ya]
(Samaras)
Wajah pria itu terlihat murung.
Aku ingin tahu apakah ini cukup.
Berpikir tentang itu, petugas itu hanya mengeluarkan ekspresi murung , mungkin karena ia
seorang pedagang.
[Apakah ini masih kurang?]
(Kakeru)
[Tidak semuanya sama, harga juga tergantung pada wilayahnya, rumah biasa sekitar sekitar 2000
koin perak kalo di pasaran]
(Samaras)
[2000 koin...benarkah biayanya sebanyak itu](Kakeru)
[Selain itu, pelanggan yang terhormat menginginkan banyak hal, seperti lebar
dan ada taman...akan ada biaya ganda di kota ini](Samaras)
[4000...](Kakeru)
Sekitar 40 sapi gunung...tak ada masalah bagiku, tapi itu menghabiskan
terlalu banyak waktu, biaya dikenakan dua kali lipat dan itu udah sesuai dengan apa yang kuinginkan. Dan ini menbuat diri yang tadi semangat menjadi lesu.
Bahkan berburu bila aku mendapatkan 5 ekor sapi gunung dalam sehari itu akan menghabiskan delapan hari atau seminggu lebih.
Itu melelahkan, dan terlalu melelahkan.
Tidak ada pilihan lain, selain berburu dan mengumpulkan koinnya.
[Permisi, apa Anda yakin dengan kemampuan yang anda miliki?](Samaras)
[Yah...aku sedikit percaya diri. memangnya ada apa]
(Kakeru)
[maaf bolehkah saya memeriksa tas yang bawa?]
(Samaras)
[Silahkan](Kakeru)
Pria itu mengambil tas yang kuletakkan di atas meja dan memutarnya.
Ada tanda yang pernah aku lihat sebelumnya.
[Lambang Perusahaan Pedagang Andreu yang berurusan dengan sapi
gunung, sudah kuduga bahwa Anda adalah
seorang pemburu sapi gunung](Samaras)
[Gitu](Kakeru)
Aku menatap tandanya. Toko ー ー namanya Perusahaan Pedagang
Andreu ーー juga ada tanda itu di papannya.
[Kalau begitu...aku hanya memberi tahumu, tapi ada satu
tempat yang melanda pikiranku] (Samaras)
[Apa itu?](Kakeru)
[Di tenggara kota ada sebuah mansion... Yang tak berpenghuni karena cerita seram didalamnya. dan orang menyebutnya sebagai Mansion Berhantu](Samaras)
Petugas itu cemberut.
[Mansion Berhantu?](Kakeru)
[Iya, dulu mansion itu ditempati oleh seorang pedagang kaya dan tak berselang lama, mansion yang mereka tinggali dirampok semua barang berharga hilang berserta keluarga dan para pembantu dibunuh oleh perampok itu dan katanya arwah dari keluarga dan para pembantu itu gentanyangan karena mereka ingin membalaskam dendam mereka, tapi
itu hanya rumor, tetapi karena rumor itu gak yang mau tinggal di mansion itu sampai sekarang. Sebenarnya dulu ada beberapa pelanggan yang mencoba untuk pindah tapi kesana...tapi semuanya tak pernah kembali setelah malam pertama tinggal dimansion itu...](Samaras)
[Bagitu ya](Kakeru)
[Penyusunan mansionnya sangat bagus, lebarnya juga lumayan. Kalau
bukan karena itu...harganya bisa lebih dari 5000 koin perak](Samaras)
[Dengan sejarah yang buruk, tak seorang pun ingin tinggal di sana, ya](Kakeru)
[Sebaliknya, tidak bisa hidup di dalam mansion itu, lebih tepatnya](Samaras)
[Mansion berhantu ya...](Kakeru)
Aku tidak takut sama sekali pada fenomena paranormal.
Jujur, aku tidak akan keberatan tinggal di tempat yang mengalami
kecelakaan kalau itu lebih murah.
Hal yang kukhawatir adalah itu, adalah saat akan benar-benar
"muncul".
Ini bukan duniaku, dan cara orang itu berkata.
Mungkin, itu benar-benar akan muncul.
Kalau hantunya keluar... aku mungkin bisa mengalahkannya.
Selagi mengkhawatirkan, aku bertanya dengan ragu-ragu.
[Ngomong-ngomong, harganya?](Kakeru)
[Bahkan mulai memberi kami nasib buruk sehingga, kalau kita bisa
menjualnya... dengan hanya 100 koin perak itu jadinya](Samaras)
"Terjual!!"
Aku menjawab segera.
Banyak biaya lebih daripada 5000 koin jadi 100 koin.
Potongan Harga 98%!!
Itu terlalu murah, tidak ada alasan untuk tidak membelinya.
[Apa Anda sangat yakin akan hal itu ?](Samaras)
[Iya. Aku hanya memukulnya saja kalau hantu itu akan keluar](Kakeru)
Semakin bersemangat, aku mengatakan hal-hal seperti itu.
"Pasti"
Pria itu ragu-ragu untuk sesaat, tapi membuat wajah pedagang sekaligus.
Jadi, aku memperoleh rumah ー ー mansion.
Kalau hantu itu keluar, aku akan menendang pantat mereka.