Chapter 3 - Kota ini

Setelah Putri Helen pergi, Aku melanjutkan perjalanan ku

Aku tiba di sebuah kota. Dinding batu mengelilingi kota, seperti benteng kota ala Barat.

Tampaknya akan dibangun untuk menahan serangan semacam monster.

Ketika aku sampai di gerbang, aku dihentikan oleh dua tentara berarmor.

Dua tentara, dengan armor yang sederhana, dan membawa sebuah

tombak panjang.

[Berhenti!!](Tentara 1 )

[Eh?](Kakeru)

[Jawab pertanyaanku...dimana tempat tinggalmu dan mengapa kau memakai pakaian aneh itu ?]

( Tentara 1)

Tentara itu menunjuk tombaknya padaku.

Aku ragu-ragu untuk menjawabnya. Kalaupun aku bilang aku datang dari dunia lain dan menjawab pakaian bukan berasal dari dunia ini, mungkin dia tidak akan percaya apa yang kukatakan.

Setelah kupikir-pikir pakaianku tampak

asing dan berbeda

orang-orang didunia ini.

Nah, apa yang harus kulakukan....

[Ohh...Seperti kau tidak menjawabnya ya , tangkap orang ini ー ー](Tentara 1)

[Tunggu sebentar ada benda yang tak tampak asing dipinggangnya ] ( Tentara ?? )

Salah satu tentara menyuruh mereka untuk berhenti dan menunjukan kearah benda yang ada dipinggangku.

Yang mereka tunjuk adalah kipas

yang diberikan oleh Putri Helen. Yang aku memasukkannya ke dalam saku pinggangku, dengan bagian atas masih kelihatan.

[Ah, ini?] (Tentara ??)

[Itu adalah lambang Keluarga Kerajaan Mercouri! Selain itu kipas ini, yang berarti... ! Milik Yang Mulia Helen pribadi!? Tidak, tapi, sangat jarang bahwa

Yang Mulia memberikan benda seperti itu. Tuan ksatria Marquis

meminta penganugerahan setelah mendapatkan prestasi perang, tetapi walaupun dia berprestasi ia tetap tak bisa menerima benda

seperti itu]

(Tentara ??)

[Tapi...]

(Tentara 1 )

[Tidak, tetapi...](Tentara ??)

Kalau cerita dua orang itu benar, tampak ini adalah benda yang sangat

berharga.

Aku menatap kipasnya.

Aku memikirkan saat aku menerima itu, dan orang yang memberikannya

padaku.

Putri Helen....

[Permisi, Tuan ](Tentara ??)

[Ehh...iya ada apa?](Kakeru)

Aku dikejutkan oleh sapa'an tentara itu.

[Boleh aku untuk menguji benda itu Tuan ? ]

(Tentara ??)

[Ehh...Tentu boleh kok!!](Kakeru)

Aku memberikan kipas itu ke para tentara dan aku tidak mengerti apa yang mereka lakukan pada kipas itu. Tetapi,Berkat kipas itu, kurasa, sikap tentara itu menjadi lebih sopan kepadaku.

Tentara itu mengangkat tangannya keatas, dan menerapalkan sesuatu. Dan tiba-tiba kipas bersinar dengan cahaya berkilauan, dan muncul lambang

kerajaan berbentuk tiga dimensi lalu menghilang.

Dan para tentara tadi mengembalikan kipas itu kepadaku dan berkata.

[M-Maafkan kami karena menghalangi jalan anda, Selamat datang Dikota raizen ]( Para Tentara

)

kedua prajurit itu menjadi lebih sopan dan lebih rendah hati.

Aku melewati pintu masuk kota raizen.

Setelah masuk aku melihat keributan, para warga bergerombol didekat pintu masuk kota dan, melihatku.

====== Emak - emak lagi ngerumpi 🔊🔊 =========

"Itukan Milik Yang Mulia Helen"

"Tampaknya benda asli"

"Kalau begitu itu berarti...orang yang dekat dengan Yang Mulia Helen"

"Apakah dia seorang bangsawan baru"

========= Gak habis-habis gua skip aja ==========

Aku bisa mendengar apa yang mereka bicarakan dengan jelas mungkin karena skillku.

Keliatannya menyenangkan punya skill over power seperti ini, tapi aku harus memikirkan hal-hal yang lebih penting seperti

Pakaian, Makanan, dan Penginapan.

Pakaian yang kupakai saat ini adalah jaket AHHA dan baju Supreme dan celana jeans dan aku harus mencari pakaian dulu karena pakaian yang kupakai ini takut hilang diambil oleh pembaca Kalo masalah makanan dan tempat tinggal mungkin

masalah mendesak.

Dan sekarang aku perlu uang buat beli pakaian, makanan, dan tempat tinggal.

Ketika aku sedang berpikir.

" Woy Minggir, Woy Minggir"

Sebuah kereta barang melewatiku.

Didalam kereta ada sekitar 4 orang dan seekor binatang besar yang nampak mati.

Kereta itu memasuki sebuah gang dan Setelah beberapa saat, mereka keluar.

"Baiklah, kita sudah mendapatkan uang nih mari habiskan dengan minum sake di kedai Hoshi "

"Yaa sudah sudah lama, kita tak mampir ditempat itu ayo kita habiskan dengan minum sake"

Mereka berbicara seperti itu, dan kemudian pergi ke suatu tempat.

"Mereka menukarnya dengan uang?"

Ingin tahu tentang itu, aku berjalan menuju sebuah gang disana ada sebuah bangunan, lalu aku masuk ke

dalam.

Di dalam, adalah kereta dan binatang yang kulihat sebelumnya, pria itu

sedang bongkar muat bagasi, dan seorang pria yang memberikan perintah.

Aku mendekati pria yang sedang memberikan perintah, lalu.

[Hm,Kau datang kesini apa karena kau tertarik dengan perkejaan berbeburu hewan ini,?](???)

[Berburu ? ...Kalau aku bisa berburu, kau akan membelinya hewan yang aku buru?](Kakeru)

Tanpa basa-basi dia langsung ke topik pembicaraan.

[Ah, kalau bisa berburu sapi gunung ini aku akan membelinya dengan

harga yang tinggi](???)

Aku menatap binatang buas itu.

Penampilannya memang tampak mirip dengan sapi, tetapi dengan surai

panjang dan taring yang tajam, tampak sangat menakutkan.

[Apa kau sendirian? Aku memperingatkanmu, kalau kau tidak punya

teman atau team buat berburu , kau harus berpikir dua kali. Makhluk ini hanya bisa diburu oleh

setidaknya 4-5 ahli dalam pertarungan atau berburu](???)

[Begitu ya ](Kakeru)

[Yah. Karena Daging lezat dan enak untuk dimakan tetapi hewan ini susah diburuh karena kekuatannya yang setara 4 ahli terampil

dan juga sangat berbahaya oleh karena semua itu harganya melambung tinggi ](???)

[...Maukah Paman menunjukkan lokasi hewan ini berada?]( Kakeru)

Dan akhirnya aku dikasih peta oleh orang itu.

Dengan bantuan peta yang aku dapatkan dari orang itu, aku pergi ke luar

kota, dan tiba di padang rumput yang dekat.

"Oh! Apa itu"

dari kejauhan aku melihat aku melihat sekitar 6 orang yang sedang berburu sapi gunung.

Aku meninggalkan tempat sambil berpikir, dan mencoba mencari target

lain, tapi.

"UWAAA!!"

"Jobb!! Sialan! Beraninya kau melakukan itu pada Jobb!!"

"Hentikan, jangan menyerang sembarangan!!"

aku mendengar suara orang seperti sedang kesulitan.

Aku mengerjakan kakiku dan mencoba untuk melihat mereka.

Dan apa yang kulihat satu dari mereka sedang dikejar-kejar oleh sapi gunung itu.

"Cih!! kukira mereka akan mengalahkan sapi gunung itu!"

Aku berlari kearah mereka, dan melawan sapi gunung. aku memukul

sapi gunung dan ia terpental ketanah, tetapi masih bisa berdiri.

Seperti yang diharapkan itu lebih kuat daripada manusia.

aku mendekati sapi gunung itu dan memukul pukulan ke kepala sapi gunung itu.

Sapi gunung itu tiba-tiba roboh ke tanah, tidak pernah berdiri lagi.

Aku membawa sapi gunung itu di punggungku (ini lebih ringan tak seperti apa yang kupikirkan mungkin karena skillku) dan aku kembali

ke kota, dan membawanya ke toko yang kumasuki sebelumnya.

[Apa kau melakukan itu sendirian?](???)

[Yah. ternyata mudah tak seperti apa yang kubayangkan](Kakeru)

[Itu mengesankan. Ah, ambil ini](???)

Setelah pria itu kagum, ia mengambil sebuah tas kain dan diberikan padaku.

Di dalam tas itu berisi koin perak yang belum pernah kulihat, dengan jumlah besar.

Aku menerima tas itu dan berpikir ini mungkin harga pasarnya.

[Hei kau, maukah kau menjadi rekan bisnisku, Kalau kau mau, aku dapat menambahkan harga pembelian sebesar 10%](???)

[Seberapa banyak yang kau perlukan?](Kakeru)

[Satu ekor dalam dua hari, kalau bisa satu ekor dalam satu hari, bagaimana?]

( ???)

[Baiklah, aku akan menjadi rekan bisnismu ](Kakeru)

[Aku akan mengandalkanmu](???)

Aku mengangguk, dan pergi.

Untuk saat ini, aku menemukan pekerjaan yang mudah. Aku juga

memperoleh uang untuk sementara.

"Sisanya..."

Aku menatap langit, dan tanpa sadar malam telah tiba.

Pertama-tama, aku harus menemukan tempat untuk menginap malam ini.