"Assalamualaikum??"
Terdengar suara salam dari luar yang mana membuat Bibinya yang sedang menonton televisi berlari menghampiri Putri semata wayangnya Sherina.
Tadi setelah makan Ririn menelpon jika sudah diperjalanan menuju pulang, setelah mendengar kabar bahwa Pita sepupunya berkunjung.
"Mana si teteh??" Tanya nya dengan melepas sepatu dan menaruhnya di rak.
"Dikamar!! Pacarnya nelpon." Jawab ibunya dengan nada dikecilkan
"Yang kaya gitu punya pacar?? Ngga yakin!!"
Ririn berjalan mamasuki kamarnya dan menemukan Pita tengah tidur menyamping dengan ponsel menempel ditelingnya , dan membelakangi Ririn yang sedang berdiri didepan pintu.
Ririn hanya tersenyum saat mendengar Pita tengah merayu seseorang disebrang sana!!
Dia tidak sedang menggoda kekasihnya kan??
Tentu tidak!! Tapi dia menggoda Lusi yang sedang marah.
Lusi kesal setengah mati karena Pita tidak menghabiskan tahun baru dengannya!! Siapa juga yang mau menghabiskan cuti panjangnya jika Lusi malah membawa Doni 'Pacarnya' terus Pita harus jadi obat nyamuk?? Ngga banget!!
Jika Pita memberi tahu sahabatnya bahwa ia menjalin asmara dengan Bosnya mungkin Lusi akan jantungan saat ini.
Ia juga akan bersikap profesional jika dikantor, agar tidak ada yang mengetahui ia tengah menjalin kasih dengan Bosnya.
Jabatannya sebagai CEO dan Pita hanya seorang OG, bagai langit dan bumi... Tapi sudahlah ia hanya perlu menikmati saja.
Dan kedua sahabat ini berakhir damai saat Pita membujuknya secara perlahan!! Dengan alasan ia akan menikmati liburannya dirumah Bibi.
Pita mengakhiri pembicaraan dan melempar ponselnya sembarangan.
Saat berbalik ia dikejutkan dengan kehadiran gadis tinggi berisi, berambut sebahu, mata belo, dengan senyum manis didepan kamarnya dengan posisi berdiri sambil bertumpang tangan. Dengan refleks Pita berbicara kasar dengan bahasa sunda kasarnya
"Nu gelo, sia kamana wae huh??" Tanya Pita saat menyadari sepupunya dan langsung berdiri membawanya kedalam pelukan!!
"Lagi nikmatin liburan tapi semuanya ancur karena kedatangan tamu tak diundang!!" Jawabnya dengan kekehan yang membuat Pita menyubit pinggangnya.
"Aduh... Teh!!" Ringis Ririn mengusap pinggangnya yang dicubit.
"Ngga seneng teteh pulang?? Anak perawan jangan kelayaban tanpa penjagaan orang tua!! Diculik omom tau rasa..."
"Yey, sambutan yang baik setelah cubitan, diceramahin!!"
Bibi Lisa hanya memperhatikan Ririn dan Pita yang mungkin jika tidak dipisahkan, acara rebutan katanya tidak akan selesai!!.
"Udah mandi sana Rin!! Udah ibu siapin air anget."
Pita menyambar.
"Hih.... Kasih aja air dingin Bi, Tuman!!" Ejek Pita yang malah membuat Ririn menjulurkan lidah mengejek Pita, sembari berjalan ke arah kamar mandi.
*****
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, namun belum ada tanda-tanda matanya mengantuk!!
Pita tengah asyik mengobrol dengan Ririn. Saling bertukar cerita tentang hobby, kisah asmara, Dll.
Dan beberapa kali juga ia memeluk gemas sepupunya meski postur tubuhnya kalah dengan Ririn.
"Jadi, tadi godain siapa??" Tanya Ririn
"Siapa??"
"Malah nanya balik!! Jelas-jelas tadi lagi lelebayan ditelpon ngomong 'iya sayang, nanti aku pulang!! Kita ketemu dijakarta ya?!'... " Ejek Ririn mengulang kejadian saat Pita membujuk Lusi
"Ibu bilang pacar teteh yang nganterin teteh ya?? Terus sekarang dia pulang?? Dia kerja apaan?? Ganteng ngga teh?? Kenalin lah!!".
Jadi Ririn berpikir bahwa Pita sedang berbicara dengan kekasihnya!!
Membayangkan ia berbicara manis pada Pandu saja ia tidak pernah!!
Pita hanya menyunggingkan senyum dengan pertanyaan Ririn dan berkata.
"Kamu bakal kenal nanti!!" Jawab Pita dengan menguap karena kantuk
"Oke deh, mmmm.... Teh!! Neng juga punya pacar, ganteng banget, matanya biru dan Ibu juga udah kenal dia!! Dia itu blasteran Amerika-Bandung, tapi dia udah pindah ke Amerika... Nerusin kuliah disana!! Akumah apa atuh teh." Ririn berbicara panjang lebar namun cemberut saat Pita malah mengabaikannya dan malah membelakangi Ririn memposisikan tidur menyamping.
"Dasar!! Gaberubah pisan.."
Malam panjang ia lewati dengan tenang bertemankan udara dingin yang masuk melalui celah jendela.
Hingga sang fajar membangunkan gadis bertubuh mungil itu dari acara selimutannya!!
Dia bangun lalu berjalan ka kamar mandi, menunaikan panggilan rutinnya disana dan keluar dengan memasukan kedua tangan kedalam kantung Piyamanya.
Dengan mata masih setengah terpejam ia hendak keluar melakukan olahraga rutinnya menikmati kabut pagi tanpa merasa dingin sedikitpun.
'memang aneh, tapi ia suka'
Dia membuka Pintu dan berjalan ke teras rumah, namun dikagetkan dengan pemandangan yang tidak ia lihat 2 hariini
Punggung kekar yang membelakanginya, dan kemeja Putih yang ia kenakan!!
Dia tengah melalukan acara pemanasan, dengan cahaya yang tepat mengenainya!! Membuat siapa saja akan terpukau dengan indahnya ciptaan tuhan saat ini.
Mungkin acaranya yang hendak olahraga harus ia gagalkan, lebih baik menikmati pemandangan langka seperti ini.
Sedang asyiknya ia menikmati pemandangan, Ririn terbangun dan bertanya.
"Ibu mana teh??" Tanyanya.
"Shutttttt!! Cariin didapur." Bisik Pita tanpa mengalihkan pandangannya.
"Liatin apasi??"
"Ciptaan tuhan!!" Jawab Pita tersenyum tanpa bergeming dan menoleh sedikit pun.
Yang mana membuat Ririn mengikuti arah pandang Pita dan menemukan sesosok lelaki tengah berdiri dihalaman rumahnya.
"Siapa itu??" Tanya Ririn kembali
"Kamu bakal tau sekarang!!" Jawab Pita
"Tau apasi?? Gajelas banget!!" Ririn bingung
"Pergi deh, gangguin aja!! Semalem pengen tau, udah tau malah berisik!!" Jawab Pita setengah teriak.
Membuat Ririn kaget dengan memegang dadanya karena teriakan Tetehnya.
Dan juga membuat Pandu menoleh ke sumber suara!!
Pandangan Pita bertemu dengan lelakinya.
'Bolehkan ia manggil lelakinya?? Haha'
Pandu melempar senyum namun masih dengan posisi berdiri disana.
Ririn tidak percaya dengan sosok yang berada didepannya ini!! He a human or a angel??
"Teh??"
Ririn mengguncang lengan Pita, yanga mana membuat Pita kembali bicara.
"Diem ga?? Teteh lempar ni ke empang dibawah sana!!" Ucapnya seraya berbisik dengan pandangan sama sekali tidak terganggu.
Ririn hanya memutar bola mata malas, tanpa Pita beritahu dari cara ia terpukau melihat lelaki didepannya sudah mewakili pertanyaan Ririn.
'Bucin, dasar Bucin anyar'. Batin Ririn.
Pandu berjalan ke arah Pita berdiri, membuat kaki Pita sedikit lemas melihat wajah Pandu. Meski terlihat sedikit pucat dengan kantung mata sedikit menghitam ia masih terlihat sexy 'ralat' maksudnya tampan dimata Pita. Apalagi saat ini kedua kancing teratasnya terbuka, membuat dada bidangnya terpampang nyata.
Tunggu dulu!!
Sejak kapan ia juga berjalan perlahan menghampiri Pandu, meninggalkan Ririn didepan pintu.
Whatever!! Toh, hati dan tubuhnya sering bertolak belakang, jadi nikmati saja.
Pandu sampai didepan wanitanya dengan senyum yang masih ia pertahankan!!
Lalu meraih tengkuk Pita dan mencium keningnya!!
Pita hanya mengerjapkan mata dengan perlakuan Pandu padanya.
"Mata kamu ngga keram'kan?? Aku tau aku tampan!! But, ngga baik berlama-lama tidak berkedip, babe!!"
Pandu mengusap lembut pipi Pita.
Perkataan Pandu membuat Pita memerah, menggelengkan kepala cepat dan menjawab!!
"Ngga baik mempertontonkan acara seperti itu dipagi hari!! Dilihat anak perawan Bibi aku pula." Jawab Pita melepaskan tangan Pandu yang mengelus pipinya.
Ririn lalu menyambar seperti bensin!!
"Gapapa teh!! Aku udah otw 18 tahun, tenang aja." Jawabnya membuat Pita melotot
Ririn berjalan ke arah Pandu mengulurkan tangannya memperkenalkan diri.
"Hai kak, aku Sherina!! Atau panggil aja Ririn, sepupuh Teh Pita.. mmm anak dari Ibu Lisa, adik dari ibunya Teh Pita!!" Jelasnya panjang lebar membuat Pita memutar mata malas.
"Hai, young lady!! Senang berkenalan dengan kamu" Pandu menjawab uluran tangan Ririn
"Dia cantik babe, sama seperti kamu!!". Jawabnya kembali dihadapan Pita, membuatnya melotot tidak percaya.
'Cantik katanya'??
Tunggu, apa aku cemburu??
Hey dia sepupuku, masih sekolah!! Jika cantik?? Ya... Memang cantik!! Aku akui.
Pita hanya melihat interaksi dua orang didepannya!!
"Pandu!!," Pandu menoleh ke arah sumber suara!! Suara gadisnya.
"Iya??" Tanyanya.
Ririn lalu pergi kedalam, diluar terlalu dingin!! Ia ingin melanjutkan acara bobonya dengan khidmat.
"Mmmm...." Pita bingung harus bagaimana bicara dengan Pandu, namun ia benar-benar ingin kesana sebelum ikut dengannya ke Malang.
"Kenapa, babe??" Tanyanya dengan mengelus pipi wanitanya lembut. Yang mana malah membuat Pita merasakan debaran itu lagi, debaran yang hanya ia rasakan saat bersama dengan Pandu. Hingga membuat pipinya memerah!!
'Tadi mau bilang apa??'
Ia kembali tersadar dan memandang wajah lelakinya, menatap setiap inci indera yang ada disana.
"Aku, mau berkunjung ke makam Ayah sama Ibu aku!!" Ucapnya pelan, yang langsung membuat Pandu tersenyum kecil dengan jari-jari merapikan rambut Pita menyisirnya ke belakang telinga.
"Kamu belum kesana, hmm?? Yaudah, kita kesana!! Sekalian aku mau izin sama mereka!!"
Pandu menangkup wajah wanitanya dengan kedua lengan, lalu mencubit gemas pipinya hingga si empunya pipi mengaduh.
"Aww... Sakit!!" Ringisnya dengan mata melotot.
"Uhh... Galak!!" Ejek Pandu membuat Pita memundurkan langkahnya memberi jarak diantara mereka.
Tapi...
'kenapa ini?? Pandunya kembali jail seperti biasa... Lalu kemarin?? Kenapa melihat ekspresi wajahnya sangat berbeda??
Tapi, sudahlah!! Mungkin pekerjaan kantornya menumpuk.
Dia larut dalam pemikirannya lalu sebuah tangan menariknya, hingga menabrak dada sipenarik!! Siapa lagi kalau bukan 'Pandunya'
"Udah gaada sepupu kamu!! Bisa kan aku meluk kamu?? 2 hariini aku sangat sibuk, tapi semuanya aku selesaikan dan kesini lagi, karena kamu!!" Ucapnya panjang lebar, membuat Pita tersenyum.
Lama mereka berpelukan, melepas kerinduan masing-masing hingga suara Bibi Lisa membuat acara pelukannya terurai.
*******
udah ah 3 bab dulu😂 selamat menikmati ya😘 silahkan vote dan komen sesuka hati😂