Saat ini ia menatap tajam wajah lelaki yang selalu mengganggu kewarasannya pikirannya. Lelaki yang tegas, berwibawa namun jahil saat sedang bersama Pita. Ia terus memberi tatapan menusuk pada Pandu yang mana membuat Pandunya menoleh, menatap balas datar.
"Jangan tatap aku seperti itu, yang kamu lakukan malah membuat libidoku naik!! Kamu mau aku sergap disini?!" Jawab Pandu santai
Pita menganga tidak percaya dengan ucapan kekasihnya yang terbilang cukup vulgar itu, apalagi didalam mobil ini bukan hanya mereka berdua namun ada sopir pribadinya juga.
"Aku bilang, para maid tadi itu suruhan mami." Jawabnya kembali.
-Flasback off-
Pita kembali teringat dengan beberapa maid yang tadi sore secara tiba-tiba ada dikamarnya setelah ia baru saja menyelesaikan acara mandinya dan keluar hanya menggunakan handuk kimono. Memang, ia sudah tahu jika Pandu akan mengajaknya ke suatu tempat, namun ia sangat terkejut karena beberapa maid yang masih terlihat muda itu menyapa dikamar miliknya, sekitar 6 maid ada disana. Dari sejak beberapa hari kemarin ia tidak melihat maid dirumah besar ini, kenapa tiba-tiba sekarang ada?! dan juga bagaimana mereka masuk sedangkan kamarnya ia kunci?!.
Saat itu juga mereka mengorek tubuh Pita, ada yang mengecat kuku, meriasi wajahnya, kemudian memakaikan gaun yang Pandu berikan tadi pagi. Gaun berwarna maroon itu sangat cocok melekat ditubuhnya, dengan bagian punggung yang terekspos alias sedikit terbuka, memperlihatkan bagian punggung mulusnya. Sebenarnya ia sedikit tidak nyaman, namun apa mau dikata si Bos Pemaksanya itu tidak akan mau penolakan, dan terpaksa juga ia harus menurutinya.
Setelah selesai, ia keluar menuruni anak tangga dengan kedua maid memegang tangannya dikiri dan kanan. Sungguh ia sangat risih apalagi mengingat kehidupannya yang terbilang sederhana kini ia merasa seperti Cinderella versi indonesia. Huft!! Ia berkali-kali membuang napas kasar.
Ia melihat ke arah ruang keluarga yang mana ada Erie dan Rudie yang saat itu juga melihat kearah Pita. Erie bahkan langsung berdiri menghampiri Pita, lalu dengan segera memeluk Pita.
"Cantik!! Mami suka," Erie tersenyum lebar setelah melepaskan pelukannya, dan dibalas Pita senyum malu-malunya.
"Papi liat deh, calon mantu mami!! Cantik kan?! Papiiiii.... Sini!!!" Erie memanggil sang suami dengan nada merajuknya, membuat Rudie menghampiri istrinya itu dengan terpaksa.
"Iya, cantik!! Gasalah Pandu milih pasangan, calon mantu mami cantik, mirip mami dulu pas papi mau lamar.!!" Jawab Rudie disamping Erie, dan membuat pipi mami dari kekasihnya itu bersemu merah.
Pita tersenyum kagum menyaksikan 2 sejoli yang dibilang tidak lagi muda itu menunjukan keromantisannya didepan Pita. Tidak salah jika Pandu memperlakukannya dengan manis, ya karena kedua orangtuanya saja sangat romantis meski diusia yang sudah berumur.
"Pokonya, janji sama mami kamu jangan pernah meninggalkan anak mami itu!!" Tegas Erie disetiap kalimatnya.
Pita sedikit bingung dengan ucapan Erie, namun ia menghiraukannya lalu tersenyum meyakinkan.
"Mami tenang aja ya, Pita gabakal ninggalin Pandu!!" Jawab Pita dengan mengelus bahu mami dari kekasihnya.
"Apapun yang terjadi?!" Tanya Erie kembali, membuat Pita mengangguk dengan senyum meyakinkannya. Erie kemudian memeluk Pita lalu mencium keningnya lembut.
"Sana, Pandu udah nunggu!!" Titah Erie. Ia lalu berpamitan kepada kedua orang didepannya itu.
Ia berjalan menuju mobil audi hitam itu, sopir pribadi yang berdiri disamping mobil lalu membuka pintunya, memperlihatkan sesosok lelaki yang sedang duduk menyilangkan kaki dengan melipat kedua tangan didada, memakai jas warna senada seperti warna gaun yang Pita kenakan, tanpa pikir panjang ia lalu masuk dan duduk disampingnya.
-Flasback On-
Pita menunduk, merasa bersalah. Pandu yang sedang menatap datar seketika meraih wajah sang kekasih agar tidak menunduk dengan tangan kanannya.
"Tidak perlu merasa bersalah!! Aku rasa harus memberi bonus karena telah membuat kekasihku sangat cantik berkali-kali lipat!!" Ucap Pandu dengan senyum lebarnya, membuat lesung pipinya terpampang nyata, yang mana membuat pipi Pita merona sempurna karena ucapan manis Pandu meski terkesan ada kata sombong disana.
Mobil itu melaju ketempat yang Pita saja tidak ketahui, ia hanya menikmati perjalanannya dengan tangan yang digenggam posesif oleh Pandu.
*******
Ia mengedarkan pandangan kesekeliling merasa heran, tidak ada orang satupun. Lalu pandangannya jatuh pada Pandu.
"Kenapa cuma kita berdua??" Tanya Pita yang sedikit memajukan tubuhnya ke arah Pandu, karena memang mulutnya sudah gatal ingin bertanya.
"Aku sengaja mengosongkan Restoran ini!!" Jawabnya menatap mata Pita.
"Kamu menyewa nya??" Tanya Pita kembali.
"Tidak!!" Singkat Pandu.
"Lalu???"
"Ini restoran milik calon mami mertuamu!!" Jawab Pandu memiringkan kepala.
"Seriously??" Tanya Pita tidak percaya. Ia lalu mengedarkan pandangan kesekeliling, melihat interior restoran mewah itu. Restoran dengan nuansa eropa itu membuat ia menatap kagum, tidak heran jika Pandu kaya. Karena Mami dan Papinya juga menjalankan bisnis masing-masing.
Ia kembali teringat dengan pertemuan Pandu dan Virza dicianjur, pantas saja mereka nyambung!! Karena Pandu juga cukup tau tentang bisnis Restoran.
"Sudah cukup pertanyaannya??" Tanya Pandu yang mana membuat Pita meringis dengan senyum terpaksa.
Biarlah ia terlihat norak!! Karena memang ia sangat terpukau dengan restoran yang saat ini sedang ia kunjungi bersama kekasihnya.
Mereka saling tatap kala keheningan menerpa, lalu entah darimana datangnya seorang lelaki mengalunkan 'Biola'nya, membuat suasana yang hening menjadi romantis, ia mengalunkan lagu yang cukup Pita sukai yaitu 'janji suci'.
Tanpa Pita sadari tangannya kini digenggam lembut oleh Pandu, dan ia hanya tersenyum tersipu malu.
Satu kata yang ada dipikirannya.
'Manis'
"Kamu tau kenapa aku mengajak kamu kesini??" Tanya Pandu. Pita menjawab dengan gelengan kepala.
"Jangan pura-pura polos!!" Ucapnya kembali dan hanya dijawab Pita memanyunkan bibir. Membuat Pandunya tersenyum geli.
Pandu lalu melepaskan genggaman lembut ditangan Pita. Merogoh benda kotak berwarna merah disakunya, dan berdiri menghampiri Pita dengan posisi dibelakang Pita. Ia mengeluarkan benda berkilau itu lalu membungkukkan wajahnya disamping wajah Pitaloka. Pita menegang saat secara tiba-tiba Pandu mencium pipi kirinya, lalu ia menyisikan rambut wanitanya kesebelah kanan kemudian memasangkan kalung dileher jenjang Pita.
Setelah memasangkan kalung itu, Pandu tidak buru-buru kembali ketempat duduknya yang semula namun malah mencium leher Pita, membuat Pita menegang kembali karena perlakuan mesum kekasihnya. Ia menoleh kesamping dan pandangannya langsung bertemu dengan tatapan Pandu.
"Bagaimana?? Suka??" Tanya Pandu dengan senyumnya.
Pita memegang kalung yang sudah melingkar dilehernya, memperhatikan kalung berwarna putih dengan rantai kecil, juga liontin kecil yang ia yakini itu adalah berlian. Lalu kembali menatap kekasihnya.
"Suka!!" Jawab Pita antusias.
"Ini juga alasan kenapa para maid itu tidak memasangkan kalung!!" Pandu melihat kalung yang sudah bertengger indah dileher jenjang kekasihnya.
Pita seketika mengingat kejadian tadi sore, saat para maid memakaikan anting, tapi tidak memakaikan kalung, namun Pita tidak bertanya, dan juga tidak mau tahu.
'Jadi ini alasannya, agar Pandu yang bisa memasang kalung indah ini dileherku'. Batin pita
Pandu lalu mencium bibir Pita singkat, membuat si empunya bibir terdiam merasakan jantungnya yang bertalu kencang dan wajahnya yang memerah kembali karena Bos Pemaksanya ini sangatlah manis. Dan Pita menyukainya, meski dengan tingkat mesumnya diatas rata-rata.
Pandu kembali duduk, meminum rakus cairan alkohol berwarna kuning didepannya, karena jujur saja melihat Pita hariini cukup menguji kesabarannya, apalagi melihat punggung mulus dan juga leher jenjangnya, ia sangat ingin menelanjangi kekasihnya saat ini juga. Namun ia urungkan karena ia masih bisa menahan sampai waktunya tiba.
"Minumlah!!" Titah Pandu.
Pita langsung meminum cairan serupa perlahan. Karena memang, perlakuan Pandu membuat Pita juga merasa tenggorokannya kering.
"Terimakasih!!" Ucap Pita, membuat Pandu menatapnya lembut.
"Untuk semuanya!!" Ucapnya kembali, membuat Pandu tersenyum manis bahkan mampu membuat Pitaloka terhipnotis karena ketampanan kekasihnya ini. Pandu lalu mencium lembut punggung tangan Pita, yang mana membuat suhu tubuhnya memanas seketika merasakan gelenyar aneh lagi, dan lagi.
"Ada satu lagi!!" Jawab Pandu singkat membuat Pita menatap penuh tanya.
Salah seorang pelayan memakai pakaian formal menghampiri dengan membawa kotak berwarna merah seperti tadi. Pandu membuka kotak itu dan memperlihatkan sebuah cincin nan indah, lalu tanpa berlama-lama memasangkan cincinya pada jari manis Pita.
Pandu menatap dalam kedua bolamata Pitanya.
"Menikahlah denganku, secepatnya!!" Ucap Pandu lembut, membuat Pita merasa terharu hingga kedua bolamata nya berkaca-kaca, bukan karena sedih, namun karena merasa bahagia berkali-kali lipat meski Pandu terkesan memaksanya karena mengatakan 'secepatnya', ia tidak peduli karena ia mencintai lelaki Pemaksanya ini.
Tanpa pikir panjang ia mengangguk cepat, membuat Pandu kembali mencium punggung tangan Pita.
Mereka berdua terbawa dalam susana romantis dan juga penuh dengan percikan cinta.
Ya!! Meski Pita tau dia bukan orang pertama yang mengisi hati seorang Pandu Dirgantara, namun dialah orang yang akan mengisi waktu setiap hari seorang Pandu dirgantara suatu hari nanti.
Dengan alunan Biola yang masih mengalun, suasana malam ini dapat Pita yakini tidak akan bisa ia lupakan. Selamanya!!
.
.
.
.
.
๐๐๐
Holaaaa, maafin baru UP ya!! kenapa aku UP sekarang?! jawabannya karena aku libur kerja๐, sebenernya pengen banget UP sesering mungkin tapi tuntutan pekerjaan bener-bener bikin aku dilema๐ Apa perlu aku tambahin kata (SLOW UPDATE) disamping judulnya๐ biar kalian ngga nunggu, jadi gimana ya?! kesannya aku PHPin padahal bener-bener dibuat sibuk sama kerjaan, makannya nulis pas waktuku senggang atau hari libur (sabtu-minggu), itu juga kalo gaada acara dadakan!! gatau kenapa aku udah mulai sayang sama story ini๐ padahal asalnya sama, dari imajinasi aku๐คฃ๐คฃ๐คฃ yaudah deh, jangan lupa review, kasih bintangnya, sama comment yang terpenting!! biar aku bisa ngoreksi, sama biar tambah semangat juga buat nulisnya๐ see you next bab๐ค