Pandu menatap sendu wanitanya yang sedang menatap lekat nisan, duduk ditengah pusaran alm Ayah dan Ibunya.
Wisnu kusuma, ayah tercintanya dan Liana, sosok ibu yang sangat ia rindukan sejak kecil.
Pandu ikut berjongkok dengan tangan mengelus lembut pundaknya. Sedangkan Bi lisa dan Sherina hanya menyaksikan pertemuan Pita dengan Alm kedua orang tuanya. Menatap punggung rapuh sang keponakan, yang sepertinya mencoba tegar meski sangat sulit diterimanya sampai kapan pun!!
Dia terus menatap nisan sang ayah dan ibunya secara bergantian lalu tangannya terulur, mengusap nama sang ayah seolah ia sedang mengelus wajah ayahnya. Wajah tegas yang sangat ia rindukan hampir 5 tahun ini
"Pita dateng yah... Gimana kabar ayah?? Bunda gimana??" Tanya nya dengan mencoba menahan air mata agar tidak terjatuh.
"Bolehkan Pita nangis yah? Pita kangen ayah..." Suaranya mulai bergetar menahan isakan agar tidak keluar.
"Hikss... Pita rapuh yah!! Pita gabisa begini terus, Pita bahkan belum bahagiain ayah... semuanya salah Pita, harusnya Pita ngga ngajak ayah keluar....Hikss"
Pandu yang melihat reaksi berlebihan sang kekasih yang menyalahkan dirinya langsung membawanya kedalam pelukan, mencoba menenangkan wanitanya.
"Suuuuttttt, stop nyalahin diri kamu sayang!! Ayah sama ibu kamu udah tenang disana, kamu harus tegar!!"
"Semuanya salah aku duuu... Bunda meninggal karna aku, Ayah meninggal karna aku, Hiksss..."
"Semuanya takdir, kamu hanya perlu menerima semuanya dengan ikhlas!! Mereka disana pasti bangga melihat anaknya yang manja tapi begitu tegar.. Ada aku, ada Bibi sama sepupu kamu!! Mereka masih bersama kita, kamu ngga sendiri, berhenti nyalahin diri kamu.."
Pandu masih setia mengelus lembut rambut Pita dan sebelah tangan lainnya memeluk menenangkan.
"Neng... Udah yuk!! Bibi gasuka liat kamu kaya gini, udah atuh!! Hayu pulang..." Lisa mengusap punggung keponakannya saat Pandu melepas pelukannya
"Iyaa teh, Uwa pasti udah tenang disana!! Tinggal teteh yang harus kuat menjalani kehidupan. Mana si teh Pita yang selalu galak tapi cerewet yang aku kenal?? Hariini melow banget, gaasik!!" Cemberut Ririn dengan tangan bersidekap
Pita menoleh kesamping, melihat wajah Bibinya atau adik dari alm Bundanya lalu memeluknya.
"Makasih Bi, Pita janji akan mencoba ikhlas!!" Lirihnya dengan memeluk erat.
Pandu menoleh ke arah Ririn dan tersenyum manis, seolah ia telah menang. Dan dibalas senyuman Ririn yang juga tak kalah manis!! Dalam artian menang membuat Pita tenang 'haha'
Setelah meninggalkan Pemakaman itu Pita berpamitan untuk ke Malang bersama Pandu, meski sebelumnya ia sudah memohon untuk mengantarkan Bibi dan Sepupunya pulang, Pandu tetaplah Pandu. Dia pria pemaksa.
Namun saat Pita sedang beradu argumen agar bisa menang mengalahkan pemaksaan Pandu, Bibinya malah menyuruh Pita menuruti keinginan Pandu!! Ada apa dengan mereka?? Menyebalkan!!
****
Mobil Range Rover merah itu sudah melaju menuju Bandara.
Pandu memang menyuruh sopirnya menyusul, Pita juga mengerti mana mungkin seorang Pandu mau berkendara jauh sendirian. Sedangkan Pita tidak bisa mengendarai mobil.
Namun ternyata prasangka Pita salah, sebenarnya Pandu ingin menikmati kebersamaan dengan Pita, 2 hari ini dia sangat merindukan wanitanya!! Dia tidak pernah merasa sehidup ini oleh seorang wanita, Pita berhasil mengacaukan kewarasannya. Namun wanitanya yang saat ini merajuk sangat menggemaskan.
"Kamu masih marah??" Tanya Pandu melihat Pita yang terus-terusan menatap keluar jendela tanpa mau menjawab pertanyaannya.
Ternyata Pitanya ini sangat sulit ditaklukan jika sedang marah, buktinya dari cianjur sampai jakarta ia masih setia dengan ekspresi kesalnya, tidak lupa mengacuhkan Pandu
"Kita bukan cuma liburan disana!! Orangtuaku udah nunggu kedatangan kita." Dengan duduk menyilangkan kaki Pandu membaca majalah dengan santai.
Pita langsung menoleh ke arah Pandu dengan tatapan mata bertanya-tanya.
Pandu yang melihat reaksi Pita langsung angkat bicara lagi.
"Kamu pikir aku ke Malang cuma buat liburan?? Orangtuaku ingin ketemu kamu!!"
Pita tidak bisa berkata-kata, ini bukan waktu yang tepat bertemu dengan Rudie Dirgantara, dan Erie Wijayanti. Pita pernah melihat mereka tahun lalu saat merayakan Ulangtahun Perusahaan. Mereka memang terlihat baik dan sopan, bahkan tidak jarang para karyawan memuji keserasian mereka!!
Numun demi apapun ia belum siap!!!
Saat Pita sedang dalam pikirannya sendiri sambil menerka-nerka bagaimana pertemuannya dengan kedua orangtua Pandu, ia dikagetkan dengan panggilan Pandu.
"Ngelamun?? Gaada yang perlu ditakutin, percaya sama aku!!"
Entah mengapa mendengar kata penenang dari pria pemaksa itu membuat ia menyunggingkan senyuman manis, yang malah membuat Pandu ingin melahap habis bibir mungil gadisnya itu.
"Kamu lapar??" Tanya Pandu dan hanya mendapat gelengan kepala
Namun saat yang sama suara gemuruh terdengar dari dalam perut kekasihnya itu, membuat Pandu tertawa sangat lepas.
"Pak, cari restoran terdekat!!." Pandu mengintrupsi pada sopir pribadinya.
"Ngga usah!!" Tolak Pita.
"Ngga ada bantahan babe!!" Jawab Pandu dengan senyum liciknya.
Pita hanya bersidekap menahan kesal dengan paksaan pandu. Ia mengalah karena lapar
****
"Habiskan!!" Titahnya.
"Kamu ngga makan??"
"Kamu aja!!" Tolaknya dengan mata fokus pada ipad berlogo apel digigitnya.
"Aaaaaaaaaa..."
Pita menyodorkan sendok berisi makanan pada mulut Pandu.
"Kamu harus makan!! Aku gamau kamu sakit, 2 hari ngga ketemu aku rasa kamu kurusan!!" Ejek Pita dengan sendok yang masih betah ditatap Pandu, lalu ia melahapnya.
Pita tersenyum karena Pandu menerima suapannya!! Bahkan sendok yang digunakan adalah sendok makan Pita.
"Lagi??" Tanya Pita yang diangguki Pandu.
"Padahal aku maunya makan kamu!!!" Pandu menatap nakal pada Pita sambil mengunyah makannya.
"Apaan si?? Makan tuh sendiri!!" Pita mendorong makananya ke arah Pandu.
"Ngga, kamu aja!!" Sambil meminum jus jeruknya.
"Aku kenyang Pandu!!"
Pandu lalu berdiri dari duduknya dan merapikan kemejanya.
"Ayo, pesawat kita take off satu jam lagi!!" Ajak Pandu. "Dan kamu urus makanan ini ke kasir!!" Tatapannya masih terarah pada Pita yang membuat dia membelalakan mata. Kekasihnya meminta dia membayar makanan ini?? Kira-kira berapa harganya?? Bukannya dia yang mengajak makan?? Kenapa Pita yang harus membayar??.
"Bukan kamu sayang!! Tapi orang dibelakang kamu" Pandu menjawab dengan kekehan pelan karena tingkah kekasihnya.
Pita membalikan badan dan menemukan Tias Sekertaris Pandu dibelakangnya!! Dia lalu tersenyum malu saat melihatnya.
Sejak kapan Tias disini?? Apa yang harus ia lakukan?? Ah sudahlah, Tias pasti sudah tau.
"Iya Pak!!"
Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju Bandara. Menikmati perjalanan dengan meluapkan kerinduan masing-masing.
********
Akhirnya UP jugaπ dapet ga fellnya?? pikiranku masih kepecah kemana2 jadi kurang fokusπ maafkeun ya!!