"Halo Bos, dia diCaffe A"
"Awasi terus dia!!!!"
"Baik"
Waktu menunjukan pukal 10, saat ini ia ditemani Sesa!! Sesa tetap setia mendengarkan rentetan ocehan Pita yang dari timur sampai ke barat!! Meski ia sibuk dengan pengunjung yang semakin malam semakin banyak, tapi untuk Pitaloka dia menyempatkan waktu menemaninya!! Hingga ada 3 orang datang menghampirinya.
"Permisi??" Tanya Pandu
"Pak Pandu?? Tumben bapak berkunjung kesini??"
"Tidak, saya tidak untuk berkunjung.. tapi saya ingin menjemput kekasih saya!!" Jelasnya dengan pandangan tertuju ke arah Pita yang sedang menundukan kepala
Sesa terngangah, pandangannya mengikuti arah mata Pandu pada Pita !! Setau dia Pita tidak sedang menjalin asmara dengan siapapun??
"Apa benar pak?? Maksud saya, saya belum mendengar Pita pacaran dengan siapapun?!" Tanya Sesa
Disela tanya jawab Sesa dan Pandu, Pita yang sedari tadi menempelkan keningnya pada meja lalu mendongak keatas menemukan wajah Pandu!!
"My Bos.... Seriously?? Ahhhhh, kakak lihat dia Bosku!! Dia menjemput Office Girl nakal ini kak!!" Racau Pita pada Sesa dengan nada dikecilkan seperti berbisik.
"Dia menghabiskan 4 botol anggur Pak!!! Biasanya 2 saja dia sudah mabuk, entah masalah apa yang dia hadapi... Dia tidak pernah seperti ini!"
"Kakak... Ini semua gara-gara dia!!! Dia si Bos nakal, selalu mencuri kesempatan pada Office Girl manis ini" cerocos Pita kembali
Pandu sudah muak melihat Pita yang berantakan, dia lalu mengambil tasnya memberikan pada Bodyguardnya lalu dia mengangkat tubuh Pita.
"Biarkan aku yang mengurus gadis nakal ini!!!" Tegas Pandu yang langsung diangguki Sesa
"Kak sesaaaaa..... Selamatkan aku!! Aku akan tersiksa jika dengannya!! Tuhan..... Apa ini akhir hidupku??"
"Diamlah!!!" Bentak Pandu yang sudah kesal
******
Diperjalanan menuju Apartemen Pandu, Pita duduk disampingnya menyandarkan kepala pada dada bidangnya dan tertidur pulas.
Sesampainya diApartemen Pandu menggendong Pita menuju kamarnya, dan menidurkannya.
Namun saat hendak pergi, kerah kemejanya ditarik paksa oleh Pita hingga membuat Pandu menunduk. Pita terus menarik kerahnya dan menempelkan bibirnya pada bibir Pandu.
Pandu melemah, ia mulai menikmati ciuman Pitaloka! Bahkan Pandu lebih buas daripadanya..
"Engggggggggghhhhh." Desah Pita
Pandu mulai kehilangan kesadarannya saat mendengar desahan yang keluar dari bibir manis Pitaloka. Dia bahkan terus melumat, mencecap, menggigit, menghisap, dia sangat menikmatinya!! Karena memang ini yang sangat ia nantikan.
Saat Pandu mulai turun menciumi leher jenjang Pitaloka, terdengar dengkuran dari mulut gadisnya itu.
'gadisnya???' haha tunggu sebentar lagi, dia pasti akan jatuh pada pelukan Pandu
Pandu menghentikan kegiatannya, 'bagaimana bisa dia tertidur secepat itu'?, lalu menatap wajah damai Pitaloka dalam tidurnya. Dan mencium kening Pita
"Sudah lama aku menantikan saat ini, terimakasih untuk ciumannya!!" Bicaranya sambil menatap lekat wajah Pita dari dekat
Dia lalu berdiri menuju sofa, merebahkan diri disana hingga terlelap!!
*******
Sinar mentari mulai menelusup kedalam ruangan. Pita mulai terbangun dari tidurnya, dia mengumpulkan nyawa yang masih berterbangan dialam mimpi hingga benar-benar sadar!
Ia menelisik ruangan ini!! Ini bukan kamarnya... Tapi dia mengenal kamar ini !!!!!! Dia mulai sadar.. Tubuhnya masih terbungkus selimut, ia lalu membuka selimutnya dan bernafas lega, ternyata Pandu tidak sebrengsek itu. Perasaan nya saja yang terlalu berlebihan!! Tanpa Pita sadari seseorang dari arah kamar mandi tengah memperhatikannya.
"Aku bukan lelaki bodoh, yang menikmati wanita saat dia tidak sadar!!!"
Dengan hanya memakai boxer dan handuk dipundak serta rambut yang basah. Pita yakin Pandu baru menyelesaikan mandinya. Bahkan Pita jelas sekali bisa melihat dada bidang Pandu dan ada beberapa roti sobek disana!! Rasanya pasti akan sangat nyaman jika bersandar disana 'bisiknya dalam hati'
"Jangan melihat aku seperti anjing lapar, lihat... air liur kamu menetes!!"
Pita langsung menyusut sudut bibir yang tidak ada air liurnya, ia lalu melotot ke arah Pandu.
"Ngga lucu!!!" Rajuk Pita
"Hahaha, becanda!! Bangun bersihin badan kamu, dikamar mandi ada pakaian ganti kamu, terus kita sarapan!! Aku tunggu dibawah!"
Pita mengangguk dan langsung berdiri menuju kearah kamar mandi itu. Saat sampai disana ia melihat sebuah dress berwarna coklat susu, sebenarnya Pita jarang sekali mengenakan dress tapi untuk yang satu ini dia suka, tidak ada salahnya ia mencoba!!
Setelah menyelesaikan acara berlama-lama dikamar mandi ia keluar kamar Pandu dengan penampilan lumayan lebih baik, meski belum memakai lipstik atau semacamnya menuju dapur!! Saat menuruni tangga ia sudah melihat Pandu disana sedang memainkan laptopnya, kacamata yang bertengger dihidungnya membuat kadar ketampanannya meningkat.
"Sudah selesai?? Ayo sarapan!!" ajakan Pandu saat melihat Pita menghampirinya.
Diatas meja makan itu ada roti panggang, nasi goreng, burger, dan makanan lainnya tidak lupa kopi untuk Pandu dan Jus buah alpukat untuk Pita.
Pita mengambil roti panggang, namun saat membuka mulut hendak memasukan roti itu, bibirnya yang sedikit terluka bersenggolan dengan roti membuat si empunya bibir meringis.
"Awwwwsss!!" Ringisnya
"Kenapa??" Tanya pandu
"Bibir.... perih, sakit!!" Sambil memegang bibir bawahnya yang sedikit berdarah dan mengipas-ngipaskan tanganya
Pita belum menyadari jika bibirnya terluka karena perbuatan Pandu semalam, nanti juga Pita akan ingat dengan sendirinya, Pandu hanya akan menikmati masa-masa seperti ini.
"Mungkin terbentur sesuatu!!" Jelas Pandu
"Minjem handphone nya sini, mau ngaca!!"
Pandu memberikan ponselnya, dan memperhatikan gerak gerik Pita
"Ini bukan kaya kebentur deh?? Kaya bekas gigitan!!" Tanya Pita pada Pandu
Pandu hanya menaikan kedua bahu seolah tidak tahu
"Aneh, jadi biru pula!!"
"Coba ingat-ingat, kebentur apa semalem??" Saran Pandu pada Pita.
Pita mulai berpikir tentang kejadian semalam dimulai dari diCaffe Sesa.
Pita lalu tersenyum malu saat mengingat Pandu menggendongnya, dan saat ia mengingat jika ia menarik kerah kemejanya, ia langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Pandu yang sedari tadi memperhatikan gerak geriknya tersenyum puas saat menyadari jika Pita sudah mengingatnya.
"Bagaimana?? Terbentur sesuatu??" Tanya Pandu santai
"Mmmmmm???"
Pita berpikir, memikirkan bagaimana cara agar ia tidak terlihat memalukan didepan Pandu!! Lalu dia berdiri, menggebrag meja makan
"HARUSNYA KAMU MENGHINDAR... JANGAN CARI KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN!!! DASAR KADAL BUNTUNG!!" teriak Pita membuat Pandu yang sedang menatap laptopnya kaget bukan kepalang.
"Aku??? Cari kesempatan??" Tunjuknya pada diri sendiri
"IYA... KAMU MEMANFAATKAN KETIDAKSADARAN SESEORANG UNTUK URUSAN NAFSU PRIBADI KAMU!!!" teriak Pita semakin menjadi-jadi.
Pandu terlihat tenang dalam duduknya, lalu ia berdiri menghampiri Pitaloka dengan perlahan.
"Maksud kamu disini aku yang salah?? Kamu yang narik aku, kamu yang cium aku, terus salah ku dimana?? Hah??" Tanya Pandu sambil terus berjalan perlahan menghampiri Pita
Pita yang menyadari jika Pandu mulai terlihat menyeramkan semenjak berdiri !!! Dia pun ikut melangkahkan kaki kebelakang menghindari amukan Pandu yang mungkin sewaktu-waktu akan meledak.
Saat ini Pita menyalahkan dirinya, ternyata strateginya meleset, disini malah Pita yang terpojok oleh Pandu
Pita terus berjalan mundur, dan Pandu berjalan maju!! Tatapan mata Pandu seolah ingin segera menyergap mangsanya.
"Pan---du?? Jangan macem-macem ya??" Pita mulai takut
Pandu mengedikan bahunya.
"Sekarang kamu udah sadarkan?? Aku juga sadar, aku bakal kasih tau yang namanya kesempatan dalam keadaan sadar kaya gimana!?" Jawab Pandu dengan tatapan terus tertuju pada Pita.
"Ma--mak--sudnya apa??"
"Bukan maksud apa-apa!! Cuma mau ngasih tau 'kesempatan' yang barusan kamu aku bilang!!
"Berenti disituuuuuuu!!!" Teriak Pita
Pandu pun menghentikan langkahnya.
"Atau aku teriak, biar kamu dikeroyok orang!!" Ancamnya
Namun yang diancam malah mengedikan bahu acuh, lalu kembali berjalan ke depan.
Pita menambah kecepatan mundurnya, namun ternyata dia salah memilih tempat untuk mundur!! Tubuhnya kini sudah mentok didinding, dia melihat ke kanan ke kiri agar bisa menemukan sesuatu, seperti pisau misalnya!! Namun nihil
"Pan---du.... Jangan aneh-aneh?!" Pintanya
Dan saat tubuhnya sudah berada tepat didepan Pita, dia meninju dinding itu.
'Buggggg'
Pita hanya memejamkan mata ngeri dan kaget saat mendengar Pandu meninju dinding!! Pandu lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Pita
"Kamu tau?? Kalau aku mau, mungkin semalam aku bisa menyetubuhi kamu yang lagi ngga sadar!!"
"Ini yang kedua kalinya aku menemukan kamu dalam keadaan mabuk, dan kamu tidak kehilangan keperawananmu!!" Jedanya lagi
"Aku rasa ciuman semalam juga bukan perbuatanku, aku hanya menyayangkan saat-saat itu jika aku melewatkannya!!"
Pita sangat ketakutan saat ini, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya terus meramalkan dalam hati jika Tuhan berbaik hati untuk menyelamatkannya.
Cukup lama hening diruangan itu, Pita masih dalam kegiatannya memejamkan mata dan Pandu tetap memperhatikan wajah Pita. Sehingga Pita pun memberanikan diri membuka matanya!!
Pandangan mereka saling bertemu, namun aneh!! Pita tidak merasakan ketakutan seperti tadi, wajah Pandu berubah teduh dan damai saat melihatnya
'Kenapa ini?? Aku melewatkan sesuatu?? Kenapa sikapnya cepat berubah??'
"Pitaloka, asal kamu tau!! Aku tidak akan merusakmu sampai waktunya tiba!!"
"Hahh???" Tanya Pita.
"Tidak, lupakan saja!!"
Pandu lalu menjauhkan wajahnya dan melangkah meninggalkan Pita yang masih kebingungan disana!!
*****
Pandu mengantarkan Pita pulang ke Kontrakannya, hariini Pandu menyuruh Pita untuk beristirahat saja dirumah!! Pandu tau, Pita sedang banyak masalah. Awalnya Pita menolak, dan tetap ingin bekerja!! Namun Pandu Dirgantara tidak bisa dibantah. Dan dengan senang hati Pita menyetujuinya meski awalnya berpura-pura menolak 'hahaha'
🥀🥀🥀🥀
Jumpa lagi😁, untuk hariini 1 bab dulu!!! Ngasih bocoran dikit ah😂 sebenernya aku udah nyiapin 3 bab tapi yang 2 babnya masih diedit dikit-dikit😅
yaa maaf aku kan amatiran!! Untuk berikutnya, Otw drama Neng Pita sama Mas Pandu akan dimulai😉 yang kejadian Pita koma, sama Pandu yang dikhianati mantan tunangannya😁
udahah, segitu bocorannya😘