Chereads / Sweet Night With My Bos / Chapter 13 - Bagian 12

Chapter 13 - Bagian 12

Ia melihat sekeliling dengan perasaan bahagia dan terharu, suasana yang sangat ia rindukan selama 4 tahun ini.

Saking bahagianya ia melihat sekeliling dengan senyum tidak memudar sama sekali, rumah sederhana, dengan halaman dihiasi berbagai macam bunga, ditambah sejuknya cuaca, juga suara hewan dan air pegunungan, membuatnya menarik nafas dalam dan membuangnya secara perlahan.

Pandu juga memulas senyum melihat gadis didepannya yang sedang menyatu dengan alam.

Ia juga merasa tenang berada ditempat ini, meski jujur saja ia tidak bisa berlama-lama meninggalkan  berkas yang mungkin harus ia tanda tangani. Tapi Tias 'sekertarisnya' pasti bisa mengurusnya.

Wanitanya ini 'Ralat'

'Calon wanitanya' ini berjalan ke samping rumah itu, diikuti Pandu dibelakangnya mencari keberadaan bibinya!! Entahlah dia kemana, padahal ia sangat tidak sabar untuk menemuinya. Hingga suara tidak asing membuatnya berbalik ke arah sumber suara

"Saha?" Tanya seorang wanita yang tidak terlalu tua, dengan melepaskan topi capingnya.

Pita menoleh, dan seketika airmatanya jelas terlihat dan tidak terbendung.

"Bi?!... Bibi... Hiks". Panggilnya dengan tidak percaya.

Mereka berpelukan, bahkan Bibinya mencium berkali-kali kedua pipi dan keningnya.

"Nya,neng.. ini Bibi!!," Jawabnya dengan memeluk Pita seolah tidak ingin melepaskan.

"Bibi, damang??" Tanyanya dengan mengusap pelan punggung wanita yang berumur sekitar 35an itu.

"Alhamdulilah neng, neng ge gimana kabarnya??"

"Baik, kaya yang Bibi liat!!" Ia memoles senyum dengan airmata membasahi pipinya.

Pandu hanya melihat pertemuan Bibi dan keponakannya yang sudah 4 tahun tidak berkunjung setelah kepergian ayahnya itu.

Bi lisa lalu melihat lelaki yang datang bersama Pita.

Siapa lelaki ini?? Apa kekasihnya??

Dan kembali menjatuhkan pandangan pada Pita sambil memulas senyumnya.

"Itu siapa??" Tanyanya.

Pandu langsung tersadar dan mengulurkan tangannya, memperkenalkan diri.

"Saya Pandu bu.."

"Oh, aa ganteng ini siapanya si neng?? Temennya apaa------" Tanya Lisa dengan pandangan bergantian ke arah Pandu dan Pita.

Saat Pandu hendak menjawab Pita mendahuluinya.

"Dia bos Ita bi!!" Jawabnya cepat

Pandu hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Lagi liburan juga ya??" Tanya lisa ke Pandu.

Pandu hendak menjawab tapi Pita menghadangnya lagi dan kata-katanya hanya menggantung diudara, karena ulah 'calon wanitanya' ini

"Bi.... Ajak duduk dong!! Pegel banget ini kaki..." Rengek Pita yang mana langsung membuat Bibinya tertawa dan membawa mereka kedalam rumah.

Mereka berbincang kadang tertawa, kadang juga bersedih saat mengingat alm ibu dan ayah Pita yang meninggalkan keponakan tercintanya sendirian.

Tapi lebih banyak tertawa, sesekali Lisa memeluk Pita karena mungkin tidak percaya dengan kedatangannya.

Pandu tidak banyak bicara, hanya sesekali memulas senyum melihat interaksi dua wanita didepannya!! Ia ingin 'calon wanitanya' ini memiliki waktu berbicara dengan Bibinya.

Dan ia lebih memilih melihat sekeliling, mengelilingi rumah itu, dan memilih duduk dikursi bambu yang langsung menghadap ke pegunungan!! Lumayan enak, tidak masalahkan jika ia menyandarkan tubuhnya yang sedikit pegal karena tadi menggendong Pita.

Meski tubuhnya kecil dan bukan apa-apa untuk seorang Pandu. Namun jarak berjalan kaki yang ia tempuh lumayan jauh!!

Ia bahkan berkali-kali membentak Pita yang selalu ingin diturunkan dari acara nemplok dipunggung Bosnya itu. Dan bentakan itu sukses membuat Pita terdiam meski tidak lama ia akan merengek minta diturunkan kembali.

'calon gadisnya ini memang bawel, harus diberi pelajaran'.

"Teh, Pak!!"

Suara gadis yang sedang dalam pikirannya terdengar ditelingannya, yang mana membuat Pandu membuka mata dan langsung bertatap mata dengannya.

Rambut berantakan Pandu, malah menambah kadar ketampanannya meningkat, halis tebal, dan juga bibir merah yang pernah Pita cicipi.

Tunggu, sejak kapan dia membuka 3 kancing kemejanya itu?? Ah.. pemandangan indah didepannya!! Sangat disayangkan jika dilewati.

Pita bahkan merutuki dirinya sendiri, karena hanya dengan ditatap saja tubuhnya ini sulit untuk dikendalikan!! Apalagi jika.....

'Apa ini waktunya membuka hati??' yang mana membuat Pita menggeleng

Pandu tersenyum melihat salah tingkahnya Pita

"Ngebayangin sesuatu, babe??"

"Babe??" Tanya Pita.

"Yaa... Tunggu sebentar lagi!!" Jawabnya dengan wajah santainya.

Pita mendengus memutar bola matanya.

"Come here!!"

Pandu menepuk kursi bambu itu meminta Pita duduk disampingnya yang malah diturutinya.

Setiap hatinya berkata tidak namun tubuhnya malah bertolak belakang yang mana membuat ia kesal sendiri.

Pandu melempar senyuman pada gadis didepannya, senyum indah yang Pita inginkan dan malah membuat ia kembali terhipnotis, kembali ia memejamkan mata untuk menormalkan perasaannya.

Saat dirasa Pita sudah duduk ia melipat kedua tangannya dibelakang kepala dengan arah pandang kedepan melihat sekeliling.

"Ini menyenangkan!!" Pandu berbicara.

'menyenangkan?? Mimpi apa aku bisa menikmati liburan dengan Bos seperti ini!!'

"Yaa... Ini yang membuat saya ingin berkunjung!!" Jawab Pita.

Pandu menoleh menatap tajam Pita dengan wajah datarnya, yang mana membuat Pita mengerenyitkan alis bingung

'aku salah bicara??'

"Singkirkan kata formal itu!!"

Ah dia lupa, ini diluar kantor!!

"Oke maaf!!"

Pita mengangangkat kedua bahunya, membuat Pandu mendengus dan meminum tehnya itu, tanpa ia sadari teh yang Pita bawa masih panas membuat Pandu menyemburkan tehnya dan terbatuk.

Pita panik.

"Kenapa??" Tanya nya khawatir dengan refleks menepuk punggung Pandu.

"Panas...."

"Dih... Lagian!! Teh baru dateng, bukannya ditiup dulu atau tunggu anget gitu?!"

"Mau air putih??" Tanyanya Pita yang langsung diangguki Pandu.

Ia berlari kecil kearah dapur, dan tidak lama kembali dengan membawa segelah air.

"Nih... Hati-hati panas!!!"

Saat Pandu hendak meminumnya Pita berbicara membuat Pandu menghentikan acara otewe minumnya.

Jelas-jelas gelas berisi air itu dingin.

Pita hanya terkekeh melihat Pandu memegang gelas itu waspada takut takut memang airnya panas. Ia mengalihkan pandangan ke lain arah dengan kekehan yang masih Pandu dengar.

Ternyata 'calon gadisnya' ini menggodanya.

Tapi Pandu acuh dan langsung menegak habis air itu, membuat lidahnya yang terasa panas mulai mereda.

"Baikan??" Tanya Pita

"Lumayan..."

Lama mereka hening membuat suasana menjadi canggung.

Membuat Pandu maupun Pita hanya mengalihkan pandangan ke sekeliling saja.

Mereka larut dalam pemikiran masing-masing.

"Mmm.... Aku mau----"

"Kemana?? Disini aja!!" Potong Pandu membuat Pita yang sudah berdiri kembali mematung saat tangannya digenggam oleh tangan dingin Pandu.

"Tangan kamu... Dingin!! Aku ambil selimut dulu!! Atau kedalem aja.. sebentar lagi malem!!"

Titah Pita namun Pandu tetap tidak menjawab.

Tubuhnya terseok karena tarikan dadakan Pandu, membuat Pita terduduk langsung menubruk tubuh Pandu.

'Bosnya ini hobi banget nubrukin tubuh orang ketubuhnya'

"Begini udah hangat!!"

Pandu memeluknya, mengeratkan Pelukannya yang mana membuat Pita secara tidak sadar pun malah balas memeluk Pandu.

Hati dan gerak tubuhnya memang sudah eror!! Tidak bisa dikontrol ternyata.

Lama mereka berpelukan dengan posisi duduk berdampingan, Pandu bahkan mengecup kening Pita yang mana membuat Pita tersenyum.

Pandu merasakan gadisnya ini tersenyum, ya karena pipinya menempel didadanya, tentu saja dia merasakan tarikan pipi Pita yang sedang tersenyum.

"Jangan tolak aku lagi, aku benar-benar membutuhkan kamu----!!"

"Aku mau!!!!" Jawab Pita saat perkataan Pandu dipotong paksa olehnya.

Pandu tidak berkata lagi, karena ia sudah mengetahui jika wanitanya ini sudah bersedia menjadi pendampingnya. Ia akan lebih mudah menjadikan wanitanya ini menjadi  masadepannya nanti.

Pandu kembali mengecup kening wanitanya lembut. Membuat Pita memejamkan mata merasakan hangatnya pelukan dan usapan tangan dipunggungnya dan juga mendengarkan debaran jantung Pandu.

*****

Karena cuaca sore menjelang malam semakin dingin, membuat dua orang yang sedang menikmati acara berpelukan kedinginan. Mereka masuk kedalam rumah itu, namun Pandu tengah sibuk dengan panggilan diPonselnya!!

Jangan lupakan, dia CEO diperusahaan textil terbesar.

Pita memandangi punggung  kekasihnya.

'kekasihnya??' dia sudah menerimanya, dia akan belajar membuka hati!! Melawan segala ketakutannya.

Seorang OG bisa menjalin cinta dengan Bosnya. Sangat langka terjadi!! Pita hanya memulas senyum saat suara Bibinya terdengar.

"Deuh senyum-senyum aja!?" Tanya Bi lisa.

"Eh Bibi!,"

"Bibi tau kalian punya perasaan lebih, dilihat dari cara si A'a ganteng mandang kamu aja udah beda Neng!!"

"Ita tau Bi.."

Ita?? Ya, bibinya ini memanggil Pita dengan nama Ita.. tidak ada yang memanggilnya seperti itu selain Bibinya ini.

"Bibi liat tadi kalian pelukan!! Cuacanya enak ya buat peluk-pelukan?!" Ejek Bibi, membuat Pita memerah sempurna karena keciduk sedang pelukan.

"Bibi liat dia lelaki baik-baik!! Kamu udah dewasa, udah lama sendiri.. kamu harus belajar buka hati untuk mencintai!! Ingat ya neng, pertemuan dan perpisahan sudah diatur sang maha kuasa..." Seru Bi Lisa lagi.

Bibinya ikut memandangi punggung kekar Pandu.

Pita merangkul tubuh Bibinya dan menyandarkan tubuhnya pada bahu bibinya.

"Pita sedang mencoba Bi!!!"

Jawaban Pita membuat Bibinya memulas senyum bahagia dengan perubahan sikap keponakannya.

Trauma karena ditinggalkan orang-orang tercintanya mungkin perlahan akan hilang.

Ia hanya perlu menikmati masa-masa jalinan asmara mereka.

Dan dengan orangtua Pandu?! Dia belum terpikir sampai kesitu, mungkin lelaki itu juga belum memikirkan untuk mengenalkannya kepada kedua orangtuanya!!

Pita juga belum siap jika harus mengenalkan diri sebagai kekasihnya dihadapan keluarga Dirgantara.

Lamunannya terpecah saat mengingat sesuatu!!

******

Ngga bisa bikin drama😭 semoga nyampe deh fellnya😅