Chereads / Sweet Night With My Bos / Chapter 6 - Bagian 5

Chapter 6 - Bagian 5

"Aku berkata sejujurnya Pitaloka" jawab pandu sambil menyeruput jus jambu nya.

"Heiiii ... Kamu tahu namaku?? Bagaimana?? Sedangkan aku saja belum berkenalan denganmu" tanya Pita penasaran

"Aku mengenalmu sejak lama" jawab pandu dengan serius menatap Pita.

"Bagaimana bisa??" Tanya pita tak kalah seriusnya.

Pandu tidak mungkin bicara sekarang, ini bukan waktu yang pas. Jika mengatakannya sekarang sama saja seperti dia memilih Pita agar menjauhinya, sedangkan Pandu baru saja memulainya.

"Makananmu?? Kenapa tidak dihabiskan??" Tanya pandu mengalihkan pembicaraan

"Aku cukup kenyang" jawab pita santai

Lalu Pandu melangkah ke arah Pita mengambil posisi duduk disamping wanita itu. Pita sedikit bingung dengan Pandu

"Aku akan menghabiskannya" jelas Pandu sambil melihat ke samping

Pandangan mereka bertemu, cukup lama mereka saling berpandangan. Seakan keempat bola mata itu sedang berkomunikasi lewat tatapan.

Pita bahkan merasakan ada yang aneh dalam jantungnya, debarannya lebih kencang dari biasanya. Sedangkan pandu menatap Pita dengan penuh minat, menatap mata turun ke hidung dan berhenti dibibir mungil si pemilik itu

"Ak--u akan membuatkan yang baru" tolak Pita sambil menarik piringnya.

"Tidak, biar aku habiskan... Belum tentu masakan yang kamu buat kedua kalinya masih enak seperti yang ini!!!"

Pandu menarik piring itu keras membuat tangan Pita terlepas dari pegangannya pada piring berisi setengah pancake lagi.

Pandu mulai menyuapkan Pancake pada mulutnya,bahkan sendok yang ia pakai adalah sendok yang Pita pakai tadi. Pria itu sama sekali tidak merasa jijik, malah terlihat sangat menikmatinya.. hingga suapan Pancake terakhirnya Pandu bahkan sampai menjilati sendoknya.

"Sering-seringlah kesini" perintah Pandu saat pancake nya habis

"Untuk apa?? Kenapa harus sering-sering kesini?? Aku hanya akan membersihkan Apartemenmu dan pulang ke kontrakanku" jawab Pita dengan tatapan bingungnya

"Aku ingin mengenalmu lebih jauh!!"

'Deg'.

Pita sangat terkejut mendengar penuturan singkat namun penuh arti yang dilontarkan pandu, ia bukan gadis bodoh yang tidak mengerti dengan sebuah ungkapan itu, tapi kenapa?? Bahkan mereka baru saja saling mengenal?? Dan kenapa juga tatapan mata Pandu begitu serius?? Tidak tidak mungkin ini hanya penuturan Pita saja.

"Maksud dari 'mengenal' lebih jauh??" Tanya pita masih terkejut

"Yaa.. mungkin karena disini aku belum banyak memiliki seorang teman, apalagi teman wanita. Bahkan kamu wanita yang pertama kali menginjakan kaki diApartemenku" jawabnya masih dengan menatap Pita yang baru sadar dari terkejutnya

"Haha... Itupun kamu yang memaksa" jawab Pita sambil tertawa kecil

"Ini suatu kehormatan aku memiliki tamu sepertimu, aku jadi ingin melihatmu setiap hari" Pandu menjawab dengan tawa kecilnya juga

"Hah?"

"Hah?"

"Jadi bolehkan aku mengenalmu?"

"Aku tidak masalah, aku pikir kamu juga tidak terlalu buruk untuk porsi seorang teman, Haha"

"Apa itu lelucon?? Aku rasa kamu mengijinkan aku mengenalmu"

"Yaudah, darimana aku harus membersihkan Apartemen ini??" Tanya pita mulai melirik kanan kiri ruangannya

"Bebas, apa saja.. anggap saja membersihkan rumah sendiri"

"Bahkan kontrakan aku ga sebesar kamar kamu Pandu"

Pita menjawab Pandu sambil memajukan wajahnya ke arah pria itu, sambil tersenyum meledek seolah jawabannya itu sangat lucu. Namun malah membuat Pandu terdiam beberapa saat merasakan gelenyar aneh ditubuhnya hanya karena melihat wajah manis bertabur senyum indah gadis ini.

Pita berdiri dari duduknya membawa piring kotornya ke wastafel untuk mencucinya, Pandu hanya tersenyum kecil dengan reaksi yang diberikan Pita padanya.

Selesai mencuci piring, Pita mencari sapu dan pelan, membersihkan lantai itu hingga mengkilap dan wangi.

Pandu bahkan pergi entah kemana, mungkin ke kamarnya atau keluar yang jelas Pita tidak melihat kepergiannya.

Semuanya beres, Pita duduk disofa dengan napas yang masih ngos-ngosan, lalu merebahkan tubuhnya disofa itu menatap langit-langit apartemen berwarna gold itu. Dia sangat lelah sampai ia menutup mata kedalam alam mimpi

*****

Pandu kembali ke Apartemennya membawa 2 plastik besar makanan ringan, 10 bir kalengan non alkohol, dan bahan makanan mentah.

Saat masuk Pandu menghirup wangi ruangan yang sangat menenangkan, tapi dia tidak menemukan gadis yang membuat Apartemennya bersih ini.

Tadi selagi Pita sibuk membersihkan Apartemennya Pandu mendapat telpon dari kantor dan dengan terburu-buru melenggang pergi meninggalkan Pita. Saat pulang dari kantor sekitar jam 12an dia mampir disebuah supermarket membeli beberapa kebutuhan kulkasnya.

Pandu menemukan Pita yang sedang terlelap disofa berwarna marron itu dengan tenang, terlihat sekali dari pulasnya ia tertidur. Dia tidak tega membangunkannya lalu Pandu menaruh belanjaannya di meja dan berjalan menuju gadis itu.

"Kamu sangat manis" dengan posisi jongkok menghadap kearah gadis yang tengah terlelap

"Aku ingin memilikimu" tangannya mengelus lembut rambut si pemilik yang berwarna hitam itu.

"Apapun caranya aku akan memilikimu... Sautuhnya"

Lalu bangun dan meninggalkan gadis yang tenang dalam tidurnya untuk menaruh belanjaannya dikulkas

*****

Pita mulai terbangun dari tidurnya dan memposisikan tubuhnya duduk lalu melihat jam tangan seharga 60 ribu itu yang menunjukan pukul 2:30. Dengan masih mengumpulkan nyawa yang berterbangan dimana-mana ia bangun berdiri kearah dapur untuk minum, saat melintas dimeja makan dia melihat ada beberapa makanan. Pizza, Spageti, dan beberapa bir kalengan.

"Heiii... Baru bangun?" tanya pria dibelakangnya yang baru keluar dari kamar

"Ya... " Memutar tubuhnya menghadap pria itu

Dengan pakaian santai nya, kaos polos dan celana bahan pendek membuat kadar tampan Pandu semakin bertambah, bahkan pita yakin dibalik kaos berwarna abu-abu itu ada sebuah dada yang jika dipeluk akan terasa sangat nyaman.

"Cuci muka kamu yang kucel itu!! Lalu kita makan ini, aku memesannya tadi, pasti kamu lapar kan??" Tanya pandu

'apa itu terdengar seperti lelucon?? Pandu bisa melawak??' dalam hatinya

"Oke..."

*****

Mereka sangat menikmati pertemuan keduanya, dengan menyantap makanan yang tersaji didepannya sambil sesekali mengeluarkan candaan yang mereka lontarkan. Bahkan sampai memindahkan makananya ke ruang tengah tepat didepan televisi, menonton film kartun, berita dan sinetron.

Ternyata pandu sangat menyenangkan, awalnya Pita pikir dia tidak bisa bercanda dan tertawa terbahak-bahak saat Pita melontarkan leluconnya.. hingga jam tepat menunjukan pukul 5, Pita berpamitan pada si tuan rumah untuk pulang, karena harus ke Caffe virza.

"Aku pulang ya!!"

"Aku anterin oke??"

"Gausah.."

"Gapapa.. sekalian keliling jakarta"

"Emang bukan orang sini??"

"Lama tinggal diluar negri, aku lupa jalanan jakarta" jawab pandu

"Kan punya supir, yang pagi jemput aku kenapa harus susah payah tau jalanan jakarta??" Tanya pita

"Aku butuh ruang privasi suatu saat" pita hanya mengangguk-angguk mengerti.

"Jadi?? Ayo..." Tanya pandu yang membuat pita menghela napas

"Yaudah ayo"

******

Mobil 'Maybach Excelero' itu melesat dijalanan jakarta yang macet karena motor, mobil. Beberapa mobil yang tidak sabaran bahkan terdengar membunyikan klakson berkali-kali, yang hanya membuat pengendara lain terganggu dan stres.

"Pandu??" Pita memulai pembicaraan, dirasa suasana sudah tidak enak

"Hmm??" Pandu menengok

"idupin musik dong!!" Rengek pita

"Kenapa ngga dari tadi diidupin??"

"Gatau caranya" jawab Pita yang malah membuat pandu tertawa terbahak-bahak hingga membuat wajahnya memerah

"Ck..malah ketawa?? Aku beneran ga ngerti.. mobilnya beda" rajuk pita karna pandu menertawakan tidak henti

"Mau lagu apa?? Aku ada beberapa lagu, mungkin kamu suka? Pilih aja" perintah pandu

"Ini ni... Dewa 19"

"Bagus..."

Pandu memasukan kasetnya lalu mulai terdengar sebuah lagu dari Band yang terbilang sudah senior itu, 1 lagu yang membuat Pita dan Pandu ikut bernyanyi, melupakan suara bising knalpot dan klakson mobil serta motor yang bersautan. yaitu duet Agnes Mo dan Ahmad Dhani judulnya 'Cinta Mati'.

Bagaimana caranya untuk, agar kau mengerti bahwa aku rindu..

Bagaimana caranya untuk, agar kau mengerti bahwa aku cinta..

Masihkah mungkin? Hatimu berkenan menerima hatiku untukmu..

Cintaku sedalam samudra, setinggi langit diangkasa kepadamu..

Cintaku sebesar dunia, seluas jagat raya ini kepadamu.... Kepadamu

Bagaimana caranya agar kau mengerti?? Bahwa aku mencintaimu selamanya.....

Oh-oh

Bagaimana caranya agar kau mengerti bahwa aku merindukanmu selamanya....

😘😘😘😘