Chereads / Sweet Night With My Bos / Chapter 3 - Bagian 2

Chapter 3 - Bagian 2

Jam menunjukan tepat diangka 12. Semua karyawan sedang ramai-ramainya dikantin kantor tidak terkecuali Pita.

"Hayoooooo luuuuu" Lusi mengagetkan pita namun yang dikagetkan tidak bereaksi

Pita menengok ke kanan "apaan si lusss?? Ga kaget akutu" dengan nada mengejek

"Lagian kamu orang-orang sibuk ngisi perut kamu malah ngelamunin, ngelamunin apasi?? Tanya lusi

"Hahaha... Ngga ko luss" jawabnya

"Aku udah tau jawaban kamu, gajauh dari itu" sambil memutar bola mata malas

"Eh pit katanya Big Bos udah dateng loh" lusi memulai pembicaraan lagi

"Lah kan emang tiap hari juga Bos dateng kesini... Kamu aneh deh" dengan raut wajah biasanya

"Maksudnya anak Big Bos yang diAmerika itu"

"Ya baguslah luss... Aku kira BigBos gapunya anak, aku gapernah liat anaknya dari pertama kerja disini" lalu meminum es jeruknya

"Aku juga baru tau sekarang si pit.." dengan senyum terpakasa sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

*****

Pekerjaan hariini lumayan menguras tenaga, apalagi karyawan yang kelewat manja minta ini itu dan beralasan karena ada Bosnya yang dari Amerika, Dan katanya bakal jadi CEO menggantikan ayahnya Pak Rudie. Pak Rudie hanya akan melihat perkembangan perusahaan dibelakang layar saja dan menikmati masatua nya

"Aahhhhhh..... Enaknya rebahan, masih jam 5, punya 2 jam lagi buat istirahat" dengan menggeliat- geliat tak jelas dikasur setelah selesai mandi

'Dia menjangkau benda tipis berlogo OPPO itu lalu membuka isi chat dari temannya'

-Kak chris-

"Udah pulang pit?? Nanti kaka jemput ya"

-Me-

"Udah kan ini lagi rebahan dulu"

-Kak crish-

"Yaudah lanjutin lagi aja rebahannya pit" dengan emot nyengirnya

Pita melemparkan ponselnya sembarangan dan matanya mulai terpejam menjelajahi alam mimpi.

'Tok tokk tokkk'

'Tok tokk tokkk'

Kedua kalinya pintu diketuk

Pita terbangun dan Mimpinya dan mulau tersadar lalu menuju sumber suara untuk meraih handle pintu lalu memutar kunci membukanya

"Kak virza?? Tumben kesini??" Tanyanya sambil memokuskan penglihatannya

"Abis ketemu temen, ngga jauh dari sini yaudah mampir sekalian jemput kamu" jawab virza

"Jemput?? Ehh... Ka chris mau jemput aku kak!! Tadi dia ngabarin" tolak pita

"Sama aku aja, urusan chris jemput kamu, biar nanti aku yang ngabarin gausah kesini" virza menjawab dengan raut wajah penuh harap

"Yaudah... Aku kedalem dulu ngambil tas! Kaka duduk dulu aja ya" lalu Pita pergi mengambil tas, ponsel, dan mampir sebentar dimeja riasnya merapikan penampilannya.

*****

Setelah 30 menit lamanya menyusuri jalanan ibukota sampailah Pita di sebuah caffe, nuansa italia dan juga sangat romantis ini

Perlu dijelaskan lagi jika awalnya pita hanya membantu sahabatnya ini karena 'Band' lebih tepatnya sang Vocalis tidak bisa meneruskan pekerjaannya sebagai Vocalis Caffe karena Menikah dan lebih memilih fokus menjadi seorang istri.

Jadilah dia disini, menyalurkan Hoby dan mencari uang tambahan untuk menunjang hidupnya esok hari.

****

Pita segera menyalami beberapa teman Band yang sudah 6 bulan dia kenal, dan sudah seperti Kakaknya itu. Ada Kak chris yang memegang gitar accoustiknya, ada kak Rian memegang Cajon 'Drum box', ada kak Doni dengan Piano nya, dan ka Ai dengan Biolanya. Aku sendiri seorang vocalis hahhaa

Suara petikan gitar mulai terdengar lalu diikuti alunan alat musik lainnya, membuat beberapa pengunjung melihat kearah panggung. Lagu Hello dari Adele menjadi pembuka penampilan kami malam ini

Hello from the outside

Halo dari luar

At least I can say that I've tried 

Setidaknya aku bisa mengatakan bahwa aku sudah mencoba 

To tell you I'm sorry, for breaking your heart

Untuk katakan padamu aku minta maaf, untuk patah hatimu

But it don't matter, it clearly doesn't tear you apart anymore

Tapi itu tak masalah, itu jelas tidak mencabikmu beberapa bagian

Ooh, anymore

Ohh, lagi

Ooh, anymore

Ohh, lagi

Ooh, anymore

Ohh, lagi

Anymore

Lagi

****

Tepat dikursi pojok sana ada seorang pria yang sedang menatap Pita menyanyi, matanya penuh dengan keingintahuan, sambil sesekali menikmati wine digelasnya. Dia ingat persis Pita adalah gadis yang ia temui waktu itu diBandung.

Jam menunjukan tepat pukul 12:00, di jam itu pita sudah menyelesaikan tugasnya.. dia bersandar dikursi sambil menengadahkan kepalanya ke atas. Virza yang sedang melintas didepannya langsung diberhentikan.

"Kakkkk..." Panggilnya

"Hmm??"

"Boleh minta minum ga??" Godanya sambil mengedipkan kedua matanya

"Jus??"

"Itu tuh kak..." Tunjuknya pada botol anggur

"Kamu mulai lagi deh?? Besok kerja pit !!" Virza melarang

"Kakkkkk.... Aku bayar deh pake gaji aku" sambil memohon dengan wajah menggemaskan.

"Oke-oke... Tapi nanti kaka anterin kamu pulang ya, kamu gabakal bisa pulang kalo mabuk, apalagi ini udah malem banget" saran ka virza yang langsung diangguki pita

*****

"Kakkkkk... Kenapa semua orang ninggalin aku huhuhuhu" racaunya sambil menggebrag gebrag meja

"Bahkan... Aku..... Ga semangat menjalani hidup ini" lalu diapun tertawa

"Diaaaaaaa.... Orang yang membuat aku sama ayah berpisah" teriaknya yang membuat virza terlonjak kaget.

'Dia mulai lagi' dalam hati virza

"Pit.... Udah jam 2 kaka ke dalem beresin ruangan kaka sambil ngecek dulu hasil hariini, kamu tunggu dulu jangan kemana-mana" virza memulai bicara karena muak dengan tingkah Pita dan mulai pergi ke ruangannya.

"Kak..... Kenapa aku ditinggalin lagi" dengan nada sendu nya dan diapun berdiri, menenteng tasnya

Dengan keadaan mabuk dia berjalan sendirian menyusuri trotoar, dan sampailah ditempat pemberhentian bus, duduk dan menunduk kebawah dengan airmata yang tidak berhenti-hentinya mengalir. Dia lalu menegakan wajahna dan menatap langit yang indah dipenuhi bintang-bintang dan tangannya terulur kearah langit seolah-olah menggapai bintang

"Ini tidak adil.... Kalian sangat indah, dan aku....." Suaranya terhenti lalu melanjutkannya

"Sangat menyedihkan" gumamnya. Lalu kembali menundukan wajahnya kabawah sambil sesekali memukul dadanya yang terasa sesak karena menangis hebat. Saat hampir terjungkal karena pusing, tubuhnya ditahan oleh sebuah tangan kekar yang memegang bahunya, dan wajahnya menempel pada perut si pemilik tangan kekar itu. Pita mendongak ke atas melihat wajah yang tidak jelas dipenglihatannya, lalu kemudian tidak sadarkan diri.

"Hei... Hei..." Dengan menepuk-nepuk pipinya

"Dia mabuk??" Lanjutnya

"Cihhhh... Dasar bodoh, berkeliaran malam-malam dengan keadaan mabuk, disimpan dimana otaknya" gerutunya sambil membangunkannya

Karena tidak tahu alamat gadis ini, dia bertekad membawanya ke salah apartemennya. Setibanya disana, dia merebahkan tubuh wanitanya, melepas tas yang terkait dilehernya.

Saat hendak melepaskan tangan kirinya yang masih tertindih oleh kepala Pita, Pita malah menarik kerah baju lelaki itu yang membuat wajah mereka saling berdekatan. Pita lalu bergumam

"Jangan pergi lagi.... Aku benar-benar takut sendirian" gumamya setengah sadar

Lelaki itu hanya tersenyum memandang wajah gadis ini, lalu mengusap lembut rambutnya.

*****

Pagi seolah memaksa membangunkan semua orang yang masih terlelap untuk segera beraktifitas. Membangunkan kedua orang yang tidur seranjang ini dengan sinar matahari yang menyusup lewat gorden jendela.

"Huuuuuuuuuaaaaaaaaaaaa" teriak pita sambil menendang lelaki itu

'Ge--de--bugggg'

"Awwwwww... Wanita gila, kenapa menendangku" teriaknya sambil memegangi pinggangnya.

"Si--apa kamu?? Aku dimana?? Tempat apa ini" tanya pita ketakutan sambil berdiri

*****

Udah taukan siapa yang nolongin si Marsa pas mabuk😂

Ya itu si mas-mas yang ditabrak si sipat di loby kantor....

😂😂😂😂