"Mas..."
"Hmm?"
"Emm... Kuliah Hannah kan sudah selesai," Sekarang, aku selalu menikmati saat-saat pagi seperti ini. Ketika istriku merapikan pakaianku, memakaikan dasi untukku. Ah, manis sekali.
"Lalu?" tanyaku ketika Hannah tidak melanjutkan kalimatnya. Dia seperti ragu untuk mengatakannya. Apa istriku meminta honeymoon kami? Masuk akal sekali, mengingat liburannya kali ini tiga bulan lamanya.
"Hannah mau magang liburan ini. Mas Elang kan punya banyak koneksi di Jepang, bantu Hannah ya?"
"Maksudnya?" tanyaku lagi.
"Hannah mau magang di Jepang, Mas. Mas bantu Hannah ya? Di tempat kerja Mas yang dulu juga tidak apa-apa."
"Maksudnya kamu mau magang di Jepang?" Lagi, aku bertanya layaknya orang bodoh. Maksudnya bukan bulan madu ke Jepang?
"Iyaaa. Mas ih!" jawabnya dengan nada suara lebih tinggi, seperti setengah menahan kesal.
"Berapa lama?"
"Tiga bulan. Tapi bisa tambah sih, jadi enam bulan atau satu tahun."
