59. Berbaikan
Karena tidak mau mengulang kesalahan yang sama seperti kemarin. Nesya pagi sekali sudah siap berangkat. Bahkan sudah stay di meja makan menunggu Papa, Bunda, dan Seno. Sepuluh menit Nesya sudah duduk di ruang makan. Dengan melamun menunggu kedatangan yang lainnya.
"Pagi Sya," sapa Adnan.
"Pagi Pah," jawab Nesya.
"Udah di meja makan aja."
"Iya Bunda, takut telat kayak kemaren. Kemaren gara-gara Nesya, Seno juga ikutan dihukum," cerita Nesya.
"Oh ya?" tanya Adnan.
"Maaf yah Pah," sesal Nesya atas kejadian kemarin yang membawa Seno terlambat juga. Anak yang dikenal berprestasinya malah diajak badung untuk telat masuk sekolah
"Gak papa, wajar manusiawi," jawab Adnan, untung saja Papanya ini sangat pengertian sekali. Bukan yang terlalu kaku. Nesya jadi heran sendiri, dari mana sifat dingin kaku Seno? Mama dan Papanya sebegitu tenang dan menyenangkannya
Seno sudah berjalan ke arah meja makan, duduk untuk ikut sarapan
"Sen," panggil Dian pada anak laki-lakinya itu
