60. Horor
"Mau kemana Sen?" tanya Dian yang melihat puteranya sudah rapi mengenakan kaos hitam berbalut jaket denim, mengenakan celana denim juga. Kakinya mengenakan sepatu putih. Sudah terbayang bagaimana kerennya Seno?
"Di ajak jalan sama temen Ma," jawab Seno.
Cewek yang berada di sebelah Dian hanya duduk dan berpura-pura fokus dengan tayangan yang sedang berlangsung di depan, sambil mengunyah makanan.
"Cewek?" tanya Dian.
Nesya langsung terbatuk saat mendengar ucapan Bundanya barusan.
"Kenapa? Ati-ati makannya sayang," ucap Dian yang kini khawatir dengan Nesya karena terbatuk-batuk.
Selesai Nesya minum, Dian kini menatap Denis kembali meminta jawaban.
"Rame-rame Ma, ada cewek juga," jawab Seno.
"Adek kamu gak diajak?" tanya Dian.
Seno menatap Nesya, kemudian dia membuang mukanya.
"Nesya ke kamar dulu Bunda," ucap Nesya.
Belum sampai di tangga Seno sudah berucap.
"Kalau mau ikut ayo, gue tungguin," ujar Seno. Nesya berhenti melangkah lalu berbalik badan.
"Hah?"