56. Amarah
"Gimana jadi beli?"
Pertanyaan bodoh apa itu? Nesya berbisik pada Denis yang kini sedang duduk disebelahnya. Denis menatap Nesya. Ia tahu apa yang dimaksud cewek sebelahnya ini. Apalagi kalau bukan pembahasan semalam, Maminya memang benar-benar yah.
"Kenapa dibagus-bagusin sih?" tanya Denis menjawab dengan bisikan.
Dari belakan Seno dan Fajar tentu melihatnya.
"Ngomongin apa sih?" tanya Seno dalam hatinya menggertu. Melihat Nesya dan Denis sepertinya sedang cekikikan.
Setelah jam peajaran habis dan guru keluar, Nesya tertawa melihat wajah prustasi Denis.
"Kalian ini tertawa tak ajak-ajak," ucap Fajar.
"Ini Maminya Denhjshfusfhpttt." Mulut Nesya dibekam oleh Denis.
Nesya berusaha melepas tangan Denis yang masih menutup mulutnya.
"Diem gak!"
Nesya benar-benar ingin tertawa melihat wajah Denis yang sekaranf sepertinya sedang menahan amarah.
"Diem!"