Tidak lengkap rasanya jika datang ke sebuah kota tanpa mencicipi kuliner khasnya. Seperti yang dilakukan Lean sekarang. Dia sedang makan pempek bersama Ocit dan beberapa krunya. Dia baru saja selesai menghadiri acara di salah satu radio lokal dan sebentar lagi dia ke tempat manggung untuk latihan.
"Bos, mami."
Lean menoleh dan melihat Ocit menyodorkan ponsel. Seketika Lean berdiri dan berjalan mendekati jendela. "Ya, Mi."
"Kamu ke mana dihubungi nggak bisa," ucap Atika terdengar marah.
Seketika Lean menepuk kening. Dia lupa belum mengaktifkan ponselnya lagi. "Ponsel Lean mati, Mi. Tadi sampai bandara langsung ke radio."
"Kamu ini selalu bikin mami khawatir."
Lean tersenyum kecut mendengar kalimat itu. "Mami ada apa telepon?"
"Ya mastiin keadaan kamu."
"Lean baik-baik aja," jawab Lean sambil menatap jalan raya yang cukup lenggang itu. "Mami juga baik-baik aja, kan?"