buuurrrrrr... Juke yang melompat pertama kali ke dalam kolam renang, memulai kesegaran yang pertama untuk dirinya. Airi, Juke, dan supir mereka juga ikut menikmati air kolam yang biru seperti memanggil mereka untuk menikmati airnya.
"woaaahhh segeerrrr..."
"kapan lagi loh bisa menikmati suasana ini, belum tentu besok kita bisa hidup hahah" canda Juke
Juke yang mulai menyipratkan air ke airi dengan cepat membuat suasana menjadi menyenangkan, Airi yang hanya menutup wajah mungilnya dengan tangan menerima jipratan-jipratan air dengan tertawa.
"sudahhh Juke hentikann hahaha..."
"terimaaa ini, terimaa ini.."
"persiapkan dirimuuu jugaa nonaaaa..."
Jihan yang mulai menikmati suasana hanya menahannya dengan tangan kirinya yang menutupi arah wajahnya.
"kubantuu nonaaaa Jihannn"teriak Airi
"terimaa ini Jukeee... [sangkar burung]" teriak Airi dengan tertawa
Air mulai menyelimuti Juke dan mengangkat Juke hingga membuat Juke melayang didalam, Juke yang terperangkapdi dalam air yang berbentuk bola, meminta ampun pada Airi dengan mengangkat kedua tangannya ke atas. Airi yang hanya tertawa melihat Juke yang tak berdaya pada kekuatan yang dikeluarkan Airi, terus mempertahankan bola airnya hingga Juke jerah dengan kejahilannya.
Jihan dan Supir yang tertawa melihat Juke terjebak didalam bola air yang dibuat Airi, hanya menikmatinya.
"hajaarrr terusss Airi...." Teriak Jihann
Juke yang mulai kehabisan nafasnya, mulai tak berdaya.
Bola air yang seketika pecah ke segala arah, menjatuhkan Juke ke dalam kolam kembali.
"hahaha rasakan itu....." Airi tertawa
"curang kamu menggunakan kekuatanmu"
"habisnya usil banget sih kamu, kalau kamu hanya menjipratkan air padaku mungkin aku memaafkanmu, tapi jangan buat nona Jihan juga susah karenamu hahaha"
Ellia yang hanya duduk di atas kursi tidur, hanya tertawa dengan tingkah laku mereka berdua. Ellia yang malu tak ingin melihatkan lekuk badannya jika berenang, hanya tiduran diatas kursi tidur dengan jus jeruk yang ada diatas meja.
"heeiii Juke coba kamu berenang, tapi aku menaiki punggungmu yah hahaha... aku ingin menjadi penunggang" Airi tertawa
"enak saja kamu, kamu kan pengendali air kenapa gak kamu saja yang kutunggangi huuuuhh..."
"wahh wahh wahh mau minta masuk perangkap lagi nihh..."
"tidakk-tidakkkk ampunn, aku tak sanggup"
"naahh gitu dong, yok buruan sini kita mulai debut sang penunggang ikan he he he"
dengan pasrah Juke mengikuti perkataan Airi.
"yihaaaaaaaaaa... majuu terus Juke" teriak Airi yang sedang menunggangi Juke mengelilingi kolam.
Akio yang telah selesai dari mandinya menghampiri mereka ke kolam renang, ia yang duduk di kursi tidur sebelah Ellia mengeluarkan ekpresi bocah yang sedang tidak dikasi permen.
"parah sekali kalian tak mengajakku huu huu huhuuu"
"hahaha kamu sih langsung main serobot mandi aja Kin.."
"majuuu teruusssss Airiiiii...." teriak Akio dari luar kolam
"Siaaapppp Jendralll !!" Teriak Airi tersenyum
"neee Ellia kenapa kamu tak ikut berenang juga?" tanya Akio
"maluu ahh, lagian kamu suka kalau aku memperlihatkan lekukan tubuhku yang pertama pada orang lain hmm?"
"Jangaaannnn, aku tak suka berbagi jadi untuk aku semua yanh dirimu hahaha"
"Mesum..." ucap Ellia cuek
"padahal kamu sendiri yang memancingku bergairahh hu hu hu"
"kannnn mesuummmmm..."
"hahaha,,"
"aku tak ingin kehilanganmu Ellia, teruslah hidup disisiku.." ucap Akio penuh perasaan
"senyummu, tawamu, sinar matamu, bahkan tangismu aku ingin selalu menjaga semua itu.."
"kamu mabuk yah Kin? Hahahha" Ellia tertawa
"merusak suasana sekali kamu huuuhh"
"Tapi aku serius lohh Ell dengan perkataanku.." Akio bersedih
"iyaa Kintutku aku selalu percaya kamu kok, hari ini, esok, dan selamanya"
Airi, Jihan, dan supir mereka pun menaiki kolam dan ikut bergabung dengan Akio dan Ellia. Juke yang masih saja berenang karena memang kegemeran terus bermain didalam kolam.
"wuaahh dinginnnya" ucap Jihan tersenyum
Akio, Ellia, dan Airi yang senang melihat senyuman nona Jihan karena saat ia sedang bekerja tak bisa melihatnya tersenyum seperti ini.
"Nona Jihan, Airi, pak supir apa kalian juga mau jus jeruk? Akan kuambilkan jika kalian mau" ucap Ellia
"isssshh,, giliran aku gak ditawarin, dasarr" Akio menggerutu
"hahaha tak perlu repot nona Ellia, biar aku saja yang mengambilkan minuman. Tunggu sebentar yah..." ucap Jihan yang langsung bergerak ke arah tokok minuman di dekat kolam
"hmmm.. padahal aku tulus loh dengan ucapanku" Ellia bersedih
"hahaha iyaiya kami percaya kok, jangan ngambek dong" ucap Akio
"awaaaaasssss Akioooooo...." teriak Juke
Jipratan air yang diarahkan ke arah Akio, telak membuat tubuh dan baju yang menjadi basah. Ellia yang juga terkena sedikit jipratan air dari juke hanya tertawa melihat Akio yang baru saja mandi terkena jipratan air.
"Kampreettt kauu Jukee..." Teriak Akio pada Juke
"hahaha rasakan siraman air suci ku Akio" Juke tertawa puas
[Freeze]
seketika Air dikolam membeku, Juke yang terjebak didalam kolam berteriak keras.
"dingiiiiiiinnnnnnn...!!!"
"rasakan itu ha ha ha" Akio tertawa dengan mengerikan
"matii aku Akioo, tolonggg akuuu.. maafkan akuu.. ampuniii akuu" Juke menangis
"ihhhhh cowok kok nangis, memalukan sekali"
"sudah hentikan Kin, lihat tuh mukanya kasihanilah sedikit" ucap Ellia lembut
"mampusss kamuu Jukee hahahaha" Airi kegirangan melihat pacarnya menderita
Akio berjalan mendekati kolam, dengan tangan kanannya yang menempel di air yang membeku mencairkan suhu hingga membuar air dikolam menguap menutupi pandangan sekitar.
"gak Airi.. gak Akio... semuanya sama saja huuufftt" ucap Juke dengan menderita
"dasar curang.."
"mauuu lagiii??" ucap Akio tertawa
"he he.... ampuunnn" Juke memelas
Jihan yang kembali dengan membawa 4 buah jus jeruk, meletakkannya di atas meja bulat yang berada didepan Ellia. Juke yang bergegas ingin menhgambil segelas es jeruk itu, tiba-tiba dihalangin oleh Ellia.
"ambil sendiri Juke, gak ada bagianmu"
semua pun tertawa melihat penderitaan Juke yang semakin menjadi-jadi.
Pukul 13:39 WPM
Akio yang sedang tiduran diatas sofa sambil mendengarkan lagu dengan mata tertutup, mendapat cubitan dari Ellia di pergelangan tangan kanannya. Akio yang segera bangun menyahut sahutan Ellia dengan cubitannya tersenyum dengan polos.
"jangan lupa pertemuan Kin"
"ohhh siap... aman itu"
"jangan telat Kin.. jangan membuatt nona Jihan dalam kesulitan" Ellia mengingatkan
Gedung Asosiasi Malaysia
perwakilan dari Cina yang hadir pertama sebelum pertemuan dimulai, mendapatkan sambutan dari ketua Farouq. Dengan 50 pasukannya yang selalu mengikuti langkah kaptennya. Chang Xiang yang memasuki ke ruang pertemuan dengan bangga tak sabar menunggu waktu keputusan penyerangan di tentukan. Chao Xing yang sedang memainkan senjatanya 'Death Gun' di tangannya dengan mahir, menunggu kedatangan perwakilan yang lain.
Tak lama berselang datangnya perwakilan Cina, munculah perwakilan singapura, dan disusul dari perwakilan Korea.
"wah Chang Xiang, kau selalu saja datang pertama yah" ucap Kim menyapa
"hahaha Kapten Kim, dan Mikel"
"aku hanya tak sabar dengan penyerangan kita" ucap Chang Xiang dengan sopan
Perwakilan Jepang yang juga telah hadir di ruang pertemuan, membuat suasana seketika berubah. Dua gadis yang muncul membuat pertemuan menjadi lebih terasa, terkhusus Kim yang terkejut karena sangat mengenali kedua gadis itu.
"Baiklah kita mulai saja pertemuan ini para Cronites" ucap Ketua Farouq
"sebentar ketua, perwakilan Indonesia masih belum hadir" Ucap Kim
"hoeehhhhh.. dia itu selalu saja terlambat" ucap Chang Xiang yang tak lagi bisa marah dengannya karena mengetahui identitasnya.