"heii Ell, masuklah ke kamar, persiapkan juga dirimu esok nanti"
"iya.. 5 menit lagi yah, aku masih belum puas"
"he...he baiklah kita nikmati ini sebelum perang esok" ucap Akio sembari mengelus kepala Ellia dengan lembut
Keesokan Hari, 04:00 WPM Gedung Asosiasi Cronites Malaysia
semua perwakilan telah hadir, Kapten Kim yang memimpin operasi penyerangan ini melakukan briefing terlebih dahulu pada semua pasukan perwakilan negara dengan tegas.
"baiklahh... pasukan ini kubagi menjadi 4 Tim, Tim 1: Kaoru dan Akio sebagai Tim Penyerang sebagai tombak, Tim 2: Mikel dan pasukannya, serta Juke, Airi, dan Rin di sisi kiri pasukan, Tim 3: aku, Hyun Jin, Ellia di sisi kanan pasukan, dan Tim 4: Chao Xing dan 50 pasukannya di tengah sebagai pembasmi yang menembus pertahanan di tiap sisi, apa bisa diterima?"
"Siappppp.. okehhh... Yoshaaaa..." ucap semua perwakilan negara
"anuuu.. boleh kau meletakkan Juke, Airi, dan Ellia bersamaku di tim 1 Kapten Kim" ucap Akio pelan
"ohh iya tuan Akio, maaf aku lupa soal itu. Baiklah sesuai permintaanmu, selain pindahnya Ellia, Juke dan Airi.. semuanya tetap pada bagian yang kutentukan"
"Teima kasih Kapten" Akio menghargai keputusan Kim
"Baiklah sebelum kita berangkat, sekali lagi kutegaskan... jangan sampai mati semuanya!"
"oh iya Ketua Farouq, beritahu Kapten Cronites mu bersiaplah di batas Kelantan, karena saat kami sampai nanti akan langsung menuju markas Pires di Kelantan"
"Baik saudara Kim akan kuberitahu dia nanti"
"yoshhh... Berangkat!!!"
Perjalanan pasukan yang dipimpin Kim maju menuju medan perang dengan mobil perang yang dipersiapkan oleh ketua Farouq, terlihat setiap pasukan dari Chao Xing sedikit gugup selama perjalanan.
"nona Kaoru.. bagaimana keadaanmu?"
"aku baik-baik saja Akio, hanya sedikit lelah hahaha tapi tenang saja, aku tidak selemah yang kau pikir"
"baiklah kalau begitu, mohon bantuannya nona" Akio tersenyum
"tapi Akio... apa benar kau tak ikut bertarung nanti?"
"iyaa sepertinya begitu, aku hanya ingin melatih Juke dan Airi pada pertempuran nyata"
"hahaha yasudah terserah kau saja, tapi kumohon jika setiap pasukan yang terpojok mohon kau bantu Akio, jangan sampai ada korban pada pasukan kita nanti, okeh?"
"hahah siappp nona"
Setelah perjalanan yang cukup panjang, tibalah mereka di perbatasan Kelantan tempat semua Cronite Malaysia. Pasukan Cronites Malaysia yang berjumlah ratusan itu sudah cukup menjadi bantuan besar mereka.
"terima kasih telah bersedia membantu kami tuan.." ucap Arshalan selaku kapten Cronites Malaysia dengan memberi hormat Cronites pada semua yang datang membantu.
"tenang saja... siapa namamu??" tanya Kim
"Arshalan tuan, mohon bantuannya"
"baiklah Arshalan... apa kau bersedia juga membantu kamu di medan tempur?"
"Tentu aku bersedia kapten Kim, semua mengenai strategimu telah tersampaikan padaku lewat ketua Farouq"
"baiklah kalau seperti itu, kita bisa langsung melakukan penyerangan..."
Kelantan, Malaysia Menjelang Matahari Terbit.
"Gawaaatttttt.... komandan Drust, gawaaattt!!" Teriak Dons tangan kanan Drust yang dikirim sebagai mata-mata di perbatasan Kelantan
"Tenangkan dirimu Dons.. bicaralah dengan tenang!"
"maafkan aku komandan, Cronites Malasysia sedang bersiap kesini untuk menyerang kembali"
"hahaha bagus jika seperti itu, kita lahap sekaligus saja saat mereka sampai ha ha ha"
"tapi komandaannn.. mereka membawa bala bantuan"
"hah? Siapa yang membantu mereka??"
"manusia yang mengalahkan Penguasa Pires Bhagiah... dan juga manusia yang mengalahkan beberapa komandan saat perang 4 tahun lalu.."
"tidak mungkin... apakah HARUMA kembali!!! tamatlah kita dengan pasukan kecil ini, cepat beritahu Penguasa Bhagi....."
"yoohhh... etooo apa kau pimpinan pasukan Pires disini??" ucap Akio yang tiba lebih awal menyapa mereka
"bajingannnn.... semuanya serangg dia!!" Teriak Drust
"[Fly]... tenang dulu... aku hanya menyapa saja, aku tidak akan ikut bertarung nanti haha, jadi santai saja" ucap Akio tenang yang terbang diatas 700 pasukan Pires komandan IV Drust"
Drust yang tak sempat memberitahu pada penguasa Pires, hanya terdiam melihat Akio diatasnya, tak lama Akio menyapa mereka.. pasukan Cronites telah sampai di benteng Pires Kelantan.
"Baiklah.. aku hanya akan menonton, lagian aku tak ingin jika bukan Bhagiah yang kulawan"
"sombong sekali kau meremehkan Komandan IV Pires brengsekk!!"
"apa yang kau maksud bunuh aku sekarang komandan IV?" ucap Akio mengancam Drust
saat Akio dan Drust tengah berbicara, pasukan Cronites yang dipimpin Akio telah maju menyerang pires menuju medan pertempuran.
"Sialaann... aku kuurus nanti kau brengsekk!!"
"semuaanyaaaa bersiap menyerang !!!!!" Teriak Drust menyeru pada pasukannya
"Ratakann semuaaaaaa Piress menjijikan itu semuanyaaaaaaa!!!" teriak Kim menyeru pada pasukan yang ia pimpin juga
Klinkkk...duaaarr... buggghhh... garrrrr.... !!! Pasukan Cronites mendominasi di medan tempur, Drust yang tak tinggal diam juga menyerang Cronites didepan, namun tentu saja itu dihadang Kaoru, Ellia, Juke, dan Airi.
"Minggir kalian Manusiaaa lemahhhhh!!!"
"[Ark] ... " ucap Ellia
"kekuatan ini tidak mungkin inii...." Drust Terkejut melihat Ellia yang berhadapan dengannya 4 tahun lalu
"sepertinya kita bisa melanjutkan pertempuran kita yang belum usai Drust"
"wanitaaa jalanggg!!! [Black Wave]"
Seketika [Ark] yang dibuat Ellia menyelemuti Drust Hancur.
"apa hanya itu kemampuanmu Jaalaangg!!"
"hahaha aku tak sendirian Drust... Sekarang Airi..Jukee!!!"
"[Combination Attack]!!!" gumpalan air menyelimuti Drust, dan sayatan angin sperti puluhan pisau menyayat tubuh Drust.
"ini bukan apa-apa... [Super Black Wave] !!" gelombang kejut yang dibuat Drust menghempas orang disekitarnya kecuali Ellia.
"nona Kaoru.. jaga Juke dan Airi, aku akan menahan Drust bantu mereka membasmi Pires yang didepan"
"Baik!!!" tegas Kaoru
"hohoho kau bisa menahannya jalang"
"dasar mahluk menjijikan!!" Ellia mengeluarkan tombak sucinya
Pertarungan jarak dekat tak terhindarai antara Drust dan Ellia, pertarungan yang sangat sengit antara mereka mengguncang disekitar mereka. Juke, Airi, dan Kaoru yang mulai menghadapi pasukan Pires didepannya. Kapten Kim dan timnya yang berhadapan dengan Dons tangan kanan Drust, berlangsung dengan cepat dan segera membasmi Pires disisi kanan. Kekuatan pasukan Pires memang tak seberapa, namun banyaknya jumlah Pires yang membuat mereka cukup kewalahan. Di sisi kiri Mikel dan Rin cukup kewalahan menghadapi Dins dan ratusan pires. Chao Xing dan Arshalan yang menghadapi Pires yang berhasil menembus pertahanan juga terlihat kewalahan karena banyaknya pasukan Pires yang berhasil menembus garis pertahanan sisi depan, kiri, dan kanan. Akio yang masih mengawasi dari atas langit tak ikut berperang, karena ingin melatih Juke dan Airi di pertempuran sesungguhnya.
Hampir 2 jam pertempuran telah berlangsung, namun pertempuran juga masih belum usai. Kaoru, Juke, dan Airi yang telah membasmi semua sisi depan Pires segera menuju membantu Ellia yang menghadapi Drust.
"hoshh... hoshh..."
"apa kau lelah jalang? Hahaha tubuh manusia memang lemah sekali Ha ha ha!!! Terima ini [Black Hole]"
Ellia yang berusaha menahan tarikan [Black Hole] Drust, perlahan tertarik inci demi inci dari tempat ia berdiri. Drust yang mencoba menyerang Ellia selagi ia bertahan dari [Balck Hole] yang ia buat, semburan Api hitam dari mulut Drust terus melesat mengenai tubuh Ellia yang hanya bisa bertahan.
"Tak akan kubiarkan..." Teriak Kaoru