Deg... degub...degub... "Perasaan apa ini.. semakin besar saja suara jantungku"
"aaahhhhhhh tidakk mungkinnn....!!!!" Keyla yang teriak sendiri, beruntung teriakannya diiringi dengan suara teriakan penonton sehingga menyamarkan teriakan anehnya.
Teeettt.... waktu habis.
"Yeaahhhhhhhh kitaaaa menangg!!!" Teriak kapten Febri.
SMA Tunas Bangsa menang atas pertandingan tersebut dengan skor 118-124, pak Delfan yang langsung berlari ke araah Akio langsung memeluk erat dirinya.
"Terima kasih Akio.. berkat kau impian bapak untuk saat ini terpenuhi hoaahaha"
"he he he sakiitt pak... terlalu erat kau memelukku"
"uwaahh maaf maaf Akio, bapak tak bisa menahan kebahagiaan bapak hahah kalian juga permainan yang baik sekali" ucap Pak Delfan ke arah semua pemain tim nya
Pak Delfan langsung mengarahkan matanya ke arah Bu Reni, dan mengedipkan mata kanannya dengan penuh harapan dari pandangannya. Tentu saja Bu Reni membalasnya dengan senyuman yang mampu melelehkan hati pak Delfan menjadi berbunga-bunga.
"Sepertinya aku kalah lagi yah dengan taruhan kita Akio haha" Ucap Keyla Lembut.
"hahaha kan sudah kubilang Key, apapun bisa terjadi di quarter terakhir"
"heii Akio... mengapa kau tak kembali bermain basket lagi saja?" tanya Keyla
"aku tidak bisa melakukannya Key, tugasku terlalu berat daripada menjadi pemain basket hahaha... yookk kita cari tempat makan sesuai taruhann hahah"
"hmmm.. pikiran yang aneh sekali kau, sangat disayangkan bakatmu itu.."
"ahhh sudahlahh.... mari kita pergi sekarang, aku mulai merasa aneh dilihat semua orang untuk saat ini"
Akio yang dari awal masuk pertandingan mendapatkan sorotan dari semua orang disekitar, mulai merasa tidak enak dengan mata disekitarnya.
"Pak... Kami pulang dulu yahh.. dan selamat berkencannnnn... hohoho"
"haha kau yang terbaikkk Akio..."
Resto Kobain
Deg... Degg... Degg.. "Kenapa dengan perasaaanku ini, tak mungkin aku jatuh cinta dengannya..." ucap Keyla dalam hati
"Key.. kau tak mau makan? Melamun saja"
Keyla yang terus memikirkan perasaannya tak menyadari jika makanan yang dipesan sudah ada di atas meja.
"ohh iya... maaf.. Selamat makann..."
"nikmat sekali memang kalau makan gratis ini hahaha.... uhuk uhuk.."
"makan yah makan.. ngomong yah ngomong Akio hahaha ini minumlah dulu"
"hahah terima kasih Key.."
Keyla yang tak sengaja menyentuh tangan Akio mulai semakin merasakan getaran yang kuat pada hatinya.
"maaf Akio, aku permisi ke Toilet dulu.."
"dasar cewek yang aneh sekali hu hu hu"
Keyla hanya duduk berdiam diri di dalam toilet saja, memikirkan perasaannya yang tak bisa dikendalikannya.
"dia temanmu, sahabatmu.. aku tak ingin jatuh hati padanya.. kumohon hatiku kuasai dirimuu jangan sampai kau terlena, itu hanya kagummm bukan cinta.. huuufft" Keyla bergumam
"arhhhhhhhhhhgg mengapa akuu inii..."
Kediaman rumah Mishall dan Ellia
"heyyy Elliaa ayo makanlah dulu, berhentilah yang memikirkan aneh-aneh pada kekasihmu itu.. percaya saja padanya"
Ellia yang masih saja tak berhenti menangis jika mengingat kembali saat Akio dan Keyla yang akan pergi terus meneteskan air matanya.
"dasarrr kau ini.... [Hipnosis].." Mishall mengeluarkan skillnya
"kakak macam apa kau tega menggunakan skillnya pada adik yang sedang patah hati hiks..hiks.."
"haa kenapa tidak berhasil.."
"skill mu itu hanya berfungsi pada manusia di tingkat bawahmu saja tentu tak akan bisa padaku... dasarrr kakak jahaattttt!"
"ohh ayolah Elli pergi makan dulu, kasihan ibu sudah sudah payah memasaknya"
"iyaaa nantiiiiii kaakkk! Nanti aku makan kalo sudah tenang hatiku"
"huuuffft terserah kau sajalah, awas saja kau tak makan tak sembraut mukamu!"
Mishaal turun ke bawah meninggalkan Ellia dari kamarnya.
"Hikss... hikss... hikss... Akio bodoh, Akio bodoh, Akio bodooohhhh!!!" Ellia terus saja menangis tanpa henti sejak sampai dirumah hingga 2 jam berlalu yang membuat matanya bengkak
beep.. beep.. dering notifikasi ponsel Ellia berbunyi.
"Akioo!"
Ellia yang mengira pesan dari Akio, dengan cepat mengambil ponselnya yang ada di atas meja sebelah tempat tidurnya, akan tetapi tak sesuai yang diharapkan oleh Ellia, ternyata pesan dari PCI yang mengingatkan untuk selalu waspada akan Pires yang mulai memasuki wilayah Indonesia.
"huffttt... menyedihkan sekali diriku hmm"
"ELLIIIIIAAAAAAAAAA!!!" teriak Mishal keras memanggilnya dari bawah meneriaki namanya.
"hufftt yasudahlah.. yang lalu biar berlalu"
Denmark.
Kabar kehancuran dari Stockholm, Swedia dan pasukan Jendral VIII Teuch telah tersampaikan pada semua jendral Pires, kabar yang sangat membuat Abbadon jendral IV Pires sangat marah oleh siapa yang melakukan serangan itu terhadap Teuch yang merupakan adiknya tak terima dengan kondisi yang diterima oleh adiknya. Abbadon yang menanyakan langsung pada Penguasa Pires siapa yang melakukannya untuk membalaskan dendam, ternyata ditolak mentah-mentah oleh Bhagiah, karena ia tahu betapa kuatnya HARUMA jika ia bertindak gegabah tentu akan hanya menjadi nyawa yang terbuang sia-sia.
"Bajingan kau HARUMA, tunggu aku.. akan kubunuh kau dengan tanganku ini setelah kulahap jiwa di negara ini" Abbadon yang sangat emosi hingga menghancurkan 50 meter yang ada di sekitarnya.
Kamis, 14 maret 2020.
"ada apa dengan Ellia, mengapa seharian kemarin dia terlihat sangat marah dan tak ingin berbicara paduku hmm.. memangnya aku salah apa sampai dia seperti itu hufff"
ciuutt... suara pintu terbuka.
"seperti biasanya kau selalu disini setiap waktu istirahat Akio.."
"ohhh Mishalll... kebetulan sekali, ada yang ingin kutanyakan denganmu tentang Ellia.."
"ahh aku tak ingin membahas kebodohanmu, aku hanya ingin bersantai disini"
"ayolahhh.. bantu aku, jelaskan mengapa Ellia menjadi sangat marah padaku"
"sudah kubilang aku tak ingin membahasnya!" Mishall berjalan ke pembatas atap sekolah untuk menikmati angin dan suasana orang-orang disekitar sekolah.
"nggak kakak nggak adik.. sama saja hufftt" ucap Akio kecil
Akio dan Mishal yang hanya diam tak berkata setelah tadi, hanya menikmati angin dan cuaca yang menyejukkan diri mereka. Akio yang ditemani dengan lagu dari ponselnya dengan earphone putihnya, hanya terbaring bersandar pada dinding didekatnya dengan santai.
Tiba-tiba suara teriakan dari banyak siswa-siswi pecah mengubah suasana, Mishall yang mulai merasakan firasat buruk akan yang terjadi langsung memanggil Akio yang jaraknya sedikit jauh dari tempat Mishall berdiri. Namun, panggilannya tak tersampaikan pada Akio yang sedang mendegarkan lagu dengan earphonenya.
"Tolooonggggg....!!!" teriakan orang-orang yang ada di halaman sekolah.
terlihat jelas oleh Mishall jika ada Pires yang menyerang sekolahnya, Pires yang bersiap untuk melahap orang-orang yang ada disekolah dihalangi oleh Ellia dengan sekuat tenaganya. Siswa-siswi dan guru berlarian untuk menyelamatkan diri mereka. Ellia yang membuat [Proctect Cube] sebagai tempat berlindung, tak cukup untuk semua orang yang ada disekolah. Serangan dadakan yang dilancarkan oleh pires tersebut membuat Ellia kewalahan, apalagi senjata Tombak suci nya yang telah hilang saat serangannya yang dipindahkan oleh Akio saat di Malaysia.
Mishall yang melihat adiknya dalam kondisi yang tidak menguntungkan langsung melompat dari atap yang tingginya tiga lantai untuk membantu adiknya.