Aura Akio yang dikeluarkan pada tahap 70% kekuatan dan fisiknya, menghempaskan Balqis jauh ke ujung [Super Perfect Cube] Akio. Aura yang seperti badai matahari yang memaksa Balqis pada posisi bertahan dengan [Super Antidote] nya, Balqis terus menahan aura yang terus-terusan menghujam di dalam [Super Perfect Cube]..
Balqis yang tak mampu bergerak selain menahan aura dari Akio, terus bertahan dengan semua kemampuannya.
"Baiklah Balqis.. akan kukerahkan menjadi 80%...!!!!"
"GGRRRRHHHHHH….GHUARRRRRR!!!" hempasan Aura Akio yang seperti badai Matahari tersebut semakin
kuat…
"kraakkk…kreekkk..kreekkkkk…" terlihat [Super Perfect Cube] yang dibuat Akio perlahan retak…
"eeeeerrrggghhhhhh…!!!!.!!!1" Balqis meraung dengan keras menahan hempasan aura dari Akio yang sudah hampir pada batas titik kekuatannya
"kreeaakk….. kreeekkk…. GLEGARRRR!!!" [Super Perfect Cube] hancur tak mampu menahan aura yang ikeluarkan oleh Akio, hal itu membuat Balqis terpental jauh dari langit ke tanah dengan lesatan yang sangat cepat…"GHUARRRR" Balqis terhempas ke tanah dengan sangat keras..
Aura yang dikeluarkan Akio menghilang seketika setelah [Super Perfect Cube] nya hancur karena karena kekuatannya sendiri.
Langit yang yang berwarna gelap pekat perlahan berubah cerah dan bersinar kembali seperti semula.
Bercak kagum tak dapat dihindarkan dari semua Cronites yang terpanah oleh kekuatan Akio, disisi lain Ketua Baskoro yang terkejut akan kekuatan dari Balqish yang hampir mampu menahan kekuatan 80% Akio.
"luarrr biasaaa… " gumam Baskoro
Ellia yang sudah lama tak melihat aura Akio sebesar ini sejak 4 tahun lalu, tak mampu menutup mulutnya karena kekagumannya pada Balqis yang berhasil membuat Akio mengeluarkan 80% kekuatannya.
"hahaha sepertinya kita melahirkan sayap baru Ellia…" ucap Baskoro yang hanya dimengerti oleh Ellia karena ikut andil dalam pertempuran 4 tahun lalu.
"emmm…" Ellia hanya menganggukan kepalanya dengan pelan.
"bahkan seratus ribu Pires mati terkena dampak 80% [Power Up] Akio saat perang 4 tahun lalu… jika mengingat Akio yang menggunakan 100% [Power Up] saat emosinya memuncak pada kematian Kaori, tak ada satupun yang ingin kembali merasakan hempasan Auranya tersebut" ucap Baskoro pada Ellia sambil menelan air ludahnya.
"ketua apa kau pikir kalo Cronites baru itu akan menjadi senjata kanannya yang baru?"
"kupikir Akio tak akan menggunakan kekuatannya sebagai orang yang penting lagi"
"kupikir juga begitu, tapi apa yang tidak mungkin baginya ketuanya…"
Semua Cronites yang masih diam terpelongok karena pertarungan tersebut, mulai memalingkan wajah mereka satu persatu.
"gilaaa benerr… kekuatan macam apa itu, apa yang akan kita hadapi nanti jauh lebih dasyat dari ini?.. tak mungkin jika dengan kekuatan yang seperti ini! Aku akan berusaha semaksimal mungkin dalam memperkuat kekuatanku.." ucap para Cronites
Akio yang perlahan turun untuk mengecek keadaan Balqis yang terhempas dasyat jauh ke dalam tanah, membuat Akio berpikir untuk melatih Balqis lebih keras lagi dari ini.
"apa kau baik-baik saja Balqis?" Tanya Akio
Balqis yang berlumuran darah di ditubuhnya, segera diangkat oleh Akio untuk mendapatkan penyembuhan dari Cronites Healer tingkat tinggi yang ada saat ini.
"heh..ehehe aku senang untuk hari ini Jendral, terimakasih sudah membuat emosiku yang tertahan terhempas keluar.."
"sssttt… sudah jangan banyak bicara, istirahatlah dulu" ucap Akio tersenyum yang masih menggendong Balqis kearah Karin (komandan I PCI) merupakan Healer terbaik di PCI.
Ketua Baskoro, Ellia, Rusty, Martis yang sudah penasaran dari tadi dengan siapa identitas Cronites tersebut, akhirnya tiba juga untuk melihat wajah Cronites yang mampu menandingi HARUMA untuk separuh
kekuatannya.
Akio membaringkan tubuh Balqis perlahan "Karin pulihkan dia dengan kemampuanmu"
"baik Jendral!"
Para Cronites Elite dan ketua Baskoro masih membisu selama pemulihan Balqis yang cukup terluka parah.
"hoosh… hooshh…. Huuuuuufftt…" Balqis perlahan bangkit, menyapa ketua Baskoro.
"tenanglah dulu nak… tunggu sampai pemulihanmu selesai"
Balqis menganggukkan kepalanya.
"bagaimana bisa aku tidak melihat potensi yang ada dalam dirimu" gumam Baskoro
"kok bisa dia memendam kekuatan sebesar itu…" gumam Rusty masih kaku tak bergeming
Ellia yang melangkah mendekat kea rah Akio, menyubit tangan kiri Akio dengan kesal.
"kau apakan anak orang bodoh..!" ucap Ellia pelan dengan nada yang emosional.
"hehehe namanya juga latihan Ell, apapun bisa saja terjadi"
"Dasar kau ini.. awas saja kau berpaling dariku karenanya.."
"hahah ngomong apaansih kamu ini Ell, kau yang terbaik di sini (menunjuk dadanya) jangan takut Ell.. kekuatan dan cinta itu jalan yang berbeda"
"fiuuhhh… awas aja kau Kinn.." ucap Ellia memonyongkan bibirnya ke arah Akio
Melihat Balqis yang telah pulih dari lukanya dari dalam namun luka yang yang masih diluar masih membekas ditubuhnya, membuat Baskoro duduk ditanah untuk berbicara pada Balqis yang masih terkulai lemas.
"baiklah kalian lanjutkanlah, aku mau lanjut melatih dulu… aku titip Balqis dan Ellia padamu ketua" ucap Akio melangkah pergi
"kau sangat hebat nak mampu membuat Akio melepaskan 80% power up nya hahah… siapa gerangan namamu nak?" Tanya Baskoro
"Balqis Syadinah ketua…"
"nama yang cantik sekali.. kalo boleh kutahu, sejak kapan kau sudah memendam kekuatanmu ini?"
"aku tak memendamnya ketua, aku cuma tak mau menyakiti disekitarku sajadengan kekuatan yang mengalir dalam tubuhku ini…"
"niat yang sangat baik, tidak seperti Kaori yang suka pamer saat dulu hahaha…kau terlihat sangat kuat nak, namun kau belum terasah dengan kemampuanmu saja, apa kau mau menjadi sekretarisku?" ucap Baskoro langsung
"ya mungkin aku masih harus banyak berlatih lagi ketua, tapii… maafkan aku kalo soal kenaikan pangkat atau sebagainya aku tidak bisa, karena aku masih ingin bersama teman-temanku di tingkat III, aku tak mau tingkatan tinggi nanti membuatku lupa akan daratan"
"heh! Sombong sekali menolak kenaikan" gumam Rusty yang langsung melangkah pergi lanjut pada latihan dan diikuti oleh Martis dibelakangnya.
Balqis yang memiliki pendengaran yang tajam, melihat kearah Rusty dan menggelengkan kepalanya pelan.
"maafkan aku Ketua, bukan bermaksud apa.. hanya saja aku…"
"iya tidak apa nak, aku menghargai keputusanmu.. aku akan menyuruh Akio untuk mengasah keterampilanmu,, Jadilah yang terbaik dari yang terbaik nak" ucap Baskoro tersenyum dengan tulus pada Balqis.
Ketua Baskoro yang perlahan bangkit dan Ellia yang juga menjulurkan tangannya pada Balqis untuk mengangkatnya, membuat Ellia mencoba menerima dan mengakuinya sebagai Cronites terkuat ketiga setelah ketua Baskoro.
"haii Balqis.. kenalkan aku Ellia.." salam Ellia
"iya kak.. aku sudah tau kok, aku Balqis" ucap Balqis tersenyum.
"kak??? Jangan panggil kakak dong Qis, aku mungkin lebih muda darimu haha"
"aku masih canggung kalo memanggil dengan nama kak…"
"kau ini benar-benar polos yah, pokoknya panggil Ellia saja okehh?" ucap Ellia yang menopang Balqis ke bawah pohon satu-satunya yang tumbuh di lapangan.
"berisitirahtlah dulu disini Qis.. Akio dan Ketua juga pasti akan memakluminya.. baiklah, aku pergi latihan dulu yah.." ucap Ellia melangkah pergi dan melambaikkan tangannya
Balqis yang membalas lambaiannya juga tersenyum senang pada Ellia.
"sungguh kecantikan luar dalam yang indah… wajar saja Jendral terpikat padanya" gumam Balqis pelan pada dirinya.